Agroklimatologi
PENGENALAN ALAT AGROKLIMATOLOGI
Disusun Oleh
Nama
: Muhammad Yusuf
NIM
: G11114511
Kelompok
: 24
Asisten
: EFRIDZAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang
hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian,
terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan
dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan
atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu
yang bersangkutan.Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian
mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman
atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka
panjang.
Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang
telah terkumpul lama (10-30 tahun) yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca
dengan alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat dibuat sedemikian
rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya.Pemeliharaan alat yang baik
membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar
tidak salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan-bangunan ataupun
pohon-pohon di dekat alat.Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian
perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul-betul
akibat iklimnya yang berbeda. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan
mengenai alat-alat klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara
menggunakannya.
Di bidang meteorologi dan klimatologi pertanian, data tentang lama
penyinaran sinar matahari sangat penting. Pengukuran dilakukan terhadap cahaya
surya yang sampai ke permukaan bumi. Ada beberapa alat yang biasa digunakan
dalam melakukan pengukuran penyinaran matahari ini diantaranya Tipe Campbel
Stokes, Tipe Jordan, Tipe Martin dan Tipe Foster.
Sedangkan pada pengukuran suhu udara hal ini berhubungan langsung dengan
manusia dan kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan dipahami. Ada beberapa
jenis termometer (alat pengukur suhu) diantaranya Termometer maksimum,
termometer minimum, termometer bola basah dan kering, hygrometer dan alat
klimatologi lainnya.
Seringnya terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan
pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian. Oleh
sebab itu di adakannya praktikum agroklimatologi ini.
1.2 Tujuan dan Kegunaan Percobaan
1. Praktikan dapat mengenal alat-alat klimatologi
2. Praktikan dapat mengetahui nama serta cara penggunaan alat-alat
klimatologi
BAB . II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika)
Badan
Meteorologi,
Klimatologi,
dan
Geofisika
(disingkat
BMKG),
tugas
Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer MaximumMinimumalat pengukur suhu air (Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air),
alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Combell Stokes), alat
pengukur suhu tanah (Termometer Tanah), dan alat pengukur kecepatan angin
(Anemometer) dan masih banyak yang lainnya (Prawirowardoyo,1996).
Stasiun meteorologi mengadakan contoh penginderaan setiap 30 detik dan
mengirimkan kutipan statistik (sebagai contoh, rata-rata dan maksimum). Untuk yang
keras menyimpan modul-modul setiap 15 menit. Hal ini dapat menghasilkan kira-kira
20 nilai dari hasil rekaman untuk penyimpanan akhir disetiap interval keluaran.
Ukuran utama dibuat di stasiun meteorologi danau vida, pemakaian alat untuk
temperatur udara, kelembaban relatif, temperatur tanah (Fontain, 2002).
Prakiraan cuaca baik harian maupun prakiraan musim, mempunyai arti penting
dan banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Prakiraan cuaca 24 jam yang
dilakukan oleh BMG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk
pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan
penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau ditunda jika menurut
prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim hujan mempunyai
arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi, bidang pertanian ini
memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003).
pada jam 7 pagi untuk dikirim di pusat serta jam 2 siang sebagai data untuk
pembanding.
b. Termometer Bola Basah dan Bola Kering
Alat ini disebut psychrometer terdiri dari 2 buah thermometer air raksa yaitu
thermometer bola kering dan thermometer bola basah. Thermometer bola basah
adalah thermometer yang bola air raksanya dibalut dengan kain basah. Penguapan
yang terjadi pada kain basah tersebut mengakibatkan turunya suhu. Perbedaan suhu
yang ditunjukan thermometer bola kering dan basah dengan bantuan tabel diperoleh
harga kelembaban udara dan suhu titik embun.
2. Tipping bucket
Tipping bucket berfungsi untuk mengukur curah hujan. Adapun cara kerjanya
yaitu : Pada prinsipnya jika hujan turun, air masuk melalui corong besar dan corong
kecil, kemudian terkumpul dalam ember (bucket) bagian atas (kanan). Jika air yang
tertampung cukup banyak menyebabkan ember bertambah berat, sehingga dapat
menggulingkan ember kekanan atau kekiri, tergantung dari letak ember tersebut.
Pada waktu ember terguling, penahan ember ikut bergerak turun naik. Penahan
ember mempunyai dua buah tangkai yang berhubungan dengan roda bergigi.
Gerakan turun naik penahan ember menyebabkan kedua tangkainya bergerak pula
dan bentuknya yang khusus dapat memutar roda bergigi berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam. Perputaran roda bergigi diteruskan ke roda berbentuk jantung.
Roda yang berbentuk jantung mempunyai sebuah per yang menghubungkan kedua
pengatur kedudukan pena yang letak ujungnya selalu bersinggungan dengan tepi
Mempunyai fungsi untuk mengukur kecepatan angin. Adapun cara kerja dari
alat ini adalah angin yang bertiup akan membuat anemometer berputar dan kecepatan
angin akan ditunjukkan oleh spidometer yang tertera pada alat (Tjasyono, 2004).
Kecepatan atau kecepatan angin diukur dengan anemometer cup, instrumen
dengan tiga atau empat logam berlubang kecil belahan ditetapkan, sehingga mereka
menangkap angin dan berputar tentang batang vertikal. Sebuah catatan perangkat
listrik revolusi dari cangkir dan menghitung kecepatan angin. The anemometer kata
berasal dari kata yunani untuk angin, anemos (Tjasyono, 2004).
5. High volume sampler (hv sampler)
Fungsinya untuk mengambil sampel spm (suspended particle matter). Prinsip
kerjanya yaitu: udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas
filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel
pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas
filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling di samping itu dicatat
flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut
(Tjasyono, 2004).
6. Panci penguapan
Menurut Tjasyono (2004), Pengamatan penguapan air menggunakan alat
penguapan yang terdiri dari :
a) Bejana atau panci tempat air dengan diameter 127 cm,
b) Thermometer apung untuk mengukur suhu air,
c) Hook gauge stell well untuk mengukur tinggi air dalam panci.
jejak
dipiaspun
akan
terputus-putus.
Dengan
menjumlahkan
waktu
dari
Menurut Tjasyono (2004), hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang
dibutuhkan untuk kepentinganbmkg dalam menentukan kondisi lingkungan dan
masyarakat yang memerlukan data curah hujan.
Cara mengamati hujan dengan penakar hujan observation
a) menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standartb) buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan
c) upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah,
kemudiantakar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutp kran
lagi
d) angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari keslahan paralaks10.Actinograph
Actinograph adalah alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi matahari
langsung. Maksud dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini adalah untuk
mengetahui total intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang
langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer (Tjasyono, 2004).
Menurut Tjasyono (2004), Komponen-komponen utama dari actinograph :
1. Sensor, yang terdiri dari masing-masing 2 strip bimetal yang bercat hitam dan
putih
2. Glass dome (bulatan bola gelas), mentransmisikan 90% energi elektromagnetik
3. Plat pengatur bimetal
4. Mekanik pembesar
5. Tangkai dan pena pencatat
6. Drum clock / silinder berputar yang dilengkapi dengan kertas pias
DAFTAR PUSTAKA
Basoeki, M. 1986. Pengantar Meteorologi. Purwokerto: UMP.
Bilong,
A.
2012.
Pengenalan
Stasiun
Meteorologi
Dan
Peralatannya.
(http://asong091294.blogspot.co.id/)
Diakses tanggal 19 Februari 2016
Bunganaen, W., Krisnayanti DS., dan Klau, YC. 2013. Analisis Hubungan Tebal
Hujan dan Durasi Hujan Pada Stasiun Klimatologi Lasiana Kota
Kupang. Jurnal Teknik Sipil, Vol. II, No. 2.
Fitria W, Pratama MS. 2013. Pengaruh Fenomena El Nino 1997 dan La Nina 1999
Terhadap Curah Hujan di Biak. Jurnal Metereologi dan Geofisika Volume
14, Nomor 2 - Tahun 2013
Fontain, A. 2002. Meteorology. (http://www.kompas.com)
Diakses tanggal 19 Februari 2016
Hasan, Urip Muhammad. 1970. Dasar-Dasar Meteorlogi Pertanian. Jakarta: PT.
Soeroengan.
Kartasapoetra. 1987. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.
Neiburger, dkk.1982. Memahami Lingkungan Atmosfer Kita. Bandung: ITB
Nurrohmah, H. 2013. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
(http://habibahnurrohmah.blogspot.co.id/)
Diakses tanggal 19 Februari 2016