44
1 l
x
R A
......................
(1)
dimana:
: konduktivitas (S/cm)
R : resistansi real ()
l : jarak antar elektroda / ketebalan smapel (cm)
A : luas permukaan sampel (cm2)
Hubungan antara frekuensi pengukuran terhadap
konduktivitas material secara umum dapat dijelaskan
dengan persamaan :
E = h. f ...............................
(2)
E : energi
h : konstanta planck
f : frekuensi
Berdasarkan persamaan tersebut, terlihat bahwa semakin
besar nilai frekuensi, maka energi yang dipancarkan
akan semakin besar. Hal ini mempengaruhi nilai
resistansi dan konduktivitas, dimana :
E = V2. t . R-1 ............................... (3)
V : Tegangan (V)
t : waktu (s)
R : hambatan ()
Kenaikan frekuensi akan meningkatkan energi kinetik
spesi pada material sehingga terjadi transfer muatan
yang tinggi pada daerah antar muka. Kondisi ini
menjelaskan terjadinya aliran elektron dari kondisi
HOMO menuju kondisi LUMO semakin besar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar
frekuensi yang diberikan kepada material, maka akan
meningkatkan aliran muatan atau nilai konduktivitas
material tersebut.
2.4 Swelling dan Sonik
Swelling atau pengembangan selulosa merupakan suatu
metode yang digunakan untuk mendapatkan serat
selulosa yang teregenerasi, delignifikasi selulosa dan
modifikasi selulosa pada kondisi fase reaksi homogen
maupun heterogen. Pada selulosa yang sudah mengalami
pengembangan umumnya akan terjadi perubahan
supramolekul pada strukturnya [5].
Sifat kristalin alami pada material menyebabkan
material tersebut memiliki tingkat kelarutan yang rendah
45
46
C aniline
FA
FB
0,001
0,0066667
8934
7096
0,002
0,0133333
22440
59710
0,003
0,02
141600
474300
C anilina
RA
RB
4
4,45 x 105
0,001
0,006667
1,25 x 10
0,002
0,013333
8,3 x 102
6 x 103
0,003
0,02
3,3 x 102
2 x 103
konduktifitas
8,00E-05
6,00E-05
4,00E-05
2,00E-05
0,00E+00
0
0,005
0,01
0,015
0,02
0,025
konsentrasi
47
Biography
Berlian Sitorus lahir di Barus, Indonesia, 10 Oktober 1974.
Memperoleh gelar Sarjana Sains dari Institut Teknologi
Bandung, Indonesia, 1998, M.Si dari Institut Teknologi
Bandung, Indonesia, 2001 bidang ilmu Kimia Fisika Material
dan M.Sc dari Universiteit Gent, Belgia, 2006. Sejak tahun
2002 menjadi dosen di Jurusan Kimia Fakultas MIPA,
Universitas Tanjungpura. Bidang penelitian saat ini adalah
kimia fisika material dan lingkungan.
Veinardi Suendo lahir di Jakarta, Indonesia, 7 November
1975. Memperoleh gelar Sarjana Sains dari Institut Teknologi
Bandung, Indonesia, 1998, M. Eng dari teknik material di Tokyo
Institute of Technology hingga Dr. (doktor) dalam bidang
fisika di Ecole Polytechnique, Perancis. Sejak tahun 1999