Pendahuluan
Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih
tergolong tinggi. AKB di Indonesia ini masih tergolong
tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara
anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari
Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8
kali lebih tinggi dari Thailand (Departemen Kesehatan
RI 2008). AKB Indonesia pada periode 2003 - 2007
relatif stagnan di kisaran 34 per 1000 kelahiran.
Sedangkan, AKB Sulawesi Selatan lebih tinggi
dibandingkan angka tingkat nasional yaitu AKB 2005
sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada 2007
menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup.
Riset kesehatan dasar (2007) menunjukkan bahwa
penyebab kematian bayi yang paling banyak adalah
prematur yaitu sekitar 32,4%. Bayi prematur berisiko
Peningkatan berat badan dan suhu tubuh bayi prematur melalui terapi musik lullaby (Suni Hariati, Yeni Rustina, Hanny Handiyani)
161
Metode
162
dan ANCOVA. Analisis univariat dilakukan pada
variabel karakteristik responden (usia, jenis kelamin,
jenis makanan, dan APGAR menit 1 dan 5), berat
badan harian, suhu tubuh harian, peningkatan berat
badan, dan suhu tubuh harian responden. Analisis
bivariat yang digunakan adalah analisis paired t-test,
pooled t-test, dan Mann-Whitney test.
Peneliti tetap memperhatikan dan mempertahankan
serta menjunjung tinggi etika penelitian selama
melakukan penelitian. Sebelum melakukan penelitian
pada bayi maka peneliti meminta informed consent
pada ibu. Sebelum intervensi dilakukan, peneliti
memberikan penjelasan kepada orang tua responden
tentang tujuan, prosedur penelitian, intervensi yang
akan dilakukan, serta manfaat dan kerugian dari
intervensi yang diberikan pada bayi.
Pada kelompok intervensi, peneliti memberikan
penjelasan bahwa bayi akan diberikan terapi musik
30 menit selama tiga hari. Sedangkan pada kelompok
kontrol peneliti menjelaskan bahwa bayi dikontrol
berat badan dan suhu tubuhnya selama tiga hari
kemudian pada hari berikutnya bayi diberikan terapi
musik selama tiga hari pula.
Hasil
Grafik 1. Peningkatan Berat Badan Harian Bayi Prematur pada
Intervensi Terapi Musik
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 3, November 2010; hal 160-166
163
Peningkatan berat badan dan suhu tubuh bayi prematur melalui terapi musik lullaby (Suni Hariati, Yeni Rustina, Hanny Handiyani)
Pembahasan
Peningkatan Berat Badan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang
diberikan terapi musik selama 30 menit/hari dalam
tiga hari dengan volume 65-75 dB memiliki peningkatan berat badan yang signifikan dibandingan bayi
yang tidak diberikan terapi musik.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah
dilakukan Standley (1998) pada 40 bayi prematur
menemukan adanya peningkatan berat badan harian
pada bayi prematur baik pada bayi laki-laki maupun
perempuan. Penelitian lain yang mendukung Caine
(1990) pada 52 bayi prematur menemukan adanya
perbedaan bermakna pada rata-rata penambahan
berat badan setelah kehilangan berat badan antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p< 0,01),
perbedaan yang signifikan rata-rata konsumsi formula
dan pemasukan kalori antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol (p< 0,05), terdapat perbedaan yang
signifikan pada rata-rata penambahan berat badan
harian antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi (p< 0,01).
Penelitian lain yang berbentuk meta-analisis dilakukan
oleh Standley (2002) yang mengkaji sepuluh penelitian
mengenai musik. Rekomendasi Standley musik yang
diberikan pada volume 55-80 dB akan meningkatkan
berat badan, saturasi oksigen, heart rate, respiratory
rate, feeding rate, status tingkah laku, non-nutritive
sucking, dan lama hari rawat.
Interve nsi
Kontrol
23,75
-21,43
Standar
Deviasi
29,18
77,35
Interve nsi
Kontrol
18,13
14,29
19,74
28,20
0,666
Interve nsi
Kontrol
28,75
16,43
17,08
11,51
0,030*
Interve nsi
Kontrol
70,63
9,29
37,68
67,31
0,002*
Variabel
Kelompok
Mean
p
0,031*
164
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 3, November 2010; hal 160-166
Intervensi
Kontrol
0,181
-0,057
Standar
Devi asi
0,27
0,11
Intervensi
Kontrol
0,194
0,014
0,14
0,13
0,002*
Intervensi
Kontrol
0,231
0,014
0,19
0,13
0,002*
Variabel
Kelompok
Mean
p
0,006*
Peningkatan berat badan dan suhu tubuh bayi prematur melalui terapi musik lullaby (Suni Hariati, Yeni Rustina, Hanny Handiyani)
p BB
0,004 *
0,154
0,630
0,771
0,040 *
0,440
p Suhu
0,001 *
0,825
0,229
0,777
0,784
0,491
165
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
efektifitas terapi musik terhadap peningkatan
berat badan dan peningkatan suhu bayi prematur di
beberapa rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pertimbangan bagi manajer pelayanan keperawatan
untuk menjadikan terapi musik sebagai salah satu
intervensi keperawatan. Penelitian selanjutnya
sebaiknya mengontrol variabelAPGAR menit pertama
untuk mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian
selanjutnya sebaiknya menggunakan path analysis
(WK, NN, YA).
Referensi
Arnon, S. Et.al, (2006). Live music is beneficial to
preterm infants in the neonatal intensive care unit
environment. Birth, Vol 33 (2), 131 136.
Diperoleh dari http://www.ahealing harp.com/
documents/NeonatalStudy.pdf.
Berk, A.E. (2001). Child development (4th Ed.).
America: Allyn and Bacon.
Bobak, I.M., Lowdermik, D.L., & Jensen, M.D. (2005).
Keperawatan maternitas (Edisi 4). Jakarta:
Penerbit EGC.
Caine, J. (1990). The effects of music on the selected
stress behaviors, weight, caloric and formula
intake, and length of hospital stay of premature
and low birth weight neonates in a newborn
intensive care unit. Diperoleh dari http://
www.esnips.com/doc/9178bb84-2e91-4e5aa7d0-cf8522bb8f48/effect-of-music.
Cassidy, J. W., & Standley, J. M. (1995). The effect of
music listening on physiological responses
of premature infants in the NICU. Journal
of Music Therapy, 32 (4), 208-227.
166
Darliana, D. (2008). Pengaruh terapi musik terhadap
respon stres psikopatologis pada pasien
yang menjalani coronary angiography di
pusat pelayanan jantung Rumah Sakit
Ciptomangunkusumo Jakarta (Tesis master,
tidak dipublikasikan). FIK UI, Depok.
Delaune, S.C., & Ladner, P.K. (2002). Fundamental
of nursing: Standards & practice (2nd Ed.).
Australia: Delmar Thomson Learning.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008).
Profil kesehatan Indonesia 2007. Diperoleh
dari http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/
Profil%20Kesehatan%20Indonesia.pdf.
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. (2009). Profil
kesehatan Sulawesi Selatan 2008. Diperoleh
dari http://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/
pr of il/p r ofil% 20 keseha ta n% 20 su ls el%2 0
2008%20(narasi).pdf.
Gorrie, T.M., McKinney, E.S., & Murray, S.S. (2005).
Foundation of maternal-newborn nursing
(2nd Ed.). Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Guyton, & Hall. (1997). Fisiologi Manusia. Jakarta.
Penerbit EGC.
Halim S. (2002). Music as complementary therapy in
medical treatment. Med J Indonesia, 11 (4), 250257.
Hockenberry, M.J. (2003). Wongs nursing care of
infants and children. St.Louis: Mosby, Inc.
Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2007). Nursing care
of infant & children (7th Ed.). Missouri: Mosby
Inc.
Lubetzky, R., et.al. (2009). Effect of music by Mozart
on energy expenditure in growing preterm
infants. Journal of American Academy of
Pediatric, 125, e24-e28.
Merenstein, G.B., & Gardner, S.L. (2002). Handbook
of: Neonatal Intensive Care (5th Ed.). St. Louis:
Mosby Co.
Potter, P.A., & Perri, A.G. (2005). Fundamental
nursing. Philadelpia: W.B.Saunders.
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 3, November 2010; hal 160-166