Anda di halaman 1dari 2

Identitas Pasien

Nama Pasien: An. A


Usia: 10 tahun
BB: 26 kg
Alamat: Karang Rejo, Pabelan
Jenis Kelamin: Laki-laki
No. RM: 291837
Keluhan utama:
Nyeri tungkai
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poliklinik anak dengan keluhan nyeri dan kemerahan pada kedua t
ungkai. Keluhan tersebut sudah dirasakan selama 2 minggu. Pasien juga mengalami
demam, merasa perut selalu terasa penuh, dan mual ketika akan makan. 1 minggu ya
ng lalu pasien dibawa ke bidan untuk mendapatkan pengobatan. Karena tidak ada pe
rubahan yang berarti pasien dirujuk ke RSUD Salatiga. Beberapa hari yang lalu pa
sien mendapat injeksi obat, dan merasa nyeri kolik abdomen yang hilang timbul. N
yeri berkurang ketika diberi analgesik. Nyeri masih dirasakan sampai sekarang, t
etapi intensitas munculnya tidak sesering ketika pertama merasakan nyeri kolik a
bdomen. Saat ini pasien sudah tidak demam. Keluhan BAB berdarah disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
batuk 2 minggu yang lalu, riwayat HT disangkal, riwayat DM disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
Keluarga tidak ada yang menderita keluhan serupa, riwayat HT disangkal, riwayat
DM disangkal
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum : Baik. Kesadaran : Compos Mentis. TD: 190/100. Nadi : 80 x/menit,
reguller, isi dan tegangan cukup. Respirasi : 20x/menit. Suhu : 36,5 C. Pada peme
masing organ dimulai dari kepala, thorax, jantung, d
riksaan fisik : pada masing
an ekstermitas semua berada dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik abdomen,
ditemukan massa pada abdomen regio umbilical menyerong kearah hypochondriaca dex
tra, nyeri tekan (+), bunyi usus (+).
Pemeriksaan Penunjang:
Pada pemeriksaan laboratorium darah, terdapat penurunan kadar hemoglobin (11.1)
dan peningkatan angka trombosit (585)
Hasil USG abdomen menunjukkan:
Mengarah gambaran instususepsi diregion hypochondriaca dextra (susp ileoileal)
Hepar, lien, VU, dan prostat tak tampak kelainan secara sonographic
Tak tampak batu saluran kemih maupun tanda-tanda obstruktif uropathy
HSP (henoch schonlein purpura)
Acute abdominal pain, suspek intususepsi
Inj.
Inj.
Inj.
Inj.

Ketorolac 1x10mg (ampul)


Ceftriaxone 2x1 gram (vial)
Ranitidine 2x50 mg (ampul)
Omeprazole 1x40mg (ampul)

Pasien ini datang dengan keluhan tungkai yang nyeri dan ada bercak kemerahan, ju
ga mual dan perut terasa penuh. Tungkai nyeri dan ada bercak kemerahan kemungkin
an adalah HSP. Sedangkan mual dan perut terasa penuh adalah indikasi untuk penya
kit lain yang dalam kasus ini suspek intususepsi. Pada anamnesis diketahui bahwa
sudah 2 minggu ini pasien mengalami mual dan perut terasa penuh, sedangkan baru
beberapa hari yang lalu, tepatnya rabu, 28 Oktober 2015 pasien mengalami nyeri
kolik abdomen. Keluhan BAB berdarah disangkal. Hasil dari USG yang dilakukan ses
uai dengan tanda-tanda intususepsi pada USG abdomen, yaitu ditemukannya donut si
gn. Tanda-tanda dari intususepsi dapat menjadi dugaan kuat untuk diagnosis intus
usepsi, yang umumnya didapatkan dari pemeriksaan klinis. Radiografi abdomen dapa
t digunakan untuk pemeriksaan intususepsi. Dengan ditemukannya tanda dance dan t

eraba kosong pada kuadran kanan bawah sebagai indikasi intususepsi. Ultrasonogra
fi (USG) abdomen telah menjadi teknik diagnostik standar noninvasif dengan sensi
tivitas yang dilaporkan 98% dan spesifisitas 100%. Ultrasonografi dapat digunaka
n untuk mengidentifikasi intususepsi, dengan ditemukannya tanda doughnut atau targ
et pada pandangan melintang dan pseudokidney pada pandangan longitudinal (Lam, 200
0). Ultrasonografi juga berguna untuk menunjukkan reduksi intususepsi dengan tek
nik hidrostatik atau enema udara. Foto polos abdomen tidak membantu diagnosis pa
da awal penyakit. Keakuratan diagnostik foto biasa hanya 45% dan tidak diindikas
ikan jika ada fasilitas ultrasonografi. Barium enema kontras dianggap sebagai go
ld standard untuk diagnostik intususepsi dengan akurasi diagnostik sebesar 100%.
CT-scan dan magnetik resonance imaging (MRI) dapat digunakan untuk diagnosis, a
kan tetapi sering kali tidak perlu dilakukan mengingat akurasi pemeriksaan ultra
sonografi.
1.Intususepsi adalah proses dimana suatu segmen usus bagian proksimal masuk ke d
alam lumen usus bagian distalnya sehingga menyebabkan obstruksi usus dan dapat b
erakhir dengan strangulasi
2.Trias intususepsi adalah: nyeri kolik abdomen, teraba massa tumor di perut ben
tuk curved sausage, BAB bercampur darah
3.Ultrasonografi (USG) abdomen telah menjadi teknik diagnostik standar noninvasi
f dengan sensitivitas yang dilaporkan 98% dan spesifisitas 100%
1. Ramachandran P. Intussusception in pediatric surgery diagnosis and management
. Puri P, Hollwarth M editors. Spinger: Dordrecht Heidelberg. 2009.
2. Wyllie R. Ileus, adhesi, insusepsi dan obstruksi lingkar tertutup in Nelson I
lmu Kesehatan Anak. Behrmen, Kliegmen, Arvin editors. 15th ed. Vol 2. EGC: Jakar
ta. 1999. p.1319.

Anda mungkin juga menyukai