Disusun Oleh :
Ardhitapramesti A. H. P. (20110310002)
Maharani Primastuti Arganist (20110310020)
Ayunia Adha Henanda Putri (20110310046)
Athika Dwi Sofiana (20110310118)
Candra Widhi Wicaksono (20110310204)
kecamatan, salah satunya Kecamatan Sedayu yang terdiri dari 4 desa, yaitu
Desa Argodadi, Desa Argorejo, Desa Argosari dan Desa Argomulyo.
Kecamatan Sedayu merupakan wilayah kerja Puskesmas Sedayu I dan Sedayu
II. Khusus Puskesmas Sedayu I memiliki wilayah kerja Desa Argosari dan
Desa Argomulyo. Secara keseluruhan Kecamatan Sedayu berada di dataran
rendah dengan kepadatan penduduk 11.000 jiwa/
kerja
bertujuan
untuk
melakukan
promosi
dan
melindungi pekerja dari risiko akibat faktor yang menganggu kesehatan, serta
menempatkan pekerja
status
kesehatan/gizi,
ketrampilan),
serta
lingkungan
kerja
memperbaiki
fungsi
pengendalian,
mengubah
pendekatan
Jenis produk
Komposisi
Formulasi
Proses pengolahan
Daya simpan
Cara distribusi,
serta keterangan lain yang berkaitan dengan produk. Semua informasi tersebut
diperlukan tim HACCP.
3. Identifikasi Pengguna yang Dituju
Tim HACCP menuliskan kelompok konsumen yang mungkin
berpengaruh pada keamanan produk. Konsumen dapat berasal dari orang
umum atau kelompok masyarakat khusus, contohnya kelompok balita, remaja,
4
atau orang tua. Pada kasus tertentu, tim harus dipertimbangkan kelompok
populasi pada masyarakat berisiko tinggi.
4. Penyusunan Diagram Alir Proses
Penyusunan diagram alir proses pembuatan produk dilakukan dengan
mencatat seluruh proses, sejak bahan baku diterima hingga menghasilkan
produk jadi yang siap disimpan. Cara distribusi produk dapat disertakan pada
diagram alir tersebut. Diagram alir proses disusun untuk menggambarkan
keseluruhan proses produksi. Diagram alir proses wajib disusun untuk
produk-produk yang mungkin mengalami kerusakan selama distribusi.
Diagram alir proses ini selain bermanfaat untuk membantu tim HACCP dalam
melaksanakan kerjanya, dapat juga berfungsi sebagai pedoman bagi orang
atau lembaga lainnya yang ingin mengerti proses dan verifikasinya.
5. Verifikasi Diagram Alir Proses
Diagram alir proses perlu diverifikasi oleh tim HACCP untuk menguji
dan membuktikan ketepatan serta kesempurnaan diagram tersebut. Bila
ternyata diagram alir proses tersebut tidak tepat atau kurang sempurna, maka
tim HACCP harus melakukan modifikasi. Diagram alir proses yang telah
terverifikasi kemudian didokumentasikan.
ntuk
setiap
tindakan
pencegahan
yang
ditujukan
untuk
menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai batas aman. Batas ini akan
memisahkan antara "yang diterima" dan "yang ditolak", berupa kisaran
toleransi pada setiap CCP.
9. PRINSIP 4: PENETAPAN PROSEDUR PEMANTAUAN UNTUK
SETIAP CCP
Kegiatan pemantauan (monitoring) adalah pengujian dan pengamatan
terencana dan terjadwal terhadap efektifitas proses mengendalikan CCP dan
CL untuk menjamin bahwa CL tersebut menjamin keamanan produk. CCP
dan CL dipantau oleh personel yang terampil serta dengan frekuensi yang
ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan, misalnya kepraktisan.
Pemantauan dapat berupa pengamatan (observasi) yang direkam dalam suatu
checklist atau pun merupakan suatu pengukuran yang direkam ke dalam suatu
datasheet. Pada tahap ini, tim HACCP perlu memperhatikan mengenai cara
pemantauan, waktu dan frekuensi, serta hal apa saja yang perlu dipantau dan
orang yang melakukan pemantauan.
10. PRINSIP 5: PENETAPAN TINDAKAN KOREKSI
Tindakan koreksi dilakukan apabila terjadi penyimpangan terhadap
batas kritis suatu CCP. Tindakan koreksi yang dilakukan jika terjadi
penyimpangan, sangat tergantung pada tingkat risiko produk pangan. Pada
produk pangan berisiko tinggi misalnya, tindakan koreksi dapat berupa
penghentian
proses
produksi
sebelum
semua
penyimpangan
TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara pembibitan jamur serta olahannya, kususnya
jamur tiram dan merang
2. Untuk mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dari
industry rumahan pembibitan jamur diwasan industry
3. Untuk mengetahui standar keamanan perlindungan diri pada petana
maupun pekerja di industri jamur
B. PROFIL INDUSTRI
Usaha Kecil Menengah (UKM) Bakpia 33 berdiri pada tahun 2004.
UKM ini dirintis oleh Ibu Harman yang aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah
tangga. Awalnya Ibu Harman mencoba membuat bakpia kemudian dititipkan di ibu
arisan. Semakin lama semakin banyak pesanan yang dikirim ke luar kota. Ide ini
muncul ketika Ibu Harman ingin membantu suami.
Sebelum membuat bakpia sendiri, Ibu Harman berlatih membuat
bakpia di tempat kakak perempuannya yang berjualan bakpia. Modal awal yang
digunakan Rp. 100.000,00 memperoleh separuh keuntungan dengan alat yang
diberikan oleh kakak. Sekarang produksi bakpia 1 harinya bisa mencapai 25 kg
bisa menjadi 100-150 kotak. Pesanan biasanya meningkat saat akhir pekan.
Sampai saat ini Ibu Harman hanya melayani pesanan dan penjualan bakpia di
rumah.
UKM Bakpia 33 berlokasi di Kemusuk Kidul, Argomulyo RT 32,
Sedayu, Bantul. UKM ini sudah memiliki cabang dan badan hukum dan didirikan
berdasarkan asas kekeluargaan dengan memberdayakan sumber daya manusia di
wilayah Desa Kemusuk kidul, Argomulyo, Sedayu, Bantul sehingga membuka
lapangan pekerjaan bagi warga disekitar UKM tersebut.
Produk Bakpia: Rasa kacang hijau tiap dus berisi 20 bakpia.
dan
Penanganan
Bahan
Baku
Dalam
pembuatan
bakpia,
perusahaan
Bakpia
Kemusuk 033
menggunakan tepung terigu dan kacang sebagai bahan baku utamanya, serta
menggunakan beberapa
baku
bahan
pendukung
tambahan
lainnya.
Bahan
setiap saat.
9
a. Pengadaan Bahan
1) Bahan Baku Utama
Bahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan bakpia adalah
tepung terigu sebagai bahan kulit bakpia dan kacang hijau sebagai bahan
isi/kumbu. Tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu merk Cakra
dan segitiga. Dalam pengadaannya perusahaan Bakpia Kemusuk 033
mendatangkan
dari
Surabaya,
dan
pembelian
pembantu
dalam
campurannya.
Bahan-
pasir, dan garam halus yang beriodium. Minyak goreng biasanya dibeli
dalam kemasan ember atau dirigen, gula pasir dalam kemasan karung,
sedangkan garam dalam kemasan plastik. Frekuensi pembelian biasanya satu
minggu sekali disesuaikan kebutuhan.
b. Penyimpanan
1) Bahan Baku Utama
Cara penanganan atau penyimpanan bahan baku utama antara lain sebagai
berikut:
-
bersentuhan
mencegah
tepung
kerusakan
terigu
karena
kelembaban.
untuk
Stok
tepung terigu berada di dekat proses pembuatan adonan agar lebih efektif
dan efisien waktu serta tenaga.
-
Kacang
hijau
disimpan
digudang
terpisah
dimasukan
dalam
10
lantai, bertujuan untuk menjaga kacang hijau agar tidak rusak dan dapat
tahan lama. Tempat untuk memecah kacang hijau berada di dalam
gudang kacang hijau agar bisa efektif dan efisien baik waktu maupun
tenaga. Semua bahan disimpan dan digunakan denganm sistem FIFO
( First In First Out).
II) Bahan Pembantu
Bahan pembantu dalam pembuatan Bakpia, yaitu minyak goreng
(minyak kelapa barco), gula pasir, garam dan air. Minyak goreng untuk
penyimpanannya dilakukan dengan cara meletakannya diatas lantai
dengan dialasi palet diruang penyimpanan bahan atau dekat pembuatan
adonan. Gula pasir untuk penanganannya dimasukan kedalam karung dan
diletakan
diatas
lantai
dengan
dialasi
Pertama gula dan garam dicampur lalu masukkan di dalam air diaduk hingga
larut, lalu masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit lalu diaduk hingga
menjadi adonan, dalam proses pencampuran semua bahan ini paling lama
diperlukan waktu setengah jam dan tidak ada patokannya , patokannya adalah
sampai kalis atau sudah halus semua adonan tercampur.
Kacang hijau dipecah dan direndam selama 3 hari selanjutnya dicuci dan
dikukus selama satu jam kemudian dihaluskan lalu masak dengan minyak ,
garam dangula pasir , kira-kira gula pasir yang dibutuhkan adalah 700 gram
11
proses pemasakan ini dilakukan selama 3 jam dan perbandingan antara garam
dan gula pasir juga bisa disesuaikan sesuai dengan selera masing-masing .
3. Pembuatan kulit luar bakpia
-
Campurkan garam dan gula dengan air dan masukkan minyak kelapa setelah
semua
tercampur
masukkan
tepung
terigu
sedikit
demi
sedikit
perbandingannya adalah lebih banyak air yaitu 1000:700. Banyak terigu yang
dibutuhkan menyesuaikan masukkan sedikit demi sedikit sambil diuleni atau
diaduk.
4. Pembuatan kulit dalam bakpia
-
Waktu yang diperlukan untuk proses pembuatan bakpia dari awalsampai proses
pengemasan
-
Bakpia ini bisa tahan sampai 5 hingga 15 hari, dan khususnya terigu jika tidak
segera dipakai akan mengembang
12
Jadi dari awal pembuatan bakpia ini sampai proses pengemasan membutuhkan
waktu sekitar 5 sampai 6 jam
penting
perbandingan tepung terigu menyesuaikan seperti kita membuat onde-onde dan yang
penting kalis atau tercampur dengan rata. Dan juga perlu diperhatikan untuk bakpia
ini ketika dalam keadaan yang masih panas uap tidak keluar seperti nasi ataupun
kacang hijau.
E. PENGELOLAAN LIMBAH BAKPIA
Limbah yang dihasilkan dari industri Bakpia Kemusuk 033 ini antara lain:
F. PEMBAHASAN
Resiko Kecelakaan Kerja dan Aspek Kesehatan Masyarakat
13
Contoh
Industri
Rumahan
Lingkungan
Kerja
Biologi
Sel
Vegetatif
Salmonella
: Sulit
sp,
dinilai,
karena
Escherichia coli
Parasit:Cryptosporodiu
m sp
Spora
bakteri
Clostridium
botulinum,
Bacillus
cereus
Serangga : kumbang,
kutu
Fisik
Suhu
ruangan
14
dapat
membuat
merasa
tidak
digunakan
untuk
burung
berada
di
yang
tempak
15
kebiasaan para pekerja untuk tidak menggunakan APD selama bekerja. Padahal
dalam bekerja seharusnya memperhatikan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
yang tentunya berkaitan dengan penggunaan APD.
Berikut adalah permasalahan mengenai APD dan/ SOP pada industri bakpia :
Tidak tersedianya atau kurangnya APD seperti penutup kepala, hal ini
penting untuk mencegah produk dari rambut yang rontok maupun bendabenda lain yang dapat menmpengaruhi ke-higenisan produk.
Karena sejak awal pemilik usaha tidak menyediakan APD maka pekerja
menjadi terbiasa untuk tidak menggunakan APD. Menunjukkan kurangnya
kesadaran dan kepahaman pemilik usaha dan pekerjanya untuk memakai
APD guna menunjang K3.
16
Jam
kerja
pegawai,
berkaitan
dengan
efektifitas,
efisiensi
dan
G. SARAN
Apabila APD telah tersedia maka penting untuk menjaga kedisiplinan para
pekerja dalam memakai APD, cara yang dapat digunakan adalah pemilik
membuat SOP bahwa semua pekerja yang bekerja diharuskan memakai APD
selama bekerja.
17
Pemilik membuat SOP bahwa semua pekerja yang bekerja di Industri Jamur
diharuskan memakai APD selama bekerja.
18
H. DOKUMENTASI
Isi Bakpia
Oven
Pencampur adonan
19
20
21