Ny. LS 19 28-08-2016 Sesosok jenazah wanita ditemukan di pinggir jalan diduga mengalami kecelakaan la lu lintas. Pada hari Minggu, tanggal 28 Agustus 2016 sekitar pukul 06.00 WIB, korban mengal ami kecelakaan sepeda motor (Yamaha Jupiter MX dengan nomor polisi AB4003OQ) di Jalan Ring Road Utara, tepatnya barat SMK Depok Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Korban mengendarai sepeda motor seorang diri tanpa mengenakan helm. Korban didu ga menabrak bagian belakang kanan truk yang sedang parker di pinggir jalan. Korb an ditemukan dalam keadaan meninggal, posisi telungkup di bawah truk bersama sep eda motornya yang ringsek di bagian depan. Satpam yang menemukan korban menghubu ngi PMI dan kepolisian Resort Sleman. Korban kemudian dibawa ke RSUP Dr Sardjit o untuk pemeriksaan luar. Nama Penyidik : EK Jabatan : BA Lantas Asal Instansi : Kepolisian Resort Sleman Peristiwa : Kecelakaan Lalu Lintas No. surat : B/960/VIII/2016/Lantas Tanggal surat : 28 Agustus 2016 Persuratan : - Surat permintaan jenazah untuk pemeriksaan luar = ada - Berita acara penerimaan jenazah = ada - Surat pernyataan keluarga/ahli waris = ada - Surat keterangan kematian = tidak ada - Label = tidak ada Pemeriksaan Luar Keadaan jenazah: Jenazah terletak di atas meja otopsi dibungkus kantong berwarna putih tidak berl ogo, kantong jenazah dibuka jenazah tidak berlabel, jenazah memakai baju type po lo, berlengan pendek, berkerah, berwarna pink, berbahan kaos, tidak bermerek, te rdapat logo pria berkuda di bagian dada kiri, dan terdapat angka 8 di lengan kan an dan kiri baju. Baju dibuka jenazah memakai bra berwarna ungu, tidak bermotif, tidak bermerek. Jenazah memakai celana panjang berwarna biru, berbahan jeans, d engan dua kantong di depan dan dua kantong di belakang, bermerek Kaylee, berukur an 29, dan tidak berlogo. Celana dibuka jenazah memakai celana dalam bermotif bu nga warna-warni, berbahan katun. Sikap jenazah: Jenazah di atas meja otopsi terlentang dengan muka menghadap ke kanan. Lengan at as kanan membentuk sudut empat puluh derajat terhadap sumbu tubuh, lengan bawah kanan terhadap lengan atas kanan membentuk sudut enam puluh derajat, tangan kana n dan jari-jari tangan kanan menekuk menelungkup menghadap ke dalam. Lengan atas kiri membentuk sudut lima belas derajat terhadap sumbu tubuh. Lengan atas kiri terhadap lengan bawah kiri membentuk sudut seratus sepuluh derajat. Tangan kiri dan jari-jari tangan kiri menekuk menelungkup membentuk sudut empat puluh lima d erajat. Tungkai atas kanan terhadap tungkai bawah kanan membentuk sudut seratus delapan puluh derajat. Telapak kaki kanan menghadap ke bawah dan jari-jari kaki kanan menghadap ke luar. Tungkai atas kiri terhadap tungkai bawah kiri membentuk sudut seratus delapan puluh derajat. Telapak kaki kiri menghadap ke bawah dan j ari-jari kaki kiri menghadap ke luar. Kaku jenazah:
Tidak didapatkan kaku jenazah.
Bercak jenazah: Terdapat bercak jenazah berwarna merah keunguan yang hilang dengan penekanan pad a leher bagian atas, punggung atas, punggung bawah, dan pinggang. Terdapat berca k jenazah berwarna merah keunguan yang tidak hilang dengan penekanan pada leher bagian bawah. Pembusukan: Tidak terdapat pembusukan jenazah. Patologis: Pada pipi kanan, tiga sentimeter dari sumbu tengah tubuh, satu sentimeter di baw ah mata kanan, terdapat satu buah luka memar, bentuk persegi panjang, warna mera h keunguan, kondisi bersih, ukuran 5 cm x 3 cmb dan teraba derik tulang. Dari lu bang telinga kiri keluar cairan berwarna merah kental. Pada bibir kanan atas, sa tu sentimeter dari sumbu tengah tubuh, terdapat sebuah luka robek, bentuk perseg i panjang, warna merah, arah dari atas ke bawah, kondisi kotor, dasar otot, ukur an 3 cm x 1 cm x 0,5 cm. Pada bibir kanan bawah, nol koma lima sentimeter dari s umbu tengah tubuh, terdapat satu buah luka memar, bentuk persegi panjang, warna merah keunguan, kondisi bersih, ukuran 3,5 cm x 1 cm. Dari kedua lubang hidung k eluar cairan berwarna merah kental. Pada dagu terdapat satu buah luka robek, ben tuk persegi panjang, warna merah, arah dari atas ke bawah, kondisi bersih, dasar otot, ukuran 2 cm x 1 cm x 0,4 cm. Pada dada bagian tengah, terdapat satu buah luka lecet geser, bentuk tidak beraturan, warna merah, kondisi bersih dengan uku ran 4 cm x 3 cm dan teraba derik tulang, pada ketukan berbunyi nyaring. Pada per mukaan luar pada kulit luar bagian kelamin terdapat luka lecet geser warna merah keunguan ukuran 3 cm x 2,5 cm. Teraba derik tulang pada bahu dan siku. Pada len gan atas kanan terdapat satu buah luka lecet geser, bentuk persegi panjang, warn a merah, arah dari atas ke bawah, kondisi kotor, dasar kulit, ukuran 5 cm x 3 cm . Pada lengan bawah kiri terdapat satu buah luka lecet gores, bentuk persegi pan jang, warna merah, arah dari atas ke bawah, kondisi kotor, dasar kulit, ukuran 9 cm x 1 cm. Pada paha kanan terdapat satu buah luka lecet geser, bentuk persegi panjang, warna merah, arah dri atas ke bawah, kondisi kotor, dasar kulit, ukuran 2,3 cm x 0,8 cm. Pada tungkai bawah kanan terdapat satu buah luka memar, bentuk tidak beraturan, warna merah keunguan, ukuran 10 cm x 7 cm. Golongan darah: O Alkohol: - (negatif) Toksikologi: tidak dilakukan PA: tidak dilakukan -Medikoetikolegal Pada kasus kecelakaan ini, korban mengalami kecelakaan tunggal. Tidak terdapat s aksi mata pada saat kejadian. Pihak kepolisian mendatangi TKP dan membuat surat surat yang diperlukan untuk keperluan pemeriksaan luar. Landasan hukum aspek medikolegal. Pasal 133 KUHAP (tentang dasar pengadaan visum et repertum) Ayat 1: Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan ti ndak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedo kteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya. Ayat 2: Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan s ecara tertulis yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan lu ka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat. Ayat 3: Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rum ah sakit harus diperlakukan baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat terseb ut dan diberi label yg memuat identitas mayat diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.
Pasal 179 KUHAP
Ayat 1: Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. Ayat 2: Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka ya ng memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan yang sebenarnya me nurut pengetahuan dalam bidang keahliannya. Pasal 184 KUHAP Ayat 1 : disebutkan bahwa alat bukti yang sah adalah: keterangan saksi, keterang an ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa. -Patologi Forensik Berdasarkan bidang ilmu tanatologi , tanda-tanda kematian adalah perubahan yang terjadi pada tubuh seseorang, perubahan yang terjadi sesaat setelah kematian dis ebut tanda kematian primer, dan perubahan yang terjadi beberap waktu setelah kem atian disebut tanda kematian sekunder. Tanda kematian tidak pasti yaitu : 1. Berhentinya sistem kardiovaskular 2. Berhentinya sistem respirasi 3. Berhentinya sistem saraf pusat Tanda kematian pasti yaitu : 1. Penurunan suhu / Algor mortis : pada suhu rectal 1,5 derajat selsius rata-rat a penurunan suhu tiap jam 2. Kaku mayat / Livor mortis : mulai muncul 30 menit-1 jam, menetap /tidak hilan g dengan penekanan 6-8 jam post mortem 3. Kaku mayat / Rigor mortis : mulai muncul 2 jam, menetap 12-24 jam post mortem 4. Pembusukan / Decomposisi : pembusukan 24 jam post mortem, ada warna kehijauan di perut kanan bawah 5. Mumifikasi 6. Adiposera Cara Kematian : Kecelakaan Lalu Lintas (Accident) Sebab Kematian : Kemungkinan Trauma/ Kekerasan Tumpul Mekanisme Kematian : Kerusakan organ vital, Perdarahan Perkiraan Waktu Kematian : lebam mayat (+) hilang dengan penekanan = <6jam, kaku mayat (+) dengan curiga fraktur = <6 jam, pembusukan (-) -Laboratorium Yang biasa dilakukan pada pemeriksaan lab: -Alkohol: bisa diperiksa melalui urin dan darah, hal ini sangat berguna untuk me nerangkan kasus kematian mendadak, kecelakaan lalu lintas dll. -Golongan darah: salah satu cara identifikasi sekunder. Lokasi terbaik pengambil an sampel darah : vena femoralis dan vena iliaka. Jika tidak menemukan darah dar i 2 lokasi tsb, ambil dr v.aksilaris 1.Jenazah perempuan, panjang badan 155,2 cm, berat badan 51,35 kg, golongan dara h O , hasil pemeriksaan alkohol negatif 2.Terdapat keluarnya darah dari hidung, mulut, dan telinga kiri akibat kekerasan benda tumpul 3.Teraba derik tulang pada pipi kanan rahang bawah dan luka lecet geser pada pip i kanan, luka robek pada bibir atas kanan serta dagu akibat kekerasan benda tump ul 4.Teraba derik tulang pada bahu dan siku kanan akibat kekerasan tumpul 5.Kelainan pada nomor 2 dan 3 dapat mengakibatkan kematian. Sebab kematian yang pasti tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam sesuai den gan surat permintaan penyidik. 6.Saat kematian diperkirakan <6 jam dari sebelum pemeriksaan