Anda di halaman 1dari 1

Penggunaan obat-obatan

Meskipun ibu menyusui sering enggan untuk mengkonsumsi obat, ibu dengan mastitis
dianjurkan untuk mengkonsumsi beberapa obat sesuai indikasi.
Analgesik
Rasa nyeri merupakan faktor penghambat produksi hormon oksitosin yang berguna da
lam proses pengeluaran ASI. Analgesik diberikan untuk mengurangi rasa nyeri pada
mastitis. Analgesik yang dianjurkan adalah obat anti inflamasi seperti ibuprofe
n. Ibuprofen lebih efektif dalam menurunkan gejala yang berhubungan dengan perad
angan dibandingkan parasetamol atau asetaminofen. Ibuprofen sampai dosis 1,6 gra
m per hari tidak terdeteksi pada ASI sehingga direkomendasikan untuk ibu menyusu
i yang mengalami mastitis.
Antibiotik
Jika gejala mastitis masih ringan dan berlangsung kurang dari 24 jam, maka peraw
atan konservatif (mengalirkan ASI dan perawatan suportif) sudah cukup membantu.
Jika tidak terlihat perbaikan gejala dalam 12 - 24 jam atau jika ibu tampak saki
t berat, antibiotik harus segera diberikan. Jenis antibiotik yang biasa digunaka
n adalah dikloksasilin atau flukloksasilin 500 mg setiap 6 jam secara oral. Dikl
oksasilin mempunyai waktu paruh yang lebih singkat dalam darah dan lebih banyak
efek sampingnya ke hati dibandingkan flukloksasilin. Pemberian per oral lebih di
anjurkan karena pemberian secara intravena sering menyebabkan peradangan pembulu
h darah. Sefaleksin biasanya aman untuk ibu hamil yang alergi terhadap penisilli
n tetapi untuk kasus hipersensitif penisillin yang berat lebih dianjurkan klinda
misin.
Antibiotik diberikan paling sedikit selama 10 - 14 hari. Biasanya ibu menghentik
an antibiotik sebelum waktunya karena merasa telah membaik. Hal ini meningkatkan
risiko terjadinya mastitis berulang. Tetapi perlu pula diingat bahwa pemberian
antibiotik yang cukup lama dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur pa
da payudara dan vagina.
Pada penelitian yang dilakukan Jahanfar diperlihatkan bahwa pemberian antibiotik
disertai dengan pengosongan payudara pada mastitis mempercepat penyembuhan bila
dibandingkan dengan pengosongan payudara saja. Sedangkan penelitian Jimenez dkk
. memperlihatkan bahwa pemberian Lactobacillus salivarius dan Lactobacillus gass
eri mempercepat perbaikan kondisi klinik pada kasus mastitis yang sementara mend
apat antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai