Pengelolaan Laboratorium Bidang Studi
Pengelolaan Laboratorium Bidang Studi
BIDANG STUDI
PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES
KELOMPOK 2 A:
1. Khadeejah Aswi Akbar
2. Joana Bernice Helga
13050394007
13050394019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke Tuhan YME. Karena berkat bantuan-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah statistika sesuai dengan tenggang waktu yang telah diberikan
oleh dosen mata kuliah statistika. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dan membimbing, khususnya kepada Dra. Hj. Sri Achir dan
Nugrahani Astuti, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah pengelolaan laboratorium bidang
studi.
Makalah ini berisi materi pendekatan keterampilan proses. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi teman teman untuk menambah pengetahuan dan pemahaman agar dapat
diaplikasikan pada mata kuliah pengelolaan laboratorium bidang studi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
walaupun penulis masih berusaha untuk menyelesaikan sebaik-baiknya. Kritik dan saran
sangat diharapkan oleh penulis untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, penulis
berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukan.
19 September 2015,
Penulis
I. PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
Tujuan
1. Menjelaskan konsep pendekatan keterampilan proses.
2. Menjelaskan pentingnya pendekatan keterampilan proses.
3. Menjelaskan komponen komponen pendekatan keterampilan proses.
II. PEMBAHASAN
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas murid dalam pembelajaran, serta akan mendorong
perkembangan mental yang kadarnya tinggi dalam 2 (dua) komponen penting yakni (1)
berpikir kritis dalam mencari kebenaran fakta, konsep, prinsip, dan atau teori, dan (2)
kreativitas dalam mencari kebermaknaan (Siler, 1990, dan Lipman, 1991, dari Conny
R.Semiawan, 1993:17-19). Seperti diketahui, proses berpikir dapat dibedakan dalam 2 (dua)
fungsi utama, yakni (1) berpikir kritis, rasional logis, konvergen (memusat) sebagai fungsi
utama dari belahan otak kiri, dan (2) berpikir kreatif, divergen (memencar) sebagai fungsi
utama dari otak kanan.
Pengertian
Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP) adalah pendekatan pembelajaran yang
mengutamakan penerapan berbagai ketrampilan memproseskan perolehan dalam
pembelajaran itu Ketrampilan memproseskan perolehan adalah suatu konsep terlaksana
yang dapat membantu kita untuk menerapkan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) (Conny
Semiawan, 1985: 3). Penerapan PKP dalam pembelajaran memberi penekanan agar dalam
pembelajaran itu para murid dilatihkan ketrampilan-ketrampilan mendasar yang biasa
dipergunakan para ilmuwan dalam menghasilkan penemuan-penemuan besar dalam ilmu
pengetahuan, seperti: mengamati, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan sebagainya.
Ketrampilan mendasar itu yang telah menghasilkan penemuan besar dalam ilmu
pengetahuan. Penemuan-penemuan besar itu dilakukan karena para ilmuwan tersebut
menguasai berbagai ketrampilan mendasar (fisik dan atau mental), meskipun penguasaan
fakta, konsep, prinsip dan atau teori dalam bidangnya mungkin masih terbatas.
Dengan penerapan PKP dalam pembelajaran, murid dengan memproseskan
perolehannya akan mampu menemukan sendiri fakta, konsep, dan atau prinsip
(pengembangan pengetahuan-pemahaman dalam ranah kognitif), dan seiring dengan itu,
pembelajaran itu secara berangsur tapi berlanjut akan mengembangkan sikap dan nilai pada
siswa yang relevan seperti cermat, teliti, jujur, dan sebagainya. Dengan kata lain,
pembelajaran yang semula menggunakan berbagai ketrampilan proses (fisik, social, dan atau
intelektual dalam ranah psikomotorik), akan menghantar murid pada suatu pengetahuanpemahaman (dalam ranah kognitif), serta seiring dengan itu menumbuhan pula sikap dan
nilai yang relevan (dalam ranah afektif). Seluruh irama gerak atau tindakan dalam proses
belajar-mengajar seperti ini akan menciptakan kondisi cara belajar siswa aktif. Inilah
sebenarnya yang dimaksudkan dengan pendekatan proses (Conny Semiawan, dkk, 1985:
18). Pendekatan proses itu akan mengembangkan kreativitas murid, yang pada gilirannya,
akan menjadi landasan untuk pegembangan kepribadiannya secara keseluruhan.
2. Pengalaman intelektual emosional dan fisik dibutuhkan agar didapatkan hasil belajar
yang optimal;
3. Penerapan sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ini. (Dimiyati,
2002: 137).
Pembinaan dan pengembangan kreatifitas berarti mengaktifkan murid dalam kegiatan
belajarnya. Untuk itu cara belajar siswa aktif (CBSA) yang mengembangkan keterampilan
proses yang dimaksud dengan keterampilan di sini adalah kemampuan fisik dan mental yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan lain dalam individu. Sedangkan
Conny (1990 : 14), mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang melandasi perlu diterapkan
pendekatan keterampilan proses (PKP) dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin
lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa;
2. Para ahli psikologi umumnya berpendapat bahwa anak-anak mudah memahami
konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh kongkrit;
3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat relatif benar seratus persen penemuannya
bersifat relatif;
4. Dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak dilepaskan dari
pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.
i. Merencanakan Penelitian
Seperti kita ketahui, ilmu pengetahuan dan teknologi terlahir dari
sejunmlah penelitian yang mendahuluinya. Hasil-hasil penelitian boleh
jadi mengkonstruksikan suatu ilmu pengetahuan, atau merekonstruksi
ilmu pengetahuan. Agar suatu penelituian dapat dilaksanakan secara baik
dan menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermakna, maka
diperlukannya adanya rancangan penelitian.
Rancangan penelitian ini, diharapkan selalu dibuat pada setiap kegiatan
penelitian. Berdasarkan pentingnya rancangan penelitian terhadap
perolehan penelitian itu sendiri, maka keterampilan merancang penelitian
perlu diberikan sejak dini. Merancang penelitian dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang
dimanipulasi dan direspon dalam penelitian secara operasional,
kemungkinan dikontrolnya variabel, hipotesis yang diuji dan cara
mengujinya, serta hasil yang diharapkan dari penelitian yang akan
dilaksanakan.
j. Melakukan Eksperimen
Keterampilan melakukan percobaan untuk membuktikan suatu
teori/penjelasan berdasarkan pengamatan dan penalaran. Eksperimen
dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk
menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu
hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi
dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu
hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat.
Untuk keberhasilan ini maka setiap eksperimen harus dirancang dulu
kemudian diuji coba. Melatih merencanakan eksperimen tidak harus selalu
dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup dilatih dengan menguji
hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsep-konsep didalam
GBPP, kecuali untuk melatih khusus siswa-siswa dalam kelompok
tertentu. Contohnya: Kelompok Ilmiah Remaja.
kreativitas murid, yang pada gilirannya, akan menjadi landasan untuk pegembangan
kepribadiannya secara keseluruhan.
Untuk dapat menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar
mengajar diperlukan sebuah laboratorium yang dapat menunjang kebutuhan siswa dan sesuai
dengan bidang studi yang dipelajari, sehingga para siswa dapat mengembangkan kemampuan
yang dimiliki pada bidang boga. Tidak hanya menguasai Keterampilan Proses Tingkat Dasar
(Basic Science Process Skill) tetapi siswa juga diharapkan dapat menguasai Keterampilan
Proses Terpadu (Integrated Science Process Skill) yang meliputi menentukan variabel,
menyusun tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan variabel, memproses data,
menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, menentukan variabel secara operasional,
merencanakan penelitian, dan melakukan eksperimen. Dalam hal ini peranan laboratorium
sangatlah penting karena pembejalaran di SMK menekankan pada kemampuan proses
(praktek) dibandingkan hasil akhir selain itu pembelajaran juga lebih tertuju pada siswa
(student center), agar lulusan SMK dapat berkembang di dunia kerja.
Contoh :
Pada pembelajaran bakery and pastry tentang roti. Siswa diberi penjelasana dasar
tentang bahan bahan dalam pembuatan roti beserta fungsinya dan cara pembuatan roti.
Kemudian, guru memberikan contoh proses membuat roti
Perlu
adanya
laboratorium bakery and pastry, karena dengan hanya menjelaskan tanpa praktek akan sulit
bagi siswa untuk memahami dibandingkan jika dipraktekkan langsung. Dengan mengamati
proses (praktek) yang dilakukan oleh guru, siswa akan memahami bagaimana proses
pembuatan roti. Selain itu siswa juga menjadi lebih aktif dan dapat mempraktekkan apa yang
telah dipraktekkan oleh guru.
III. PENUTUP
Simpulan
Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP) adalah pendekatan pembelajaran yang
mengutamakan penerapan berbagai ketrampilan memproseskan perolehan dalam
pembelajaran. Penerapan PKP dalam pembelajaran memberi penekanan agar dalam
pembelajaran itu para murid dilatihkan ketrampilan-ketrampilan mendasar sehingga
menguasai berbagai ketrampilan mendasar (fisik dan atau mental), meskipun penguasaan
fakta, konsep, prinsip dan atau teori dalam bidangnya mungkin masih terbatas.
beberapa alasan yang melandasi perlu diterapkan pendekatan keterampilan proses
(PKP) dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin
lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa;
2. Para ahli psikologi umumnya berpendapat bahwa anak-anak muda memahami
konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh kongkrit;
3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat relatif benar seratus persen penemuannya
bersifat relatif;
4. Dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak dilepaskan dari
pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.
Dengan menggunakan keterampilan proses menghendaki siswa terlibat dalam
eksplorasi, mengungkapkan, menemukan selain itu juga merasakan dan menghayati sebagian
dari perasaan dan kepuasan ilmuwan, sambil mengembangkan keterampilanketerampilan
proses yang sesuai dengan bidangnya. Keterlibatan siswa dalam setiap pengalaman adalah
penting. Pengalaman merupakan dasar pembentukan konsep, pengembangan konsep,
pengembangan keterampilan proses dan pembentukan kepribadian. Oleh karena itu, peran
guru/dosen adalah mendorong siswa/mahasiswa terlibat aktif dalam setiap pengalaman.
Saran
Pendekatan keterampilan proses dapat diterapkan dalam pembelajaran jika ditunjang
dengan laboratorium yang memadai dan mampu menjadikan siswa lebih aktif dan
memberikan pengalaman belajar yang lebih pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Sulo
Lipu
La
Sulo.
Strategi
Pembelajaran
Unit
5,
(https://www.academia.edu/3600224/PENDEKATAN_KETRAMPILAN_PROSES_PKP,
diakses pada tanggal 16 September 2015)
Safnowandi.
2012.
Pembelajaran
Keterampilan
(https://safnowandi.wordpress.com/2012/11/15/pembelajaran-keterampilan-proses/,
pada tanggal 16 September 2015)
Proses,
diakses