I. RINGKASAN
I.1. PENGUSUL
NAMA
JURUSAN
PROGRAM STUDI
SEMESTER
V (LIMA)
Konsep keseluruhan dari tinjauan ekonomis ini adalah minat pengunjung pada
karakter kapal, yang diimplementasikan pada konsep bentuk, gubahan ruang, program
aktivitas dan ruang, warna dan elemen estetis. Konsep material sangat terpengaruh kondisi
lingkungan, biaya maintenance, sehingga dipakai material yang tahan korosi, tahan air,
tahan api, tahan benturan dan getaran serta tahan biota laut. Konsep pencahayaan dan
pengahawaan disesuaikan dengan karakter kapal, kondisi cuaca dan matahari serta image
yang akan dicapai. Tinjauan ekonomis yang ditampilkan adalah perpaduan biaya dan hasil
kapal pariwisata dengan mengacu aturan kapal wisata.
II. PENDAHULUAN
II.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Sehubungan dengan telah beroprasinya jembatan Suramadu maka harus di adakan
pemberdayaan kapal feri agar keberadaannya masih tetap ada. Berdasarkan survei di lokasi,
Selasa (19/7/2009), jumlah kendaraan yang menyeberang menggunakan kapal feri ke
Madura jauh menurun dari biasanya. Sebelum jembatan Suramadu dioperasikan, pelabuhan
ini selalu ramai dipadati kendaraan roda dua dan empat serta penumpang pejalan kaki.
Kapal yang masuk ke pelabuhan dari arah Surabaya juga cenderung kosong. Namun kapal
feri yang datang dari Madura ke Tanjung Perak Surabaya terlihat masih dipenuhi
penumpang.
Mulai dari pintu masuk menuju ke arah kapal, kini tidak terlihat lagi antrean
kendaraan seperti biasanya. Kapal feri pun terlihat hanya sedikit yang beroperasi. Biasanya
setiap 15 menit sekali, feri berangkat dari pelabuhan, Kini keberangkatannya bisa mencapai
20-30 menit sekali. Pasca Jembatan Suramadu selesai 12 Juni 2009 dan resmi
dioperasikan, hanya 8 unit kapal feri saja yang beroperasi. Hal ini terjadi akibat bakal
adanya penurunan jumlah penumpang dengan beralih menggunakan jembatan Suramadu.
Oleh karena itu timbul satu ide dengan mengadakan tinjauan ekonomis pengalihfungsian
kapal feri penyebrangan Surabaya Madura menjadi kapal pariwisata untuk pemberdayaan
kapal feri.
II.3. TUJUAN
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
Menghitung tingkat kelayakan alih fungsi kapal feri sebagai kapal pariwisata di
daerah selat Madura.
Berbagai macam kendaraan air digunakan sebagai feri, Tergantung pada jarak
perjalanan, kapasitas kapal, kecepatan yang diperlukan dan keadaan air yang harus dilalui.
Dalam hal kecepatan. Kapal feri juga sangat penting dalam mengantarkan masyarakat
untuk berwisata
Banyuwangi-Bali menjadi alat transportasi utama barang dan penumpang untuk menuju
pulau bali dan sebaliknya. Kapal feri juga mengangkut barang kebutuhan pokok dan
elektronik menuju Bali. Kapal feri juga meningkatkan arus barang dan jasa karena mampu
mengangkut barang lebih banyak dibandingkan kapal perintis.
Di sisi lain, untuk menunjang perkembangan industri yang akan berdiri di Madura,
tidak mungkin lagi kapal fery mampu melayaninya. Sebagai contoh, kegiatan ekspor impor
dengan menggunakan truk container, tidak mungkin jika diangkut menggunakan KMP.
Atau tidak mungkin sekali, kegiatan suplai bahan baku pembangunan industri di Madura,
jika mengandalkan kekuatan kapal fery. Oleh karena itu di perlukan pemberdayaan kapal
feri agar keberadaanya tetap terjaga. Salah satu pemberdayaan kapal feri adalah dengan
meredesain interior kapal feri menjadi kapal pariwisata. Di sini kami akan mengadakan
tinjauan ekonomisnya tentang redesain kapal feri sebagai kapal pariwisata.
II.5.2. Konsep Biaya
Tinjauan Ekonomis Kapal Pariwisata ini adalah perhitungan perencanaan biaya
produksi dan hasil produksi pengalihfungsian kapal feri sebagai kapal pariwisata.
Perhitungan di dasarkan pada lebih menguntungkan atau tidaknya kapal pariwisata ini
nantinya.
Biaya (cost). adalah harga atau nilai uang dan factor factor produksi yang
dikeluarkan untuk suatu proses produksi yang akan menghasilkan suatu barang atau jasa.
Jasa transportasi penyeberangan merupakan barang public yaitu barang yang dapat
dimanfaatkan atau dikonsumsi secara besamaan. Karena sifatnya tersebut maka penyediaan
barang public atau barang jasa tidak melalui mekanisme pasar persaingan sehingga pada
umumnya semua telah diatur oleh pemerintah.
Oleh karena itu saat kita melakukan suatu pembangunan kapal maka ada saat
tertentu dimana terjadi keseimbangan antara semua pengeluaran yang terjadi dengan semua
pendapatan dari hasil pembangunan kapal ini. Dari hal ini kita dapat melihat biaya yang
terdapat pada jasa transportasi yang akan dilakukan dapat digolongkan menjadi :
1. biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang secara continue dikeluarkan oleh perusahaan
atau pemerintah tanpa memperhatikan banyaknya perjalanan (trip) kapal. Biaya ini
terbagi atas:
a. biaya modal (capital cost),
b. biaya operasional tetap (fixed operation cost),
2. biaya variable (variable cost) adalah biaya dikeluarkan berdasarkan banyaknya
perjalanan (trip) kapal, atau dapat juga disebut biaya perjalanan (voyage cost).
Elemen elemen dari biaya biaya tersebut dapat diilihat pada table berikut.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis Biaya
Biaya Modal (kapital cost)
Biaya Administrasi (overhead cost)
Biaya ABK (crew cost)
Biaya Asuransi (insurance)
Biaya Perawatan dan Perbaikan
Biaya Bahan Bakar (fuel cost)
Biaya Pelumas (lubricating oil cost)
Biaya Jasa Pelabuhan (quay cost)
Biaya
Modal
Biaya Tetap
Biaya Operasional
Tetap
Biaya Variable
Biaya
Perjalanan
Dimana
c. biaya asuransi
umur dari pemakaian jasa kapal kurang dari 15 tahun, nilai premi pada
asuransi adalah sebesar 2 %dari harga pertanggungan. Harga
pertanggungan adalah nilai asuransi yang merupakan dasar perhitungan
premi asuransi. Umumnya nilai asuransi ini ditentukan berdasarkan dari
harga kapal pertahunnya. Premi ini di sebut dengan premi biasa.
Nm
: Jumlah mesin
BHPm
Nb
Rtripday
HSDprice
Lubprice
Nd
untuk menutupi modal yang di keluarkan termasuk bunga yang mestinya di hasilkan pada
tingkat MARR selama umur dari investasi tersebut. Rumus CR dapat dinyatakan sebagai
berikut :
CR (i) = P ( A/P, i%, N ) - F ( A/F, i%, N)
Dimana
CR (i) = Ongkos recovery pada MARR sebesar i%
P
pada saat kita melakukan suatu pembangunan kapal maka ada saat tertentu dimana
terjadi keseimbangan antara semua pengeluaran yang terjadi dengan semua pendapatan dari
hasil pembangunan kapal ini.
Keseimbangan ini akan terjadi pada saat tingkat pengembalian , tingkat
pengembalian ini akan menyebabkan terjadinya keseimbangan antara semua pengeluaran
dan semua pemasukan pada suatu periode tertentu disebut dengan rate of return yang
berjasa disebut dengan ROR. Dengan kata lain, ROR adalah suatu tingkat penghasilan yang
mengakibatkan nilai Capital Recovery dari suatu modal sama dengan nol.
Restaurant
Caf karaoke
Kolam renang
Cafe atau restaurant di atas laut akan memberikan kesan tersendiri bagi
pengunjungnya. Terlebih lagi dapat menikmati keindahan Jembatan Suramadu dari Selat
Madura yang berada di bawah jembatan itu dengan lebih dekat. Apalagi juga dapat
menikmati sunset dan sunshine dari bawah jembatan akan menjadi daya tarik tersendiri
bagi pengunjungnya. Dalam interior kapal entertainment multifungsi nantinya juga terdapat
ruangan-ruangan yang bias dipergunakan sebagai tempat santai bersama keluarga, rapat,
diskusi, dll.
Ruang VIP
Tata ruang toilet dan bentuknya juga akan di ubah mengikuti kebutuhan. Di dalam
kapal pariwisata ini kami rencanakan membuat toilet yang membuat pengunjung menjadi
nyaman. Sehingga nilai ekonomisnya tidak akan berkurang.
Jembatan Suramadu
Jembatan ini menggunakan system jembatan gantung agar kapal-kapal lain bisa
melewati bawah jembatan untuk menuju kearah timur Surabaya. Ini sangat menguntungkan
sekali untuk view pemandangan kapal pariwisata nantinya.
II.5.6. Alat-alat keselamatan
Departemen
Perhubungan
(Dephub)
menyimpulkan
bahwa
kapal-kapal
Sekoci
Selain sekoci ada banyak alat keselamatan yang harus ada pada sebuah kapal dan
pada kapal pariwisata ini kami memilih pelampung dan alat pemadam kebakaran yang
terbaik. Dan setiap setengah tahun sekali di cek ulang fungsi dari alat-alat keselamatan itu
masih berfungsi atau tidak.
Macam-macam pelampung
III. METODOLOGI
III.1. TAHAPAN PENELITIAN
Metodologi yang dilakukan pada percobaan ini berdasarkan pada flow chart di bawah ini:
Start
Survey
lapangan
Studi
literatur
Persiapan Penelitian
1. Data wisatawan dari dinas pariwisata
2. Data jumlah penumpang kapal feri dari
PT.ASDP.
3. Data dari syahbandar yang terkait dengan
kapal feri Surabaya-Madura.
4. Rancangan interior kapal pariwisata
KESIMPULAN
FINISH
III.5. TRIAL/ANALISA
Proses trial atau analisa dilakukan apabila dari perhitungan telah diperoleh data
yang memudahkan tinjauan ekonomis pengalihfungsian kapal feri ini.
III.6. LAPORAN
Laporan hasil akhir tinjauan ekonomis pengalihfungsian kapal feri menjadi kapal
pariwisata ini yang nantinya akan di operasikan dengan trayek sekitar jembatan Suramadu.
NO.
KEGIATAN
1.
Studi Literatur
2.
Pengumpulan data
BULAN
I
II
III
IV
pariwisata
4.
5.
Trial
6.
VI
V. PERSONALIA STUDI
Nama Lengkap
Nrp
Tempat,tanggal lahir
Jenis kelamin
: Laki - laki
Alamat
Nama Lengkap
Nrp
Tempat,tanggal lahir
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Alamat