Wawasan
Kebangsaan
Oleh:
Mia Kristina Damayanti
2713100007
Ideologi Negara
Dalam arti luas Ideologi Negara adalah pedoman hidup dalam berfikir baik
dalam segi kehidupan pribadi ataupun umum. Dalam arti sempit ideologi adalah
pedoman hidup baik dalam berfikir ataupun bertindak dalam bidang tertentu
(sunarso, Hs, 1986). Ideology Negara merupakan consensus (mayoritas) warga
Negara tentang nilai-nilai dasar Negara yang ingin di wujudkan melalui
kehidupan Negara itu (Heuken, 1998). Ideologi akan mampu bertahan dalam
menghadapi perubahan jika mempunyai tiga dimensi yaitu :
1.
Dimensi realita yaitu ideology mencerminkan realita kehidupan
masyarakat.
2.
1.
2.
3.
Kelemahan
1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan
bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau
majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian
kecil dari pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan
alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi
5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta,
pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol.
Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat
efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan
mereka.
Ideologi Komunis
Kelebihan
1. Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik
dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi,
pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan
lancar.
3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan
oleh pemerintah.
Kelemahan
1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan
nilai nilai komunis
2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan
diatur oleh pusat
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
Ideologi tertutup
Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan
kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan halhal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak
masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri.
Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve. Ciri lain dari suatu ideologi
tertutup adalah tidak bersumber dari masyarakat, melainkan dari pikiran elit yang
harus dipropagandakan kepada masyarakat. Sebaliknya, baik-buruknya pandangan
yang muncul dan berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai tidaknya dengan
ideologi tersebut.
Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku dan
dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan
dengan cara yang totaliter. Contoh paling baik dari ideologi tertutup adalah
Marxisme-Leninisme. Ideologi yang dikembangkan dari pemikiran Karl Marx
yang dilanjutkan oleh Vladimir Ilianov Lenin ini berisi sistem berpikir mulai dari
tataran nilai dan prinsip dasar dan dikembangkan hingga praktis operasional
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ideologi Marxisme-Leninisme meliputi ajaran dan paham tentang
(a) Hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme
(b) Ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis
(c) Norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bahkan tentang
bagaimana individu harus hidup
(d) Legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum
proletar.
Pancasila Sebagai ideologi terbuka
Pancasila mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan
tuntutan kebutuhan masyarakat tanpa merubah nilai-nilai yang terkandung
didalamnya. Ideologi Pancasila senantiasa merupakan wahana bagi tercapainya
tujuan bangsa.
Pancasila sebgaia ideologi terbuka memiliki 3 nilai yaitu:
1) Nilai dasar: yaitu nilai yang bersifat universal dan relative tetap. Nilai-nilai
dasar ini terkandung dalam sila-sila dalam Pancasila.
2) Nilai instrumantel: nilai yang menjdai pedoman pelaksanaan dari nilai dasar.
Nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal undang-undang
dasar yang merupakan penjabaran dari Pancasila.
3) Nila fraksis: penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan
yang lebih nyata dengan demikian nilai fraksis merupakan pelaksanaan
secara nyata dari nilai-nilai diatas.