Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI ARITMIA

Aritmia adalah gangguan pada denyut jantung atau irama jantung. Gangguaan aritmia seperti
cepat, labat atau ireguler denyut jantung. Gangguan irama jantung bisa sementara atau
menetap, ada yang bersifat bawan atau didapat. Aritmia jantung juga bisa disebabkan oleh
toksin atau efek samping dari obat. Juga bisa disebabkan oleh dari komplikasi dari
pembedahan jantung, penyakit gangguan metabolisme mitokondria atau inflamasi
peradangan pada janin seperti pada ibu SLE (Sistemik Lupus Eritematosa) Risiko utama dari
setiap aritmia salah satunya denyut jantung lambat, atau cepat, penurunan curah jantung, atau
berdegenarasi menjadi aritmia berat seperti ventrikel fibrilasi. Aritmia menyebabkn sinkop
atau tiba-tiba kematian.
George F, Van Hare Dstrubance of Rate and Rhytm of the heart.Nelson Textbook of
pediatrics 19th edition, cardiac arrthytmias. Hal 1610
AKTIVITAS LISTRIK JANTUNG
Aktivitas listrik jantung mengacu pada kemampuan sel jantung untuk medepolarisasi untuk
menghasilkan potensial aksi. Sistem yang melakukan aktivitas listrik jantung sinoatrial node
(SA node), atrioventrikuler (AV node) dan sistem sistem konduksi ventrikeluar yang terdiri
dari : bundle branch serabut purkinje.
Potensial aksi pada miokardium memiliki lima fase, yaitu fase 0-4. Fase 4 atau fase potensial
membran istirahat merupakan fase ketika sel miokardium tidak distimulasi sama sekali. Fase
4 cenderung stabil dan negatif (kira-kira -85 mV) yang disebabkan karena conductance yang
tinggi dari kalium. Fase 0 atau fase depolarisasi cepat, merupakan fase ketika sel miokardium
mendapat stimulus listrik, pada fase ini kanal ion natrium (I ) terbuka dan ion natrium masuk,
sehingga potensial membran menjadi positif (kira-kira 30 mV), fase 0 kemudian akan diikuti
oleh fase 1atau fase repolarisasi awal, fase 1 terjadi karena ion kalium keluar sementara
waktu melalui kanal ion kalium (I ), fase 1 akan dilanjutkan oleh fase 2 atau fase plateau.
Fase 2 merupakan fase potensial aksi yang dipertahankan oleh keseimbangan antara
masuknya ion kalsium melalui kanal ion Ca dan keluarnya ion kalium melalui kanal ion K,
setelah fase 2 akan dilanjutkan oleh fase 3 atau fase repolarisasi. Pada Fase 3 kanal ion
kalsium Ca menutup sedangkan kanal ion kalium I masih terbuka, hal ini menyebabkan
potensial membran berangsur-angsur negatif. Potensial membran yang berangsurangsur
negatif menyebabkan kanal ion K lebih banyak lagi yang terbuka sehingga lebih banyak

kalium yang keluar, mengakibatkan potensial membran menjadi negatif lebih cepat. Fase 3
akan dilanjutkan kembali dengan fase 4 sampai ada stimulus listrik baru yang datang dan
proses yang telah dijelaskan diatas berulang kembali.

simpuls SA node tempat dalam keadaan normal ditimbulkan impuls eksitsai berirama ,
lintasan internodal yang menghantarkan impuls dari simpuls S-A ke simpuls A-V , simpuls AV tempat impuls dari atrium ditunda sebelum masuk ke dalam ventrikel , berkas A-V , yang
menghantarkan impuls dari atrium ke ventrikel, dan berkas kiri dan kanan serabut-serabut
Purkinje
Supaya

yang

menghantarkan

impuls

jantung

ke

seluruh

bagian

ventrikel.

pemompaan jantung efektif maka perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot

jantung. Kontraksi akan terjadi jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel otot.
Impuls yang diterima sel tersebut kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui gap
junction sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja maka bagian yang lain
juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung diatur secara spesifik oleh frekuensi
eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya eksitasi pada daerah tertentu. Komponenkomponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri dari sino-auricular node(SA node), jaras

internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node), bundle His, cabang kiri-kanan bundel
dan sistem Purkinje.
Komponen komponen eksitasi jantung :
1.SA Node ( Sino-Atrial Node )
Simpuls sino-atrial (S-A) merupakan kepingan berbentuk sabit yang mengalami spesialisasi
dengan lebar kira-kira 3mm-1cm ; simpul Ini terletak pada dinding posterior atrium masingmasing berdiameter 3-5mikro, berbeda dengan serabut atrium sekitarnya yang berdiameter
15-20mikro. Tetapi serabut S-A berhubungan langsung dengan atrium sehingga setiap
potensial aksi yang mulai pada simpul S-A segera menyebar ke atrium.
Serabut sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya,
yaitu hanya mempunyai potensial membrane istirahat dari -55 milivolt sampai -60
milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar

serabut

lainnya. Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah
ditembus ion natrium. Kebocoran natrium ini menyebabkan eksitasi-sendiri dari serabut S-A.
2.AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan pontensial
yang berasal dari simpul S-A berjalan ke luar, masuk tersebut. Dengan jalan ini, pontensial
aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya juga ke simpul A-V. Kecepatan penghataran
dalam otot atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar dalam otot atrium, sebagian
diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium sebagian
diantarnnya berjalan langsung dari simpul S-A ke simpul A-V dan menghantarkan implus
jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6 meter perdetik.Llintasan ini, yang
dinamakan lintasan inernodal.
Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan
pada SA Node yaitu : 40 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls
lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA
Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.

3.Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
a.Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
b.Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls
akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
c.Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel
impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel
juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 20 40 kali permenit.

Ranling Hu, et all , Mechanisme of Cardiac Arrhytmia. Patophisiology of heart disease. Hal
261-278

Anda mungkin juga menyukai