Anda di halaman 1dari 3

Fisiologi Pernapasan

Fungsi utama respirasi (pernafasan) adalah memperoleh O2 untuk digunakan oleh sel
tubuh dab mengeluarkan CO2 yang diproduksi oleh sel. Respirasi mencakup dua proses yang
terpisah tetapi berkaitan :
1. Respirasi Internal
2. Respirasi Eksternal
Respirasi internal / repirasi sel adalah proses metabolik intrasel yang dilakukan didalam
mitokndria yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selagi mengambil energi dari
molekul nutrien
Respirasi eksternal merupakan seluruh rangkaian kejadian dalam pertukaran O2 dan
CO2 antara lingkungan eksternal dan tubuh. Langkah langkah :
1. Proses mekanis bernapas / ventilasi, udara secara bergantian dimasukan ke dan
dikeluarkan dari peru sehingga udara dapat dipertukarkan antara atmosfer (lingkungan
eksternal) dan kantung udara (alveolus) paru
2. Oksigen dan CO2 dipertukarkan antara udara dialveolus dan darah didalam kapiler
paru melalui proses difusi
3. Darah mengangkut O2 dan CO2 antara paru dan jaringan
4. O2 dan CO2 dipertukarkan antara jaringan dan darah melalui proses difusi menembus
kapiler sistemik (jaringan)

Pertukaran Gas
Tujuan akhir bernapas adalah secara terus menerus menyediakan pasokan O 2 untuk
diserap oleh darah dan mengeluarkan CO2 dari darah. Pertukaran gas ditingkat kapiler paru
dan kapiler jaringan berlangsung secara difusi pasif secara sederhana O2 dan CO2 mengikuti
penurunan gradien tekanan parsial.
Udara di atmosfer normal yang kering adalah campuran gas gas yang mengandung
sekitar 79 % nitrogen dan 21 % oksigen ( presentase CO 2, uap air, gas lain, dan polutan dapat
diabaikan ). Gas gas tersebut menghasilkan tekanan atmosfer total sebesar 760 mmHg pada
ketinggian permukaan laut. Tekanan total ini setara dengan jumlah tekanan setiap gas dalam
campuran tersebut. Tekanan yang ditimbulkan oleh gas berbanding lurus dengan presentase

gas tersebut dalam campuran udara total. Oleh karena itu, dalam tekanan atmosfer total
sebesar 760 mmHg, maka tekanan nitrogen sebesar 600 mmHg, dan tekanan oksigen sebesar
160 mmHg. Setiap tekanan yang secara independen ditimbulkan oleh gas tertentu di dalam
campuran gas, tekanan parsial, dinyatakan sebagai Pgas.
Gas mengalir menuruni gradien tekanan parsial. Oksigen masuk dan CO2
meninggalkan darah diparu secara pasif menuruni gradien tekanan parsial. Gradien tekanan
parsial adalah perbedaan tekanan parsial antara darah paru dan udara alveolus. Suatu gas
selalu berdifusi mengikuti penurunan gradien tekanan parsial dari daerah dengan tekanan
parsial tinggi ke daerah dengan tekanan parsial rendah.

Faktor diluar gradien tekanan parsial mempengaruhi kecepatan pemindahan gas

Menurut hukum difusi Fick, kecepatan difusi suatu gas melintasi selembar jaringan
juga bergantung pada luas permukaan dan ketebalan membran yang harus dilewati gas serta
koefisien difusi gas tertentu.

Pertukaran gas melintasi kapiler sistemik juga mengikuti penurunan gradien tekanan
parsial. PO2 arteri adalah 100 mmHg dan PCO2 arteri adalah 40 mmHg. PO2 sel rata-rata
adalah 40 mmHg dan PCO2 sel rata-rata adalah 46 mmHg. Oksigen berpindah mengikuti
penurunan gradien tekanan parsial dari darah kapiler sistemik ke dalam sel sel yang
berdekatan. Karbondioksida berpindah mengikuti penurunan gradien tekanan parsial dari sel
ke darah kapiler sistemik. Semakin aktif suatu jaringan melakukan metabolisme, semakin
rendah PO2 dan semakin tinggi PCO2. Dengan demikian, jumlah O2 yang dipindahkan ke sel
dan jumlah CO2 yang dibawa keluar sel bergantung pada tingkat metabolisme sel.

Anda mungkin juga menyukai