Topik :
Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Tanggal (kasus) :
November 2015
Presenter :
dr. Muhammad Firman
Tanggal Presentasi : Januari 2016
Pendamping : dr. Fera Novisarlita
Tempat Presentasi :
Puskesmas Tanjung Enim
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Anak perempuan usia 9 bulan mengalami BAB cair sejak pagi, lendir tidak
Deskripsi :
ada, darah tidak ada, disertai muntah dan demam sejak satu hari terakhir.
Tujuan :
Menegakkan diagnosis dan mengobati diare akut
Bahan
Tinjauan Pustaka Riset
Kasus
Audit
Bahasan :
Cara
Presentasi dan
Diskusi
E-mail
Pos
Membahas :
Diskusi
Nama : An. H , , 9 bln,
Data Pasien :
No. Registrasi :
BB : 6 kg, TB : cm
Telp :
Terdaftar sejak :
Nama Klinik: IGD PKM Tanjung Enim
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis: pasien mengalami BAB cair sejak pagi, frekuensi 5 kali,
jumlah sulit dievaluasi, air lebih banyak dari ampas, lendir tidak ada, darah tidak ada, pasien
rewel, masih mau minum, demam ada (tidak terlalu tinggi), batuk pilek tidak ada, muntah
2.
3.
4.
5.
frekuensi ada 3 kali, sekitar 3-4 sendok, isi apa yang dimakan.
Riwayat Pengobatan: (-)
Riwayat kesehatan/Penyakit: Riwayat alergi susu dan makanan lain tidak ada
Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan seperti pasien.
Riwayat Pekerjaan(orangtua) : ayah pasien bekerja sebagai buruh, ibu pasien sebagai ibu
rumah tangga.
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Keluarga pasien menggunakan air PAM untuk
kebutuhan sehari-hari, memasak air sendiri untuk kebutuhan minum dan memasak, BAK
dan BAB di toilet.
7. Riwayat Imunisasi: lengkap
Daftar Pustaka :
1. Pickering LK and Snyder JD. Gastroenteritis in Nelson Textbook of Pediatric,17 Edition.
2003. page1272-1276.
2. Standar Penatalaksanaan Departemen Anak FK UNSRI 2012.
3. Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. Gastroenterologi. Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.1998. hal 283-293.
Hasil Pembelajaran :
1. Definisi diare
2. Penyebab diare
3. Gejala-gejala Diare
4. Tanda-tanda dehidrasi
5. Penatalaksanaan diare
6. Komplikasi diare
: Normosefali
Rambut
Mata
Mulut
Abdomen
Inspeksi
: Datar
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Rehidrasi
ii)
iii)
ii)
Diare akut dengan penyulit dehidrasi berat untuk usia diatas 2 tahun : 30
cc/kg BB dalam 30 menit pertama dan 70 cc per kg BB dalam 2,5 jam
berikutnya.
4. Plan :
Diagnosis:Kemungkinan keluhan pada pasien akibat mengalami diare. Diare yang
dialami pada anak ini kemungkinan disebabkan oleh infeksi, dimana 80%
infeksi pada balita disebabkan oleh Rotavirus, namun tidak menutup
kemungkinan adanya infeksi Eschericia coli. Didapatkan tanda dehidrasi
yang tergolong ringan sedang pada pasien. Upaya diagnosis sudah
optimal.
Pengobatan: Prinsip dasar penatalaksanaan diare adalah pemberian cairan (rehidrasi),
feeding adjusment, pengobatan medikamentosa dan health education
(penyuluhan). Penatalaksanaan pada pasien dengan tanda dehidrasi ringan
sedang ini menggunakan rencana terapi B menurut WHO yaitu pemberian
larutan oralit tiap kali BAB cair dan muntah. Rehidrasi dilakukan dengan
perhitungan 75 cc/kgBB, sekitar 450-500 cc larutan oralit, diberikan selama
3 jam. Terapi suportif dengan pemberian antipiretik (Parasetamol drops) 3 x
0,6cc untuk menurunkan demam. Serta pemberian tablet zink 10 mg setiap
hari selama sepuluh hari untuk mengurangi kejadian diare berulang.
Pemberian antibiotik profilaksis kotrimoksazole syr 2x1 sendok teh untuk
pencegahan diare karena Eschericia coli.
Pendidikan : Edukasi dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk membantu proses
penyembuhan, pencegahan diare dan komplikasinya. Edukasi meliputi tanda
bahaya umum, cara pemberian oralit dan zink, kapan ibu harus membawa
anak kontrol kembali ke pelayanan kesehatan, perilaku hidup bersih dan
sehat, serta diet rendah serat.
Konsultasi : -
Kegiatan
Kepatuhan makan obat
Pemeriksaan Lanjutan
- Pemeriksaan
feses
rutin dan kultur
Nasihat
Periode
- Oralit diberikan setiap kali
BAB cair dan muntah
- Paracetamol hanya diberikan
selama
pasien
masih
mengalami demam.
-Zink tablet 20 mg selama 10
hari
-Cotrymoxazole syr 2x1 sdt
TINJAUAN PUSTAKA
DIARE AKUT
I.
Definisi
Defekasi dengan feses cair atau lembek dengan/tanpa disertai darah/lendir atau
dengan frekuensi 3 kali atau lebih sehari berlangsung belum lebih dari 14 hari, kurang
dari 4 episode/bulan.
II.
Etiologi
1) Infeksi : virus, bakteri, dan parasit.
a) Golongan virus : Rotavirus, Adenovirus, Virus Norwalk, Astrovirus,Calicivirus,
Coronavirus, Minirotavirus.
b) Golongan bakteri : Shigella spp., Salmonella spp., Escherecia coli, Vibriocholera,
Vibrio parahaemoliticus, Aeromonas hidrophilia, Bacillus cereus, Campylobacter
jejuni, Clostridium difficile, Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus, Yersinia
enterocolitica.
absorpsi natrium, klorida, dan air dari lumen usus ke dalam sel. Hal ini akan
menyebabkan peningkatan tekanan osmotik di dalam lumen usus (hiperosmolar).
Kemudian akan terjadi hiperperistaltik usus untuk mengeluarkan cairan yang
berlebihan di dalam lumen usus tersebut, sehingga cairan dapat dialirkan dari lumen
usus halus ke lumen usus besar (kolon).
IV. Bentuk Klinis
Diare Sekretorik
Diare yang terjadi akibat aktifnya enzim adenil siklase. Enzim ini selanjutnya
akan mengubah ATP menjadi cAMP. Akumulasi cAMP intrasel akan menyebabkan
sekresi aktif ion klorida, yang akan diikuti secara positif oleh air, natrium, kalium dan
bikarbonat ke dalam lumen usus sehingga terjadi diare dan muntah-muntah sehingga
penderita cepat jatuh kedalam keadaan dehidrasi.
Diare Invasif
Diare yang terjadi akibat invasi mikroorganisme dalammukosa usus sehingga
menimbulkan kerusakan pada mukosa usus. Diare invasif ini disebabkan oleh
Rotavirus, bakteri (Shigella, Salmonella,Campylobacter, EIEC, Yersinia), parasit
(amoeba). Diare invasif yangdisebabkan oleh bakteri dan amoeba menyebabkan tinja
berlendir dan seringdisebut sebagai dysentri form diarrhea.
Diare Osmotik
Diare yang disebabkan karena tingginya tekanan osmotik pada lumen usus
sehingga akan menarik cairan dari intra sel ke dalam lumen usus, sehingga terjadi
diare berupa watery diarrhea.
V.
Kriteria Diagnosis
Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (darah perifer lengkap, CRP,
serologis, mikrobiologis, rontgen)
Differential diagnosis: Disentri, Kolera.
VI.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin, feses rutin.
Hemolytic
uremic
syndrome
(HUS)
disebabkan
oleh
kerusakan