RS MARTHA FRISKA
BAB I
PENDAHULUAN
Komite Medik RS Martha Friska merupakan suatu wadah profesional medik / dokter
fungsional yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf medik dan atau yang mewakili.
Komite Medik RS Martha Friska bertugas untuk : Memberikan saran kepada Direktur RS
Martha Friska berkaitan dengan pelayanan medik, mengkoordinasikan pelayanan medik dan
mengarahkan pelayanan medik sesuai Visi-Misi Rumah Sakit, menangani hal-hal yang
berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran, menyusun kebijakan baku pelayanan medis yang
harus dilaksanakan oleh semua KSM dan meningkatkan mutu program pelayanan,
pendidikan dan pelatihan serta menginisiasi kegiatan penelitian & pengembangan. Sebagai
Konsep Dasar dan Filosofi dari Komite Medik RS Martha Friska adalah Perpaduan antara
ketiga komponen yang terdiri dari Etika Profesi, Mutu Profesi dan Evidence-Based Medicine
(EBM).
A. Dasar hukum & Struktur Komite Medik RSMH. Kabupaten Bekasi
Keberadaan Komite Medik di RS Martha Friska merujuk pada pada :
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI, No. 1 Tahun 2002, Tentang Pedoman Susunan
Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 983/Menkes/XI/1992, Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 631/Menkes/SK/IV/2005, Tentang Pedoman
Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.
4. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. 811/2/2/VII/1993, Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. HK.00.06.2.3.750 tanggal
14 Juli 1995, Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Komite Medik di Rumah Sakit.
2. Sistem Komite Medik tentunya juga terintegrasi dan menjadi satu kesatuan dengan
Sistem RS Martha Friska di bidang profesi Medis.
3. Ketetapan Komite Medik RS Martha Friska merupakan pedoman bagi seluruh staf
dokter di lingkungan RS Martha Friska dalam menjalankan Fungsi Keprofesian di
bidang Pelayanan Medik.
II. Kode Etik Profesi Medis
1. Kode Etik Profesi Medik RS Martha Friska merupakan satu kesatuan dengan Kode
Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan Sumpah / Janji Dokter yang berlaku
mengikat bagi seluruh Profesi Medis di Indonesia.
2. Pembahasan Etika Profesi Komite Medik merupakan Rapat Komite Medik dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut hal Etika Profesi Medis di lingkungan RS
Martha Friska.
a. Peserta Rapat Etika Profesi Komite Medik terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Anggota Komite Medik. Ketua, dan Anggota Komite Medik mempunyai hak
bicara dan hak suara sedangkan Sekretaris Komite Medik hanya mempunyai hak
bicara.
b. Rapat Etika Profesi Komite Medik dipimpin oleh Ketua Komite Medik atau
anggota yang telah diberi wewenang oleh Ketua Komite Medik dengan
didampingi Sekretaris Komite Medik.
c. Keputusan Rapat Etika Profesi Komite Medik diambil secara musyawarah dan
mufakat berdasarkan penilaian dalam kerangka format tertentu yang disiapkan.
Dalam hal yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan
suara menurut suara terbanyak.
d. Keputusan Rapat Etika Profesi Komite Medis diserahkan kepada Ketua Komite
Medis
untuk
disampaikan
dalam
bentuk
rekomendasi
sebagai
bahan
pertimbangan Direktur.
e. Format Penilaian Rapat Etika Profesi Komite Medis dibuat tersendiri dan
disiapkan oleh Komite Medik.
BAB II
RUANG LINGKUP
Keanggotaan Komite Medik RS Martha Friska terdiri dari : Ketua Komite Medis
dan anggota Komite Medis di Rumah Sakit. Susunan Keanggotaan Komite Medik terdiri
dari ;
1. Ketua Komite Medis
2. Sekretaris Komite Medis
3
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C. Tanggung Jawab
1. Ketua Komite Medik bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugas dan Wewenangnya
kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Ketua Sub-Komite bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugasnya kepada Ketua
Komite Medik.
BAB IV
TATALAKSANA
Setiap Tahun Komite Medis akan memberikan Rencana Program dari masingmasing Sub Komite. Rencana program tersebut akan dipilih oleh Ketua Komite Medis
dan Direktur Utama yang mana yang akan dilaksana terlebih dahulu dalam satu tersebut.
Jika tiba-tiba ada permasalahan tertentu yang berhubungan dengan Komite Medis
maka kasus tersebut akan ditelaah. Maka program yang telah direncanakan dapat
dimundur samapi waktu yang idak ditentukan. Dan penjalanan program kembali setelah
mendapat rekomendasi dari Ketua Komite Medis.
A. Alur Pengelolaan Masalah
1. Masalah dari dalam / internal
Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan
pelayanan medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau Direktur
Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan merespon
masalah, maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik dan selanjutnya
memberikan disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk menyelesaikan masalah
tersebut dari sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik dengan
SubKomite yang terkait masalah untuk membahasnya.
d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian dibuatkan
rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
2. Masalah dari luar / eksternal
6
MASALAH
KASUS
Tim PPM-KPRS
KOMITE MEDIK
Dilaporkan
Kembali
DIREKTUR
RSMF
KSM
Tatalaksana
hasil
pembahasan
kasus
tersebut
dibuat
BAB V
PENCATATAN ( DOKUMENTASI & PELAPORAN )
Lampiran :
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
10
'K S
k e e
tt
u
K aK
m S
mu
Mb
d
KM
o
m d
i
e
r t
uu tt
aa
a i
o
i
e
k
s
e
t
e-
i
e
rr
t
11
12