Anda di halaman 1dari 2

Kuntil Anak yang Ganggu Bapakku ....

Cerita ini berawal saat aku masih duduk dikelas 3 SMP tahun 1983. Saat itu
bapakku sering sekali berangkat ke Bandara Halim pada pagi hari, sekitar pukul
04.00. Seperti biasanya bapakku membangunkan aku dan ibuku. Aku bertugas
untuk mengeluarkan sepeda motor dinas ayahku dan ibukku menyiapkan
minuman hangat, serta baju dinas ayahku.

Setelah ayahku berdanda dan meminum minuman yang disediakan ibu, maka
berangkatlah ayahku meninggalkan kami. Saat suara motor ayahku telah hilang
dari pendengaranku kututup pintu depan. tetapi sungguh saya dan ibu ku
terkejut karena kami lihat berdua saat itu baru pukul 01.30 tengah malam. Kami
tak bisa berbuat banyak, kami hanya berdo'a agar bapakku selamat dalam
perjalanan. kami pun kembali tidur sambil cemas.

Esok paginya pukul 06.30, kudengar suara motor bapakku, hilanglah rasa
cemasku tetapi kulihat ayahku terlihat aneh, aku dan ibu tak berani bertanya
karena terlihat bapakku capek sekali. Akhirnya setelah bapakku berganti baju
dan membersihkan diri, bapakku cerita kalau tadi malam beliau dikejar oleh
kuntilanak saat melewati barak tentara dihalim.

Menurut cerita bapakku saat lewat depan pos Halim, dimana dijalan itu terdapat
polisi tidurnya saat itu tersorot oleh motor bapakku seorang wanita berdiri
dipinggir jalan dengan dengan rambut hitam panjang baju putih. (Saat
menceritakan itu, bulu tangan bapakku berdiri).

Bapakku tak pedulikan wanita itu, tetapi saat akan melewati polisi tidur
selanjutnya, wanita itu sudah ada lagi, ya dia berdiri disamping kanan dan saat
itu juga bapakku menyorokan lampu motornya kearah kakinya . Ternyata
kakinya berbentuk seperti kaki kuda dan melayang, kontan bapakku langsung
tancap gas dan melaju sekencang-kencangnya, tetapi tidak begitu saja
kuntilanak tersebut mengikuti bapakku sambil tertawa hie hie hie....hie hie... hie
tepat ditelinga kanan bapakku, saat itu tidak bisa berdo'a karena saking gugup,
takut dan karena wajah wanita itu telah berubah menyeramkan dan tertawa-
tawa hie hie hie...hie hie.....laju motor bapakku saat itu lebih dari 100/km dan
saat akan melewati danau, menurut ayahku terlihat jalan lurus dan terang lampu
kiri dan kanan, padahal seharusnya jalan itu belok kiri maka bapakku tetap
membelokkan motornya dan bapakku dapat membaca al-ikhlas keras-keras
sambil berkata " kamu kuntilanak , kamu setan...pergi kamu.....tetapi kuntilanak
tersebut masih saja tertawa tawa hie hie hie ditelingan kanan kadang kiri .......

Laju motor bapakku masih kencang tibalah saat akan memasuki kampung
penduduk. Kuntilanak itu melayang menabrak pohon bambu dengan suara yang
sangat keras dan tertawanya yang khas. Lalu saat dikampung laju motor
bapakku seharusnya mulai pelan tetapi karena didepan terlihat ada orang, maka
laju motor bapakku akan dipercepat lagi takut kalau orang tersebut hantu lagi
tetapi ternyata hanya seorang penjual sekuteng . Bapakku memelankan laju
motornya akhir berhenti dan berkata " pak, saya baru saja dikejar kuntilanak".
Lalu, tukang sekuteng tersebut berkata" wah pak, saya tidak berani jalan sana
karena saya pernah sekali diganggu" setelah berhenti dan berkata-kata dengan
tukang sekuteng tersebut, bapakku melanjutkan perjalanannya sampai
dibandara halim waktu baru menunjukkan pukul 02.30 yang biasanya sampai
disana pukul 04.30. dan mulai sejak itu bapakku selalu ditemani aku kalau tugas
pagi atau ibuku. Akhirnya doaku untuk bapakku tercinta.........rasa rinduku
[Noname di Jakarta]

Anda mungkin juga menyukai