Sistem Perletakan/Penopang
Suatu struktur mencapai keseimbangan karena
timbul gaya-gaya reaksi pada titik-titik
perletakan/penopang struktur untuk
mengimbangi gaya-gaya luar yang bekerja.
Banyak kemungkinan sistem yang dipilih sebagai
penopang atau perletakan suatu struktur. Untuk
keperluan analisis, kondisi-kondisi perletakan
dapat diidealisasikan menjadi titik yang secara
sempurna menahan translasi/rotasi atau
melepaskan translasi/rotasi, juga secara
sempurna, pada arah-arah tertentu.
Contoh Perletakan/Penopang
(1)
Contoh Perletakan/Penopang
(2)
Contoh Perletakan/Penopang
(3)
Contoh Perletakan/Penopang
(4)
Contoh Perletakan/Penopang
(5)
Contoh Perletakan/Penopang
(6)
Contoh Perletakan/Penopang
(7)
Contoh Perletakan/Penopang
(8)
Contoh Perletakan/Penopang
(9)
Contoh Perletakan/Penopang
(10)
Contoh Perletakan/Penopang
(11)
Perhitungan Reaksi
Perletakan
Contoh 1
Hitunglah reaksi-reaksi perletakan struktur dibawah ini.
Contoh 1 (2)
M za
Py
Px
Rax 10 Rbx 0
Rax 10 Rbx 10 7.5 17.5k
Karena semua reaksi perletakan bertanda positif, berarti asumsi arah sudah
benar.
Contoh 2
Hitung reaksi-reaksi perletakan struktur dibawah ini:
Freebody diagram
Contoh 2 (2)
Karena ra = 3, dan perletakan diatur stabil, struktur ini
statis tertentu. Reaksi-reaksi perletakan ditentukan dengan
menerapkan persamaan keseimbangan.
Rbx 50 0;
Rby
Rbx
3
Rbx 50kN
28.9
Rb 2 Rby 57.8kN
Ray Rby 25 0
Ray 25 Rby 25 28.9 3.9kN
za
Rbx X 5 50 X 3 M az 0
M az 150 50 X 5 100 kN .m
Contoh 3
Hitunglah reaksi-reaksi perletakan pada struktur dibawah ini:
Contoh 3 (2)
Pada diagram benda bebas beban-beban terdistribusi telah
digantikan dengan beban-beban terpusat yang ekivalen.
M za 0
10 X 12 30 X 7.5 12 X 8 Rdy X 10 0
Rdy 24.9 k
Px
Rax 10 12 0;
Py
Rax 2.0k
Contoh 4
Hitung reaksi-reaksi perletakan struktur dibawah ini:
Klasifikasi:
Dua persamaann kondisi dapat dituliskan: MCz = MDz = 0.
Jadi,
r = 3 + n = 3 + 2 = 5.
Karena ra = 5 juga, dan karena reaksi-reaksi ini diatur untuk
mendapatkan struktur stabil, struktur ini struktur statis tertentu.
Contoh 4 (2)
Dua persamaan kondisi dan tiga persamaan keseimbangan dapat
diterapkan langsung pada struktur keseluruhan dengan menyelesaikan
5 persamaan dengan 5 komponen reaksi yang belum diketahui. Tetapi
kita bisa menyederhanakan sistem persamaan dengan menguraikan
struktur menjadi beberapa badan bebas dan menerapkan statika pada
masing-masing bagian. Dengan cara ini persamaan kondisi dipakai
dalam analisis masing-masing badan bebas.
Struktur dipecah menjadi tiga badan bebas
Contoh 4 (3)
Badan bebas CD:
Badan bebas CD adalah balok dengan tumpuan sendi-rol yang
ditumpangkan diatas dua balok. Dengan menerapkan persamaan
keseimbangan MCz = MDz = 0 reaksi-reaksi vertikal dapat
ditentukan. RDx = 0 karena balok DEF tidak bisa menahan gaya
horizontal. Reaksi-reaksi yang disalurkan melalui sendi-sendi internal
adalah:
RC x = +90 kN;
RC y = +60 kN;
RD x = 0;
RD y = 60 kN
Badan bebas ABC
Segmen ini dianalisis dengan beban luar dan reaksi-reaksi segmen
CD yang disalurkan melalui sendi di C, yaitu RC x dan RC y. Reaksireaksi yang diperoleh adalah:
RA x = +90 kN;
RA y = +30 kN;
RB y = +150 kN
Badan bebas DEF
Segmen ini dianalisis dengan beban luar dan reaksi-reaksi segmen
CD yang disalurkan melalui sendi di D, yaitu RD y. Reaksi-reaksi yang
diperoleh adalah:
RE y = +225 kN;
RF y = +15 kN
Contoh 5
Hitung reaksi-reaksi perletakan struktur pelengkung tiga
sendi dibawah ini:
Klasifikasi:
Ra = 4; r = 3 + n = 3 + 1 = 4; struktur stabil, statis tertentu.
Contoh 5
Diagram badan bebas
Perhitungan reaksi-reaksi:
Persamaan keseimbangan untuk struktur keseluruhan:
Az
0;
10 20 40 60 80 5 40 RC y 100 RC x 20 0
RC x 5RC y 90
RA y
0;
R A y RC y 410 0
RC y 0
RA x
0;
R A x RC x 5 0
RC x 5
10 20 5 20 RCx 40 Rcy 40 0
4 RCy 4 RCx 5