Disusun Oleh:
Alliya Nur Aisyah
(1401140059)
Manasyellita Dian C
(1401144453)
(1401144147)
Susi Lestari
(1401144191)
(1401140114)
Kelas :
MB-38-04
TELKOM UNIVERSITY
2015
Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix.
Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan
sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya
pada
umumnya,
kode
sumber
Linux
dapat
dimodifikasi,
digunakan
dan
sama dengan Linus. Mereka terus mengembangkan kernel Linux yang kini berukuran
290-an MegaBytes atau melebihi 9 miliar baris kode.
Linux beserta timnya menerima masukan baris-baris kode dari seluruh penjuru
dunia, menyortir, menetapkan skala prioritas dan memasukkan gagasan paling brilian
ke dalam kernel. LSD sendiri disokong oleh puluhan raksasa IT seperti IBM, HP, Dell
dan Sun, baik dari sisi materi maupun sumber daya manusia.
Windows
Windows pertama kali ditemukan oleh William Henry Gates III. Bill Gates dilahirkan
di Seattle, Washington dari William Henry Gates, Jr., seorang pengacara, dan Mary
Maxwell, pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat
Nasional United Way. Gates belajar di Lakeside School, sekolah elit yang paling
unggul di Seattle, dan meneruskan berkuliah di Universitas Harvard, tetapi didrop out.
William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga
bersaudara dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Waington. Bill seorang
anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering
mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya
memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School,
sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.
Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya
diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang
dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang
disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada intinya ini sebuah mesin ketik yang
selanjutnya siswa bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada komputer;
jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas pada teletype. Proses ini merepotkan,
tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat menguasai BASIC, bahasa
pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di
Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan
permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. Dia adalah
seorang nerd (eksentrik), sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates
julukan itu.
Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah
bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti
cerita di Popular Electronics mengenai era komputer di rumah-rumah dan mereka
berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft.
Semasa ia belajar di Harvard, ia dan Paul Allen menulis perangkat lunak Altair
BASIC untuk Altair 8800 dalam dasawarsa 1970. Altair merupakan komputer pribadi
2
pertama yang sukses. Diberi inspirasi oleh BASIC, sebuah bahasa komputer yang
mudah dipelajari dan ditulis di kolese Dartmouth untuk mengajar, versi Gates dan
Allen kemudian menjadi Microsoft BASIC, bahasa komputer terjemahan yang utama
untuk sistem operasi komputer MS-DOS, yang menjadi kunci pada kesuksesan
Microsoft. Microsoft Basic pada nantinya dijadikan Microsoft QuickBasic. Versi
Microsoft QuickBasic yang dijual tanpa kompiler QuickBasic dikenal sebagai
QBasic. QuickBasic juga dijadikan Visual Basic, yang masih popular hingga masa
sekarang.
Dalam awal dasawarsa 1970, Gates menulis Surat Terbuka kepada Penghobi
(Open Letter to Hobbyists), yang mengejutkan komunitas yang mempunyai hobi pada
komputer dengan menyatakan bahwa ada pasaran komersial untuk perangkat
lunak/software dan bahwa software tidak layak dikopi dan digandakan tanpa izin
penerbitnya. Pada masa itu, komunitas tersebut dipengaruhi kuat oleh dasar radio
hamnya dan etika hacker, yang berpendapat bahwa innovasi dan pengetahuan patut
dibagi oleh komunitas pengguna komputer. Gates kemudian mendirikan Microsoft
Corporation, salah satu perusahaan paling sukses di dunia, dan memimpin arah
kepada pembukaan industri software komputer.
Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik untuk caranya berdagang. Satu
contoh ialah MS-DOS. Pada akhir dasawarsa 1970, IBM berencana untuk memasuki
pasaran komputer personal dengan komputer personal IBM, yang diterbitkan pada
1981. IBM memerlukan sistem operasi untuk komputernya, yang direncanakan dapat
mencakup dan mengelola arkitektur 16-bit oleh keluarga chip x86 Intel. Setelah
berunding dengan sebuah perusahaan lain (Perusahaan Digital Research di
California), IBM bertanya kepada Microsoft. Tanpa memberitahu tentang ikatan
mereka dengan IBM, eksekutif-eksekutif Microsoft membeli sebuah system operasi
x86 dari perusahaan Seattle Computer seharga $50,000. (Ada kemungkinan Microsoft
dilarang IBM untuk memberitahukan tentang ikatannya kepada orang awam)
Microsoft kemudian melisensikan sistem operasi ini ke IBM (yang menerbitkannya
dengan nama PC-DOS) dan bekerja dengan perusahaan komputer untuk
menerbitkannya dengan nama MS-DOS, pada setiap system komputer yang dijual.
Rencana Microsoft amat sukses tetapi digugat oleh Seattle Computer karena
Microsoft tidak memberitahukan mengenai ikatannya dengan IBM untuk membeli
system operasi itu dengan murah; oleh sebab ini, Microsoft membayar uang kepada
Seattle Computer, tetapi tidak mengakui kesalahannya. Reputasi Gates kemudian
lebih diburukkan oleh tuntutan dakwaan monopoli oleh Departemen Keadilan A.S.
3
OS Linux yang bersifat open source dengan source code yang gampang dirubah
namun memiliki ketahanan terhadap virus yang lebih tinggi, pemakaiannya lebih
ditujukan kepada sistem administrator. Selain itu, harga yang lebih murah
dibandingkan
dengan
Windows
juga
menjadi
pilihan
perusahaan
dalam
Disebutkan harga Windows (OEM) $70, Office 2000 $600, dan belum
termasuk software lain, yang bisa saya uraikan di antaranya : Norton Utilities ($60),
Adobe Photoshop ($600), CorelDraw! (sekitar $300), AutoCAD (sekitar $600), MS
Visual Studio (lebih dari $1000), dan lain-lain.
Harga dasar Linux adalah GRATIS, bila yang dimaksudkan adalah Linux
sebagai kernel (http://www.kernel.org). Pengertian Linux sebagai sistem operasi
(seharusnya GNU/Linux) siap pakai, disebut distribusi atau distro (RedHat, SuSE,
Mandrake, Trustix, Caldera) biasanya tersedia paling sedikit dalam dua versi, versi
gratis yang bisa didownload langsung dari produsennya atau dibeli dari berbagi outlet
(dengan mengganti ongkos CD), dan versi komersial (boxed) yang menambahkan
ekstra berupa CD aplikasi (yang isinya pun software-software gratis, evaluasi, atau
demo komersial). Jadi, membeli satu distro berarti membeli sistem operasi dan
aplikasinya sekaligus, dengan harga paling mahal yang saya tahu adalah sekitar $179
(RedHat edisi Professional). Sekarang silakan bandingkan dengan Windows dan
aplikasinya. Anda juga bisa membeli CD distro dari beberapa situs di internet dengan
harga Rp 17.500,00 - Rp 29.000,00 per keping, tidak jauh berbeda dari harga CD
Windows dan aplikasinya yang bajakan alias GPL (Glodok Public Licence). Apalagi,
membeli distro resmi (istilahnya "boxed") sekaligus juga mendapat support penuh dari
vendornya, atau paralel dengan versi retail dari Windows. Perlu diketahui harga
Windows versi retail adalah mulai dari $99 (single user licence), harga $70 di atas
adalah versi OEM, yang tanpa support vendor, hanya support dari reseller, atau setara
dengan versi download Linux yang gratis atau hanya seharga 15-30 ribuan di Glodok
atau toko-toko Linux. (kalau $1 = Rp 10.000,00, hitung sendiri 'kemurahan' Linux).
Berdasarkan penelitian Ideas International menemukan bahwa dari beberapa
skenario, biaya lisensi dan dukungan Microsoft Windows Server 2003 cukup
kompetitif dan dalam beberapa kasus, secara signifikan lebih rendah dari pada biaya
lisensi dan dukungan untuk Red Hat Enterprise Linux. Sebagai tambahan pada
penemuan utama mereka, Ideas International juga mengidentifikasikan hal-hal
berikut:
Pendekatan yang berbeda dari Microsoft dan Red Hat pada dukungan dan lisensi
perangkat lunak, dan kenyataan bahwa keputusan pembelian perangkat lunak
6
Maxwell, atau WordPerfect tanpa banyak kesulitan baik teknis maupun legal (karena
semua tadi gratis dan cukup user-friendly) dan malahan bebas virus (macro). Bagi
yang suka berinternet, tersedia aplikasi-aplikasi browser, IRC, messaging, FTP, dan email di Linux yang tidak kalah dengan platform lain (kecuali QuickTime :(). Dan
pengguna di level itu mungkin adalah sebagian besar pengguna komputer di
Indonesia. Jadi, kalau anda beli Windows (dengan sah) ditambah aplikasi Office,
Graphic, Drawing, Utilities, Antivirus, dan lain-lain (dengan sah juga), harganya akan
jatuh di atas harga hardware yang anda punyai. Kalau anda pakai Linux, anda cuma
beli satu distro (boxed) atau anda bisa download, pinjam dari teman dan dikopi, atau
beli di Glodok/ Toko Linux, atau beli majalah dan buku berbonus CD Linux, dan anda
cuma membayar seharga itu. Dan Linux nyaris tidak membutuhkan aplikasi utilities
(sudah built-in) dan antivirus.
Munculnya media InfoLinux juga harus disambut gembira, meskipun bagi
penulis isinya masih terlalu teknis dan 'berat' bagi pemula (mungkin kita perlu satu
media lagi yang agak 'gaul' soal Linux). Buku-buku Linux pun terus bermunculan.
Cuma, untuk mendapatkan CD Linux itu sendiri masih dirasakan sulit kalau tidak
secara online, apalagi aplikasinya. Selain itu, even-even Linux (seminar, workshop,
pameran) masih jarang, dan kalaupun ada, masih terpusat di Jakarta. Peran serta KPLI
daerah memang perlu dioptimalkan lagi. Akan lebih baik lagi bila sosialisasi OSCA
(Open Source Campus Agreement) lebih digalakkan.
Yang paling sering menjadi keberatan para pelaku bisnis dalam pemanfaatan
Linux
adalah
investasi
yang
harus
dikeluarkan
untuk
pelatihan.
Dalam
argumentasinya mereka berpendapat bahwa walau investasi perangkat keras dan lunak
begitu rendah, tetapi investasi pelatihan menjadi lebih tinggi. Ini ada benar dan ada
salahny.
Sepintas lalu penggunaan Linux akan meminta biaya investasi pelatihan yang
cukup tinggi. Tetapi hal itu akan terbayar dengan dasar pengetahuan yang mereka
dapatkan tidak hanya sekedar sebagai pengguna, tapi akan berkembang sebagai
penyedia kebutuhan Teknologi Informasi intern perusahaan.
Pengetahuan yang mereka dapatkan dalam menggunakan Linux merupakan
pengetahuan yang sifatnya mendasar. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pengetahuan
8
akan Linux merupakan pengetahuan dasar untuk dunia teknologi informasi. Hal ini
akan merupakan investasi brainware bagi perusahaan tersebut. Hal lain adalah
kenyataan bahwa pemanfaatan Linux di lingkungan perusahaan akan mendorong
perusahaan tersebut untuk berkonsentrasi pada investasi di bidang sumber daya
manusia (SDM) dalam bentuk pelatihan daripada investasi pembelian perangkat
lunak. Dengan memfokuskan pada investasi SDM maka perusahaan akan memiliki
pondasi infrastruktur TI yang kokoh, baik dari segi hardware, software maupun
brainware.
Juga perlu dipikirkan investasi pelatihan ulang (re-training) yang harus
dilakukan. Pemilihan perangkat lunak yang selalu membutuhkan investasi pelatihan
setiap 1 tahun sekali, atau membutuhkan pelatihan untuk setiap produk baru keluar
adalah kurang bijaksana. Akan lebih baik bila dilakukan investasi pelatihan kepada
jenis perangkat lunak yang memberikan dasar pengetahuan (basic knowledge) yang
baik dan memberikan kemampuan bagi para pengguna untuk mampu beradaptasi
dengan perkembangan teknologi informasi.
Hal ini disebabkan karena sistem yang baru memiliki banyak perbedaan
dengan sistem yang lama. Sehingga secara total biaya pelatihan untuk sistem
administrasi menjadi lebih mahal. Hal seperti ini tidak akan terjadi dengan Linux
dimana setiap versi baru tidak memiliki perbedaan yang banyak dengan versi lama
sehingga setiap pengguna dapat dengan mudah beradaptasi karena sudah memiliki
pengetahuan dasar yang cukup.
Banyak perusahaan memilih suatu perangkat lunak yang 'mudah digunakan'
dengan harapan akan memotong 'biaya pelatihan'. Hal ini ternyata kurang begitu tepat,
karena:
Tingkat peluruhan hardware dan software jauh lebih cepat meluruh dalam bisnis
TI (paling lama 3 tahun nilainya sudah kurang dari 50%). Sedangkan biaya
pelatihan menurut International Accounting Standards Commitee akan dihitung
waktu peluruhan dalam 10 tahun.
10
besar
daripada
TCO
Windows.
Khususnya:
Dari hasil studi yang dilakukan IDC tahun 2003 lalu misalnya, terungkap bahwa TCO
Linux untuk kurun waktu lima tahun lebih tinggi antara 11 sampai 22 persen
dibanding Windows 2000. Menurut IDC, ini berlaku pada empat dari lima jenis
implementasi yang dianalisis, yaitu networking, print server, file server dan security .
Namun, untuk implementasi Web server, Linux tercatat 6 persen lebih murah
dibandingkan Windows.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam penelitian ini antara lain biaya akuisisi
di muka untuk perangkat keras, piranti lunak sistem operasi dan aplikasi, selain juga
biaya downtime tak terduga. Satu unsur terbesar yang mendongkrak TCO Linux
menurut IDC adalah SDM. Linux membutuhkan technical expertise lebih tinggi
dibandingkan Windows, dan biaya untuk menggaji SDM untuk lingkungan Linux
relatif lebih tinggi.
11
Hasil studi TCO Linux vs. Windows yang dilakukan Giga Research (anak perusahaan
Forrester Research) kurang lebih menghasilkan kesimpulan serupa. Studi ini
membandingkan biaya yang dikeluarkan lima perusahan besar maupun menengah
yang menggunakan J2EE (Java 2 Enterprise Edition), dengan tujuh perusahaan besar
dan menengah yang menggunakan aplikasi .Net. Semua perusahaan yang dijadikan
subyek studi ini sama-sama tengah membangun dan menggelar aplikasi-aplikasi
berbasis Web ( portal applications ).
Menurut temuan Giga, untuk perusahaan besar, biaya total yang terkait dengan
pengembangan dan penggelaran awal, ditambah dukungan dan pemeliharaan selama
tiga tahun, platform Microsoft memberikan penghematan sebesar 645.929 dolar AS.
Platform Microsoft ini lebih murah 28,2 persen dibandingkan J2EE/Linux. Sementara
untuk perusahaan menengah, platform Microsoft memberikan penghematan sebesar
220.443 dolar AS, atau 25 persen lebih murah dibandingkan J2EE/Linux.
12
Meski, baik IDC maupun Giga, sama-sama mengaku tidak terpengaruh dengan siapa
yang mengongkosi studi ini, toh bagi pendukung Linux, kecurigaan bahwa studi ini
cenderung bias tetap ada. Namun, penelitian lain oleh Yankee Group, yang katanya
lebih independen (karena tidak diongkosi Microsoft), pun menghasilkan kesimpulan
yang cenderung menghantam Linux. Menurut Yankee, hampir sebagian besar
respondennya khususnya yang sudah menggunakan Windows mengatakan bahwa
Windows memberikan TCO lebih ketimbang Linux. Namun, di sisi lain, bagi
perusahaan-perusahaan kecil dengan aplikasi vertikal yang customized atau tidak
memiliki
networks
legacy
,
Linux
total
Windows
ke
dari
Linux
waktu
yang
mulanya
diukur
bisa
dan
dibandingkan seringkali
berujung
pada
permasalahan
yang
lebih
kompleks.
Contohnya licensing fee , dalam hal ini dengan enteng Linux mengalahkan Windows
maupun sistem operasi lainnya. Ketika memperhitungkan TCO untuk masa tiga
13
sampai lima tahun, ujung-ujungnya licensing cost ini menjadi kecil porsinya,
dibandingkan misalnya dengan biaya pengelolaan dan dukungan untuk Linux, tandas
Gillen.
Masalah lainnya adalah tidak semua studi TCO yang ada klop dengan kondisi
perusahaan Anda dan bisa dijadikan acuan untuk menentukan platform apa yang akan
dipilih. Pasalnya, rata-rata studi TCO yang ada hanya menyoroti implementasiimplementasi tertentu, dan juga development tools apa yang digunakan.
Ambil contoh studi TCO yang dilakukan Giga Research, yang hanya menyoroti biaya
untuk implementasi aplikasi portal Web. Itupun, di dalam studi itu kita bisa melihat
keunggulan biaya produk Microsoft ketika dibandingkan dengan biaya produkproduk buatan raksasa software lainnya, seperti Oracle dan BEA. Seperti
diungkapkan Giga, perusahaan-perusahaan besar yang dijadikan subyek studi
merogoh kocek 80.000 dolar untuk database Oracle, dan sekitar 60.000 dolar untuk
development tools buatan BEA. Jelas tidak sebanding dengan 40.000 dolar untuk
MicrosoftSQL dan 12.500 dolar untuk VisualStudio.net.
Sayangnya, Giga tidak meneliti TCO seperti apa yang bakal didapat ketika
perusahaan-perusahaan yang membayar mahal ke Oracle dan BEA itu
menggunakan database dan scripting tools berbasis Linux yang gratisan,
misalnya MySQL dan PHP. Pertarungan TCO Linux vs. Windows tentu akan
lebih sengit dan seru.
14
Kesimpulan
Dari apa yang dipaparkan di atas, tampak dapat disimpulkan bahwa
keberadaan Linux dengan segala kelebihan dan kekurangannya menyebabkan tidak
ada alasan bagi kita untuk menggunakan software apapun secara ilegal. Kesulitan
yang mungkin terjadi jika kita beralih dari Windows ke Linux hanya masalah biaya
migrasi, pelatihan, dan kebiasaan saja. Bagi negara berkembang seperti Indonesia
Linux sangat cocok untuk digunakan karena sifatnya yang terbuka dan gratis
membuat kita bisa banyak belajar, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan bergabung
dengan komunitas teknologi dunia. Tidak hanya menjadi bangsa yang konsumtif nonproduktif.
Bagi dunia pendidikan, Linux dengan lisensi GPL-nya akan mendorong para
pelajar untuk melakukan eksplorasi dan mengembangkan sistem operasi ini beserta
segala aplikasinya. Besar kemungkinan mereka kelak akan membuat sebuah sistem
operasi Made in Indonesia seperti orang Jerman dengan Suse Linux, Cina dengan
RedFlag
Linux,
dan
Singapura
dengan
ASP
Linux-nya.
tidak menyediakan
Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu
sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan seharihari di Linux.
b. Konfigurasi Sistem
Windows dikenal kemudahan dalam pemakaiannya, karena hampir semua hal bisa
dilakukan dengan sistem point n click yang sudah berbasis grafis.
Di Linux ada kalanya perlu menyunting driver secara manual melalui command
line. Tetapi dengan adanya PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa
dilakukan dengan mudah.
c. Hardware Support
Di Windows, biasanya Anda tidak pernah mendengar masalah hardwre, karena
hampir semua hardware yang ada sudah menyertakan drivernya. Berbeda dengan
di Linux dimana Anda mungkin sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di
Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi
Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan
dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama
semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di
Linux.
d. Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda
membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Dan
seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di
Linux. Meskipun jarang, namun program yang crash atau hang bisa saja terjadi.
Meski Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user namun Linux menjalankan
aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda
dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl +
Esc, dan Anda dapat mematikan proses yang bermasalah.
Dan jika sistem grafis pada linux yang terkunci, Anda bisa berpindah ke
command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan mematikan proses software
secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan
menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot
sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.
e. Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive
disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan
tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi
lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.
f. Penamaan File
16
17
sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows
tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya
ReiserFS(rfs) atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau
NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut
journaling. Sedang jurnal ini menyimpan catatan mengenai sistem file. Saat sistem
Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua
file di harddisk akan tetap berjalan lancar.
j. User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di
Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98.
Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa
berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.
Sedangkan Di Linux, kita dapat menemukan banyak macam user interface. Dan
biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi
komputer. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan
user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.
k. Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah
virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil
tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak port di Windows
yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih
kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa
berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan
yang besar.
Namun meski Linux tidak akan sepenting di Windows, Linux tetap dilengkapi
program-program anti virus, seperti ClamAV dan F-Prot.
l. Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya
program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke
suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan
untuk keperluan marketing maupun komunikasi PC to PC.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu
kredit, dan tindakan negatif lainnya.
Tidak banyak program spy ware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja
Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal
18
Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux
Control Panel.
m. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Jika dilihat dari sisi HAKI, SO Windows dan kebanyakan program-program
aplikasinya, kepemilikan lisensi (rata-rata berharga $200 USD) merupakan sarat
mutlak untuk penggunannya.
Sementara Linux dan program-program aplikasinya dilain pihak berlisensi gratis
dan justru mendorong para penggunanya untuk menyebarluaskan perangkat lunak
tersebut.
5. Anda sudah mengetahui bahwa kultur mempengaruhi hasil akhir sebuah software,
ceritakan kultur seperti apa yang mempengaruhi produk software diatas!
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi penerimaan Software Linux maupun
Windows ketersediaan teknologi, keinovatifan personal, gender, pendapatan,
pengaruh sosial, afinitas budaya.
lingkungannya banyak yang menggunakan suatu teknologi, maka hal tersebut akan
mendorong pengguna untuk menggunakannya.
Untuk Linux Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan
Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence),
biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi
UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan
dengan sistem operasi Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas
keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource
software).
Pada Windows karena kultur mempengaruhi hasil akhir suatu software. Oleh karena
itu Windows membuat berbagai fitur demi dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
19
20
5. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat
dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga
mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus
menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut.
Sehingga, tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server
dunia yang cukup besar.
6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backwardcompatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia lama, masih sangat
berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux.
7. Efisien. Performa. Pada dasarnya, linux (ubuntu) tidak membutuhkan spek
hardware yang tinggi, karena linux sangat efektif dan efisien dalam pemanfaatan
hardware (terutama memori dan prosesor), tidak seperti windows yang Sangat
membutuhkan spek yang besar untuk performa yang besar pula.
22
Daftar Pustaka
http://muhammadnurhidayatulloh.blogspot.co.id/p/pelajaran-tik-kelas-x.html
https://rhyerphy.wordpress.com/2009/06/03/perbandingan-linux-vs-windows/#more-42
http://www.penemuanterbaru.com/2015/04/penemu-linux.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Linux
http://riskiafrialam.blogspot.co.id/2014/05/perbedaan-sistem-operasi-linux-dan.html
http://bio.or.id/biografi-bill-gates-pendiri-microsoft/
23