Anda di halaman 1dari 24

SYSTEM ANALYSIS AND DESIGN

Disusun Oleh:
Alliya Nur Aisyah

(1401140059)

Manasyellita Dian C

(1401144453)

Nurul Rachma Fadhyla

(1401144147)

Susi Lestari

(1401144191)

Vini Kartika Rachmawati

(1401140114)

Kelas :
MB-38-04

TELKOM UNIVERSITY
2015

1. Siapa pembuatnya? Ceritakan secara singkat siapa mereka!


Linux

Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix.
Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan
sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya
pada

umumnya,

kode

sumber

Linux

dapat

dimodifikasi,

digunakan

dan

didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.


Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991
oleh Linus Benedict Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya
berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard
Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Penemu Linux, Linus Benedict Torvalds lahir di Helsinki, Finlandia, 28
Desember 1969 sekaligus merupakan rekayasawan perangkat lunak Finlandia yang
dikenal sebagai perintis pengembangan Kernel Linux. Ia sekarang bertindak sebagai
koordinator proyek tersebut. Penemu Linux terinsipirasi oleh Minix (sistem operasi
yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum) untuk mengembangkan sistem
operasi mirip-Unix (Unix-like) yang dapat dijalankan pada sebuah PC. Linux
sekarang dapat dijalankan pada berbagai arsitektur lain.
Ketika Linus Torvalds, seorang mahasiswa Finlandia pendiam membagibagikan kode sumber (source code) kernel Linux seukuran disket via internet pada
tahun 1991, ia sama sekali tidak menduga bahwa apa yang dimulainya melahirkan
sebuah bisnis bernilai miliaran dolar di kemudian hari. Penemu Linux bahkan tidak
menduga Linux kemudian menjadi sistem operasi paling menjanjikan, yang bisa
dibenamkan ke dalam server, komputer desktop, tablet PC, PDA, handphone, GPS,
robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA.
Tidak hanya itu, banyak maniak Linux (Linuxer) yang membeli perangkat
buatan Apple dan mengganti sistem operasinya dengan Linux. Bagi saya itu sedikit
gila, mengingat menghapus sistem operasi Mac & iPod berarti membuang duit dan
menggantinya sistem operasinya cukup sulit dibanding desktop berbasis Windows.
Saat ini 20% pangsa pasar desktop di seluruh dunia menggunakan Linux jauh di atas
Mac OS dan terus mengejar OS Windows. Dan 12,7% server di seluruh dunia
menggunakan Linux, jauh di atas UNIX, BSD, Solaris, dan terus meningkat
menggerus pangsa pasar server Microsoft.
Saat ini Linus meninggalkan posisi menjanjikan di perusahaan semi konduktor
Transmeta dan tinggal bersama istri dan 3 anaknya di sebuah bukit di desa di
Portland, Oregon, USA, berdekatan dengan markas Open Source Development Labs.
Organisasi nirlaba ini diawaki oleh 20-an programmer yang punya gairah hampir
1

sama dengan Linus. Mereka terus mengembangkan kernel Linux yang kini berukuran
290-an MegaBytes atau melebihi 9 miliar baris kode.
Linux beserta timnya menerima masukan baris-baris kode dari seluruh penjuru
dunia, menyortir, menetapkan skala prioritas dan memasukkan gagasan paling brilian
ke dalam kernel. LSD sendiri disokong oleh puluhan raksasa IT seperti IBM, HP, Dell
dan Sun, baik dari sisi materi maupun sumber daya manusia.
Windows
Windows pertama kali ditemukan oleh William Henry Gates III. Bill Gates dilahirkan
di Seattle, Washington dari William Henry Gates, Jr., seorang pengacara, dan Mary
Maxwell, pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat
Nasional United Way. Gates belajar di Lakeside School, sekolah elit yang paling
unggul di Seattle, dan meneruskan berkuliah di Universitas Harvard, tetapi didrop out.
William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga
bersaudara dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Waington. Bill seorang
anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering
mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya
memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School,
sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.
Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya
diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang
dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang
disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada intinya ini sebuah mesin ketik yang
selanjutnya siswa bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada komputer;
jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas pada teletype. Proses ini merepotkan,
tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat menguasai BASIC, bahasa
pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di
Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan
permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. Dia adalah
seorang nerd (eksentrik), sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates
julukan itu.
Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah
bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti
cerita di Popular Electronics mengenai era komputer di rumah-rumah dan mereka
berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft.
Semasa ia belajar di Harvard, ia dan Paul Allen menulis perangkat lunak Altair
BASIC untuk Altair 8800 dalam dasawarsa 1970. Altair merupakan komputer pribadi
2

pertama yang sukses. Diberi inspirasi oleh BASIC, sebuah bahasa komputer yang
mudah dipelajari dan ditulis di kolese Dartmouth untuk mengajar, versi Gates dan
Allen kemudian menjadi Microsoft BASIC, bahasa komputer terjemahan yang utama
untuk sistem operasi komputer MS-DOS, yang menjadi kunci pada kesuksesan
Microsoft. Microsoft Basic pada nantinya dijadikan Microsoft QuickBasic. Versi
Microsoft QuickBasic yang dijual tanpa kompiler QuickBasic dikenal sebagai
QBasic. QuickBasic juga dijadikan Visual Basic, yang masih popular hingga masa
sekarang.
Dalam awal dasawarsa 1970, Gates menulis Surat Terbuka kepada Penghobi
(Open Letter to Hobbyists), yang mengejutkan komunitas yang mempunyai hobi pada
komputer dengan menyatakan bahwa ada pasaran komersial untuk perangkat
lunak/software dan bahwa software tidak layak dikopi dan digandakan tanpa izin
penerbitnya. Pada masa itu, komunitas tersebut dipengaruhi kuat oleh dasar radio
hamnya dan etika hacker, yang berpendapat bahwa innovasi dan pengetahuan patut
dibagi oleh komunitas pengguna komputer. Gates kemudian mendirikan Microsoft
Corporation, salah satu perusahaan paling sukses di dunia, dan memimpin arah
kepada pembukaan industri software komputer.
Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik untuk caranya berdagang. Satu
contoh ialah MS-DOS. Pada akhir dasawarsa 1970, IBM berencana untuk memasuki
pasaran komputer personal dengan komputer personal IBM, yang diterbitkan pada
1981. IBM memerlukan sistem operasi untuk komputernya, yang direncanakan dapat
mencakup dan mengelola arkitektur 16-bit oleh keluarga chip x86 Intel. Setelah
berunding dengan sebuah perusahaan lain (Perusahaan Digital Research di
California), IBM bertanya kepada Microsoft. Tanpa memberitahu tentang ikatan
mereka dengan IBM, eksekutif-eksekutif Microsoft membeli sebuah system operasi
x86 dari perusahaan Seattle Computer seharga $50,000. (Ada kemungkinan Microsoft
dilarang IBM untuk memberitahukan tentang ikatannya kepada orang awam)
Microsoft kemudian melisensikan sistem operasi ini ke IBM (yang menerbitkannya
dengan nama PC-DOS) dan bekerja dengan perusahaan komputer untuk
menerbitkannya dengan nama MS-DOS, pada setiap system komputer yang dijual.
Rencana Microsoft amat sukses tetapi digugat oleh Seattle Computer karena
Microsoft tidak memberitahukan mengenai ikatannya dengan IBM untuk membeli
system operasi itu dengan murah; oleh sebab ini, Microsoft membayar uang kepada
Seattle Computer, tetapi tidak mengakui kesalahannya. Reputasi Gates kemudian
lebih diburukkan oleh tuntutan dakwaan monopoli oleh Departemen Keadilan A.S.
3

dan perusahaan-perusahaan individu yang menentang Microsoft dalam akhir


dasawarsa 1990.
Dalam dasawarsa 1980 Gates gembira atas kemungkinan penggunaan CDROM sebagai media penyimpanan dokumen, dan mensponsori penerbitan buku CDROM: The New Papyrus yang mempromosikan ini.
Tidak dapat disangkal bahwa Bill Gates telah melakukan beberapa kesalahan
dalam bisnis softwarenya. Hal ini terbukti dengan beberapa dakwaan yang diarahkan
kepadanya berkaitan dengan cara cara bisnis yang melanggar undang-undang bisnis
Amerika Serikat, misalnya monopoli Internet Explorer pada sistem operasi Windows.
Pada tahun 2000, Bill Gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua
Pegawai Eksekutif dan memandatkannya kepada kawan lamanya, Steve Ballmer.
Gates kemudian memilih untuk kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu
sebagai pencipta perangkat lunak. Kini Bill Gates menjadi Kepala Penelitian dan
Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaannya sendiri, Microsoft Corp.
Dalam kehidupan peribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1
Januari, 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak, Jennifer Katharine Gates (1996),
Rory John Gates (1999) and Phoebe Adele Gates (2002).
Dengan istrinya, Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation,
sebuah yayasan sosial filantropi. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian
terhadap kemarahan orang banyak tentang atas praktik monopoli dan adikuasa
perusahaannya, tetapi mereka yang dekat dengan Gates berkata bahwa ia telah lama
berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya. Pada tahun 1997 koran
Washington Post menyatakan bahwa Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan
untuk menyumbangkan 90 persen daripada hartanya semasa dia masih hidup. Untuk
meletakkan ini dalam perspektif yang benar, sumbangan ini, walau apa sebabnya,
telah menyediakan uang yang amat diperlukan untuk beasiswa universitas kaum
minoritas, menentang AIDS dan sebab-sebab lain, kebanyakannya isu-isu yang biasa
tidak dipedulikan oleh komunitas penderma, seperti penyakit-penyakit yang biasa kita
lihat di dunia ketiga. Dalam bulan Juni 1999, Gates dan istrinya mendermakan $5
milyar kepada organisasi mereka, pendermaan yang paling besar dalam dunia oleh
individu-individu yang hidup.
Saat ini Microsoft telah menciptakan produk-produk fenomenal seperti
microsoft office, windows xp, windows 7, dan menyusul windows 8. Bahkan
Microsoft merambah bisnis smartphone dengan menciptakan windows phone 7.
2. Untuk siapa software itu dibuat? (siapa penggunanya)
Linux
4

OS Linux yang bersifat open source dengan source code yang gampang dirubah
namun memiliki ketahanan terhadap virus yang lebih tinggi, pemakaiannya lebih
ditujukan kepada sistem administrator. Selain itu, harga yang lebih murah
dibandingkan

dengan

Windows

juga

menjadi

pilihan

perusahaan

dalam

mengoperasikan sistem administratornya dengan memakai OS Linux.


Linux ini disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU General Publi
License (GPL), yang berarti source code Linux juga tersedia bagi publik. Linux
dikembangkan oleh perorangan maupun kelompok yang bekerja secara sukarela. Para
pengembang Linux memanfaatkan jaringan Internet untuk melakukan tukar-menukar
kode, melaporkan bug, dan membenahi segala masalah yang ada. Setiap orang yang
tertarik biasanya dalam pengembangan Linux ini.
Windows
OS Windows bersifat lebih tertutup karena rentan terhadap virus, namun pemakaian
dan tampilan yang sudah familiar lebih ditujukan untuk pekerja kantoran dan pelajar
dalam mengerjakan pekerjaannya. Walaupun OS Windows lebih mahal karena
banyaknya versi bajakan yang tersebar luas di internet maupun dalam bentuk
hardcopy (CD), OS Windows tetap menjadi pilihan para pelajar maupun pekerja
kantoran karena yang siap pakai dan pengoperasinya yang mudah. Windows bisa
digunakan pelajar dan pekerja untuk embuat laporan. Karena tampilannya yang sudah
familiar dikalangan pelajar. Dan karena interface pada windows yang mudah untuk
mengoprasikannya.
3. Berapa harga akuisisi software tersebut? (biaya lisensi, pelatihan, atau peralata yang
mendukung)
Windows VS Linux

Disebutkan harga Windows (OEM) $70, Office 2000 $600, dan belum
termasuk software lain, yang bisa saya uraikan di antaranya : Norton Utilities ($60),
Adobe Photoshop ($600), CorelDraw! (sekitar $300), AutoCAD (sekitar $600), MS
Visual Studio (lebih dari $1000), dan lain-lain.
Harga dasar Linux adalah GRATIS, bila yang dimaksudkan adalah Linux
sebagai kernel (http://www.kernel.org). Pengertian Linux sebagai sistem operasi
(seharusnya GNU/Linux) siap pakai, disebut distribusi atau distro (RedHat, SuSE,
Mandrake, Trustix, Caldera) biasanya tersedia paling sedikit dalam dua versi, versi
gratis yang bisa didownload langsung dari produsennya atau dibeli dari berbagi outlet
(dengan mengganti ongkos CD), dan versi komersial (boxed) yang menambahkan
ekstra berupa CD aplikasi (yang isinya pun software-software gratis, evaluasi, atau
demo komersial). Jadi, membeli satu distro berarti membeli sistem operasi dan
aplikasinya sekaligus, dengan harga paling mahal yang saya tahu adalah sekitar $179
(RedHat edisi Professional). Sekarang silakan bandingkan dengan Windows dan
aplikasinya. Anda juga bisa membeli CD distro dari beberapa situs di internet dengan
harga Rp 17.500,00 - Rp 29.000,00 per keping, tidak jauh berbeda dari harga CD
Windows dan aplikasinya yang bajakan alias GPL (Glodok Public Licence). Apalagi,
membeli distro resmi (istilahnya "boxed") sekaligus juga mendapat support penuh dari
vendornya, atau paralel dengan versi retail dari Windows. Perlu diketahui harga
Windows versi retail adalah mulai dari $99 (single user licence), harga $70 di atas
adalah versi OEM, yang tanpa support vendor, hanya support dari reseller, atau setara
dengan versi download Linux yang gratis atau hanya seharga 15-30 ribuan di Glodok
atau toko-toko Linux. (kalau $1 = Rp 10.000,00, hitung sendiri 'kemurahan' Linux).
Berdasarkan penelitian Ideas International menemukan bahwa dari beberapa
skenario, biaya lisensi dan dukungan Microsoft Windows Server 2003 cukup
kompetitif dan dalam beberapa kasus, secara signifikan lebih rendah dari pada biaya
lisensi dan dukungan untuk Red Hat Enterprise Linux. Sebagai tambahan pada
penemuan utama mereka, Ideas International juga mengidentifikasikan hal-hal
berikut:

Pendekatan yang berbeda dari Microsoft dan Red Hat pada dukungan dan lisensi
perangkat lunak, dan kenyataan bahwa keputusan pembelian perangkat lunak
6

cenderung melibatkan komitmen jangka panjang, diartikan bahwa perbandingan


harga yang paling masuk akal haruslah berdasarkan periode kepemilikan (tiga
sampai enam tahun), daripada hanya berdasarkan biaya awal.
Perbedaan biaya dukungan dan lisensi dari sistem operasi relatif kecil ketika
dibandingkan dalam konteks biaya akuisisi perangkat keras dan perangkat lunak.
Biaya Pelatihan
Coba kita bandingkan harga kursus Linux dan Windows serta aplikasinya.
Untuk mendapatkan sertifikasi resmi (dari vendor aplikasi) kita harus membayar
ratusan ribu sampai jutaan rupiah untuk satu aplikasi. Jangan bandingkan dengan
kursus-kursus non-sertifikasi resmi yang softwarenya pasti bajakan (lihat kriteria
bajakan di atas). Sedangkan kursus Linux, selain softwarenya dijamin tidak
membajak, biayanya pun lebih bersaing. Meski harus diakui, sertifikasi untuk kursus
Linux masih belum ada, dan kursus aplikasi Linux masih sangat kurang (untuk tingkat
operator).
Bila dibandingkan Windows dan aplikasinya yang resmi, walau ditambah
kursus, buku, langganan majalah, dan surfing sampai mabok pun saya kira masih
lebih murah Linux. Apalagi jika pemula mau bergabung dengan KPLI yang sudah
tersebar di seluruh nusantara. Jangan dibandingkan dengan Windows yang bajakan,
apalagi yang nekat belajar sendiri (autodidak), yang itu pun masih perlu biaya.
Belum banyak dan menyebarnya tempat-tempat kursus Linux. Harus diingat,
dulu pun kursus komputer berbasis DOS pun masih sulit dan elite, begitu pun saat
Windows hadir pertama kali. Jadi, kesulitan bukan karena Linux itu susah dan mahal,
namun karena keengganan atau kebiasaan, atau ekstremnya, ketergantungan yang
tinggi terhadap sistem Windows. Di sisi lain, ada skeptisisme terhadap Linux,
menganggap rendah karena Linux itu gratis dan murah, dan rendahnya minat untuk
mendalami komputer. Bagi yang menganggap komputer hanya sekadar alat untuk
menyelesaikan pekerjaan, sistem apapun yang terpasang sebenarnya tidak jadi
masalah, masalahnya terletak pada kebiasaan, dan penghargaan yang rendah tadi.
Bagi yang menggunakan komputernya sebagai pengganti mesin ketik sebenarnya bisa
langsung menggunakan Linux dengan StarOffice atau KOffice, Klyx, AbiWord,
7

Maxwell, atau WordPerfect tanpa banyak kesulitan baik teknis maupun legal (karena
semua tadi gratis dan cukup user-friendly) dan malahan bebas virus (macro). Bagi
yang suka berinternet, tersedia aplikasi-aplikasi browser, IRC, messaging, FTP, dan email di Linux yang tidak kalah dengan platform lain (kecuali QuickTime :(). Dan
pengguna di level itu mungkin adalah sebagian besar pengguna komputer di
Indonesia. Jadi, kalau anda beli Windows (dengan sah) ditambah aplikasi Office,
Graphic, Drawing, Utilities, Antivirus, dan lain-lain (dengan sah juga), harganya akan
jatuh di atas harga hardware yang anda punyai. Kalau anda pakai Linux, anda cuma
beli satu distro (boxed) atau anda bisa download, pinjam dari teman dan dikopi, atau
beli di Glodok/ Toko Linux, atau beli majalah dan buku berbonus CD Linux, dan anda
cuma membayar seharga itu. Dan Linux nyaris tidak membutuhkan aplikasi utilities
(sudah built-in) dan antivirus.
Munculnya media InfoLinux juga harus disambut gembira, meskipun bagi
penulis isinya masih terlalu teknis dan 'berat' bagi pemula (mungkin kita perlu satu
media lagi yang agak 'gaul' soal Linux). Buku-buku Linux pun terus bermunculan.
Cuma, untuk mendapatkan CD Linux itu sendiri masih dirasakan sulit kalau tidak
secara online, apalagi aplikasinya. Selain itu, even-even Linux (seminar, workshop,
pameran) masih jarang, dan kalaupun ada, masih terpusat di Jakarta. Peran serta KPLI
daerah memang perlu dioptimalkan lagi. Akan lebih baik lagi bila sosialisasi OSCA
(Open Source Campus Agreement) lebih digalakkan.
Yang paling sering menjadi keberatan para pelaku bisnis dalam pemanfaatan
Linux

adalah

investasi

yang

harus

dikeluarkan

untuk

pelatihan.

Dalam

argumentasinya mereka berpendapat bahwa walau investasi perangkat keras dan lunak
begitu rendah, tetapi investasi pelatihan menjadi lebih tinggi. Ini ada benar dan ada
salahny.
Sepintas lalu penggunaan Linux akan meminta biaya investasi pelatihan yang
cukup tinggi. Tetapi hal itu akan terbayar dengan dasar pengetahuan yang mereka
dapatkan tidak hanya sekedar sebagai pengguna, tapi akan berkembang sebagai
penyedia kebutuhan Teknologi Informasi intern perusahaan.
Pengetahuan yang mereka dapatkan dalam menggunakan Linux merupakan
pengetahuan yang sifatnya mendasar. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pengetahuan
8

akan Linux merupakan pengetahuan dasar untuk dunia teknologi informasi. Hal ini
akan merupakan investasi brainware bagi perusahaan tersebut. Hal lain adalah
kenyataan bahwa pemanfaatan Linux di lingkungan perusahaan akan mendorong
perusahaan tersebut untuk berkonsentrasi pada investasi di bidang sumber daya
manusia (SDM) dalam bentuk pelatihan daripada investasi pembelian perangkat
lunak. Dengan memfokuskan pada investasi SDM maka perusahaan akan memiliki
pondasi infrastruktur TI yang kokoh, baik dari segi hardware, software maupun
brainware.
Juga perlu dipikirkan investasi pelatihan ulang (re-training) yang harus
dilakukan. Pemilihan perangkat lunak yang selalu membutuhkan investasi pelatihan
setiap 1 tahun sekali, atau membutuhkan pelatihan untuk setiap produk baru keluar
adalah kurang bijaksana. Akan lebih baik bila dilakukan investasi pelatihan kepada
jenis perangkat lunak yang memberikan dasar pengetahuan (basic knowledge) yang
baik dan memberikan kemampuan bagi para pengguna untuk mampu beradaptasi
dengan perkembangan teknologi informasi.
Hal ini disebabkan karena sistem yang baru memiliki banyak perbedaan
dengan sistem yang lama. Sehingga secara total biaya pelatihan untuk sistem
administrasi menjadi lebih mahal. Hal seperti ini tidak akan terjadi dengan Linux
dimana setiap versi baru tidak memiliki perbedaan yang banyak dengan versi lama
sehingga setiap pengguna dapat dengan mudah beradaptasi karena sudah memiliki
pengetahuan dasar yang cukup.
Banyak perusahaan memilih suatu perangkat lunak yang 'mudah digunakan'
dengan harapan akan memotong 'biaya pelatihan'. Hal ini ternyata kurang begitu tepat,
karena:

Tingkat peluruhan hardware dan software jauh lebih cepat meluruh dalam bisnis
TI (paling lama 3 tahun nilainya sudah kurang dari 50%). Sedangkan biaya
pelatihan menurut International Accounting Standards Commitee akan dihitung
waktu peluruhan dalam 10 tahun.

Secara makro, biaya yang dikeluarkan juga harus dipertimbangkan sebagai


penggerak ekonomi lokal atau penambah beban devisa negara. Penggunaan Linux
meminimalkan penambahan perangkat keras atau perangkat lunak yang harus
9

dibeli. Penambahan biaya hanya dikeluarkan untuk pembayaran tenaga pelatihan


lokal atau jasa dukungan teknis lokal. Ini membantu berputarnya perekonomian
Indonesia.
Biaya Akuisisi
Microsoft merampungkan proses akuisisi terhadap produsen ponsel asal
Finlandia, Nokia. Biaya USD 7 miliar. Microsoft memangkas biaya lisensi OS
Windows 8.1 hingga 70 persen bagi perusahaan komputer yang akan menggunakan
sistem operasinya. Namun demikian, berdasarkan laporan Bloomberg, Microsoft
memberikan potongan harga ini hanya pada perangkat komputer yang dijual dengan
harga tak kurang dari USD250.
Biaya lisensi tadinya sebesar USD50, namun kini dipotong menjadi USD15
per unit perangkat komputer. Berdasarkan keterangan dari sumber, pemotongan harga
ini karena melihat pesaingnya, Google, yang juga memangkas biaya lisensi OS
Chromebook.
Namun sayangnya, pemangkasan harga lisensi OS Windows 8.1 ini tak
berlaku bagi pengguna komputer perorangan yang ingin menggunakna Windows 8.1.
Pengguna yang ingin menginstal komputernya dengan OS Windows 8.1 harus
membelinya dengan kisaran harga USD200.
Harga lisensi windows 10 asli Untuk Anda yang menggunakan sistem
operasi windows 7 dan pengguna windows 8.1 tentunya sudah mendapatkan
pemberitahuan untuk update ke Windows 10 yang ditandai dengan muncul nya ikon
yang muncul di taskbar.
Microsoft memberikan download Windows 10 secara gratis untuk pengguna
Windows 7 dan Windows 8.1 yang ingin melakukan upgrade ke Windows 10, dengan
syarat harus memiliki lisensi asli.
Namun yang perlu Anda ketahui adalah bahwa upgrade Windows 10 secara
gratis hanya bisa dilakukan dalam satu tahun saja, yaitu dari tanggal 29 Juli 2015
hingga 29 Juli 2016. Jadi, jika Anda melakukan upgrade lewat dari tanggal 29 Juli
2016 maka akan dikenakan biaya untuk membeli lisensi Windows 10 asli. Harga
Windows 10 untuk komputer adalah sebagai berikut.

Windows 10 Home harga $119 atau Rp 1.608.642

Windows 10 Pro harga $199 atau RP 2.690.082

10

Apabila ingin upgrade dari Windows 10 Home ke Windows 10 Pro hanya


membayar $99 atau Rp 1.338.282
Menurut pemasok notebook di Taiwan, yang dikutip oleh Digitimes, harga

resmi lisensi Windows 8 sebesar 60-80 dollar AS (sekitar Rp 560.000-Rp 758.000).


Sementara harga lisensi Windows 8 Pro (dengan Office) sebesar 80-100 dollar AS
(sekitar Rp 758.000-Rp 948.000) dan Windows RT (dengan Office) sebesar 50-65
dollar AS (sekitar Rp 474.000-Rp 616.000).
Biaya TCO ( Total Cost Ownership )
"Biaya dan Resiko dari Open Source" oleh Julie Giera dan Adam Brown. Analisis
penyebaran Linux jangka panjang menyimpulkan bahwa biaya operasional untuk
beberapa perusahaan dapat melebihi biaya pembelian awal, membuat TCO Linux
lebih besar daripada TCO Windows.
"Biaya dan Resiko dari Open Source" oleh Julie Giera dan Adam Brown. Analisis
penyebaran Linux jangka panjang menyimpulkan bahwa biaya operasional untuk
beberapa perusahaan dapat melebihi biaya pembelian awal, membuat TCO Linux
lebih

besar

daripada

TCO

Windows.

Khususnya:

Biaya perencanaan Linux lebih tinggi 5 sampai 25 persen.

Biaya pelatihan Linux rata-rata lebih tinggi 15 persen.

Dari hasil studi yang dilakukan IDC tahun 2003 lalu misalnya, terungkap bahwa TCO
Linux untuk kurun waktu lima tahun lebih tinggi antara 11 sampai 22 persen
dibanding Windows 2000. Menurut IDC, ini berlaku pada empat dari lima jenis
implementasi yang dianalisis, yaitu networking, print server, file server dan security .
Namun, untuk implementasi Web server, Linux tercatat 6 persen lebih murah
dibandingkan Windows.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam penelitian ini antara lain biaya akuisisi
di muka untuk perangkat keras, piranti lunak sistem operasi dan aplikasi, selain juga
biaya downtime tak terduga. Satu unsur terbesar yang mendongkrak TCO Linux
menurut IDC adalah SDM. Linux membutuhkan technical expertise lebih tinggi
dibandingkan Windows, dan biaya untuk menggaji SDM untuk lingkungan Linux
relatif lebih tinggi.

11

Hasil studi TCO Linux vs. Windows yang dilakukan Giga Research (anak perusahaan
Forrester Research) kurang lebih menghasilkan kesimpulan serupa. Studi ini
membandingkan biaya yang dikeluarkan lima perusahan besar maupun menengah
yang menggunakan J2EE (Java 2 Enterprise Edition), dengan tujuh perusahaan besar
dan menengah yang menggunakan aplikasi .Net. Semua perusahaan yang dijadikan
subyek studi ini sama-sama tengah membangun dan menggelar aplikasi-aplikasi
berbasis Web ( portal applications ).
Menurut temuan Giga, untuk perusahaan besar, biaya total yang terkait dengan
pengembangan dan penggelaran awal, ditambah dukungan dan pemeliharaan selama
tiga tahun, platform Microsoft memberikan penghematan sebesar 645.929 dolar AS.
Platform Microsoft ini lebih murah 28,2 persen dibandingkan J2EE/Linux. Sementara
untuk perusahaan menengah, platform Microsoft memberikan penghematan sebesar
220.443 dolar AS, atau 25 persen lebih murah dibandingkan J2EE/Linux.

12

Meski, baik IDC maupun Giga, sama-sama mengaku tidak terpengaruh dengan siapa
yang mengongkosi studi ini, toh bagi pendukung Linux, kecurigaan bahwa studi ini
cenderung bias tetap ada. Namun, penelitian lain oleh Yankee Group, yang katanya
lebih independen (karena tidak diongkosi Microsoft), pun menghasilkan kesimpulan
yang cenderung menghantam Linux. Menurut Yankee, hampir sebagian besar
respondennya khususnya yang sudah menggunakan Windows mengatakan bahwa
Windows memberikan TCO lebih ketimbang Linux. Namun, di sisi lain, bagi
perusahaan-perusahaan kecil dengan aplikasi vertikal yang customized atau tidak
memiliki
networks

legacy
,

Linux

memberikan TCO yang


lebih baik.
Di perusahaan besar,
perubahan

total

Windows

ke

dari
Linux

akan tiga sampai empat


kali lebih mahal dan
membutuhkan

waktu

tiga kali lebih lama


dibanding memperbarui
satu versi Windows ke
versi lebih baru, kata
laporan itu.
Angka-angka
pada

yang

mulanya

diukur

bisa
dan

dibandingkan seringkali
berujung

pada

permasalahan

yang

lebih

kompleks.

Contohnya licensing fee , dalam hal ini dengan enteng Linux mengalahkan Windows
maupun sistem operasi lainnya. Ketika memperhitungkan TCO untuk masa tiga
13

sampai lima tahun, ujung-ujungnya licensing cost ini menjadi kecil porsinya,
dibandingkan misalnya dengan biaya pengelolaan dan dukungan untuk Linux, tandas
Gillen.
Masalah lainnya adalah tidak semua studi TCO yang ada klop dengan kondisi
perusahaan Anda dan bisa dijadikan acuan untuk menentukan platform apa yang akan
dipilih. Pasalnya, rata-rata studi TCO yang ada hanya menyoroti implementasiimplementasi tertentu, dan juga development tools apa yang digunakan.
Ambil contoh studi TCO yang dilakukan Giga Research, yang hanya menyoroti biaya
untuk implementasi aplikasi portal Web. Itupun, di dalam studi itu kita bisa melihat
keunggulan biaya produk Microsoft ketika dibandingkan dengan biaya produkproduk buatan raksasa software lainnya, seperti Oracle dan BEA. Seperti
diungkapkan Giga, perusahaan-perusahaan besar yang dijadikan subyek studi
merogoh kocek 80.000 dolar untuk database Oracle, dan sekitar 60.000 dolar untuk
development tools buatan BEA. Jelas tidak sebanding dengan 40.000 dolar untuk
MicrosoftSQL dan 12.500 dolar untuk VisualStudio.net.
Sayangnya, Giga tidak meneliti TCO seperti apa yang bakal didapat ketika
perusahaan-perusahaan yang membayar mahal ke Oracle dan BEA itu
menggunakan database dan scripting tools berbasis Linux yang gratisan,
misalnya MySQL dan PHP. Pertarungan TCO Linux vs. Windows tentu akan
lebih sengit dan seru.

14

Kesimpulan
Dari apa yang dipaparkan di atas, tampak dapat disimpulkan bahwa
keberadaan Linux dengan segala kelebihan dan kekurangannya menyebabkan tidak
ada alasan bagi kita untuk menggunakan software apapun secara ilegal. Kesulitan
yang mungkin terjadi jika kita beralih dari Windows ke Linux hanya masalah biaya
migrasi, pelatihan, dan kebiasaan saja. Bagi negara berkembang seperti Indonesia
Linux sangat cocok untuk digunakan karena sifatnya yang terbuka dan gratis
membuat kita bisa banyak belajar, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan bergabung
dengan komunitas teknologi dunia. Tidak hanya menjadi bangsa yang konsumtif nonproduktif.
Bagi dunia pendidikan, Linux dengan lisensi GPL-nya akan mendorong para
pelajar untuk melakukan eksplorasi dan mengembangkan sistem operasi ini beserta
segala aplikasinya. Besar kemungkinan mereka kelak akan membuat sebuah sistem
operasi Made in Indonesia seperti orang Jerman dengan Suse Linux, Cina dengan
RedFlag

Linux,

dan

Singapura

dengan

ASP

Linux-nya.

Dari sisi bisnis, penggunaan Linux meminimalisasi kebutuhan investasi dan


perawatan perangkat keras / peralatan karena Linux bisa dijalankan pada komputer
lama maupun baru dan tidak membutuhkan spesifikasi super. Investasi besar yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang bermigrasi ke Linux umumnya terpakai untuk
melatih dan mengembangkan SDM. Bahwa investasi / biaya yang dikeluarkan untuk
berpindah ke Linux memang besar jika dilihat sekilas saja. Namun untuk tujuan
jangka panjang, Linux sangatlah murah.
4. Fitur-fitur yang diberikan (sebutkan yang berbeda)
Perbandingan Linux Vs. Windows
a. Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows
banyak

tidak menyediakan

program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan

menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program


kecil lainnya.
Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi,
tetapi Linux disertai dengan banyak program didalamnya. Setelah diinstal, Anda
akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja
kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser,
Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.
15

Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu
sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan seharihari di Linux.
b. Konfigurasi Sistem
Windows dikenal kemudahan dalam pemakaiannya, karena hampir semua hal bisa
dilakukan dengan sistem point n click yang sudah berbasis grafis.
Di Linux ada kalanya perlu menyunting driver secara manual melalui command
line. Tetapi dengan adanya PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa
dilakukan dengan mudah.
c. Hardware Support
Di Windows, biasanya Anda tidak pernah mendengar masalah hardwre, karena
hampir semua hardware yang ada sudah menyertakan drivernya. Berbeda dengan
di Linux dimana Anda mungkin sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di
Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi
Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan
dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama
semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di
Linux.
d. Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda
membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Dan
seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di
Linux. Meskipun jarang, namun program yang crash atau hang bisa saja terjadi.
Meski Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user namun Linux menjalankan
aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda
dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl +
Esc, dan Anda dapat mematikan proses yang bermasalah.
Dan jika sistem grafis pada linux yang terkunci, Anda bisa berpindah ke
command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan mematikan proses software
secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan
menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot
sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.
e. Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive
disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan
tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi
lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.
f. Penamaan File
16

Linux menggunakan / untuk memisahkan folder dan bukannya yang biasa


digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file Hello.txt
berbeda dengan file hello.txt. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi
file. Jika Anda mengubah nama file Hello.txt menjadi Hello, Linux masih
tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file
Hello, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.
g. Kemudahan dan Keamanan
Sebagai user biasa yang bukan root, hendaknya tidak bisa utnuk menulis file di
sembarang folder karena user biasa hanya memiliki akses tulis di folder home
mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari
sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara
ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja
yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah
menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya
virus di Linux.
Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi
karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai
administrator. Dan hal ini mengakibatkan system mudah di akses sehingga
viruspun mudah di kembangkan pada system windows.
PENTING !!! PENTING !!! PENTING !!!
Itu sebabnya di Linux, Anda tidak disarankan menggunakan user Root untuk
keperluan sehari-hari. Buatlah minimal 1 user untuk setiap komputer dan hanya
pergunakan Root untuk keperluan administrasi sistem
h. Defrag
Di Windows, Anda mungkin sering menemui masalah menurunnya kecepatan
Windows. Salah satu penyebabnya adalah file-file di harddisk yang sudah tidak
tersusun.
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda
tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang
menangani semuanya ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi
sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki
cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah
mendapatkan masalah deframentasi.
i. Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS
(dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di

17

sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows
tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya
ReiserFS(rfs) atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau
NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut
journaling. Sedang jurnal ini menyimpan catatan mengenai sistem file. Saat sistem
Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua
file di harddisk akan tetap berjalan lancar.
j. User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di
Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98.
Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa
berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.
Sedangkan Di Linux, kita dapat menemukan banyak macam user interface. Dan
biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi
komputer. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan
user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.
k. Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah
virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil
tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak port di Windows
yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih
kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa
berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan
yang besar.
Namun meski Linux tidak akan sepenting di Windows, Linux tetap dilengkapi
program-program anti virus, seperti ClamAV dan F-Prot.
l. Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya
program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke
suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan
untuk keperluan marketing maupun komunikasi PC to PC.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu
kredit, dan tindakan negatif lainnya.
Tidak banyak program spy ware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja
Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal

18

Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux
Control Panel.
m. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Jika dilihat dari sisi HAKI, SO Windows dan kebanyakan program-program
aplikasinya, kepemilikan lisensi (rata-rata berharga $200 USD) merupakan sarat
mutlak untuk penggunannya.
Sementara Linux dan program-program aplikasinya dilain pihak berlisensi gratis
dan justru mendorong para penggunanya untuk menyebarluaskan perangkat lunak
tersebut.
5. Anda sudah mengetahui bahwa kultur mempengaruhi hasil akhir sebuah software,
ceritakan kultur seperti apa yang mempengaruhi produk software diatas!
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi penerimaan Software Linux maupun
Windows ketersediaan teknologi, keinovatifan personal, gender, pendapatan,
pengaruh sosial, afinitas budaya.

Keinovativan disini adalah inovatif dalam

mendukung kebutuhan pengguna baik dari sisi aplikasi maupun kemamanan.


Dari aspek sosial dan menemukan bahwa norma subyektif mempengaruhi
kegunaan dari suatu teknologi. Norma subjektif sendiri dapat diartikan sebagai
persepsi seseorang mengenai tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan
perilaku. Jadi jika suatu teknologi diyakini sulit untuk dipelajari dan digunakan, maka
akan mempengaruhi pengguna dalam menentukan akan menggunakan teknologi atau
tidak.
Aspek afinitas budaya pun memiliki pengaruh positif terhadap adopsi
teknologi. Afinitas budaya merupakan tingkat dimana aturan, kebiasaan, komunikasi
dan budaya seseorang menyerupai budaya

lingkungannya. Jika kebiasaan

lingkungannya banyak yang menggunakan suatu teknologi, maka hal tersebut akan
mendorong pengguna untuk menggunakannya.
Untuk Linux Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan
Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence),
biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi
UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan
dengan sistem operasi Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas
keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource
software).
Pada Windows karena kultur mempengaruhi hasil akhir suatu software. Oleh karena
itu Windows membuat berbagai fitur demi dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
19

terutama mengenai produktivitas dan juga kebutuhan sehari - hari konsumen,


sehingga Windows menjadi pilihan terbaik.
1. Kompatibel dengan Banyak Hardware
Hampir setiap hardware dengan merk dan tipe apapun selalu memiliki driver untuk
Windows. Kebanyakan driver tersebut bahkan sangat up to date dengan versi
Windows yang terbaru. Hasilnya, komputer bisa bekerja dengan maksimal tanpa
harus mengalami masalah kompatibilitas hardware atau performa hardware yang
kurang maksimal.
2. Banyak Pilihan Software
Kalau berbicara tentang ketersediaan software, Windows tidak perlu ditanya lagi.
Pilihan software untuk OS ini sungguh amat sangat banyak. Hampir semua
software populer seperti Adobe Photoshop, VideoScribe, Camtasia, dan berbagai
software populer lainnya bisa dijalankan di platform Windows.
Tidak hanya software berbayar saja, freeware dengan berbagai fungsi pun bisa
didapatkan secara cuma-cuma. Dengan dukungan software yang lengkap tersebut
maka kita bisa memanfaatkan komputer secara maksimal untuk menyelesaikan
berbagai macam tugas dan pekerjaan.
3. Produktif untuk Bekerja
Banyak software yang mendukung pekerjaan kita tersedia di Windows. Mail Apps,
PicPick, Camtasia, dan berbagai software lainnya bisa dijalankan di platform
tersebut. Hasilnya kita bisa bekerja secara produktif dan maksimal.
Berbagai masalah di Windows juga bisa diatasi dengan mudah, bahkan Microsoft
menyediakan FixIt Utilities dan tool troubleshooting yang seringkali bisa
menyelesaikan masalah di Windows tanpa keahlian teknis.
4. Menyenangkan untuk Game & Hiburan
Windows bisa dibilang merupakan OS dengan fitur hiburan yang memuaskan.
Hampir semua game desktop juga bisa dijalankan di Windows, bahkan mayoritas
memang hanya tersedia untuk Windows dan tidak ada di OS lainnya.
Hal tersebut membuat Windows menjadi sebuah paket hiburan terlengkap bagi
pengguna komputer.
5. Mudah Digunakan
Kita akui, Windows sangat mudah untuk digunakan. Semuanya bisa dilakukan
melalui user interface dengan cara klik ini itu dan memilih opsi ini itu. Bahkan
ketika ingin melakukan tweaking, berbagai tools yang siap pakai juga sudah
tersedia.
Untuk pengguna pemula, Windows masih menjadi OS termudah dioperasikan. Hal
ini tidak lepas karena Windows merupakan OS yang paling banyak diperkenalkan

20

sejak dini di sekolah-sekolah. Bahkan perkantoran juga mayoritas menggunakan


Windows sebagai OS di fasilitas komputing kantornya.
6. Modern dan Mengikuti Perkembangan Zaman
Di saat trend touch screen mulai populer, Windows hadir dengan versi Windows
8.1 Update. Bahkan saat era smart assistant sudah mulai terlihat, Windows 10
langsung hadir dengan Cortana didalamnya. Maraknya penggunaan Cloud juga
langsung diadopsi Windows dengan berbagai fitur berbasis Cloud, misalnya saja
sinkronisasi settings dan Apps ke OneDrive, auto sync file ke OneDrive, live
update melalui Windows Store, dsb.
7. Support Microsoft Office
Tidak diragukan lagi, produk Microsoft akan support dengan produk Microsoft
lainnya dengan sangat baik. Demikian juga dengan Microsoft Office. Software
Office terpopuler ini bisa berjalan di Windows dengan sempurna.
Karena banyak dokumen kerja kita yang menggunakan format Microsoft Office,
maka Windows menjadi pilihan yang tepat digunakan sebagai OS saat bekerja.
Begitu pula dengan yang Linux telah mempelajari hal - hal apa saja yang telah
membuat Windows sangat berhasil menarik para konsumennya. Oleh karena itu
Linux-pun terus mengembangkan fiturnya agar konsumen dapat dengan mudah
mengaplikasikan Linux dalam kegiatan sehari - hari.
1. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang
sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini, pandangan ini salah
besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan
Windows.
2. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di
Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source as Alternative untuk
memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap tentang alternatif
aplikasi Windows di Linux.
3. Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan, hampir semua
pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal
ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Di mana, Linux sejak awal didesain multiuser, yang mana bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sulit
menjangkiti dan menyebar ke user yang lain.
4. Ekonomis. Walau sebenarnya harga windows itu murah jika dibanding dengan fitur
dan support yang didapat, tetapi tidak diimbangi dengan sekuriti dan performa
sebagai OS. Namun jika anda seorang gamer sejati maka windows masih lebih
dibutuhkan.
21

5. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat
dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga
mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus
menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut.
Sehingga, tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server
dunia yang cukup besar.
6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backwardcompatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia lama, masih sangat
berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux.
7. Efisien. Performa. Pada dasarnya, linux (ubuntu) tidak membutuhkan spek
hardware yang tinggi, karena linux sangat efektif dan efisien dalam pemanfaatan
hardware (terutama memori dan prosesor), tidak seperti windows yang Sangat
membutuhkan spek yang besar untuk performa yang besar pula.

22

Daftar Pustaka
http://muhammadnurhidayatulloh.blogspot.co.id/p/pelajaran-tik-kelas-x.html
https://rhyerphy.wordpress.com/2009/06/03/perbandingan-linux-vs-windows/#more-42
http://www.penemuanterbaru.com/2015/04/penemu-linux.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Linux
http://riskiafrialam.blogspot.co.id/2014/05/perbedaan-sistem-operasi-linux-dan.html
http://bio.or.id/biografi-bill-gates-pendiri-microsoft/

23

Anda mungkin juga menyukai