3.1
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek yaitu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan
ketrampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal
dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Dalam manajemen proyek,
perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki
keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai. Yang perlu
dikelola dalam area manajemen proyek yaitu biaya, mutu, waktu, kesehatan dan
keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.
Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktifitas yang bersifat
khusus untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber
daya yang terbatas . Rangkaian aktivitas ini dibatasi oleh tiga variabel proyek,
yaitu
b.
c.
15
d.
e.
efisien
Pengorganisasian
melalui
tindakantindakan
(Organizing),
Pelaksanaan
Perencanaan
(Actuating),
(Planning),
Pengendalian
16
akan terjadi adanya tugas dan tanggung jawab yang dilakukan secara bersamaan
(overlapping).
Apabila fungsifungsi manajemen proyek dapat direalisasikan dengan
jelas dan terstruktur, maka sebuah proyek dikatakan sukses jika halhal berikut ini
terwujud, yaitu:
1.
Tepat waktu
2.
Tepat kualitas
3.
Tepat kuantitas
4.
5.
6.
yang
Pengorganisasian
meliputi
tindakantindakan
(Organizing),
Pengarahan
Perencanaan
(Directing),
(Planning),
Pengendalian
17
metode pelaksanaan dan yang lainnya. Berbagai batasan tentang planning dari
yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang
sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir
merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada beberapa
pertanyaan berikut:
a. Tindakan apa yang harus dikerjakan?
b. Apakah sebabnya tindakan tersebut harus dikerjakan?
c. Dimanakah tindakan tersebut harus dikerjakan?
d. Kapankah tindakan tersebut dikerjakan?
e. Siapa yang akan mengerjakan tindakan tersebut?
f. Bagaimana caranya melaksanakan tindakan tersebut?
Disamping batasanbatasan diatas, garis besar kegiatan planning meliputi halhal
berikut:
a. Penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program, prosedur, metode, sistem,
anggaran, jadwal dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai kegiatan
tersebut.
b. Pemilihan maupun penerapan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
c. Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek.
d. Menyiapkan sumber pendanaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
18
19
b.
c.
20
d.
5. Evaluasi (Evaluating)
Merupakan kegiatan evaluasi menyeluruh terhadap suatu pekerjaan.
Dimana evaluasi ini menanyakan apakah pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai
planning. Evaluasi harus dapat menentukan kekurangan apa yang terjadi, pada
tahap mana dan solusi/ keputusan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Didalam
evaluasi ini sangat memungkinkan untuk dilaksanakan replanning, reorganizing
atau peningkatan kualitas kerja pelaksanaan dan pengawasan.
Pelaksanaan proyek pada dasarnya adalah proses merubah sumber daya
dan dana tertentu secara terorganisasi menjadi hasil pembangunan yang mantap
sesuai dengan tujuan dan harapan awal, dan kesemuanya harus dilaksanakan
dalam jangka waktu yang terbatas. Sementara itu pelaksanaan proyek pada
umumnya merupakan suatu rangkaian mekanisme tugas atau kegiatan yang rumit,
yang mengandung berbagai permasalahan serta kesulitan tersendiri.
Berdasarkan atas kondisi yang kompleks tersebut, maka diusahakan agar
suatu proyek dapat diselesaikan dengan tepat waktu, tepat mutu sesuai dengan
peraturan, perundangan serta ketentuan lainnya dan tetap dalam batasanbatasan
anggaran yang telah direncanakan.
21
permasalahan
akan
memberikan
dampak
berupa
terlambatnya
3.2
PERENCANAAN PROYEK
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan
dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Secara
garis besar, perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu
penjadwalan, anggaran dan mutu. Adapun sasaran perencanaan yang harus
direncanakan diantaranya adalah perencanaan biaya, perencanaan mutu,
perencanaan waktu, dan perencanaan keamanan kerja. Pada tahap perencanaan
ini, hal yang harus lebih diperhatikan yaitu perencanaan waktu pelaksanaan
proyek. Dalam proyek Teaching Hospital UI, rencana waktu kerja atau time
22
a. Menentukan tujuan.
Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari
kegiatan yang akan dilakukan.
b. Menentukan sasaran.
Sasaran adalah titiktitik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu
tujuan yang lelah ditetapkan sebelumnya.
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan.
Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan
kajian terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai.
d. Memilih alternatif.
Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran. Karenanya memilih alternatif yang paling
23
sesuai untuk suatu kegiatan yang hendak dilakukan memerlukan kejelian dan
pengkajian perlu dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan kelak.
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan.
Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat
dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan.
3.3
ORGANISASI PROYEK
Dalam sebuah proyek konstruksi, ada 3 unsur penting agar proyek bisa
berjalan dengan baik, yaitu owner, konsultan, dan kontraktor. Pada proyek
Pembangunan Gedung Perkantoran Teaching Hospital UI, beberapa pihak yang
saling terkait dan saling berhubungan tersebut dijelaskan dalam gambar dibawah.
24
Konsultan Perencana
UNICO,Inc
NIHON SEKKEI,Inc
Manajemen Konstruksi
PT. Cakra Manggilingan Jaya
Kontraktor
PT. Wijaya Karya
KK
PT. TATAMULIA NUSANTARA
INDAH
Sub Kontraktor
Sub Kontraktor
Sub Kontraktor
Sub Kontraktor
Sub Kontraktor
Keterangan :
Garis Instruksi
Garis Koordinasi
Gambar 3.1 Skema Hubungan Kerja Pihakpihak yang Terkait dalam Proyek
25
3.3.1
baik pemerintah maupun swasta yang memiliki proyek atau pekerjaan dan
memberikannya kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan
perjanjian kontrak kerja. Pemilik proyek pembangunan gedung Teaching Hospital
UI ini adalah Universitas Indonesia.
Untuk merealisasikan proyek, pemilik proyek mempunyai kewajiban
pokok yaitu menyediakan dana untuk membiayai segala aspek guna menunjang
berlangsungnya pembangunan proyek. Berikut penjelasan mengenai tugas dan
wewenang owner dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan. Tugas dari
pemilik proyek adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.
2. Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik segi
kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
3. Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban
sesuai prosedur.
4. Mengadakan kegiatan administrasi proyek, termasuk dalam hal perizinan,
persyaratan dan halhal lain yang terkait dalam pelaksanaan pembangunan
proyek.
5. Memberikan tugas kepada kontraktor atau pelaksana pekerjaan proyek.
6. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen
konstruksi (MK).
26
3.3.2
27
28
3.3.3
Konsultan Perencana
29
3.3.4
Kontraktor Utama
30
Keterangan :
31
Garis Instruksi
Garis Koordinasi
32
2. Tahapan pelaksanaan:
a. Memimpin kegiatan pelaksanaan proyek dengan memberdayagunakan
sumber daya yang ada.
b. Melakukan pengendalian terhadap perencanaan pada proses kegiatan
pelaksanaan di lapangan.
3. Tahapan Evaluasi:
a. Melakukan
evaluasi
hasil
kegiatan
pelaksanaan
kerja
dengan
33
b. Site Manager
Site Manager mempunyai tanggung jawab langsung kepada Project
Manager, mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Project Manager dalam
melaksanakan pekerjaan proyek jika Project Manager berhalangan hadir. Adapun
rincian lebih jelas untuk pekerjaaan Site Manager sebagai berikut :
Tugas Site Manager :
1. Membantu Project Manager dalam membuat rencana pelaksanaan proyek.
2. Mengkoordinasikan seluruh pekerjaan lapangan.
3. Bertanggung jawab dalam menerjemahkan gambar rencana ke pelaksanaan
pekerjaan sebernarnya.
4. Membuat metode kerja berdasarkan metode pelaksanaan yang dibuat oleh
Project Manager.
5. Bersama seluruh team memeriksa dan mengevaluasi biaya subkontraktor.
6. Bersama Project Manager membuat dan mengontrol Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
Wewenang Site Manager :
1. Menangani dan mengatur pekerjaan di tempat konstruksi atau lapangan.
2. Mengadakan suratmenyurat dengan wakil owner dan konsultan pengawas
berkaitan dengan kegiatan di lapangan.
3. Memeriksa laporan biaya proyek dan menyelenggarakan rapatrapat intern.
34
c. Engineering Manager
Pada proyek pembangunan gedung perkantoran Teaching Hospital UI ,
tugas dari seorang Engineering Manager sekaligus merangkap sebagai cost
control atau berperan dalam pengendalian biaya. Tugas dan tanggung jawab
Engineering Manager dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Memimpin pelaksanaan kegiatan engineering di proyek dengan mengacu
pada prosedur pelaksanaan yang telah ditetapkan agar dapat memenuhi target
mutu, K3L, waktu, dan biaya.
2. Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab engineering kepada Site
Engineer.
3. Melaksanakan halhal yang menjadi tugas Site Engineer baik dalam kegiatan
pemahaman dan perencanaan proyek maupun dalam pengadaan kebutuhan
proyek.
35
d. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor adalah pihak yang menaksir dan menetapkan jumlah
dan biaya, bahan, serta upah yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah bangunan.
Selain itu Quantity Surveyor bertugas mendapatkan keterangan spesifikasi,
kuantitas dalam dokumen kontrak, dan menetapkan gambar konstruksi. Berikut
adalah merupakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari Quantity Surveyor:
Tugas dari Quantity Surveyor :
1. Melakukan market survey untuk mendapatkan harga material bahan bangunan
yang akan digunakan dengan mengacu spesifikasi teknis.
36
37
e. Quality Control
Quality Control adalah orang yang ahli dalam bidang metode
pelaksanaan dan bertugas memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.
Quality Control ditetapkan sebagai jaringan yang mendukung kegiatan quality
assurance, dan memiliki wewenang serta tanggung jawab untuk menjamin bahwa
seluruh persyaratan mutu atau kualitas untuk proyek harus dilaksanakan.
Tugas dari Quality Control :
1.
2.
3.
4.
5.
38
6.
7.
39
divisi sesuai dengan keahlian individu dari supervisor itu sendiri, seperti
supervisor cor, supervisor bekisting, supervisor besi dan supervisor finishing.
Tugas dan wewenang supervisor :
1. Memahami gambar kerja rencana dan spesifikasi teknik.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan dan gambar
kerja design spesifikasi teknik.
3. Menyiapkan tenaga kerja dan mengatur jadwal pelaksanaan tugas tenaga
kerja seharihari.
4. Menjaga dan mengusahakan daya guna dan hasil guna pemakaian bahan,
tanaga dan peralatan proyek.
5. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan di
lapangan.
g. Engineer
Engineer adalah pembantu tugas Project Manager yang memiliki tugas
dalam perencanaan teknis dan material yang meliputi penyediaan seluruh shop
drawing, membuat perhitungan konstruksi yang diperlukan, menentukan
spesifikasi data teknis bahan dan volume pekerjaan, serta membuat metode
pelaksanaan yang diperlukan dan merekayasa dalam penentuan lokasi, tipe,
dimensi serta kualitas pekerjaan dengan batasan yang telah ditentukan oleh
dokumen kontrak sehubungan dengan kondisi lapangan dan keterbatasan dana
yang tersedia.
Tugas Engineer :
40
h. Drafter
Drafter adalah orang yang bekerja membuat atau menyiapkan gambar
kerja teknik dari proses design menjadi gambar kerja terjemahan sehingga gambar
tersebut dapat dengan jelas dan mudah dibaca oleh pengawas maupun pekerja di
lapangan. Drafter atau drafting specialists memiliki tujuan utama untuk
mempersiapkan gambar kerja yang efisien berdasarkan gambar kontrak dan
spesifikasi teknis sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut dimulai. Hasil gambar
kerja tersebut tidak langsung dapat digunakan namun harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari pihak konsultan.
Tugas dan tanggung jawab drafter :
1.
Membuat shop drawing dan gambar detail secara benar, jelas, dan efisien.
2.
3.
41
4.
5.
6.
i. Safety Engineer
K3L atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan adalah bagian
yang memastikan semua pekerjaan dilakukan dengan cara yang aman dengan
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Safety Engineer adalah orang
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lingkungan (K3L) di lingkungan proyek dimulai dari alatalat perlengkapan
dasar dapat berfungsi sebagaimana yang dibutuhkan ketika ada bendabenda
terjatuh, hingga memperingatkan para pekerja agar selalu memakai alatalat yang
disarankan di lokasi proyek, seperti helm dan sepatu proyek. Untuk mengatur
kegiatan dan kebijakan K3 ini, Project Manager menunjuk seorang safety
engineer yang dibantu oleh tim safety memiliki tugas, tanggung jawab, dan
wewenang sebagai berikut :
Tugas safety :
1. Membuat safety plan.
2. Menyiapkan peraturanperaturan yang berhubungan dengan K3.
42
j. Surveyor
Surveyor adalah orang yang bertugas untuk melakukan pengamatan yang
menilai suatu kondisi tertentu yang menghasilkan suatu bahan analisa atas
kelayakan suatu kondisi tertentu untuk mengambil keputusan atas kondisi
tersebut. Surveyor atau pelaksana ukur bertugas untuk menentukan koordinat
bangunan di lapangan yang telah ditentukan dalam gambar rencana. Pekerjaan ini
biasa disebut menentukan as dan biasanya menggunakan alat bantu berupa
waterpass dan theodolite.
Tugas dan tanggung jawab surveyor :
43
1. Bersama tim proyek menetapkan referensi titik awal proyek dan pemetaan
lokasi proyek yang akan dibangun.
2. Menentukan, mengontrol dan melaksanakan seluruh pekerjaan proyek
terutama yang berkaitan dengan penentuan koordinat, leveling dan
pengukuran lain sesuai dengan gambar rencana.
3. Mengukur letak atau koordinatkoordinat dari bangunan, baik tiang pancang,
kolom dan juga shear wall yang sudah sesuai dengan koordinat dan
menentukan elevasi tanah.
4. Memberi tanda letak koordinat dan marking yang telah diukur.
5. Melaksanakan kalibrasi alat ukur secara periodik dan melaksanakan
pemeliharaan rutin peralatan alat ukur yang digunakan.
8.
9.
k. Logistik
Logistik besamasama dengan asisten logistik bertanggung jawab atas
segala bahan/material yang ada di lapangan.
44
l. Mechanic
Dalam proyek khususnya di proyek pembangunan gedung perkantoran
Teaching Hospital UI, mekanik bertugas mengontrol jalannya pekerjaan di
lapangan yang berhubungan dengan peralatan yang digunakan saat proyek
berlangsung, termasuk alat berat yang digunakan di lapangan.
45
m. Security
Tugas dan wewenang security :
1. Menjaga keamanan dan ketertiban lokasi proyek dari kriminalitas maupun
berbagai hal yang dapat menghambat kenyamaan kerja proyek.
2. Menghampiri dan menyapa para tamu yang datang serta menanyai akan
maksud kedatangannya.
3. Mencatat setiap tamu maupun kendaraan yang keluar masuk proyek.
4. Menjaga kendaraan pribadi para pekerja maupun milik perusahaan yang
terparkir dalam lingkup proyek.
n. Subkontraktor
Subkontraktor adalah orang atau badan usaha yang mempunyai kontrak
dengan kontraktor untuk melaksanakan sebagian pekerjaan dari kontrak yang
mencakup pekerjaan di lapangan. Subkontraktor dipilih setelah melalui tender
yang dilakukan pihak kontraktor atas persetujuan Pemilik Proyek (Owner).
Proses pemilihannya yaitu melalui tender tertutup. Subkontraktor dan Supplier
pada proyek pembangunan gedung perkantoran Teaching Hospital UI antara lain :
46
Beton Readymix
: PT. Adhiperkasa B
Batako Press
:-
Baja
Pengadaan Indoor/Outdoor AC
47
3.4
48
dengan apa yang telah direncanakan. Untuk itu dalam pembangunan suatu proyek,
perlu adanya manajemen pelaksanaan proyek, karena kemajuan pekerjaan suatu
proyek di bahas dalam manajemen pelaksanaan proyek. Kemajuan pekerjaan
suatu proyek ini digambarkan melalui laporan harian, mingguan, dan bulanan.
Manajemen pelaksanaan proyek pada umumnya akan meliputi mutu fisik
konstruksi, biaya dan waktu, manajemen material serta manajemen tenaga kerja.
Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi proyek, manajemen tenaga kerja
merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini disebabkan
manajemen perencanaan hanya berperan kecil dari rencana kerja proyek. Sisanya
manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu
proyek. Adapun fungsi dari manajemen pelaksanaan proyek yaitu :
1
Memantau kemajuan proyek yang telah dicapai. Hal itu dilakukan dengan
opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan.
49
3.4.1
a. Laporan Harian
Laporan harian ini berisikan monitoring pekerjaan yang disusun oleh
pihak pelaksana proyek dengan cara pemetaan gambar dan tertulis dalam waktu
satu hari.
Laporan ini dilakukan setiap hari dengan tujuan untuk mempertanggung
jawabkan halhal yang telah dikerjakan apakah sesuai dengan rencana atau tidak,
mengontrol peningkatan pelaksanaan proyek, dan mendapatkan gambaran
50
seberapa jauh hasil pekerjaan yang telah dicapai dalam masa satu hari. Halhal
yang dilaporkan berisikan mengenai antara lain :
1
Waktu kerja.
b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat berdasarkan laporan harian selama 7 hari yang
disusun secara tertulis untuk mengetahui peningkatan pelaksanaan pekerjaan
proyek di lapangan. Laporan ini dibahas dalam rapat mingguan dan
ditandatangani oleh pihak kontraktor serta disetujui oleh pengawas.
Laporan mingguan yang dilaksanakan di proyek Teaching Hospital UI
antara owner (Universitas Indonesia) dan pihak kontraktor (PT. Wijaya Karya)
berisi halhal berikut, yaitu:
1. Jenis pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
2. Volume dan persentase kerja selama seminggu.
3. Progress dalam jangka satu minggu dan persentasi akumulasi pekerjaan yang
telah diselesaikan hingga minggu tersebut.
c. Laporan Bulanan
Hasil dari monitoring harian yang telah disusun menjadi laporan harian
serta mingguan selanjutnya disusun menjadi laporan bulanan yang menunjukkan
51
tingkat peningkatan pekerjaan dalam kurun waktu satu bulan. Laporan bulanan
dibuat dengan maksud agar pemilik proyek dapat mengontrol penggunaan dana
dan prestasi kerja selama satu bulan sesuai dengan kesepakatan yang telah
disetujui dalam tender proyek.
Isi laporan bulanan mencakup halhal sebagai berikut:
1. Rangkuman pekerjaan selama satu bulan dan perbandingannya terhadap
rencana yang telah ditetapkan.
2. Pengeluaran biaya dan progress pelaksanaan dalam kurun waktu satu bulan
disesuaikan dengan s curve rencana (planning and actual).
3. Status gambar yang telah selesai dibuat (drawing status).
4. Pengaturan biaya anggaran proyek dan biaya pengeluaran proyek.
5. Penjelasan atas usaha yang dilakukan untuk mengurangi ketidaksesuaian agar
realisasi tercapai sesuai dengan yang direncanakan, temasuk penjelasan upaya
antisipasi dan perbaikan.
6. Kondisi cuaca harian dalam satu bulan.
7. Fotofoto dokumentasi bangunan yang dilihat dari berbagai sisi (photo
progress) sebagai tolak ukur kemajuan.
8. Rencana kerja untuk bulan selanjutnya.
3.4.2
akan selalu berjalan mulus tanpa adanya masalah ataupun hambatan, tentu
52
53
54
55
waktu pembesian harus efektif dan efisien sehingga besi tidak terlalu lama
didiamkan sehingga korosi dapat diminimalisir.
b. Diberlakukannya sanksi dan ditegur/di peringatkan bagi pekerja yang lalai
akan penggunaan alat pelindung diri dan diberikannya penyuluhan tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan (K3L) pada saat
pelaksanaan safety morning.
c. Untuk mengatasi masalah kebersihan lokasi pekerjaan pertama dapat
dilakukan dengan tahap preventif yaitu diberikan penyuluhan pada saat
pelaksanaan safety morning agar para pekerja memahami betapa
pentingnya kebersihan bagi lingkungan, terutama lingkungan kerja mereka
sendiri. Kedua, dengan melakukan pembersihan lahan kerja dari sampah
sehingga terhindar dari sumber penyakit.
d. Untuk menutupi ronggarongga pada permukaan beton pada kolom
maupun pada balok maka dilakukan pemlesteran untuk menutup rongga,
sehingga beton padat sempurna.
3.5
PENGENDALIAN PROYEK
56
kualitas
bangunan
yang
sesuai
dengan
perencanaan
(pengendalian mutu)
3. Waktu pelaksanaan sesuai dengan time schedule sehingga pihak owner
maupun pelaksana tidak merasa dirugikan karena adanya keterlambatan
(pengendalian waktu).
57
3.5.1
Segala sesuatu apapun pasti tidak lepas dari peran dana, begitu pula
dengan proyek pembangunan tidak akan lepas dari biaya. Hal terpenting dari
pengendalian proyek yakni pengendalian biaya. Baik itu dalam biaya material,
upah pekerja maupun biaya alatalat yang digunakan selama proyek berlangsung.
Pengendalian biaya proyek adalah semua upaya atau usaha yang dilakukan oleh
seluruh staff proyek, agar biaya pelaksanaan proyek menjadi wajar, murah, dan
efisien sesuai dengan rencana atau hasil evaluasi yang dilakukan. Waktu dan biaya
merupakan dua hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi selain mutu,
karena biaya yang akan dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya
dengan waktu pelaksanaan pekerjaan.
Biaya proyek pada proyek konstruksi dibedakan menjadi dua jenis yaitu
biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah semua biaya
58
59
Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek (efek dari pekerjaan ulang,
finishing, pembongkaran, dan lainnya yang harus menambah biaya lagi).
3.5.2
Pengendalian Mutu
60
Control
dalam
suatu
proyek
meliputi
pembesian
dan
61
a. Slump Test
Pengujian slump test bertujuan untuk mengukur angka kemerosotan
campuran beton. Hal ini dilakukan untuk menjamin agar nilai faktor air
semen tetap sesuai rencana. Syarat uji slump untuk beton normal adalah 12
2 dan 16 2 untuk beton dengan campuran integral water proofing.
62
Slump (cm)
Maksimum Minimum
12,5
2,5
15
7,5
7,5
7,5
5
2,5
63
64
65
pengerjaan hingga akhir pengerjaan proyek karena biasa para pekerja sering
dalam melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan job schedule atau SOP.
Tenaga kerja yang bekerja sesuai dengan kemampuannya dapat
menunjang keefektifan suatu proyek. Pada saat mengajukan permohonan izin
memulai pekerjaan harus disertakan gambar (show drawing) dan form pengajuan.
Form pengajuan ini berisi lokasi pekerjaan, jenis pekerjaan, bahan yang akan
digunakan, peralatan apa saja yang digunakan, siapa pekerjanya, berapa lama
pekerjaan diselesaikan dan alat pengaman yang digunakan. Pada bagian siapa
yang melakukan pekerjaan harus disertakan sertifikat keahlian, hal ini perlu
dilakukan untuk menjamin pekerjaan yang dilakukannya dapat dipertanggung
jawabkan dan untuk menjaga mutu dari pekerjaan itu sendiri.
3.5.4
66
Progress fisik proyek juga dilihat dari laporan harian, mingguan, dan
bulanan. Pada time schedule terdapat S curve, kemajuan proyek dapat dilihat dari
presentase pekerjaan yang dicapai harian, mingguan, maupun bulanan.
1. Laporan harian adalah laporan pekerjaan yang dilakukan setiap harinya.
2. Laporan mingguan adalah laporan laporan pekerjaan yang terdiri dari laporan
harian, yang setiap minggu didapat dari persentase kemajuan proyek
mingguan.
3. Laporan bulanan adalah laporan pekerjaan yang terdiri dari laporan harian
dan mingguan, yang setiap akhir bulan didapat persentase kemajuan proyek
bulanan.
Setiap akhir minggu progres yang dicapai akan dibandingkan dengan
progres rencana pada S curve, sehingga akan didapat perbandingan antara rencana
dan pelaksanaan. Apakah proyek tersebut sesuai atau tidak dengan waktu yang
direncanakan.
Sebelum melakukan pekerjaan pihak kontraktor harus membuat time
schedule. Pembuatan time schedule dapat memudahkan pelaksanaan dan
pengawasan pekerjaan. Pembuatan time schedule sangat membutuhkan pemikiran
secara logis, pengetahuan tentang teknik sipil, dan pengalaman kerja sehingga
mendapat hasil yang maksimal. Ketentuanketentuan yang harus diperhatikan
dalam menyusun time schedule adalah :
1
67
1. Pengendalian Awal
Pengendalian awal bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dengan cara meningkatkan pengetian dan pemahaman secara luas terhadap resiko
potensi bahaya yang mungkin terjadi/timbul dari suatu pekerjaan.
Pengendalian awal yang dilakukan pada proyek Teaching Hospital UI adalah
sebagai berikut :
a
68
69
3.6
pelaksanaan
pekerjaan
sebagai
bahan
pengendalian
biaya,
sehingga
3.6.1
70
kontrak
yang
merupakan
gabungan
Proquirement
and
Construction)
bangunan/
utama
konstruksi,
maupun
peralatan
penunjangnya
dan
dapat
71
Kontrak
Design
&
Built.
Adalah
kontrak
3.6.2
Kontrak
Tahun Tunggal.
yang
mengikat
Kontrak
Tahun
Jamak.
yang
mengikat
72
persetujuan
oleh
Menteri
dibiayai
APBN,
Bupati/Walikota
pengadaan
dibiayai
oleh
yang
APBD
Kabupaten/ Kota.
3.6.3
penyedia
barang/jasa
tertentu
untuk
yang
dituangkan
dalam
kesepakan
bersama.
73
3.6.4
yaitu
74