PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi
pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari
masalah gizi kurang.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling
utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak
ditemukan bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi yang
sering disebut kesundulan artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang
telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan
golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan
yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol
dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda
adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh
jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang
terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat
mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah
itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama
untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus
dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu
faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia
adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin
merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI
eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan
makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai
tumbuh kembang yang optimal.
B. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif
Tujuan Pemberian ASI Eksklusif Tujuan pemberian ASI kepada bayi
tidak lain karena kebutuhan gizi yang utama bagi bayi baru lahir. Selain itu,
pemberian ASI secara eksklusif saat bayi baru lahir dapat membantu menjaga
kesehatan tubuh dan kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai macam jenis
penyakit yang mungkin dapat menyerang saat usia bayi masih rawan terkena
penyakit. Selain untuk kekebalan tubuh, ternyata memberikan ASI secara
eksklusif saat bayi baru lahir dapat membuat perasaan bayi menjadi nyaman,
aman dan meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi.
C. Peranan Pemberian ASI Terhadap Pertumbuhan Bayi
Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Unervitas Of Illionis yang
dipimpin oleh Profesor Sharon Donovan, Pemberian asi secara eksklusif dapat
menginduksi
pembentukan
gen
yang
berbeda-beda
pada
bayi
jika
studi
tersebut
nampak
sama
dalam
pertumbuhan
dan
magnesium.
c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen
C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
d. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan
bayi.
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga
dapat memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan kehidupan
kepada bayinya.
b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang
erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat
menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil
d. Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.
b.
c.
d.
e.
Untuk Ibu
1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk
kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih
rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan
botol susu, dot, dsb
5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus
membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air
panas, dsb
6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan
perlengkapannya
7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu
steril. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui
bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional
8. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah
payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan
diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi
dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.
Untuk Keluarga
1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau
minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat)
dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan
sakit.
3. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.
4. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga
sebab ASI selalu siap tersedia.
6. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
panas, dll.
Untuk Masyarakat dan Negara
1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan
peralatan lain untuk persiapannya.
2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih
sedikit.
4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai
kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
G. Produksi ASI
Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga
ASI
Mature.
Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100
ml colostrum.
Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air
bandingkan
2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
a) Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.
b) Disekresi dari hari ke 4 hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula
yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke
3 ke 5.
c) Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat
semakin tinggi.
d) Volume semakin meningkat.
3. Air Susu Mature
- ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang dikatakan
komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa
-
terbanyak
yang
dapat
diperoleh
adalah
menit
pertama.
10
11
dan ibu. Dengan menysusui akan terjalin hubungan kasih sayang antara
ibu dan anak.
-
Berikan Kolostrum
Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian, tiap
kali sampai payudara terasa kosong. Payudara yang dihisap sampai kosong
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI
eksklusif ini.
B. Saran
1. Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang
ASI dan menyusui kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil
tentang gizi dan perawatan payudara selama masa kehamilan, sehingga
produksi ASI cukup.
2. Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik
bersalin, Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk
kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu menyusui tentang ASI dan
menyusui.
14
DAFTAR PUSTAKA
Chapter. (2010). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif.
(http,//repository.usu,ac.id, diakses 7 Mei 2011).
Kodrat, L. (2010). Dahsyatnya ASI & Laktasi. Yogyakarta: Media Baca.
Kristiyansari, W. (2009). ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nurani, I. (2010). Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif
pada Ibu Menyusui di Kelurahan Kampung Tengah Kecamatan Sukajadi
Kota Pekanbaru. Skripsi STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
Proverawati, A & Rahmawati, E. (2010). ASI dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Nrwanti, S. H. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC.
Roesli, U. (2005). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
UNICEF & Depkes RI. (2009). Petunjuk Praktis Bagi Kader dalam Mendampingi
Ibu Menyusui. Jakarta.
15
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah, S.W.T. yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
pendahuluan mengenai ASI Eksklusif ini.
Ucapan terima kasih penulis berikan kepada Dosen yang telah memberikan
ilmu kepada penulis selaku Mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
Mungkin pada penyusunan tugas ini banyak terdapat kekurangan, baik
dalam isi maupun penulisan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan.
Semoga Tugas ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
16
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Tujuan Penulisan ...........................................................................
1
2
3
3
3
4
5
6
8
11
11
12
ii
17
14
14
ASI EKSKLUSIF
DISUSUN OLEH
18