Intra Kranial
2,Nov2010
Dany Satyogroho Asuhan Keperawatan Klien Dengan Peningkatan Tekanan Intra Kranial
BAB I PENDAHULUAN
DEFINISI PENYAKIT
Tekanan intrakranial adalah tekanan yang diakibatkan cairan cerebrospinal dalam ventrikel otak.
Secara umum istilah (PTIK) adalah fenomena dinamik yang berfluktuasi sebagai respon dari berbagai
faktor penyebab. Dalam keadaan normal PTIK harus kurang dari 10 mmHg, bila diukur dengan alat
pengukur yang dipasang setinggi foramen Monro dalam posisi bwebaring. Beberapa pakar
menganggap nilai normal antara0 10 mmHg. Meninggikan letak kepala atau berdiri akan
menurunkan PTIK, sedangkan batuk, bersin, atau mengeden (manuver Vaisava) akan meningkatkan
PTIK.
Istilah Ptik jangan dianggap sebagai peninggian menyeluruh di dalam kranial. Karena tekanan
sebenarnya berbeda-beda didalam otak. Sebagai contoh, tekanan pada jaringan otak yang
berdekatan dengan suatu tumor mungkin dapat meningkat, tetapi tekanan di dalam ventrikel beluym
tentu.
PTIK juga tidak selalu dapat disamakan dengan adanya meninggian tekanan dispinal saat melakukan
punksi lumbal. Berarti dikenal adanya istilah PTIK Regional (PTIK pada suatu daerah tertentu diotak).
2. TANDA DAN GEJALA SPESIFIK PENINGGIAN TEKANAN INTRA KRANIAL
Tanda dan gejala spesifik Ptik adalah sebagai berikut :
Awal
Penurunan derajat kesadaran (mis : delirium, gelisah, letargi)
Disfungsi pupil
Kelemahan motorik (mono atau hemiparesis)
Defisit sensorik
Paresis nervus kranial
Kadang-kadang disertai nyeri kepala
Kadang-kadang disertai bangkitan / kejang
Lanjut
Lebih memburuknya derajat kesadaran (mis : stupor, soporokomatus, koma)
Mungkin disertai muntah
Nyeri kepala
Hemiplegia, dekortiasi, atau deserebasi
Pemburukan tanda vital
Pola pernafasan ireguler
Gangguan reflek batang otak (mis : gangguan reflrks kornea, refleks muntah)
Perwujudan klinis gejala dan tanda klinik Ptik tergantung dari :
Lokasi kompartemen mana terdapatnya kelainan.
Lokasi spesifik dari massa (hemisfer cerebral, batang otak atau cerebelum).
Derajat kemampuan kompensasi bagian otak tersebut.
Karena pentingnya mengenali gejala-gejala tersebut diatas, maka perlu sekali mengetahui cara
pemeriksaan neurologik. Untuk memudahkan akan diuraikan secara singkat temuan temuan diatas.
Pemburukan derajat kesadaran
Pemburukan derajat kesadarn tak selalu memperburuknya umum bagian otak, tetapi merupakan
peringkat sensitif dan dapat dipercaya untuk mengenali adanya kemungkinan memburukkan kondisi
neurologik. Penurunan derajat kesadaran dikarenakan :
Sebagian besar otak terbenrtuk dari sel sel tubuh yang sangat khusus, tetapi sensitif terhadap
perubahan
Kadar oksigen. Respon otak terhadap tidak mencukupinya kebutuhan oksigen terlihat sebagai
Muntah akibat PTIK tidak selalu sering dijumpai pada orang dewasa. Muntah disebabkan adanya
kelainan di infratentorial atau akibat penekanan langsung pada pusat muntah. Kita belum mengerti
secara lengkap bagaimana mekanisme refleks muntah terjadi.
Muntah dapat didahului oleh mual / dispepsia atau tidak. Seandainya didahului oleh perasaan mual /
dispepesia, berarti terjadi aktivasi saraf saraf ke otot bantu pernafasan akibat kontraksi mendadak
otot otot abdomen dan thorak.
Perubahan tekanan darah dan denyut nadi
Pada tahap awal tekanan darah dan denyut nadi relatif stabil pada tahap selanjutnya karena
penekanan ke batang otak terjadi perubahan tekanan darah.
Penekanan ke batang otak menyebabkan susasana iskemik di pusat vasomotorik di batang otak.
Seiring dengan meningkatnya TIK, refleks rtespon Chusing teraktivasi agar tetap menjaga tekanan
didalam pembuluh darah serebral tetap lebih tinggi daripada TIK.
Dengan meningginya tekanan darah, curah jantunmgpun bertambah dengan meningkatnya kegiatan
pompa jantung yang tercermin dengan semakin memburuknya kondisi penderita akan terjadi
penurunan tekanan darah.Pada tahap awal denyut nadi masih relatif stabil dengan semakin
meningkatnya
TIK, denyut nadi akan semakin menurun kearah 60 kali permenit sebagai usaha kompensasi.
Menurunnya denyut nadi dan " isi " denyut terjadi sebagai upayta jatung untuk memompa akan
ireguler, cepat, " halus " dan akhirnya menghilang.
Perubahan pola pernafasan
Perubahan pola pernafasan merupakan pencerminan sampai tingkat mana TIK. Bila terjadi PTIK akut
sering terjadi oedema pulmoner akut tanpadistress syndrome )ARDS atau dissminated intravaskular
coangulopathy (DIC)
Perubahan suhu badan
Peningkatan suhu badan biasanya berhubungan dengan disfungsi hipothalamus.
Pada fase kompensasi, suhu badan mungkin masih dalam batas normal. Pada fase dekompensasi
akan terjadi peningkatan suhu badan sangat cepat dan sangat tinggi. Menaiknya suhu badan dapat
juga terjad iakibat infeksi sekunder, tetapi jarang yang mencapai sangat tinggi sebagaiman halnya
akibat gangguan fungsi hipothalamus.
Hilangnya reflek reflek batang otak
Pada tahap lanjut PTIK terjadi penekanan kebatang otak yang berakibat hilangnya atau disfungsi
reflek reflek batang otak. Refleks refleks ini diantaranya : refleks kornea, oukosefalik, dan
aukulovestibuler. Prognosis penderita akan menjadi buruk bila
terjadi refleks refleks tersebut.
Papiludema
Tergantung keadaan yang ada, pail oedema dapat terjadi akibat PTIK, atau memang sudah ada sejak
awal. Papiloedema akibat PTIK tak akan terjadi seandainya belum menjadi
tingkat yang sangat tinggi. Tetapi perlu diingat bahwa tak adanya papiloedema tak berarti tak ada
PTIK. Pada beberapa orang dapat ada jika PTIK terjadi secara bertahap.
PATHOFISIOLOGI
Tekanan dalam tulang kranial dijaga oleh tiga kompartemen yang telah disebutkan yaitu otak, darah
otak dan CSF. Ada hipotesa Monro Kellie,suatu untuk memahami
TIK yang mana teori ini menyatakan bahwa karrena tuylang kranium tidak dapat membesar, ketika
salah satu dari lompartemen intrakranial itu bertambah atau meluas dua kompartemen lainnya akan
mengkompensasikannnya dengan menurunkan volume agar supaya Volume dan tekanan total otak
tetap konstan.
Karena adanya pembesaran massa, kompensasi dalam tlang kranium dilakukan melalui pemindahan
cairan otak kekanal medula spinalis atau diserap kembali ke vena melalui vili vili yang ada dilapisan
arachnoid.
Kemampuan optak mengadaptasi tekanan tanoa menimbulkan peningkatan TIK disebut dengan
compliance.
Pemindahan CSF ini merupakan kompensasi pertama. Ketika kompensasi ini terlampaui, TIK akan
meningkat selanjutnya pasien akan memperlihatkan adanya tanda tanda peningkatan TIK dan
tentunya akan dilakukan upaya upaya kompensasi lain untuk menurunkan tekanan tersebut.
Kompensasi kedua adalah dengan menurunkan volume darah otak. Ketika terjadi penurunan darah
otak mencapai 40 % jaringan otak akan mengalami asidosis dan apabila penurunan tersebut
mencapai 60 % maka akan tampak adanya kelainan pada EEG.
dan beberapa bagian dari jaringan otak akan mengalami nekrosis.
Kompensasi terakhir yang dilakukan namun bersifat lethal (mematikan) adalah pemindahan jaringan
otak ke daerah tentorialis dibawah falk cerebri melalui foramen magnum kedalam kanal medula
spinalis tahap ini disebut herniasi dan menyebabkan kematian.
Perlu diingat bahwa otak disokong dalam berbagai kompartemen intrakrania. Supratentoprial
kompartemen berisi semua jaringan otak dari atas midbrain, bagian ini dibagi kedalam ruang
(chamber) kanan dan kiri dengan serat yang tidak elastik dari falk cerebri.
Supratentorial ini dipisahkan dariinfratentorial kompartemen (yang ada dibatang otak dan serebelum)
xdengan tentoprial cerebelum. Ini adalah penting untuk diingat bahwa otak mempunyai kemampuan
beberapa
pergerakan dalam kompartemen. Ketika tekanan meningkat pada salah satu kompartemennya maka
tekanan tersebut akan mendorong kebagian yang lebih kebawah. Bila perristiwa pendesakan terus
berlangsung maka tidak dapat dielakkan terjadinya herniasi pada daerah ini. Tentu kita masih ingat
bahwa daerah tentorial atau batang otak ini mengandung fungsi vital tubuh dan bilamana mengalami
gangguan akan dapat menimbulkan kematian segera.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Head CT Scan
5. MANAJEMEN TERAPI
Prinsip penangganan yang harus dilakukan adalah prinsip super akut yang dilakukan oleh
multidisipilin terutama kerjasama yang baik antara perawat dan tenaga medis (dokter). Diagnosa
keperawatan yang dapat ditagakkan pada kasus seperti ini adalah gangguan perfusi cerebral
berhubungan dengan adanya oedema, pembengkakkan atau hemoragik intracerebral. Dan lalu
dikembangkan penatalaksanaan dalan upaya upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
Tujuan penatalaksanan dari TIK tersebut adalah :
Deteksi dini dari tanda tanda peningkatan TIK akut.
Mengurangi munculnya oedema
Mencegah formasi oedema cerebral selanjutnya
Untuk melihat bagaimana hubungan antara proses peningkatan TIK dengan Oedema cerebral
ditampilkan skema sebagai berikut ini :
PENYEBAB TIK PULSE DAN TEKANAN VENA PENINGKATAN CAIRAN OTAK CEREBRAL
EDEMATIK
Tindakan untuk deteksi tanda tanda dini (peringatan) peningkatan TIK
Monitor TIK melalui gelombang ABC dan mencatatnya
Observasi : tingkat kesadaran, reaksi pupil dan ukuran pupil, fungsi sensori motorik. Tanda tanda
vital (tekanan darah, nadi suhu, dan pola napas)_ swerta kelainan saraf kranial lainnya.
Data ini memberikan petunjuk adanya peningkatan TIK
Tindakan untuk menurunkan edema serebral :
Osmotik diuretuk : Manitol 20 % dipakai untuk memindahkan cairan pada jaringan ota. Ingat efek
reboundnya, hiperosmolar berlebihan pada pasien tertyentu dosisnya I ml/kg BB.
Diuretik/Furosemide : 20 40 mg, yang penting bagi perawat adalah dosis yang benar dan efek
samping seperti gangguan elektrolit, mual, muntah,\. Untuk itu perlu dilakukan monitor tanda tanda
vital secara hati hati.
Koreksi natrium dan protein yangtdak normal
http://selintaskeperawatan.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-kliendengan_02.html