Anda di halaman 1dari 8

21

BAB III
OPTIMALISASI SOSIALISASI BANK SAMPAH USAHA BERSAMA DI
RW 15 KELURAHAN KULIM KECAMATAN
TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU
Metode yang digunakan dalam proyek peningkatan mutu ini adalah
metode Plan, Do, Check and Action (PDCA) cycle. PDCA cycle didasari atas
masalah yang akan dihadapi ke arah penyelesaian masalah.
3.1

Plan
Kegiatan plan dimulai pada tanggal 24 November 01 Desember 2015

dengan mengadakan diskusi antara anggota kelompok Dokter Muda Kesehatan


Lingkungan IKM-KK dengan tim pengelola Bank sampah Usaha Bersama untuk
mengetahui perkembangan kegiatan pengelolaan Bank sampah Usaha Bersama
RW 15 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
3.1.1

Deskripsi Keadaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua pengelola Bank Sampah UB

didapatkan bahwa bank sampah telah berdiri pada bulan Desember 2014 dengan
nama Usaha Bersama. Bank sampah ini sendiri terletak di jalan Bakti Husada RW
15 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. RW 15 sendiri
terdiri dari RT 01, RT 02 dan RT 03 dimana secara garis besar perekonomian
warganya tergolong menengah ke bawah. Jumlah nasabah Bank sampah dari awal
berdiri hingga November 2015 adalah 30 orang. Bank sampah ini dijadwalkan
buka setiap hari Selasa mulai pukul 16.00 WIB bersamaan dengan kegiatan senam
dan taman baca. Kegiatan pengelolaan bank sampah sempat terhenti akibat
bencana kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru sejak dua bulan terakhir dan
mulai dibuka kembali pada tanggal 13 Oktober 2015. Berdasarkan wawancara

22
dengan beberapa warga di masing-masing RT didapatkan hasil bahwa sosialisasi
mengenai bank sampah belum optimal, yaitu terbukti dengan masih ada yang
tidak mengetahui mengenai sistem kerja bank sampah.
3.1.2 Identifikasi Masalah
Masalah dalam makalah ini merupakan satu kesatuan dari proses yang
telah dilakukan Dokter Muda Kepaniteraan Klinik IKM-KK periode sebelumnya.
Masalah yang teridentifikasi dan menjadi prioritas masalah merupakan hasil
observasi di lapangan dan wawancara dengan ketua dan anggota pengelola Bank
Sampah UB, ketua RW, ketua RT, dan beberapa perwakilan dari warga RT 01, RT
02 dan RT 03 yang dipilih secara accidental sampling.
Brainstorming dengan pengelola bank sampah, ketua-ketua RT, RW,
pembimbing Dokter Muda dan Dokter Muda IKM-KK disebutkan bahwa masalah
saat ini adalah tidak bertambahnya jumlah nasabah yang menyetorkan sampah ke
Bank Sampah UB dikarenakan sosialisasi mengenai bank sampah belum
menyeluruh pada semua warga walaupun sudah dilakukan beberapa kali
sosialisasi selalu di RW 15 tersebut. Penyebab dari masalah ini adalah belum
optimalnya pemberian informasi yang merata kepada seluruh warga di RW 15.
Wawancara dengan ketua RT 01, 02 dan 03 didapatkan permasalahan pada
Bank sampah yaitu kurangnya koordinasi dari ketua RW ke setiap ketua RT
mengenai Bank sampah dan kegiatan kegiatannya, sehingga karena keterlibatan
ketua RT belum jelas, hal ini menyebabkan mereka belum melakukan tindakan
atau membuat kebijakan apapun untuk menghimbau masyarakatnnya agar
menjadi nasabah Bank sampah usaha bersama RW 15.

23
Wawancara dengan perwakilan warga setiap RT didapatkan yaitu masih
banyak masyarakat yang tidak mengetahui mengenai Bank Sampah, tidak
mengetahui pihak yang bisa dihubungi untuk mengetahui mengenai operasional
Bank Sampah, dan beberapa masyarakat mengatakan tidak dapat berpartisipasi
karena kesibukan sehari-hari, serta adanya sistem pembuangan sampah langsung
melalui penjemputan di rumah warga sehingga warga lebih memilih sampahnya
digantung di depan rumahnya untuk kemudian langsung dijemput dan dibuang
oleh mobil pengangkut sampah.
Penentuan masalah berdasarkan wawancara yang telah dilakukan di
lingkungan RW 15 seperti yang ditampilkan pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah
Aspek yang dinilai
Pendirian dan
pengembangan Bank
sampah Usaha Bersama
RW 15 Kelurahan
Kulim Kecamatan
Tenayan Raya

Masalah
Evidence based
Belum
optimalnya - Dari wawancara dengan
sosialisasi Bank sampah
ketua RT 01, RT 02, dan
Usaha Bersama kepada
RT 03 didapatkan bahwa
warga RW 15 Kelurahan
kurangnya minat warga
Kulim
Kecamatan
dikarenakan
adanya
Tenayan Raya
sistem
pembuangan
sampah langsung melalui
penjemputan di rumah
warga sehingga warga
lebih memilih sampahnya
digantung
di
depan
rumahnya
untuk
kemudian
langsung
dijemput dan dibuang
oleh mobil pengangkut
sampah.
- Dari wawancara dengan
beberapa warga di RW 15
diketahui bahwa masih
ada masyarakat yang
belum mengetahui sistem
kerja Bank sampah,
keuntungan
menjadi
nasabah Bank

24
Aspek yang dinilai

Masalah

Evidence based
sampah, cara menjadi
nasabah,
serta
mengatakan tidak dapat
mengantarkan sampah
ke Bank Sampah karena
kesibukan sehari-hari.
- Dari wawancara dengan
pengelola Bank sampah
Usaha
Bersama
diketahui bahwa jumlah
nasabah masih 30 orang.

Kurangnya kedisiplinan - Dari wawancara dengan


pengelola bank sampah
pengelola Bank sampah
usaha bersama dalam
Usaha Bersama diketahui
pelaksanaan
bank
bahwa Bank sampah
sampah
Usaha Bersama sempat
tutup selama bencana
kabut asap selama 2
bulan terakhir. Pengelola
Bank
sampah
juga
merasa malas membuka
Bank
sampah
dikarenakan saat Bank
sampah buka
hanya
sedikit nasabah yang
datang
menyetor
sampahnya,
dan
dikarenakan
sedang
musim hujan apabila
hujan disaat jam kerja
maka kadang mereka
tidak buka.

Aspek yang dinilai

Adanya jasa pembelian - Dari wawancara dengan


sampah yang langsung
warga
disetiap
RT
dijemput di rumah warga
didapatkan
bahwa
oleh pembeli sampah
mereka lebih memilih
kering
untuk menjual sampah
kering mereka kepada
pembeli sampah yang
Masalah
Evidence based

25
langsung menjemput dan
memilah sendiri di rumah
masing-masing
warga
serta
mendapatkan
langsung uang hasil
penjualan.
3.1.2

Penentuan Prioritas Masalah


Prioritas masalah ditentukan

berdasarkan

sistem

seleksi

yang

menggunakan dua unsur yaitu kriteria (urgensi atau kepentingan, solusi,


kemampuan anggota mengubah dan biaya) dan skor (nilai 1, 2 dan 3) yaitu:
1. Urgensi atau kepentingan
nilai 1 tidak penting
nilai 2 penting
nilai 3 sangat penting
2. Solusi
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
3. Kemampuan merubah
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
4. Biaya
nilai 1 tinggi
nilai 2 sedang
nilai 3 rendah
Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan kelompok. Total
skor dari masing-masing kriteria merupakan penentu prioritas masalah yaitu
masalah dengan total paling tinggi sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas
masalah untuk dicari penyelesaian masalahnya. Penentuan prioritas masalah
dibuat ke dalam Tabel 3.2 penentuan prioritas masalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Penentuan Prioritas Masalah
No

Masalah

Kriteria Masalah
Urgen

Solusi

Kemampuan Biaya

Total Rank

26

si
1.

Belum
optimalnya
sosialisasi Bank
sampah Usaha
Bersama kepada
warga RW 15
Kelurahan Kulim
Kecamatan
Tenayan Raya
Kurangnya
kedisiplinan
pengelola bank
sampah usaha
bersama dalam
pelaksanaan bank
sampah
Adanya jasa
pembelian
sampah yang
langsung
dijemput di
rumah warga
oleh pembeli
sampah kering

Mengubah

54

36

II

III

Berdasarkan perhitungan total skor masing-masing kriteria untuk setiap


masalah didapatkan prioritas masalah yang menduduki ranking I adalah belum
optimalnya sosialisasi bank sampah Usaha Bersama kepada warga RW 15
Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya.
3.1.3

Analisis penyebab masalah


Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Bank sampah, ketua-ketua

RT, dan beberapa warga di RW 15 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya


ditentukan masalah, yaitu kurangnya sosialisasi Bank sampah Usaha Bersama
kepada warga RW 15 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya. Setelah
ditetapkan masalah tersebut, selanjutnya dilakukan analisis penyebab masalah dari

27
berbagai aspek, yaitu man, method, material dan market hal tersebut yang tertera
pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Analisis penyebab masalah
Masalah
Belum optimalnya
sosialisasi Bank
sampah Usaha
Bersama kepada
warga RW 15
Kelurahan Kulim
Kecamatan
Tenayan Raya

Masalah

Penyebab Masalah
Market
Kurangnya pemahaman warga RW
15 terhadap sistem kerja Bank
Sampah Usaha Bersama

Evidence-based
Berdasarkan wawancara dengan
beberapa warga RW 15 diketahui
bahwa masih ada warga yang belum
mengetahui Apa itu Bank Sampah.
Warga juga belum mengetahui
bagaimana cara menjadi nasabah
Bank sampah dan bagaimana cara
untuk mendapatkan informasi lebih
lanjut tentang Bank sampah. Selain
itu, warga lebih memilih untuk
membuang sampahnya langsung
untuk kemudian diangkut oleh
pihak pengangkut sampah yang ada
di RW 15. Warga tidak ingin repot
mengumpulkan
dan
memilah
sampah sesuai jenisnya untuk
kemudian ditabung ke Bank
sampah

Man
Ketua RT (2 dari 3 ketua RT) belum
dapat dijadikan panutan sebagai
nasabah Bank sampah Usaha
Bersama.

Berdasarkan wawancara dengan


ketua RT 01, RT 02, dan RT 03
diketahui bahwa ketua-ketua RT
sudah dilibatkan dalam sosialisasi
Bank sampah kepada warga namun
2 dari ketua RT setempat sendiri
belum menjadi nasabah Bank
Sampah Usaha Bersama sehingga
belum dapat dijadikan panutan

Penyebab Masalah

Evidence-based

Material
Belum adanya media informasi
untuk sosialisasi Bank sampah
Usaha Bersama kepada nasabah
dan warga RW 15 lainnya

Berdasarkan observasi di lapangan


diketahui bahwa belum ada media
informasi dari Bank sampah Usaha
Bersama yang berisi tentang
struktur organisasi Bank sampah,
waktu dan jam buka Bank sampah,
jenis sampah yang bisa ditabung,
serta cara menjadi nasabah Bank
sampah Usaha Bersama yang
ditujukan untuk nasabah dan warga
RW 15 lainnya

28

Method
Belum ada alur koordinasi antara
pengelola bank sampah dengan
tokoh-tokoh masyarakat dan pihak
terkait
lainnya
dalam
mensosialisasikan
tentang bank
sampah usaha bersama

Berdasarkan wawancara dengan


ketua-ketua RT di lingkungan RW
15 diketahui bahwa menurut
mereka belum adanya koordinasi
antara pengelola bank sampah
dengan tokoh-tokoh masyarakat
dalam
keterlibatannya
untuk
membantu sosialisasi Bank sampah
Usaha Bersama kepada warga RW
15.
Berdasarkan wawancara dengan
pihak pembeli sampah di RW 15
diketahui bahwa pihak pembeli
sampah di RW 15 belum pernah
diajak
bekerjasama
untuk
menyetorkan
sampah
yang
dikumpulkannya ke Bank Sampah
Usaha Bersama RW 15 Kelurahan
Kulim Kecamatan Tenayan Raya

Anda mungkin juga menyukai