PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus,
yaitu arthritis akut. Sehingga dapat diperoleh, bahwa pada dasarnya Gout adalah
kerusakan metabolik yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum asam urat
dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi.
GOUT adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh
secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui
ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout
terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi.
Gout ditandai dengan serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut,
kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan
tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.
Gout secara tradisional dibagi menjadi bentuk primer (90 persen) dan sekunder
(10 persen). Gout primer adalah kasus gout di mana penyebabnya tidak diketahui atau
akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh. Gout sekunder adalah kasus di mana
penyebabnya dapat diketahui. Sekitar 90 persen pasien gout primer adalah laki-laki
yang umumnya berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya
terjadi setelah menopause. Diperkirakan bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap
100.000 orang. Gout sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan
diabetes mellitus.
PATOFISIOLOGI
Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi
keseimbangan antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang,
diproduksi setiap hari diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum
asam urat normal dipertahankan antara 3,4 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 6,0 pada
wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.
Faktor-faktor yang merupakan presipitasi pembentukan kristal dan deposit di
jaringan antara lain :
Penurunan PH cairan ekstraseluler
Penurunan protein plasma pengikat kristal-kristal urat
Trauma jaringan
Peningkatan kadar asam urat dari diet
Gout terjadi dalam empat tahapan, yaitu
1. Hiperuricemia asimptomatik
Pada keadaan ini terjadi kadar asam urat mencapai 9 10 mg/dl tanpa
menunjukan gejala. Banyak pasien dengan hiperuncemia tidak berkembang
ketingkat selanjutnya, dimana hanya sekitar 5 20% kasus berkembang ketahap
serangan gout akut. Resiko semakin meningkat dengan semakin meninghkatnya
serum asam urat (price & wilson, 1992)
2. Gout arthritis akut
Biasanya menyerang satu persendian, terjadi secara tak terduga, terjadi pada
malam hari yang dapat dipicu oleh trauma, konsumsi alkohol dan pembelahan.
Pada level ini asam urat di dalam persendian menimbulkan respon inflamasi,
selanjutnya leukosit Poli Morfo nuklear (PMN) menginfiltrasi persendian dan
memfagosit kristal-kristal urat yang menyebabkan kematian leukosit PMN,
pengeluaran enzim-enzim lisosom serta mediator-mediator inflamasi lainnya
kedalam jaringan. Hal ini menyebabkan sendi yang terserang terlihat kemerahan,
papas, bengkak dan terasa nyeri.
Sekitar
50%
serangan
gout
arthritis
akut
terjadi
pada
sendi
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis arthritis gout akut bersifat khusus, sehingga terkadang mudah
menegakkan diagnosis pada beberapa kasus berdasarkan riwayat penyakit yang
khas. Riwayat penyakit yang khas tersebut adalah:
1. Artritis akut
Arthritis akut ini bersifat sangat berat. Pasien tidak dapat berjalan (jika yang
terkena adalah kaki) tidak dapat memakai sepatu dan tidur dapat terganggu.
Perasaan sakit sangat hebat. Rasa sakit ini mencapai puncaknya dalam 24 jam
setelah mulai timbul gejala pertama.
2. Lokasi Sendi
Serangan akut biasanya bersifat monoartikular disertai gejala lengkap proses
inflamasi, yaitu rubor, dolor, tumor, dan fungsio laesa. Lokasi yang paling sering
pada serangan pertama adalah sendi metatarso falangeal pertama (MTP-1).
Hampir pada semua kasus lokasi arthritis terutama pada sendi perifer, dan jarang
pasa sendi sentral.
3. Remisi Sempurna
Serangan akut dapat membalik pada serangan pertama dan selanjutnya diikuti
oleh remisi sempurna sampai serangan berikutnya. Apabila hiperurisemia tidak
dikoreksi akan timbul arthritis gout menahun.
4. Hiperurisemia
Keadaan hiperurisemia tidak selalu identik dengan arthritis gout akut, artinya
tidak selalu arthritis gout disertai dengan peninggian kadar asam urat darah.
Banyak orang dengan peninggian asam urat, namun tidak pernah menderita
serangan arthritis gout ataupun terdapat tofi.
5. Tofi
Tofi adalah penimbunan kristal urat pada jaringan. Mempunyai sifat yang
karakteristik sebagai benjolan di bawah kulit yang bening. Tofi paling sering
timbul pada seseorang yang menderita arthritis gout lebih dari 10 tahun.
GEJALA KLINIK
Manifestasi klinik dibagi atas dua jenis yaitu artritis gout tipikal dan artritis gout
atipikal.
o Artritis Gout Tipikal
Gambaran klinik sangat khas dengan sifat-sifat sebagai berikut :
1) Beratnya serangan artritis mempunyai sifat tidak bisa berjalan, tidak dapat
memakai sepatu dan mengganggu tidur. Rasa nyeri digambarkan sebagai
excruciating pain dan mencapai puncak dalam 24 jam. Tanpa pengobatan
pada serangan permulaan dapat sembuh dalam 3-4 hari.
2) Serangan biasanya bersifat monoartikuler dengan tanda inflamasi yang jelas
seperti merah, bengkak, nyeri, terasa panas dan sakit kalau digerakkan.
Predileksi pada meta tarsophalangeal pertama (MTP-1).
3) Remisi sempurna antara serangan akut. An athlete was able to win a race at
the Olympic between his acute attack of gout (Hipokrates).
4) Hiperurikemia
Biasanya berhubungan dengan serangan artritis gout akut, tetapi diagnosis
artritis tidak harus disertai hiperurikemia. Fluktuasi asam urat serum dapat
mempresipitasi serangan gout.
5) Faktor
Faktor pencetus adalah trauma sendi, alkohol, obat-obatan dan tindakan
pembedahan. Biasanya faktor-faktor ini sudah diketahui penderita
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Serum asam urat
7
selama
waktu
pengumpulan.
Biasanya
diet
purin
normal
Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau
material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam,
memberikan diagnosis definitif gout.
6. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan
pada
sendi
yang
terserang,
hasil
pemeriksaan
akan
Kortikosteroid,
dapat
diberikan
pada
orang
yang
tidak
dapat
Penanggulangan Hiperurisemia
Obat-obat penurun kadar asam urat terdiri dari 2 jenis yaitu
kelompok urikosurik dan penghambat xanthin oksidase.
Kelompok Urikosurik
9
1. Probenesid
Obat ini menaikkan fungsi eliminasi asam urat oleh ginjal dengan
cara berkompetitif inhibisi dengan reabsorpsi urat oleh ginjal. Kurang
lebih 10% efek samping berupa mual, muntah dn hanya 5% dengan
reaksi hipersensitif.
2. Sulfinpirazon
Obat ini selain sebagai urikosurik dapat juga mengurangi agregasi
dan memperpanjang survival trombosit. Efek samping adalah mual,
muntah dan ditemukan laporan timbulnya ulkus peptic. Kontra indikasi:
Pasien dengan produksi asam urat yang sangat berlebihan
3.
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gout adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara
berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang
menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika
cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi.
Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran klinis yang
bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan. Gout
11
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo,Aru W., dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV jilid 2. Jakarta : FK UI.
Tehupeiory, Edu. 2000. Diagnosis dan Penatalaksanaan Pirai. Makasar: Sub Bagian
Reumatologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Dorland, W.A Newma. 2006. Kamus Kedokteran Dorland Edisi XXIX. Jakarta : EGC.
Guyton, Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
12