Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang saat ini.
Perkembangan yang dibangun salah satunya adalah sektor industri. Industri akan
mewujudkan perekonomian negara yang stabil dan berkelanjutan serta mampu
menjadi aset negara di era globalisasi. Peranan industri berbanding lurus dengan
tingkat perekonomian di suatu negara. Pembangunan industri dan perdagangan
Indonesia dihadapkan pada persaingan yang semakin tajam sebagai dampak
globalisasi.
Industri petrokimia merupakan industri yang menjadi awal mata rantai industri
hilir. Bahan baku Industri Petrokimia bersumber dari minyak bumi dan gas alam.
Minyak bumi dan gas alam yang diolah dalam industri petrokimia akan menghasilkan
tiga (3) kelompok produk, yaitu: produk hulu, produk antara, dan produk hilir/produk
jadi. Produk industri hulu adalah produk pertama/awal hasil dari pengolahan minyak
bumi. Produk ini adalah produk yang akan diolah lebih lanjut menjadi produk antara
atau

produk

hilir.

Senyawa

yang

termasuk

ke

dalam

produk

hulu adalah olefin (etilena, propilena, dan butena), aromatik (benzena, toluena dan
xilena), gas sintetik (CO dan H2), dan n-parafin. Produk antara adalah hasil dari
pengolahan produk dasar yang dapat diolah lebih lanjut menghasilkan produk
akhir/produk jadi. Contoh produk-produk antara adalah etilbenzena-stirena,
dikloroetilen-vinil klorida, isopropilalkohol, sikloheksana-kaprolaktam, ammonia,
butena, etanol-asetaldehid, alkil benzena, akrilonitril, polietilena, isopropilalkohol.
Produk hilir adalah produk akhir dari hasil pengolahan produk antara, produk hilir
merupakan produk jadi yang dapat langsung dipakai untuk memenuhi keperluan
rumah tangga, kesehatan, pertanian, otomotif, pakaian, militer. Contoh produk-

produk hilir adalah SAN (Stirena-Akrilonitril), nilon 6, polistirena, PET (Polietilena


Tereptalat) dan aseton.
Sebagai salah satu bagian dari kelompok Industri Kimia Dasar berbasis
minyak bumi gas dan batubara, Industri Petrokimia Hulu diharapkan menjadi
pendukung industri andalan. Industri petrokimia di Indonesia sangat diuntungkan
oleh kondisi potensi sumber bahan baku (minyak bumi, gas alam, batubara dan
biomassa) dan potensi pasar di dalam negeri yang cukup besar. Adapun Industri
Petrokimia Hulu yang dikembangkan di Indonesia sesuai RIPIN (Rencana Induk
Pengembangan Industri Nasional) 2015-2035 adalah: Etilena; Propilena; Butadiene;
Benzena; Toluena; p-Xylena; o-Xylena; Metanol; Ammonia; dan Asam Formiat.
Kebutuhan petrokimia dalam negeri diproyeksikan mencapai 5,5 juta ton pada
2016. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk merupakan industri Petrokimia industri
hulu terbesar di Indonesia penghasil etylen dan propylene. Pabrik petrokimia ini
mengolah lebih lanjut hasil pengolahan minyak bumi dan gas alam yang berupa
naphtha. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk memiliki produk utama berupa
ethylene dan propylene, yang kemudian dapat diolah menjadi polyethylene dan
polypropylene yang sering disebut bijih plastik. Polyethylene dan polypropylene ini
kemudian dapat diolah menjadi barang barang yang sangat beragam baik jenis
maupun kegunaannya seperti plastik, lembaran film, pestisida, kain sintetik, dan lain
lain.
Dengan latar bekang teknologi proses yang sangat kompleks serta pesatnya
produk-produk yang dihasilkan melalui berbagai macam unit proses dan memiliki
sarana penunjang yang berhubungan dengan aktivitas Teknik Kimia untuk
memproduksi bahan baku menjadi berbagai produk yang berkualitas. Penulis
mengajukan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk sebagai tempat kerja praktik.
1.2 Sejarah Singkat PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
Pembangunan PT. Chandra Asri Tbk. dimulai pada tahun 1989 dengan
bergabungnya kelompok pengusaha besar dalam negeri, yaitu Bimantara Group,

Napan Group dan Barito Pasifik Group dengan status Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN). Usaha pendirian pabrik ini sempat terhenti dengan adanya peraturan
pemerintah tentang pinjaman komersial luar negeri. Saat itu, sebuah lembaga studi
independen menunjukkan bahwa proyek ini memberikan keuntungan yang besar bagi
Indonesia, khususnya dalam penghematan devisa akan barang-barang impor, ekspor
bahan baku dan yang tak kalah pentingnya adalah menciptakan lapangan kerja
melalui industri hilir petrokimia. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. mengubah
statusnya menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) yang pemiliknya adalah Siemene
International Ltd, Stallion Company Ltd dan Japan Indonesian Petrochemical
Invesment Coorporation, yang menanamkan modalnya sebesar US$ 2 miliyar
sehingga menjadi industri terbesar yang dikelola Indonesia.
Pembangunan PT Chandra Asri Tbk. dimulai dengan pemancangan tiang
pertama dengan Menteri Perindustrian RI pada tanggal 11 Maret 1991 diatas lahan
seluas 120 ha. Pembangunan proyek dilakukan oleh perusahaan konstruksi Jepang,
Toyo Engineering Coorporation yang menggunakan sistem EPC (Engineering
Procurement Construction). Pembangunan pabrik selesai tahun 1995 yaitu ethylene
plant tanggal 28 Januari 1995, LLDPE plant pada tanggal 18 April 1995 dan HDPE
plant selesai tanggal 31 Juli 1995.
Start-up pertama pabrik ini yaitu ethylene plant pada tanggal 4 Mei 1995,
dilanjutkan dengan start-up LLDPE plant pada tanggal 18 Juni 1995 dan HDPE plant
pada tanggal 31 Juli 1995. Pada tanggal 5 Mei 1995 produksi olefin pertama dari PT
Chandra Asri Tbk diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI, Soeharto. PT
Chandra Asri Tbk telah beroperasi hampir 16 tahun dari tahun 1995 sampai tahun
2011. Mulai tanggal 1 Januari 2011 PT Chandra Asri merger dengan PT Tripolyta Tbk
menjadi PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) Tbk.
Pada tanggal 18 Januari 2012, PT CAP Tbk meresmikan pembangunan pabrik
butadien pertama di Indonesia. Peresmian pabrik berkapasitas produksi 100 ribu T/Y
tersebut dilakukan oleh menteri Perindustrian M.S Hidayat bersama Menteri
Perdagangan Gita Wirajawan, yang disaksikan oelh Gubernur Banten Ratu Atut

Chosiyah sertga jajaran manajemen PT CAP Tbk. pabrik ini dilengkapi dengan
butene-1 extraction berkapasitas 40 ribu T/Y dengan total investasi US$ 145 juta
dibangun di lahan seluas 40.000 m2 yang berlokasi di komplek pabrik CAP di Cilegon
Banten. Pabrik ini selanjutnya akan dikelola anak perusahan CAP, yaitu PT
Petrokimia Butadien Indonesia dan direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2013.
Dengan adanya pabrik tersebut, maka pasokan bahan baku plastik semakin besar dan
pohon industri petrokimia Indonesia semakin lengkap. Perkembangan PT CAP Tbk
disajikan di Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Perkembangan Tahunan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Tahun
1992

Data dan Peristiwa


Produksi awal komersial Polypropylene, terdiri dari 2 train dengan
kapasitas awal 160 kilotonnes per annum (KTPA).

1993

Rampungnya de-bottlenecking untuk meningkatkan kapasitas pabrik


Polypropylene menjadi 240 KTPA.

1995

Rampungnya train 3, meningkatkan kapasitas pabrik Polypropylene


menjadi 360 KTPA. Dimulainya produksi komersial Ethylene Cracker
dengan kapasitas 520 KTPA.

2003

Pengembangan produk Mixed C4 secara komersial.

2006

Termasek menguasai secara tidak langsung 30 % saham PT Chandra


Asri pada Januari 2006.

2007

Penambahan unit furnace yang meningkatkan produksi Ethylene


sebesar 80 KTPA menjadi 600 KTPA dan menambah jaringan pipa
sepanjang 25 km menjadi 45 km dan menguasai 100 % saham SMI.

2010

Penerbitan perdana Obligasi yang yang dijamin dan bersifat senior


sebesar US$230 juta di Februari 2010.

Tahun
2011

Data dan Peristiwa


Penggabungan usaha PT Chandra Asri dengan PT Tri Polyta Indonesia
Tbk efektif 1 Januari 2011. Rampungnya de-bottlenecking pabrik
Polypropylene pada April 2011, untuk meningkatkan kapasitas menjadi
480 KTPA. Dimulainya pembangunan pabrik Butadiene pertama di
Indonesia pada Agustus 2011. SCG Chemical Co., Ltd. menguasai 30
% saham Perseroan di September 2011. Memperoleh fasilitas pinjaman
sindikasi (Syndicated Loan Facility) sebesar US$150 juta untuk
pembiayaan proyek Butadiene di November 2011.

2012

Meraih pinjaman sebesar US$220 juta dari Bangkok Bank Public


Company Ltd. dan Slam Commercial Bank Public Company Ltd.
Pelunasan dan pembatalan surat utang atau Senior Secured Guaranteed
Notes yang diterbitkan oleh entitas anak Perseroan, Altus Capital, Ltd.
PBI (Petrokimia Butadiene Indonesia) memperoleh fasilitas
pembebasan pajak (Tax Holiday) dari pemerintah untuk menjalankan
usahanya terkait dengan pembangunan pabrik Butadiene.

2013

Mendirikan SRI (Synthetic Rubber Indonesia) yang merupakan usaha


patungan (joint venture) antara PBI dan Michelin, suatu bentuk
kemitraan strategis di bisnis karet sintetis.
Menandatangani kontrak kerja sama EPC pembangunan fasilitas
Naphtha Cracker dengan Toyo Engineering Corporation.
Rampungnya pembangunan pabrik Butadiene.
Pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas I Saham
perseroan dengan HMETD (rights issue). Perseroan memperoleh dana
sebesar US$127,9 juta dari hasil rights issue.
Memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan Facility) dari
perbankan sebesar US$265 juta pembiayaan ekspansi Cracker.

2014

Menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk studi bersama


pembangunan condensate splitter refinery di Banten, Indonesia.

Tahun
2015

Data dan Peristiwa


Pelaksanaan Turn Around Maintenance (TAM) selama bulan Oktober
2015, sehingga proses shut down secara keseluruhan.
Penambahan unit furnace yang meningkatkan produksi Ethylene
sebesar 120 KTPA menjadi 820 KTPA pada akhir tahun 2015.

(Sumber: Laporan Tahunan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk)


1.2.1 Gambaran Produksi Ethylene di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
CAP merupakan pabrik petrokimia utama yang memanfaatkan teknologi dan
fasilitas pendukung canggih kelas dunia. Jantung operasi CAP adalah Lummus
Naphtha Cracker yang menghasilkan Ethylene, Propylene, Mixed C4, dan Pyrolysis
Gasoline (Py-Gas) berkualitas tinggi untuk Indonesia serta pasar ekspor regional,
selain itu PT CAP saat ini memproduksi polietilen, polipropilen dan butadien. Bahan
baku berupa naphtha didatangkan dari pertamina atau import dari Arab Saudi
sebanyak 70 %, sedangkan gas N2 dibeli dari perusahaan nasinal yang ada. Katalis
yang digunakan pada pembuatan polietilen selain dibuat sendiri, sebagian diimpor
dari Jepang dan Amerika dan sekarang ini sedang diuji coba penggunaan katalis dari
China.
PT Chandra Asri Petrochemical memiliki 5 plant utama, yaitu:
1

Ethylene plant
Ethylene plant menggunakan lisensi teknologi dari Lummus Crest Technology

(LCT) dari USA, dengan kapasitas desain etilen 600.000 ton/tahun, propilen 320.000
ton/tahun, mixed C4 220.000 ton/tahun dan Py-Gas 280.000 ton/tahun. Pada akhir
tahun 2015 terjadi peningkatan kapasitas produksi etilen menjadi 820.000 ton/tahun,
propilen 490.000 ton/tahun, mixed C4 315.000 ton/tahun dan Py-Gas 280.000
ton/tahun.
2

Linier Low Density Polyethylene (LLDPE) plant

LLDPE plant menggunakan lisensi teknologi dari Union Carbide Corp.


Technology (UNIPOL) dari USA, dengan kapasitas produksi 200.000 ton/tahun.
LLDPE plant memproduksi Linier Low Density Polyethylene melalui proses
polimerisasi dalam fasa gas dengan sebuah reaktor fluidized bed.
3

High Density Polyethylene (HDPE) plant


HDPE plant menggunakan lisensi teknologi dari Showa Denko K.K. (SDK) dari

Jepang, dengan kapasitas produksi 120.000 ton/tahun. HDPE plant memproduksi


High Density Polyethylene melaui proses polimerisasi monomodal dan bimodal
dengan menggunakan slurry reactor.
4

Polyprophylene plant
Polyprophylene plant menggunaan lisensi teknologi dari Union Carbide Corp.

Tehnology (UNIPOL) dari USA dengan kapasitas produksi 480.000 ton/tahun yang
mampu memproduksi PP homopolymer, PP random copolymer dan PP Impact
(Block) Copolymer.
5

Butadiene Plant
Butadiene plant merupakan plant yang baru beroperasi pada tahun 2013.

Butadiene plant menggunakan crude C4 sebagai bahan baku untuk memproduksi


butadiene. Proses yang terjadi pada plant ini hanya pemisahan-pemisahan
menggunakan tower distilasi sehingga dihasilkan butadiene yang akan digunakan
sebagai bahan baku untuk membuat serat ban. Butadiene plant menghasilkan bahan
baku untuk industri manufaktur hilir termasuk Polystyrene (PS), Expanded
Polystyrene (EPS), Styrene Butadiene Rubber (SBR), Styrene Butadiene Latex (SBL),
Styrene Acrylonitrile

(SAN),

Acrylonitrile

Butadiene

Styrene

(ABS),

dan

Unsaturated Polyester Resin dengan kapasitas produksi 340.000 ton/tahun.


Produk etilen yang dihasilkan oleh PT CAP Tbk sebagian besar digunakan
sendiri sebagai bahan baku untuk LLDPE plant dan HDPE plant, dan sebagian lagi
dijual ke PT PENI dan PT Asahimas Chemical yang memproduksi polietilen dan
polyvinilchloride (PVC). Produk propilen sebagian besar dikirim ke Polypropylene
plant yang memproduksi polipropilen dan sebagian lagi dijual ke PT Nippon

Shokubai Indonesia. Produk samping crude C4 digunakan untuk memproduksi


styrene monomer di butadiene plant.
1.2.2 Fasilitas di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
PT Chandra Asri Petrochemical memberikan berbagai fasilitas untuk
kesejahteraan karyawannya, diantaranya yaitu:
1. Perumahan
Bagi karyawan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk disediakan kredit
kepemilikan rumah dari Bank Mandiri yang sebagian uang mukanya dibantu oleh
perusahaan. Perumahan tersebut terletak di Bukit Palm Hils, Kota Cilegon.
2. Sarana Olahraga
Sarana olahraga yang disediakan oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk antara
lain lapangan sepak bola, voli dan basket.
3. Sarana Ibadah
Untuk sarana ibadah bagi karyawan muslim, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
membangun mesjid Al-Ashr ditengah komplek pabrik.
4. Sarana Transportasi
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menyediakan sarana transportasi bagi
karyawan yang akan berangkat maupun pulang kerja . Sarana transportasi ini
beroperasi di daerah bukit Palm, Cilegon, Merak dan Serang. Untuk keperluan
transportasi dalam pabrik, perusahaan menyediakan sepeda untuk membantu para
karyawan melaksanakan aktifitasnya.
5. Makan
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk memberikan fasilitas makan, baik pada
karyawan shift atau daily. Setiap karyawan mendapat fasilitas makan dengan
menggunakan ID card karyawan.
6. Koperasi
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mempunyai koperasi yang menyediakan
barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan harga relative murah. Koperasi ini
terletak di area perumahan karyawan dan di pabrik.
7. Seragam

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk melakukan pemberian seragam rata-rata


sekali dalam setahun sebanyak 3 pasang. Khusus karyawan shift diberikan
fasilitas jaket.
8. Perlengkapan Safety
Perlengkapan safety ini berupa sepatu, helm, kacamata, ear plug, tali pengaman
dan lain-lain.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah:
1. Memenuhi salah satu mata kuliah wajib semester VI sebagai syarat lulus
diploma III di jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
2. Memahami proses produksi pembuatan ethylene yang berbahan dasar minyak
bumi.
3. Mempelajari sistem proses, peralatan proses, sistem utilitas, dan pengolahan
limbah yang diterapkan.
4. Memahami sistem manajemen, pengelolaan lingkungan dan sumber daya
manusia pada suatu industri.
5. Menerapkan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan
untuk memahami proses produksi dan sarana penunjang yang ada.
1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktik
Adapun ruang lingkup kerja praktik yang dilakukan di PT Chandra Asri
Petrocemical Tbk pada Etylene plant adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bahan baku, bahan penunjang, dan hasil produksi


Sistem proses
Kondisi proses
Peralatan proses
Utilitas
Pengelolaan lingkungan

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja Praktik dilaksanakan di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Ruang


lingkup pelaksanaan kerja praktek pada depatement Ethylene Plant yang bertempat di
Jl. Raya Anyer km. 123 Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota
Cilegon, Banten.
Kerja praktik berlangsung pada 1 Februari 2016 29 Februari 2016. Kegiatan
kerja praktik dilaksanakan pada hari Senin sampai Jumat selama 8 jam mulai pukul
07.3016.30 WIB dengan waktu istirahat satu jam dari pukul 12.0013.00 WIB
untuk hari Senin sampai Kamis dan pukul 12.0013.30 WIB untuk hari Jumat.

1.6

Lokasi dan Tata Letak Industri


PT Chandra Asri Petrochemical

terletak di Jl. Raya Anyer Km 123

Ciwandan, Cilegon, Banten, Indonesia Desa Gunung sugih, Kecamatan Ciwandan,


Cilegon Banten. Tepatnya pada 106o 1,7LS dan 105o 56,1 BT. Kantor pusat berada
di Wisma Barito Pasific tower A, lantai 7 Jalan Let.Jend. S Parman Kav.62-63
Jakarta, Indonesia.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk sepenuhnya memiliki 2 entitas anak: PT
Styrindo Mono Indonesia (SMI) dan PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI).
Styrindo Mono Indonesia (SMI) merupakan satu-satunya produsen Styrene Monomer
di Indonesia yang melayani baik industri hilir domestik dan pasar ekspor regional.
Pabriknya terletak di Puloampel, Serang, dan berada sekitar 40KM dari pabrik
Naphtha Cracker. Sedangkan, PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI) terletak di di
Jl. Raya Anyer Km 123 Ciwandan, Cilegon, Banten, Indonesia Desa Gunung
sugih,Kecamatan Ciwandan, Cilegon Banten.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ini berada di kawasan industri

PT

Krakatau Industrial Estate Cilegon.Kawasam industrial ini memiliki batasan-batasan


wilayah, mencakup sebelah timur laut PT Dong Jin Indonesia, sebelah barat dan
utara merupakan Selat Sunda.

Pemilihan lokasi pabrik ditinjau dari berbagai aspek, adapun penentuan lokasi PT.
Chandra Asri Petrochemical Tbk didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
1. Ciwandan merupakan suatu wilayah kawasan industri yang ditetapkan
pemerintah.
2. Lokasi strategis karena tidak jauh dari kantor pusat sehingga memudahkan
koordinasi.
3. Lokasi dekat dengan laut sehingga dapat memanfaatkan air laut sebagai air
dalam sistem utilitas.
4. Memudahkan transportasi produk dan suplai bahan untuk pulau jawa serta
sumatera karena terletak di ujung barat pulau jawa dan dekat dengan
pelabuhan.
1.7

Layout Industri
PT Chandra Asri Petrochemical didirikan diatas tanah seluas 136 Ha. Status

tanah berupa hak guna bangunan. Luas tersebut termasuk kantor, masjid,klinik,
Gudang, serta perluasan pabrik. Layout PT CAP Tbk dapat ditunjukkan pada Gambar
1.1 dan untuk Layout Etylene Plant PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ditunjukkan
oleh Gambar 1.2.

Gambar 1.1 Layout PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

Gambar 1.2 Layout Ethylene Plant PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

Anda mungkin juga menyukai