Anda di halaman 1dari 10

ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI

KANDIDIASIS

Onset Usia : 20% wanita usia reproduktif

VULVOVAGINALIS

yang asimptomatik, 29,8% ditemukan


isolasi jamur dan menunjang diagnosis.

DEFINISI

Etiologi : Kisaran 85-90% jamur yang

Kandidiasis (kandidosis) adalah suatu

diisolasi dari vagina adalah strain C.

infeksi dengan manifestasi klinis yang

albicans. Selebihnya adalah jenis Candida

bervariasi, bersifat akut atau subakut,

spp yang lain (spesies non-albicans), dan

yang disebabkan Candida albicans atau

yang paling sering setelah C. albicans

kadang

spesies

candida

lainnya.

biasanya adalah C. glabrasa (Torulopsis

vulvovaginalis

(KVV)

glabrata). Spesies non-albicans ini juga

vagina dan

dapat menginduksi timbulnya vaginitis

atau vulva (yang tidak berkeratin) yang

yang secara klinis sukar dibedakan dengan

disebabkan oleh jamur spesies Candida

vaginitis karena C. albicans. Selain itu

yang dapat terjadi secara akut, subakut

spesies non albicans ini sering lebih

dan kronis yang didapat baik secara

resisten terhadap terapi.

Kandidiasis

merupakan infeksi mukosa

endogen maupun eksogen yang sering


menimbulkan keluhan duh tubuh pada

Candida terdapat dalam 2 bentuk yaitu

vagina.
Penyebab terbanyak KVV adalah
spesies

Candida

sedangkan
adalah

PATOGENESIS

albicans

penyebab

Torulopsis

sedangkan

3%

(80-90%),

terbanyak
glabrata

lainnya

oleh

ke-2
(10%)
spesies

Candida lain seperti Candida tropicalis,


Candida pseudotropicalis, Candida krusei
dan Candida stellatoidea.

bentuk sel (spora) dan bentuk miselia


(hifa). Koloni jamur tumbuh secara aktif
menjadi miselia dan umumnya ditemukan
pada

dalam keadaan patogenik jika

kondisi memungkinkan, proses penyakit


diduga

dimulai

dari

perlekatan

sel

Candida pada epitel vagina. Percobaan


invitro menunjukan proses perlekatan ini.
Hifa yang tumbuh dan berkolonisasi lebih
tinggi oleh adanya perubahan estrogen.
Penemuan ini dapat memberi penjelasan
bahwa KVV simptomatis lebih sering

terjadi pada perempuan yang berada pada

prostaglandin. produksi prostaglandin ini

priode antara menarche dan menopouse.

dapat muncul pada vagina dengan cara

Selain itu Candida albicans dapat

lain. Sebagai contoh hipersensitif lokal

memproduksi enzim protease yang bekerja

pada

optimal pada PH normal vagina. Hal ini

antibodi IgE. Produksi IgE menyebabkan

dapat mendukung pertumbuhan jamur

pelepasan

yang dapat menghasilkan beberapa faktor

menyebabkan aktifasi sel imun supressor

yang

dan produksi prostaglandin E2 oleh

dapat

merusak

epitel

vagina

kecil

dari

menghasilkan

histamin

yang

produksi
selanjutnya

makrofag. Peningkatan prostaglandin E2

sehingga menyebabkan vaginitis.


Sejumlah

vagina

kelompok

penderita KVV mengalami episode kronis


atau rekuren. Ini disebabkan infeksi

kemudian menyebabkan penurunan CMI


terhadap kandida.
Manifestasi klinis KVV merupakan

pada vagina fase interaseluler

hasil interaksi antara patogenitas spesies

yang menetap dari organisme Candida,

candida dengan mekanisme pertahanan

serta faktor imunitas dari penderita.

hospes

berulang

Dari hasil penelitian bahwa candida


Ag menyebabkan peningkatan produsi
prostaglandin E2 melalui makrofag. Kerja
prostaglandin ini adalah menghambat
produksi

sitokin

interleukin-2

(IL-2)

dimana IL-2 mengatur proliperasi limposit


T normal. Kemudian hal ini akan memicu
peningkatan proliferasi limposit T anti
candidal

dan akibatnya

akan terjadi

penurunan Cell Mediated Immunity (CMI)


. penurunan Cell Mediated Immunity
menyebabkan

seseorang

lebih

muda

(host)

dipengaruhi

yang
oleh

berkaitan
beberapa

dan
faktor

predisposisi. Menurunnya daya tahan


tubuh

penderita,

lingkungan

adanya

daerah

perubahan

vagina

yang

menyebabkan menurunkan daya tahan


tubuh

penderita,

lingkungan

adanya

daerah

perubahan

vagina

menyebabkan menurunnya

yang

pertahanan

lokal dan reaksi hipersensitifitas disertai


kemampuan

spesies

candida

untuk

menghasilkan faktor virulensi memegang


peran penting pada patogenitas infeksi.

terinfeksi oleh candida.


Tampaknya yang paling berperan
dalam hal imunitas ini adalah produksi

FAKTOR PENENTU PATOGENITAS

daripada 37oC akan bersifat hidrofilik

SPESIES CANDIDA

yang mempunyai daya lekat lebih rendah

Beberapa
spesies

faktor

penentu

candida

yang

patogenitas
berhubungan

Dimorfisme
Bersifat dimorfisme artinya mempunyai 2

dengan kemampuan menyebabkan infeksi

bentuk

adalah sebagai berikut:

patogenitas

Spesies

(bentukan ragi ) merupakan bentuk yang

Dari 200 spesies Candida terdapat 7

daat ditemukan pada kolonisasi yang

spesies

bersifat asimptomatis dan penting untuk

yang

tertinggi

mempunyai

adalah

patogenitas

Candida

albicans,

fenotif

yang

penting

kandidiasis.

transmisi

dan

dalam

Blastospora

penyebaran

secara

Candida stellatoidea, Candida glabrata,

hematogen. Blastospora diperlukan untuk

Candidatropicalis,

memulai suatu lesi pada jaringan. Karena

Candida parapsilosis, Candida kyfer,


Candida

guiliemondii

dan

Candida

krusei.

vagina

merupakn

terpenting.

faktor

Bagian

virulensi

terpenting

untuk

perlekatan adalah glikoprotein permukaan


yaitu mannoprotein, yang dipengaruhi
hidrofobisitasnya.

Bentuk

hifa

melekat lebih kuat daripada germtube dan


germtube

lebih

kuat

daripada

sel

ragi.sehingga melekat lebih kuat pada sel


Perubahan

hidrofobisitas

dipengaruhi keadaan lingkungan, pada


suhu

merusak

hidrolitik
jaringan

yang
yaitu

pospolipase dan proteinase. Bentuk hifa

Toksin

Perlekatan spesies Candida pada sel epitel

epitel.

bersifat

enzim

penting untuk invasi jaringan.

Daya lekat

sifat

mengeluarkan

24oC

Albican

akan

bersifat

hidrofobik dengan daya lekat lebih kuat

Toksin yang dihasilkan C. albicans dapat


dibagi menjadi 2 golongan yaitu yang
mempunyai berat molekul rendah dan
tinggi. Toksin dengan BM tinggi adalah
glikoprotein( glikotoksin)dan kanditoksin.
Glikoprotein

penting

dalam

proses

perlekatan pada sel epitel menghambat


penempelan netofil pada dinding sel hifa.
Glikotoksin menghambat fagositosis dan
sistem imun lokal. Kanditoksin adalah
protein intraseluler yang bersifat asam dan
baru diproduksi bila C albicans dirusak
secara mekanik. Toksisitasnya akan hilang

dengan

pemanasan

karena

terjadi

pada jaringan vagina dan ketersediaan

denaturasi.

sumber karbon utama untuk Candida.

Enzim

Mekanisme yang lebih kompleks yaitu

Mekanisme

enzimatis

peting

untuk

merusak sel epitel membran sehingga


lebih mudah terjadi invasi. Ada 2 enzim
utama yang dihasilkan spesis candida
yang penting dalam virulensi yaitu enzim
proteinase

berperan

dalam

proses

perlekatan pada epitel dan endotel ,

estrogen meningkatkan perlekatan sel ragi


ke mukosa vagina, kemungkinan melalui
peningkatan ekspresi reseptor sel epitelial
terhadap organisme tersebut. Tingginya
kadar hormon reproduksi pada kehamilan
secara langsung meningkatkan virulensi
yeast.

kerusakan membran hospes, dan lisis sel

Kontrasepsi

hospes.)

dan pospolipase ( berperan

Beberapa studi menunjukkan peningkatan

dalam perlengketan pada sel epitel dan

kolonisasi vaginal dengan spesies Candida

endotel penetrasi dan kolonisasi kandida).

setelah

penggunaan

oral

dengan

kandungan

estrogen

FAKTOR PREDISPOSISI

yang

masa

menunjukkan

kehamilan,

peningkatan

vagina

kerentanan

rendah

menggunakan
estrogen

banyak

menyebabkan

penelitiannya

vagina

dan

angka

kasus

kolonisasi
vaginitis

kontrasepsi

tidak

oral

menunjukkan

peningkatan KVV. Meskipun demikian,

infeksi terhadap spesies Candida dan


prevalensi

tinggi.

Beberapa penelitian terhadap perempuan

Kehamilan
Selama

kontrasepsi

peneliti

kontrasepsi

tetap

untuk
oral

melanjutkan

mengidentifikasi

sebagai

predisposisi

simptomatik yang tinggi. Jumlah kasus

terhadap KVV rekuren. Rahman,dkk.

vaginitis simptomatik meningkat pada

melaporkan bahwa pemakaian beberapa

trimester ketiga kehamilan, dan gejala

metoda kontrasepsi lebih sering terdapat

simptomatik rekuren juga lebih sering

Candida daripada yang bukan pemakai.

pada masa kehamilan. Biasanya keadaan

Foxman meneliti faktor risiko KVV pada

ini berhubungan dengan tingkat hormon

kelompok mahasiswi, mengidentifikasi

reproduktif

bahwa tidak ada perbedaan bermakna

yang

tinggi,

adanya

kandungan glikogen yang lebih tinggi

antara

pengguna

kontrasepsi

oral,

diafragma, kondom dan spermisid dengan

normal

bukan pengguna.

laktobasilus yang memproduksi hidrogen

Diabetes Melitus

peroxida. Konsep interaksi laktobasilus

Kolonisasi
Candida

vagina
lebih

berupa

sering

organisme

pada

wanita

diabetes. Meskipun keadaan diabetes tidak


terkontrol sebagai predisposisi terhadap
vaginitis simptomatik. Keadaan ini yang
menjadikan kebiasaan untuk melakukan
uji

toleransi

glukosa

pada

seluruh

perempuan dengan KVV. Hasil dari


penelitian mengenai hal tersebut sangat
sedikit, sehingga tes ini tidak dibenarkan

yang

paling

penting

adalah

dan sel ragi termasuk kompetisi untuk


nutrisi

dan

stearat

dipengaruhi

oleh

laktobasilus dengan lokasi reseptor untuk


organisme Candida pada sel epitel vagina.
Mekanisme
bakteriosin

lain
oleh

yaitu

elaborasi

laktobasilus

dengan

menghambat proliferasi dan germinasi


yeast dan juga efek stimulasi yang
diinduksi antibiotik secara langsung pada
pertumbuhan spesies Candida.

pada perempuan premenopause.

Faktor Perilaku

Antibiotika

Insiden KVV meningkat pada dekade

Onset

KVV

simptomatik

seringkali

ditemukan selama penggunaan antibiotik


sistemik oral. Antibiotik spektrum luas
seperti

tetrasiklin,

ampisilin

dan

sefalosporin oral terutama berperan dalam


eksaserbasi gejala ini.

Tidak hanya

vaginitis simptomatik yang sering timbul,


tetapi angka kolonisasi vaginal juga
meningkat

dari

10%

manjadi

30%.

Antibiotik sistemik dan topikal berperan


dalam

mengeliminasi

pelindung

vagina.

bakteri
Flora

flora

kedua,

berhubungan

dengan

onset

aktivitas seksual. Puncaknya pada dekade


ketiga

dan

keempat,

menurun

pada

perempuan usia lebih dari 40 tahun.


Beberapa penelitan menunjukkan bahwa
transmisi seksual Candida terjadi selama
vaginal intercouse. Foxman menemukan
bahwa tidak ada bukti epidemiologis yang
mendukung kebiasaan female hygiene
sebagai faktor risiko KVV.
Faktor Lain

normal

Penggunaan pakaian yang ketat, kurang

memberikan resistensi terhadap kolonisasi

ventilasi dan pakaian dalam dari nilon

dan mencegah germinasi serta invasi

menyebabkan peningkatan kelembaban

mukosa superfisial oleh Candida. Flora

dan suhu lokal daerah perineal. Beberapa

bukti menunjukkan bahwa penggunaan

(SDA)

douche komersial, kertas toilet berparfum,

antibiotik

kolam

pada

renang

mengandung

klorin,

tanpa

sikloheksimid

kloramfenikol

media.

Kolonisasi

dengan

ditambahkan
jamur

akan

feminine hygiene spray berperan pada

tumbuh dalam 24-48 jam pada suhu 25-

vaginitis simptomatik.

35oC. Koloni yang tumbuh berbentuk

PEMERIKSAAN PENUNJANG

bulat, tepi seperti lensa bikonveks basah

Pemeriksaan laboatorium dilakukan untuk


mendiagnosis

adanya

infeksi

vulvovaginal.

dan

bewarna

krem.

Dengan

media

Cornmeal Tween 80 atau Niekerson


Polysacaride tripan blue pada suhu 25oC
biakan akan tumbuh dalam 3 hari.

Deteksi sel-sel ragi atau hifa dengan


pewarnaan gram dari hapusan vagina dan

GAMBARAN KLINIS

hapusan servik papaniculau juga sensitif

Keluhan subjektif penderita bervariasi dari

untuk mendeteksi adanya infeksi pada

ringan hingga berat. Gejala yang ringan

vagina. Hapusan vagina

yang diambil

didapatkan pada infeksi karena Candida

diberilarutan KOH 10% dan dipulas

albicans.Sedangkan Candida no albican

dengan

Dengan

terutama Candida glabrata memberi gejala

pemeriksaan langsung terlihat sel budding

yang lebih berat, relatif lebih resisten

yang khas, pseudohifa dan kadang-kadang

terhadap pengobatan dan sering terjadi

hifa sejati.

rekuren.

pewarnaan

gram.

Bila cairan yang keluar jelas dari

Pruritus akut dan keputihan (flour

vagina maka diagnosis dapat berdasarkan

albus) merupakan keluhan awal, gejala

PH dan pemeriksaan mikroskopis sekret

yang lebih sering adalah pruritus vulva.

vagina.Bila PH menunjukan kurang dari

Keputihan tidak selalu ada dan sering kali

4,5 menunjukan bahwa infeksi tersebut

hanya sedikit. Pada pemeriksaan tampak

disebabkan oleh Candida. Bila PH diatas

mukosa

4,5 menunjukan bahwa infeksi tersebut

pembengkakan labia dan vulva sering

disebabkan oleh mikroorganisme lain atau

disertai

bakteri.

Kadang dijumpai gambaran khas berupa

Pembiakan dapat dilakukan dengan


media kultur Sabauraud Dextrose Agar

vagina

kemerahan

pustulopapular

disekitae

dan
lesi.

vaginal trush yaitu bercak putih terdiri


atas gumpalan jamur, jaringan nekrosis sel

epitel yang menempel pada dinding


vagina. Rasa sakit didaerah vagina iritasi,

Kandidiasis

rasa panas, dispareunia dan sakit BAK

kompliksi dengan kriteria:

adalah

gejala

yang

sering

ditemukan.sekret berwarna putih seperti


susu atau kunign tebal tetapi dapat juga
cair atau tebal homogen , bau minimal dan
tidak menganggu, ekskoriasi atau ulkus
servik

biasanya

normaldapat

eritem

disertai

sekret

putih

sedikit
yang

menempel pada dindingnya.

vulvovaginalis

Episode

gejala

rekuren

tanpa

(>4

kali

pertahun)
Infeksi oleh spesies non albican
Terjadi pada perempuan (DM tidak
terkontrol,

imunosupresan

atau

perempuan hamil
DIAGNOSIS
Diagnosis

kandidosis

ditegakkan

vulvovaginalis

berdasarkan

pemeriksaan
laboratorium

klinis,
berupa

keluhan,

pemeriksaan
sediaan

basah

maupun gram, pemeriksaan biakan jamur


dan pemeriksaan PH vagina.
Biakan jamur dari cairan vagina
Gambar 1: Gambaran Klinis dari Kandidosis
Vulvovaginal Akut

vulvovaginalis

pemeriksaan mikroskopis yang negatif


(false negative) yang sering ditemukan

KLASIFIKASI
Kandidiasis

dilakukan untuk konfirmasi terhadap hasil

pada
dengan

KVV

kronis

dan

untuk

mengidentifikasi spesies non C albican

komplikasi dengan kriteria

Sejak pasien ini sering ditemukan pada

Episode gejala sporadis atau infrequent

sejumlah KVV kronis dan sering timbul

Infeksi oleh candida albican


Terjadi pada perempuan normal, tidak
hamil dan kompromised

resistensi

terhadap

flukonasol

maka

identifikasi jamur penting


Biakan

jamur

mempunya

nilai

sensitivitas tinggi sampai 90% sedangkan


pemeriksaan sediaan basah dengan KOH
7

10%

kepekaan

hanya

40%

hapusan

sebaiknya diambil dari sekret vagina dan


dari dinding lateral vagina.
Pseudohifa,

2. Vaginosis bakterial
Sekret encer, tipis dan homogen, warna

Ragi

dan

miselia

putih atau keabu-abuan serta berbau amis.

memberi reaksi gram positif. Akan tetapi

Tidak ditemui inflamasi vagina dan vulva.

pemeriksaan gram dan KOH yang negatif


tidak lebih menyingkirkan kemungkinan

3. Gonore

KVV dan perlu dikonfirmasi dengan

Sekret lebih sedikit, berwarna kuning

kultur. Kultur dilakukan pada media

sampai hijau.

Sabaraud dan media Nidersoon ( media

4. Leukore fisiologis

yang mengandung antibiotik. Ragi akan


tumbuh dalam waktu 48 jam atau lebih.
Kebanyakkan tumbuh dalam waktu 24
jam.

banding

dari

kandidiasis

vulvovaginalis ini adalah trikomoniasis


dan

vaginosis

dibedakan

bakterial

dengan

yang

mudah

dapat
melali

pemeriksaan perkiraan pH dan secara


mikroskopis, meskipun infeksi campuran
kadang-kadang

terjadi.

berupa

mengandung

mukus
epitel,

yang
jarang

banyak
terdapat

leukosit, tidak berbau.


5. Infeksi genital nonspesifik

DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis

Sekret

Lebih

sulit

Terbanyak disebabkan oleh Chlamidia


trachomatis dan Ureaplasma urealiticum.
Klini berupa sekret kekuningan. Pada
pemeriksaan
ditemukan

mikroskopis
jumlah

leukosit

hanya
yang

meningkat.
PENATALAKSANAAN

memisahkan jika penderita kandidiasis

Saat ini telah banyak tersedia obat-obat

vulvovaginalis dengan hasil mikroskop

antimikosis

negatif, dan pH vagina normal.

topikal maupun oral sistemik untuk terapi

1. Trikomoniasis

kandidiasis vulvovaginalis akut maupun

Sekret

banyak

dan

encer,

warna

kekuningan, berbusa, dan berbau tidak


enak. Jarang terdapat lesi kulit.

untuk

pemakaian

secara

kronis. Kecenderungan saat ini adalah


pemakaian

rejimen

antimikosis

oral

maupun lokal jangka pendek dengan dosis


tinggi.

Antimikosis

pemakaian

diberi selama 3 hari . Derivat azol

lokal/ topikal tersedia dalam berbagai

dinyatakan lebih efektif dari pada nystatin.

bentuk misalnya krim, lotion, vaginal

Obat-obatan

tablet dan supositoria. Tidak ada indikasi

klotrimazole krim 1% intravagina 7-10

khusus dalam pemilihan bentuk obat

hari, klotrimazol

topical. Untuk itu perlu ditawarkan dan

diberikan

dibicarakan

sebelum

Klotrimazol 500mg intravagina diberi

memilih bentuk yang lebih nyaman untuk

dosis tunggal, nystatin tablet vagina

penderita. Untuk infeksi pada vulva yang

100.000 u tiap hari selama 12-14 hari,

ekstensif mungkin lebih baik dipilih

mikonazole 2% krim 1-7 hari. Untuk obat

aplikasi lokal maupun krim.

oral dapat diberikan ketokonazol 2 x 200

Berikut ini adalah hal-hal yang penting

mg selama sehari selang 8 jam.

dilakukan

2.

pada

dalam

untuk

penderita

pengobatan

KKV/

KVVVR.

dapat

diberikan

100mg tablet vagina

tablet

selama

hari.

KVV dengan komplikasi


Infeksi rekuren

Eliminasi faktor predisposisi sebagai


Untuk

penyebab KKV/KVVR

yang

infeksi

rekuren

diberikan

flukonazole 150 mg selama 3 hari atau

Pemilihan regimen anti jamur yang

topikal golaongan azol selama -14 hari.

tepat hingga keluhan menghilang dan

Untuk pengobatan rumatan ketokonazole

pemeriksaan mikroskopisdan kultur

100mg /hari, kapsul flukonazol 100-150

negatif.

mg/ pekan atau itrakonazol 400mg/bulan.

Untuk infeksi yang rekuren (KVVR)

Obat topikal tablet vagina klotrimazol

sebaiknya selalu dilakukan kultur dan

500mg pengobatan rumatan diberi selama

uji sensivitas antijamur.

6 bulan.

Penatalaksanaan

KVV

dilakukan

KVV berat

berdasarkan klasifikasi

Ditandai dengan vulva yang eritem, edem,

1.

ekskoriasi, dan fisur. Terapi dapat diberi

Tanpa komplikasi

Untuk KVV tanpa komplikasi dipilih


pengobatan topikal berupa dosis tunggal

flukonazol 150 mg dengan 2 dosis selang


waktu pemberian 72 jam. Obat topikal
golongan azol selama 7-14 hari.

KVV disebabkan candida non albicans

Golongan azol tetap dianjurkan selama 714 hari, kecuali flukonazol karena banyak
candida non albicans yang resisten. Jika
terjadi kekambuhan asam borat 600mg
dalam kapsul gelatin sekali sehari selama
2 minggu. Jika masih terjadi kekambuhan
dianjurkan pemberian nystatin

tablet

vagina 100.000 U perhari sebagai rumatan

KVV pada wanita hamil

Dianjurkan pengobatan dengan preparat


azol topikal
-

Mikonazol krim 2% selama 7 hari,


atau

mikonazole

200mg

vaginal

suposutosia selama 3 hari.


-

Klotrimazol krim 1%

tiap malam

selama 7-14 hari.atau 200mg tablet


vagina tiap malam selama 3 hari.
Pengobatan KVV rekuren terbaik adalah
dengan

ketokonazol

100mg /hr

dosis

rendah

selama 6 bulan sebagai

pengobatan untuk mencegah kekambuhan


yang diberikan setelah pengobatan anti
jamur

dengan

pengobatan

dosis

perlu

penuh.
konseling

Selain
dan

menyingkirkan segala faktor predisposisi.

10

Anda mungkin juga menyukai