Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
Belajar Mandiri
LANGKAH BERPIKIR
1. Persiapan:
- Perkenalan
- Memilih moderator
- Memilih sekretaris (1-2 sekretaris)
- Menyepakati peraturan diskusi
- Berdoa
2. Membaca skenario
3. Klarifikasi Istilah
4. Identifikasi Masalah
5. Analisis Masalah
6. Meninjau ulang Masalah & Menyusun
keterkaitan antar masalah
7. Identifikasi Topik Pembelajaran
Mencari dan mempelajari topik pembelajaran yang
disepakati pada diskusi tahap 1. Sumber
pembelajaran didapat dari :
a. Buku
b. Jurnal
c. Makalah ilmiah yang sahih
d. Berdiksui dengan pakar
1. Berbagi pengetahuan dari hasil belajar mandiri
2. Menyusun kerangka konsep sistematis
3. Merumuskan kesimpulan/resume
4. Mengevaluasi topik pembelajaran
Belajar Mandiri
Diskusi Pleno
dosen
tentang
sasaran
LATIHAN TUTORIAL
Sebelum Tutorial dilaksanakan, staf dosen menyusun panduan tutorial. Panduan
tutorial diperuntukan kepada tutor agar mampu memfasilitasi mahasiswa mencapai
sasaran pembelajaran yang diinginkan.
Selama proses tutorial, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan sistematika
berpikir dan mencapai pembelajaran yang ditetapkan dalam tutorial.
Berikut contoh langkah berpikir yang seharusnya dilaksanakan/dibahas mahasiswa
selama proses tutorial.
1. PERSIAPAN
Dalam persiapan, mahasiswa memilih moderator dan sekretaris.
Moderator bertugas : ....... (lihat slide pak sada)
Sekretaris bertugas : ........ (lihat slide pak sada)
Membahas peraturan diskusi : ..........
2. Mahasiswa diberikan skenario :
Contoh Skenario
Tn Marlboro (40 th), seorang pengusaha sukses, pergi ke Unit Gawat Darurat Rumah
Sakit dengan keluhan sesak nafas. Ia juga mengeluh batuk bardahak. Setelah
menjalani beberapa pemeriksaan, Tn. Marlboro dinyatakan menderita radang paru. Ia
memiliki kebiasaan merokok 2 (dua) bungkus per hari sejak 20 tahun yang lalu.
LANGKAH TUTORIAL
1. Klarifikasi Istilah
Memahami/mencari definisi istilah-istilah di skenario yang belum dimengerti atau
menimbulkan penafsiran yang berbeda. Kata-kata yang digaris bawah kemungkinan
perlu diklarifikasi.
Tn Marlboro (40 th), seorang pengusaha sukses, pergi ke Unit Gawat Darurat Rumah
Sakit dengan keluhan sesak nafas. Ia juga mengeluh batuk bardahak. Setelah
menjalani beberapa pemeriksaan, Tn. Marlboro dinyatakan menderita radang paru.
Ia memiliki kebiasaan merokok 2 (dua) bungkus per hari sejak 20 tahun yang lalu.
Dalam melakukan klarifikasi, mahasiswa melihat kamus Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris atau Kamus Kedokteran.
2. Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Seberapa besar prioritas
masalah ditentukan oleh konsen kita terhadap masalah. Oleh karena itu, ada suatu
rumus yang dapat digunakan untuk menentukan masalah yaitu :
P = (E O) x C
P: Problem (masalah)
E: Expected (harapan)
O: Observed (kenyataan)
C: Concern (konsen/perhatian)
Berdasarkan rumus di atas, maka langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk
mengidentifikasi masalah adalah :
1. Menyusun kenyataan-kenyataan yang ada di skenario
2. Menganalisa apakah sesuai dengan harapan
3. Memprediksi besarnya perhatian kita terhadap masalah
KENYATAAN
Tn. Marlboro adalah seorang pengusaha sukses
Tn. Marlboro (40 th) pergi ke Unit Gawat
Darurat (UGD) Rumah Sakit dengan keluhan
sesak nafas.
Tn Marlboro mengeluh batuk berdahak
Setelah menjalani beberapa pemeriksaan, Tn.
Marlboro dinyatakan menderita radang paru
Ia memiliki kebiasaan merokok 2 (dua) bungkus
per hari sejak 20 tahun yang lalu.
KESESUAIAN
Sesuai Harapan
Tidak Sesuai
Harapan
KONSEN
VVV
Tidak Sesuai
Harapan
Tidak Sesuai
Harapan
Tidak sesuai
Harapan
V
VV
V
Ada 3 hal yang patut menjadi pertimbangan mahasiswa untuk menentukan prioritas
masalah, yaitu:
a) Prioritas pertama adalah memilih masalah yang memiliki dampak paling
berbahaya. Misal antara sesak nafas dan demam, maka yang memberikan
dampak lebih berbahaya adalah sesak nafas.
Ket.
Sesak nafas menjadi prioritas karena menimbulkan dampak yang paling berbahaya
(kurang oksigen). Radang-paru diurutan ke-2 karena menjadi penyebab terhadap
sesak dan batuk. Kebiasaan merokok tidak menjadi prioritas karena hanya sebagai
faktor penunjang/risiko (bukan penyebab langsung).
3. Analisis Masalah
Dalam analisis masalah, mahasiswa membuat sebanyak mungkin pertanyaan yang
relevan terhadap setiap masalah (what, who, where, when, why, how). Dalam PBL
pertanyaan why and how cukup penting karena memicu proses berpikir yang
lebih dalam. Fase analisis masalah adalah fase krusial pada sesi tutorial, karena
menjadi pintu masuk untuk mengeksplorasi topik pembelajaran. Semakin banyak
bertanya, semakin banyak mendapat ilmu
Berikut contoh analisis masalah yang muncul dalam diskusi mahasiswa sesuai dengan
keinginan penyusun skenario.
a. Tn. Marlboro dibawa ke UGD karena sesak nafas
a. Apa saja jenis-jenis sesak nafas ?
b. Bagaimana tanda-tanda sesak nafas ?
c. Mengapa bisa terjadi sesak nafas ?
d. Bagaimana struktur makrokopis (anatomi) dan mikroskopis (histologi)
sistem yang terganggu (sistem pernafasan)
e. Bagaimana fungsi dan mekanisme kerja sistem pernafasan
f. Bagaimana penatalaksanaan yang baik dari sesak-nafas ?
g. Obat apa saja yang perlu diberikan pada pasien sesak nafas, bagaimana
mekanisme kerjanya ? dan bagaimana prosedur pemberiannya?
Dst.... (hal yang sama untuk masalah yang lain)
b. Tn Marlboro dinyatakan menderita radang paru-paru
a. Mengapa terjadi radang paru-paru
b. Faktor apa saja yang menjadi penyebab radang paru
c. Bagaimana mekanisme terjadinya radang paru dst
c. Tn Marlboro mengeluh batuk berdahak
d. Tn. Marlboro memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus perhari selama 20 tahun
Radang paru
Batuk Berdahak
Sesak Nafas
5. Mengidentifikasi Topik Pembelajaran
Topik pembelajaran bersumber dari daftar pertanyaan yang disusun dari analisis
masalah. Mahasiswa dapat menetukan topik pembelajaran yang harus dicari dengan
cara berusaha mencari jawaban sementara berbagai pertanyaan. Mahasiswa mungkin
saja telah memilki jawaban yang benar dari beberapa pertanyaan, tapi ada juga
pertanyaan yang belum bisa dijawab atau belum yakin apakah jawabannya benar.
Oleh karena itu, mahasiswa membagi berbagai topik jawaban sementara dalam 3
kelompok yaitu:
Yang telah diketahui
Yang telah diketahui tapi perlu dibuktikan kembali
Yang belum diketahui dan perlu dicari
Berikut ini contoh topik pembelajaran yang seharusnya dicari mahasiswa sesuai
dengan keinginan penyusun skenario.
-
pembelajaran yang harus dipelajari oleh semua orang. Topik pembelajaran yang harus
dipelajari oleh semua orang adalah topik pembelajaran yang sangat penting utnuk
dikuasai mahasiswa. Pada skenario ini, contoh topik pembelajaran yang harus
dikuasai oleh semua mahasiswa adalah mekanisme sesak nafas.
Selain itu, mahasiswa juga perlu mendiskusikan sumber/ bahan pembelajaran yang
dijadikan rujukan. Sebagai contoh untuk membahas struktur dan fungsi pernafasan,
mahasiswa perlu belajar dari buku teks. Sedangkan, untuk topik yang muktahir, misal
pengobatan terakhir radang, mahasiswa dapat belajar dari jurnal terbaru. Untuk
beberapa topik yang berifat spesifik, misal berapa kejadian radang paru di Kota
Palembang, mahasiswa bisa bertanya langsung kepada pakar.
6. Belajar Mandiri
Setelah menyelesaikan fase tutorial tahap 1, mahasiswa melakukan belajar mandiri
dengan berbagai sumber pembelajaran yang ada. Dalam belajar mandiri, ada beberapa
hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi mahasiswa:
a. Sebaiknya merujuk dari suber pembelajaran yang sahih (buku teks, jurnal,
bahan e-learning yang terpercaya. Mahasiswa tidak dianjurkan merujuk
ke web-blog.
b. Sebaiknya mahasiswa membuat simpulan dan catatan tersendiri terhadap
berbagai topik yang dipelajari.
DISKUSI TUTORIAL TAHAP KE-2
7. Berbagi pengetahuan dari hasil belajar mandiri
Pada diskusi tahap ke-2, masing-masing mahasiswa telah siap dengan catatan/ rujukan
yang telah ia pelajari. Mahasiswa membagi berbagai pengetahuan yang ia pelajari
dengan bahasa sendiri (tidak menjiplak kata-kata dari rujukan). Selanjutnya
mahasiswa saling berdiskusi mengklarifikasi, saling melengkapi dan saling
mengkoreksi.
8. Menyusun kerangka konsep sistematis
Setelah semua topik terbahas, berbagai pengetahuan yang dimiliki dielaborasi dan
disusun dalam bentuk kerangka konsep. Kerangka konsep merupakan penyempurnaan
dari kerangka keterkaitan antar masalah yang disusun di diskusi tahap-1. Dalam
menyusun kerangka konsep, sebaiknya menggambarkan hubungan sebab akibat.
Berikut contoh kerangka konsep yang disusun oleh penulis skenario
Kuman/virus patogen
9. Merumuskan kesimpulan/resume
Setelah kerangka konsep tersusun, mahasiswa merumuskan kesimpulan kasus yang
diberikan dalam skenario. Kesimpulan yang baik akan muncul dari kerangka konsep
yang baik pula.
Contoh kesimpulan: Tn. Marlboro menderita sesak dan batuk karena infeksi paru
kronis
10. Mengevaluasi topik pembelajaran
Mahasiswa kembali melakukan tinjauan ulang, menganalisa, dan mengkoreksi
berbagai topik dan hasil pembelajaran. Bila ada topik-topik baru yang muncul setelah
diskusi hasil belajar mandiri, maka mahasiswa akan merumuskan kembali topik
pembelajaran berikutnya
11. Merumuskan topik pembelajaran yang baru/ perlu pendalaman
Mahasiswa kembali merumuskan topik-topik pembelajaran yang baru dihasilkan dari
diskusi tahap II. Misalnya, dalam diskusi terungkap bahwa timbulnya radang juga
dipengaruhi oleh faktor genetik. Sehingga timbul topik pembelajaran tentang
pengaruh komponen genetik terhadap radang paru.
12. Diskusi Belajar Mandiri Tahap II
Topik pembelajaran tambahan akan dipelajari pada sesi belajar mandiri tahap ke-2,
sekaligus menyusun bahan laporan.
12. Diskusi Pleno
Pada sesi terakhri sesi tutorial, mahasiswa berkumpul di dalam kelas besar. Masingmasing kelompok siap melaporkan hasil diskusi tutorial dan dipandu oleh 2-3 pakar
keilmuan sebagai narasumber. Pada sesi terakhir, narasumber memberi masukan
untuk memperbaiki pencapaian hasil belajar mahasiswa. Narasumber juga
memaparkan apa saja sasaran pembelajaran minimal yang harus dipelajari mahasiswa
pada sesi tutorial.
Selamat berlatih !!!