Anda di halaman 1dari 21

Superheater

Media Nofri
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi Nasional
2015

Superheater : suatu alat untuk memanaskan uap


kenyang menjadi uap yg dipanaskan lanjut
d
T
uap panas lanjut

uap kenyang

air

a
p

daerah pancaran

daerah konveksi

superheater

superheater

Dilihat dari lokasi penempatannya Superheater


dibagi menjadi :
1. Superheater Konveksi (karena diletakkan
didaerah konveksi)
2 . Superheater Pancaran/Radiasi
(karena diletakkan didaerah pancaran)
3. Superheater Kombinasi
Bila dilihat dari arus gas asap dan uap yg mengalir
Superheater Konveksi dapat dibagi menjadi
a. Superheater Konveksi arus searah
b. Superheater Konveksi arus berlawanan
c. Superheater Konveksi arus kombinasi

Superheater Konveksi
Superheater Konveksi menerima panas secara konveksi dari
api/gas asap
Panas yg diterima dari gas asap
Qk = mgas Cpgas ( tmasuk tkeluar )
Panas yg diserap uap
Qs = muap Cpuap ( tuap keluar tuap masuk )
dimana :
mgas = jumah gas asap (kg/jam)
Cpgas = panas jenis gas asap (kJ/kgoC)
muap = jumlah uap (kg/jam)
Cpuap = panas jenis uap (kJ/kgoC)
t
= temperatur (oC)

Panas yg diterima gas asap = panas yg diserap uap


mgas Cpgas ( tmasuk tkeluar ) = muap Cpuap ( tuap keluar tuap masuk )

konstant

konstant

konstant

sehingga :
mgas = muap tuap keluar
dengan demikian mgas senantiasa sebanding dgn muap, maka tuap keluar dari
Superheater akan senantiasa konstan
Ini berarti karakteristik Superheater Konveksi mengikuti beban
tu

Dari grafik tersebut diatas dapat diambil


kesimpulan bahwa
1. sifat superheater konveksi dapat
mengikuti beban (konstan
terhadap beban)
2.

temperatur uap yang dihasilkan


superheater konveksi tidak bisa
tinggi

Superheater Pancaran/Radiasi
Suatu alat utk membuat uap yg dipanaskan lanjut, diletakkan di daerah
pancaran/radiasi sehingga alat ini menerima panas dari api secara pancaran
Panas yg diterima dari api secara pancaran
Qp = C F [(Tapi/100)4 - (Tpipa/100)4]
Panas yg di serap oleh uap
Qs = S Cpuap (tuap keluar t uap masuk)
Panas yg diterima = Panas yg diserap
C F [(Tapi/100)4 - (Tpipa/100)4] = S Cpuap (tuapkeluar tuap masuk)

konstan
konstan = S tuap

konstan

konstan

Dari data-data tsb diambil kesimpulan bahwa karakteristik


Superheater Pancaran menurun atau tidak dapat mengikuti
beban
tu

Perbandingan antara Superheater Konveksi dgn Pancaran

Superheater Konveksi

Superheater Pancaran

dpt mengikuti beban

tdk dpt mengikuti beban

temperatur uap rendah

temperatur uap tinggi

Superheater Konveksi Arus Searah

1 t g1 - t k
lihat gambar

2 t g2 - t u
t t gas rata2 - t uap rata2
1 - 2

1
ln
2

Superheater Konveksi Arus Berlawanan


lihat gambar

1 t g1 - t u
2 t g2 - t k
t t gas rata2 - t uap rata2
1
2

Sebagai perbandingan antara superheater konveksi arus searah dan


superheater konveksi arus berlawanan dgn kapasitas sama yaitu :
uap yg diproduksi (S) sama
temperatur gas asap memasuki superheater sama, misalnya 900 oC
temperatur gas asap keluar sama pula, misalnya 600 oC
temperatur uap kenyang masuk juga sama misalnya 200 oC
temperatur uap panas lanjut ke luar superheater sama, misalnya 500 oC
lihat gambar

untuk superheater konveski arus searah


1 - 2 700 0 - 100 0
t1

700
ln 1
ln
2
100

308,339 0 C

Q
Q k. F1. t1 F1 . t1
k
untuk superheater konveksi arus berlawanan
t 2 1 2 900 0 5000 600 0 2000 4000 C
Q
k
untuk Q dan k yang sama
Q
F1. t1 F2 . t 2
k
t 2
400
F1
. F2
. F2
t1
308,339

Q k.F2 .t 2 F2 . t 2

F1 1,2973 . F2

Dengan demikian luas bidang yg dipanaskan (heating


surface) untuk superheater konveksi arus searah adalah
29,73 % lebih luas dibandingkan dgn luas bidang yg
dipanaskan superheater konveksi arus berlawanan
Oleh karena itu untuk kapasitas yg sama (Q kJ/jam) harga
superheater konveksi arus searah adalah 29,73 % lebih
mahal dari superheater konveksi arus berlawanan

superheater konveksi
arus searah

superheater konveksi
arus berlawanan

(+) lebih awet

(-) cepat rusak/pecah

(-) mahal

(+) murah

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka dibuat


superheater konveksi arus kombinasi, dimana dengan
kapasitas yg sama harganya, agak murah dan cukup
awet

Perhitungan ukuran Superheater


diambil

2d

d pipa = 35 mm
s = jarak antara pipa = 2d = 70 mm
L = panjang header = 8 m = 8000 mm

jumlah pipa : n = L/s + 1 = 8000/70 + 1


= 115 bh
bila : panas Q = 150000000 kj/jam
angka perpindahan panas k = 150 kJ/m2jamC
temp gas rata-rata tg = 800 C
temp uap rata-rata tu = 500 C

Q k F t
Q
150000000
2
F

3333,33 m
k t 150(800 - 500)
kemungkinan 10 % overload
F 1,1 x 3333,33 3666 m
luas ini sama dgn luas permukaan luar pipa
'

F d l n
'

'

F
3666
l

290 m
d n . 0,0355 .115

bila ukuran/dimensi pada daerah konveksi sebesar


9 x 9 (m)
bila setiap 8 (m) pipa ditekuk sehingga superheater
konveksi menjadi 290/8 = 36 tekukan
bila untuk setiap 18 tekukan diberi jarak 0,5 (m)
untuk penempatan shoot blowers
bila jarak antar pipa yg ditekuk = 3d
maka tinggi superheater konveksi
h = 36 x 3d + 2 x 0,5
= 4,78 (m)

Anda mungkin juga menyukai