Anda di halaman 1dari 22

Transformasi Media

Komunikasi

Disusun oleh :
Muhammad Firza Alfayez
14213711
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah Kapita Selekta yang
berjudul

Transformasi

Media

Komunikasi

ini

dapat

saya

selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk


memenuhi tugas kapita selekta Transformasi Media Komunikasi
yang disampaikan oleh Bapak Ir. Ronny Kusuma, MM. .
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih
yang

dalam

kepada

semua

pihak

yang

telah

membantu

menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya


makalah ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud
untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini penulis sangat
hargai.

Jakarta, Oktober 2015


Penulis
Muhammad Firza
Alfayez
NIM : 14213711

Daftar isi
Kata pengantar...............................................................................i
Daftar isi........................................................................................ii
Bab I Pendahuluan........................................................................1
A. Latar belakang masalah............................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................2
C. Tujuan penulisan.......................................................................2
D. Metode penulisan.....................................................................3
E. Sistematika penulisan...............................................................3
Bab II Pembahasan........................................................................4
A. Perkembangan media masssa di Indonesia .............................4
B. Peranan teknologi dalam media massa....................................8
C. Dampak perkembangan teknologi dalam media massa...........9
D. Dampak positif perkembangan medisa massa.......................10
E. Dampak negatif perkembangan medisa massa......................11
F. Solusi dampak negatif perkembangan media massa..............13
Bab III Metodologi Penelitian.......................................................14
A. Tujuan Penelitian.....................................................................14
B. Waktu dan tempat penelitian..................................................14
C. Metode penelitian...................................................................14
Bab IV Penutup............................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................15
Daftar pustaka.............................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada perkembangannya media massa sudah dimulai sejak
ribuan tahun yang lalu, semenjak manusia sudah mengenal
tulisan. Dengan adanya tulisan maka munculah seorang penulis
atau pembuaat buku sehingga muncullah media media massa.
Media massa membantu dalam kehidupan sosial masyrakat dan
membuat orang lebih mudah untuk mendapatkan informasi di
dalam kehidupan kita.
Media massa mulai berkembang sekitar tahun 3300 SM,
ketika itu bangsa mesir masih menyempurnakan huruf hieroglif.
Sistem penulisan ini dibuat berdasarkan konsep pada simbol.
Selanjutnya pada tahun 1500 SM, bangsa semit menyusun huruf
dengan konsonan. Setelah itu sekitar 800 SM huruf vokal
dimasukkan ke dalam alfabet oleh bangsa Yunani.
Perkembangan teknologi menyebabkan munculnya beragam
penggunaan bahasa sesuai dengan media yang digunakan.
Teknologi informasi menjadi babak baru tata dunia dan
perkembangan komunikasi manusia. Revolusi komunikasi ini
apabila diurutkan dapat dimulai dari tahap pralisan, lisan, tulisan,
cetakan, media massa, cybernetic hingga media elektronik.
Pada
perekembangan
media
massa,
perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi juga sangat penting berperan
dalam perkembangan media massa. Contohnya saja pada
peliputan suatu berita, dulu reporter yang melaporkan berita
harus kembali ke kantor atau minimal melaporkannya melalui
telepon untuk masuk ke meja redaksi ataupun telewicara dan
disiarkan secara langsung , seiring perkembangan teknologi, saat
ini suatu kejadian dapat dilaporkan langsung beserta foto dan
video melalui media elektronik menggunakan internet, sehingga
hampir tidak ada batas ruang dan waktu untuk menyampaikan
berita-berita ke masyarakat luas selama masyarakat bisa
mengaksesnya.
Perkembangan teknologi komunikasi berlangsung demikian
pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini suatu revolusi.
Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam tahap perkembangan,

sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya perubahan


dibidang komunikasi maupun bidang-bidang kehidupan lainnya
yang berhubungan sebagai implikasi dari perkembangan
teknologi media.
Kemudahan masyarakat untuk mengakses sampai menulis
berita dan menyebarkannya secara luas juga merupakan
perkembangan yang pesat, sehingga banyak informasi yang bisa
didapatkan dari berbagai sumber, tetapi dampak negatifnya,
masyarakat harus lebih pintar menyaring informasi yang
didapatkan dan lebih bijak menyikapi berita berita yang
beredar karena bellum tentu terjamin kebenarannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan
diidentifikasi dalam makalah ini yaitu :
a. Perkembangan media massa di indonesia
b. Bagaimana peranan teknologi dalam media massa?
c. Apa

saja

dampak

positif

dan

negatif

perkembangan

teknologi dalam media massa?


d. Bagaimana cara menyikapi dampak negatif perkembangan
media massa yang begitu pesat?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi
tugas kapita selekta tentang transformasi media massa, yaitu:
a.

Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan


media massa pada saat ini dan seberapa pentingkah peran
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di
dalam proses perkembangan media massa.

b. Untuk mengatahui solusi yang tepat dalam mengangani


dampak

negatif

dari

pesatnya

perkembangan

media

massa.

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode
penjabaran materi, adapun teknik yang digunakan yaitu studi
pustaka dengan browsing internet dan sumber lain untuk
mendapatkan data dalam pembuatan makalah ini.

E.

Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan


masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB II : Pembahasan yang terdiri dari perkembangan media
massa, penggunaan teknologi dalam perkembangan media
massa, dampak transformasi media massa terhadap masyarakat,
permasalahan dan solusi dari pesatnya perkembangan media
massa saat ini.
BAB III : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan.
Daftar Pustaka

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Media Massa di Indonesia


Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai
digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media
yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering
disingkat menjadi media.
Pers adalah seni atau ketrampilan mencari, mengumpulkan,
mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa
yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi
segala kebutuhan hati nurani khalayaknya (Kustadi Suhandang).
Perkembangan media massa di Indonesia dimulai dari masa
penjajahan

belanda

Pada

tahun

1615,

atas

perintah

Jan

Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619 menjadi


Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan Memories der Nouvelles,
yang

ditulis

dengan

tangan.

Dengan

demikian,

dapatlah

dikatakan bahwa surat kabar pertama di Indonesia ialah suatu


penerbitan pemerintah VOC.
Pada Maret 1688, tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari
negeri Belanda. Atas intruksi pemerintah, diterbitkan surat kabar
tercetak pertama dan dalam nomor perkenalannya dimuat
ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan Sultan
Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat
kabar yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di
beberapa tempat di Jawa. Surat kabar tersebut lebih berbentuk

koran iklan. fungsinya untuk membantu pemerintahan kolonial


belanda.
Belanjut ke masa pendudukan jepang di Indonesia, Pada
masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula
berusaha dan berdiri sendiri dipaksa bergabung menjadi satu,
dan segala bidang usahanya disesuaikan dengan rencanarencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan
apa yang mereka namakan Dai Toa Senso atau Perang Asia
Timur Raya. Dengan demikian, pada zaman pendudukan Jepang
pers

merupakan

alat

Jepang.

Kabar-kabar

dan

karangan-

karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.


Pada Masa Revolusi Fisik, Peranan yang telah dilakukan oleh
pers Indonesia di saat-saat proklamasi kemerdekaan dicetuskan,
sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia. Bahkan tidak
sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam
usaha-usaha

proklamasi.

Semboyan

Sekali

Merdeka

Tetap

Merdeka menjadi pegangan teguh bagi para wartawan. Dalam


periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua kategori,
yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang
dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua
pers yang terbit diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang
kemudian turut bergerilya.
Orde lama berjalan antara tahun 1945-1966. Pers orde lama
dimulai

ketika

mengambil

alih

Indonesia

merdeka.

Wartawan

percetakan-percetakan

asing

Indonesia
dan

mulai

menerbitkan surat kabarnya sendiri. Tidak bertahan beberapa


lama, Belanda kembali dan ingin kembali menjajah sehingga
surat kabar dalam negeri harus terasing dengan surat kabar
Belanda

yang

melakukan

propaganda

pemberitaan

agar

masyarakat mau kembali kepada masa Pemerintahan Belanda.

Indonesia

berhasil

mempertahankan

kemerdekaannya,

dan

memilih menjalankan demokrasi liberal. Dalam masa ini, pers


memiliki kebebasan untuk menerbitkan surat kabar sesuai
dengan aliran atau sesuai partai politik yang didukung (kurang
lebih sama dengan apa yang dimiliki pers saat ini).
Menyusul ketegangan yang terjadi dalam pemerintahan,
Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang
kemudian menjadi akhir dari kebebasan pers. Dimulai dari itu,
Indonesia
tersebut

menganut
kemudian

demokrasi
memaksa

terpimpin.
pers

Sistem

untuk

tunduk

otoriter
pada

pemerintahan. Segala aktivitas dan pemberitaan yang dilakukan


oleh pers harus melalui sensor. Bahkan setiap Pers harus
memperoleh

SIT

atau

Surat

Ijin

Terbit

dari

pemerintah.

Pemberedelan beberapa surat kabar dilakukan oleh pemerintah


setelah peringatan yang diberikan oleh menteri penerangan,
Maladi. Pemberedelan dilakukan bukan hanya kepada surat kabar
asing namun juga surat kabar dalam negeri. Pers yang ingin
tetap bertahan harus mau menjadi alat pemerintah untuk
menggerakkan massa dan mengikuti kebijakan-kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah. Tidak hanya media pers surat kabar,
bahkan media pers televisi yang saat itu hanya ada TVRI bahkan
diperalat pemerintah dan menjadi sarana komunikasi politik yang
dikuasai pemerintah. Pers yang awalnya adalah pers perjuangkan
yang melawan pemerintahan Belanda ( penjajah ) beralih
menjadi pers simpatisan yang cenderung menjadi pendukung
dari partai-partai politik tertentu.
Pers pada masa orde baru dimulai ketika pemerintahan
Presiden Soeharto (1966-1998). Dari sistem otoriter (paham
demokrasi terpimpin) pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden
Soeharto

membawa

Indonesia

kepada

sistem

Demokrasi

pancasila. Pers Indonesia disebut sebagai pers pancasia, yaitu


pers yang orientasi, sikap, dan tingkah lakunya didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Hakekat pers Pancasila adalah
pers yang sehat, pers yang bebas dan bertanggung jawab dalam
menjalankan fungsinya sebagai penyebar informasi yang benar
dan objektif, penyalur aspirasi rakyat, dan kontrol sosial yang
konstruktif.
Sama halnya dengan pemerintahan orde lama, kebebasan
pers pada masa orde baru juga terjadi beberapa waktu saja
menyusul terjadinya insiden Malari atau Lima belas januari
1974. Pers dalam masa orde baru kehilangan identitas sebagai
media independen yang bebas berpendapat dan menyampaikan
informasi. Dunia pers dikekang dan mendapat tekanan dari
segala aspek. Pers memutuskan terus mengikuti permainan
politik pada jaman itu, kemudian banyak media massa yang
mempublikasikan tulisan-tulisan berisi kritik terhadap pemerintah
beserta keburukan pemerintah, lantas pada tahun 1994 banyak
media yang diberedel oleh pemerintah. Tempo adalah majalah
satu-satunya yang berjuang dan terus melawan pemerintah orde
baru melalui publikasi tulisan-tulisan. Pemerintah memegang
kendali seluruh aspek, terutama dalam bidang pers, bahkan tidak
ada bedanya dengan pemerintahan otoriter Presiden Soekarno.
Pada masa orde baru, juga ada SIUPP yaitu Surat Ijin Usaha
Penerbitan

Pers

sama

halnya

SIT

pada

kepemimpinan

Soekarno), tujuannya adalah agar pemerintah dapat mengontrol


secara penuh keberadaan media pers. Dewan pers pada masa
orde

baru

difungsikan

oleh

pemerintah

untuk

melindungi

kepentingan pemerintah dan konglmerat saja, bukan melindungi


insan pers dan masyarakat.

Menyadari betapa kuat pengaruh pers dalam menggerakkan


massa melalui tulisan dan pemberitaan, pada masa reformasi
(setelah jatuhnya pemerintahan Presiden soeharto) tuntutan
akan kebebasan pers disuarakan. Kemudian dikeluarkanlah
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang
pers. Di dalam Undang-undang yang menyangkut kebebasan
pers, tidak ada lagi penyensoran, pembredelan, dan pelarangan
penyiaran pada pers nasional. Setelah itu terjadilah booming
penerbitan media massa di seluruh wilayah Indonesia yang telah
menghasilkan potret dunia penerbitan, namun kebebasan pers
menjadi melebar. Jumlah yang terus bertambah, pers penerbitan
tidak bisa dikendalikan, pasarlah yang menentukan pers mana
yang akan bertahan.

B. Peranan teknologi dalam media massa


Di era globalisasi peranan Information and Communication
Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
menjadi semakin penting digunakan untuk mengungkapkan data
dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa disebarluaskan
secara cepat tanpa terbatas ruang dan waktu, contohnya adalah
dengan munculnya sosial media. sehingga masyarakat bisa
memberikan feedback dan berkomunikasi dua arah

dengan

memberi berita atau dengan sesama pengguna sosial media


dengan mudah. contoh sosial media yang kita ketahui sekarang
adalah Facebook, Twitter, dll.
8

media sangat berkaitan dengan jurnalistik. contohnya adalah


dengan munculnya citizen jurnalism, atau jurnalisme warga yang
bisa diakses melalui internet berupa blog dan website yang
dibuat oleh para masyarakat non jurnalis. dan juga contohnya
dapat dilihat pada setiap website seperti kompas.com, detik.com,
okezone.com

atau

website-website

lainnya

sudah

mulai

mencantumkan link ke sosial media mereka. begitu juga dengan


acara

berita

di

tv

dimana

presenternya

sudah

mulai

memberitahukan pemirsanya untuk memfollow mereka melalui


internet, agar masyarakat tahu bahwa mereka juga bisa diakses
melalui internet, agar jaringan mereka lebih luas dan lebih dekat
dengan masyarakat.
Transformasi media telah terjadi di Indonesia. hal tersebut
terbukti dengan bermunculannya Blog-blog, dan penggunaan
Twitter yang semakin meningkat. Blog, Twitter, merupakan
contoh transformasi media karena media tersebut mengajak
pembaca terlibat langsung didalam blog tersebut, dengan cara
para

pembaca

bisa

menuliskan

komentar

mengenai

blog

tersebut pada kolom komentar yang telah disediakan, dan


penulisa bisa langsung menanggapinya.

setelah

reformasi,

makin

banyak

media

bermunculan,

hampir sekitar 11.000 media yang bersifat lebih bebas, santai,


dan bebas mengkritik pemerintah. karena seperti kita ketahui
pada era presiden Soeharto menjabat, media sama sekali tidak
diperbolehkan mengkritik pemerintah, dan sistem kerja serta
berita yang dikeluarkan sangat di atur dengan ketat dan diawasi
oleh pemerintah.

setiap media memiliki karakteristiknya masing-masing yang


disesuaikan dengan target audiencenya. perusahaan media
memiliki dua jenis, yaitu perusahaan yang independen dan
bersifat group. yang pasti perusahaan media yang independen
tidak ada campur tangan dari pihak lain didalam perusahaannya.
media lebih bersifat subjektif jika dikaitkan dengan sosial
media, karena hal tersebut sangat penting. seperti sistem word
of mouth, yang sangat cepat perkembangan informasinya dan
lebih dipercayai oleh orang.

C. Dampak perkembangan teknologi dalam


media massa
Pengaruh media massa pada masyarakat secara perlahanlahan namun efektif, media membentuk pandangan pemirsanya
terhadap

bagaimana

seseorang

melihat

pribadinya

dan

bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia


sehari-hari.
Pertama,

media

memperlihatkan

pada

pemirsanya

bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini


pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak, atau
apakah ia telah memenuhi standar itu - dan gambaran ini banyak
dipengaruhi dari apa yang pemirsa lihat dari media.
Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media
bisa jadi memengaruhi apa yang pemirsanya inginkan, sebagai
contoh media mengilustrasikan kehidupan keluarga ideal, dan
pemirsanya
kehidupan

mulai
keluarga

membandingkan
tersebut,

dimana

dan

membicarakan

kehidupan

keluarga

ilustrasi itu terlihat begitu sempurna sehingga kesalahan mereka


menjadi menu pembicaraan sehari-hari pemirsanya, atau mereka

10

mulai menertawakan prilaku tokoh yang aneh dan hal-hal kecil


yang terjadi pada tokoh tersebut.
Ketiga,

media

visual

dapat

memenuhi

kebutuhan

pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik/


tampan, dan kuat. Contohnya anak-anak kecil dengan cepat
mengidentifikasikan mereka

sebagai penyihir seperti Harry

Potter, atau putri raja seperti tokoh Disney. Bagi pemirsa dewasa,
proses pengidolaaan ini terjadi dengan lebih halus, mungkin
remaja ABG akan meniru gaya bicara idola mereka, meniru cara
mereka berpakaian. Sementara untuk orang dewasa mereka
mengkomunikasikan

gambar

yang

mereka

lihat

dengan

gambaran yang mereka inginkan untuk mereka secara lebih


halus. Mungkin saat kita menyisir rambut kita dengan cara
tertentu kita melihat diri kita mirip "gaya rambut lupus", atau
menggunakan kacamata a'la "Catatan si Boy".
Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak
hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga
menjadi "penentu", dimana mereka menentukan arah media
populer

saat

mereka

berekspresi

dan

mengemukakan

pendapatnya.
1. Dampak Positif
Dampak positif media massa terhadap masyarakat ialah
masyarakat akan memperoleh sesuatu berita lebih beragam dan
tidak

terbatas.

Contohnya

berita

pengeboman

WTC

dan

peperangan di Iraq, walaupun berada di negara yang berbeda


namun informasi dapat di peroleh melalui media massa saat ini.
Selain itu melalui penggunaan internet dan handphone pintar
informasi yang bisa didapatkan menjadi sangat luas dan sangat

11

up to date. Informasi di pelosok Indonesia pun bisa dengan cepat


dan mudah diperoleh.
Saling

bertukar

informasi

antar

Negara

pun

dapat

dilakukan dengan cepat, misalnya melalui jejaring sosial, isu isu


di masyarakat lebih cepat diketahui orang lain.
Media promosi menjadi sangat luas, hanya mengandalkan
informasi mulut ke mulut, suatu produk bisa sangat laris di
pasaran,

dengan

mengunggahnya

ke

media

sosial

dan

menambahkan komentar atau foto yang menarik.


2. Dampak Negatif
Media

massa

merupakan

salah

satu

alat

untuk

menyebarkan informasi, pesan, opini, rumor, gosip, propaganda


dll kepada masyarakat luas. Media massa terdiri dari televisi,
surat kabar, majalah, radio dan film. Media massa akan
mempengaruhi masyarakat ketika pola pemerintahan yang
dianut oleh negara tersebut menganut sistem pers liberalisme
dan sistem pers tanggung jawab sosial. Apa itu sistem pers
liberalisme? Yaitu sistem pers yang mana semua informasi,
pesan, stimulis bebas disebar dan tidak ada larangan dari sistem
pemerintahan

tersebut.Sistem

pers

tanggung-jawab

sosial

adalah sistem pers yang sebebas apapun berita yang di sebar,


pemerintah masih turut andil dalam menyaring atau memfilterasi
berita yang masuk dan berita keluar.Sisterm pers ini dilindungi
oleh hukum yang berlaku yaitu undang-undang.Dan Indonesia
merupakan salah satu contoh sistem pers tanggung-jawab sosial.
Di era globalisasi zaman sekarang, semua serba modern.
Setiap perubahan terasa sangat cepat. Trend fashion, musik,
selera makanan-minuman, semua berubah terasa sangat cepat.
Berbeda dengan zaman dahulu yang semua pergerakan terasa

12

lamban dan tidak terburu-buru. Begitu juga dengan media


massa. Media massa di zaman era globalisasi terasa begitu cepat
penyebarannya. Media massa menjadi wadah untuk menampung
berita-berita tersebut dan siap di sebar luaskan ke publik. Peran
media massa di era globalisasi ini adalah, dengan adanya
televisi, radio, majalah, film, surat kabar mengakibatkan berita
yang tersebar semakin tidak berkualitas bahkan terkadang
melanggar hukum walaupun penyebarannya semakin cepat.
Sering kali sekarang banyak pemberitaan yang melakukan
adegan kekerasan, menampilkan suatu aksi pornografi, musik
yang disampaikan juga tidak sesuai umur yang mengakibatkan
efek

negatif

dari

anak-anak

dibawagh

umur.

Sehingga

Pengawasan orang tua menjadi hal yang paling penting disini.


Tetapi, di era globalisasi ini, terkadang orang tua ingin sesuatu
yang praktis.
Mereka tidak begitu perduli dengan apa yang media massa
sampaikan ke publik. Dan terkadang pola pikir dari anak-anak
dibawah umur tersebut sudah terlanjur terbius oleh dampak
media massa, sehingga nasihat-nasihat yang orangtua berikan
tidka berpengaruh apa-apa.
Dampak negatif yang lainnya adalah, media massa zaman
sekarang bisa diatur penyiarannya. Di era globalisasi ini
banyak sekali orang yang menghalalkan segala cara. Jadi
media massa yang menjadi wadah untuk menyampaikan berita
pun menjadi tertular. Banyak sekarang beberapa Stasiun TV
mempropagandakan suatu pesan untuk mendukung tokoh partai
tertentu.
Seharusnya seorang yang bergelut dibidang pers itu
bersifat netral. Mengapa netral? Karena mereka adalah jembatan
yang menghubungkan komunikator dengan komunikan. Dengan

13

adanya

sifat

berpihak

tersebut

membuat

berita

yang

disampaikan dari komunikator ke komunikan menjadi tidak murni


lagi. Isi dari pemberitaan terkesan sudah di manipulasi sehingga
berita yang tersebar seakan-akan berita benar dan aktual
padahal kenyataannya berita itu palsu.
Media lain seperti blog, forum maupun media sosial juga
mempunyai pengaruh negatif akibat cepat dan mudahnya
menyampaikan informasi, dan juga menyebarkannya, sering kali
masyarakat langsung mempercayai informasi yang mereka baca
dan langsung menyebarkannya ke yang lain tanpa mencari
kebenarannya.
.

D. Solusi dampak negatif perkembangan media


massa
Selain dampak positif dari mudahnya akses terhadap
media massa saat ini, dampak negatif juga menjadi hal yang
harus diwaspadai, karena mempunyai efek yang cukup besar
hingga bisa memecah belah persatuan, mungkin bagi orang yang
suda dewasa, berita atau informasi yang didapatkan bisa disaring
dan dicerna terlebih dahulu, tetapi berkat kemudahan informasi
ini, anak anak pun mudah medapatkan informasi atau konten
yang seharusnya belum boleh di konsumsi, sehingga jika ada
kepentingan

kelompok

tertentu

yang

memang

ingin

memanfaatkan teknologi ini untuk tujuan negatif, bukan tidak


mungkin akan mengincar orang

yang masih labil dan mudah

dipengaruhi, tentunya ini berakibat buruk bagi bangsa Indonesia


karena generasi mudanya seakan akan dibentuk atau dicuci
pikirannya melalui informasi yang belum sepenuhnya benar
14

sehingga bisa timbul peperangan. Untuk itu beberapa solusi bisa


dilakukan sejak dini, misalnya

Para

ahli

merekomendasikan

untuk

mengeluarkan

televisi yang berada didalam kamar anak, menghindari


tontonan televisi dari anak yang berusia dibawah 3
tahun.

Mendorong orangtua untuk menemani anak menonton


televisi dan memantau program televisi yang ditonton
anak-anak

agar

informatif,

mendidik

dan

tidak

mengangdung kekerasan.

Tanamakan nilai nilai kekeluargaan secara berulangulang.

Siapkan

kegiatan

pengganti

pastikan

kegiatan

alternatifnya sama serunya dan menarik.

Beri batasan penggunaan media massa, jangan sampai


terjadi ketergantungan dan fanatic dengan media
tertentu.

Biasakan mengecek kebenaran suatu pemberitaan yang


didapatkan

ke

sumber

mempercayainya

lain,

jangan

ataupun

langsung
langsung

menyebarluaskannya.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sejarah media massa di Indonesia
2. Untuk mengetahui perkembangan dan penerapan
teknologi pada media massa

15

3. Mengetahui dampak positif dan negatif pesatnya


perkembangan media di indonesia
4. Mengetahui

cara

mengatasi

dampak

negatif

perkembangan media massa di indonesia

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian

sederhana

ini

dilaksanakan

pada

bulan

desember 2015 di Jakarta.

C.

Metode Penelitian
Studi ini berbentuk studi kepustakaan berupa menggali

informasi tentang sejarah media massa dan penggunaan ilmu


pengetahuan

dan

Teknologi

dalam

kaitannya

pada

perkembangan media massa di Indonesia.

16

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Salah
tulisannya

seorang
di

pakar

majalah

komunikasi

Analisis

CSIS

Abdul
(1991)

Muis,

dalam

menyebutkan,

kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menghadirkan


aneka ragam saluran (media) yang kian lama kian canggih dan
memungkinkan segala macam kejadian.
Akan tetapi di lain sisi, globalisasi informasi dan komunikasi
tidaklah sepenuhnya membawa kebahagiaan bagi semua orang,
masyarakat atau bangsa. Pengetahuan dan preferensi yang
cenderung seragam terhadap informasi di masing-masing negara
justru

dapat

menumbuhkan

perbedaan

atau

kesenjangan

internasional dalam berbagai bidang.


Menurut Sayling Wen (2001) platform media masa depan
adalah : (a) Jaringan Nirkabel berbandwith lebar, (b) Komputer
Notebook multimedia, (c) Komputer jaringan nirkabel multimedia
genggam.
Pengembangan Jaringan Sosial: Seseorang yang telah
mengadopsi sebuah inovasi akan menyebarkan inovasi tersebut
kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi
bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat.
Perkembangan Teknologi media menjadi hal yang positif
untuk masyarakat modern jika mereka memandangnya sebagai
kemajuan yang membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.
Perkembangan
mendapat

itu

atau

dibuktikan
menyebarkan

dengan

semakin

informasi

mudahnya

dimanapun

dan

kemanapun. Oleh sebab itu perkembangan teknologi dalam


media massa adalah era yang tidak dapat di tolak karena dapat
membantu kita dalam kehidupan sosial. Negatifnya jika kita tidak
17

mempersiapkan atau menghadapi era perkembangan ini secara


cermat, kita tidak bisa membedakan mana yang menjadi
keuntungan dan mana yang akan menjadi kerugian.

18

DAFTAR PUSTAKA
Gamble, Teri and Michael. (2004). Communication works,
Seventh edition. England.
Wikipedia.

(2015).

Media

Massa.

Diakses
(13

https://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa

di

Desember

2015).
David,

T.

Hill.

The

Press

In

Indonesia

New

Order.

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan (1995).


LPM Mercusuar UNAIR. (2013). Sejarah Pers Di Indonesia
Diakses

di

http://mercusuarunair.blogspot.co.id/2013/07/sejarah-persdi-indonesia.html (13 Desember 2015).


Maibang, adiputra. Pengaruh kemajuan teknologi dan media
Diakses

di

http://maibangsmart007.blogspot.co.id/2013/06/pengarukemajuan-teknologi-dan-media.html (13 Desember 2015).


Gajahmanik,

Surianti.

masyarkat

pengaruh

media
Diakses

massa

terhadap
di

http://pengaruhmediamassa.blogspot.co.id/ (13 Desember


2015).

19

Anda mungkin juga menyukai