Anda di halaman 1dari 8

FEMINISME

O L E H : N A D I YAT U S YA H I DA H

LATAR BELAKANG FEMINISME


Gerakan feminisme adalah sebuah gerakan
perempuan yang memperjuangkan hak-hak
mereka agar perempuan mendapat hak yang
sama tanpa adanya perbedaan deksriminasi.
Feminisme berasal dari bahasa latin, femina
atau perempuan. Istilah ini digunakan pada
tahun 1890-an. Kepustakaan international
mendefinisikan sebagai pembedaan hak
antara perempuan, yang didasarkan
kesetaraan perempuan dan laki-laki.

SEJARAH FEMINISME
Gerakan feminisme dimulai pada abad ke-18,
diakhiri pada abad ke-20. Suara wanita di bidang
hukum, khususnya teori hukum. Hukum feminis dilandasi
oleh sosiologi feminis, filsafat feminis dan sejarah
perluasan perhatian terhadap perempuan
dikemudian hari. Pada akhir abad 20, gerakan
feminis dipandang sebagai gerakan Critical Legal
Studies. Yang intinya mereka banyak memberikan.
kritik pada logika hukum.
Feminis juga menitik beratkan pada analisis peranan
hukum.Timbulnya gerakan feminisme merupakan
gambaran bahwa ketentuan yang abstrak tak dapat
menyelesaikan kesejahteraan.

ALIRAN-ALIRAN DALAM FEMINISME


1. Feminime Liberal, gerakan ini muncul diawal abad ke-18. Tuntutannya
adalah kebebasan dan kesamaan terhadap akses pendidikan, pembaruan
hukum yang bersifat diskriminatif. Dasar pemikirannya adalah rasionalis
serta ada pemisah antara pribadi dan publik.
2. Feminisme Marxis, yang berdasarkan pada marxisme. Para penganutnya
memperjuangkan perlawanan terhadap sistem sosial ekonomi yang
eksploitatif terhadap perempuan.
3. Feminisme Radikal, yang mengacu pada konsep perbedaan esensi
biologis. Pendekatannya adalah apa saja yang berhubungan dengan lakilaki adalah negatif dan menindas. Aliran ini juga menolak adanya institusi
keluarga.
4. Feminisme Sosialis, yang merupakan gabungan dari gerakan feminis
radikal dan marxis. Mereka beranggapan perempuan tereksploitasi dua
hal, yaitu sistem patriakhi dan kapitalis.
5. Kofeminis, yang lebih memfokuskan pandangannya ke analisis kualitas
feminin. Mereka mengkritik tajam aliran feminis modern selain (liberal,
radikal, marxis, sosialis). Dengan mengatakan ketidakadilan gender bukan
semata disebabkan konstruksi sosial budaya, melainkan juga faktor
intrinsik(kehormatan).

TOKOH DALAM FEMINISME


1. Foucault, ia adalah tokoh yang terkenal dalam feminism, namun Foucault tidak
pernah membahas tentang perempuan. Hal yang diadopsi oleh feminism dari
Fault adalah bahwa ia menjadikan ilmu pengetahuan yang memiliki dominasi
kelompok-kelompok tertentu dan kemudian dipaksakan untuk diterima oleh
kelompok-kelompok lain, menjadi ilmu pengetahuan yang ditaklukan. Dan hal
tersebut mendukung bagi perkembangan feminism.
2. Naffine (1997:69), kita dipaksa meng-iya-kan sesuatu atas adanya kuasa
bergerak dalam relasi-relasi dan efek kuasa didasarkan bukan oleh orang
yang dipaksa meng iyakan keinginan orang lain, tapi dirasakan melalui
ditentukannya pikiran dan tingkah laku. Dan hal ini mengarah bahwa individu
merupakan efek dari kuasa.
3. Derrida (Derridean), mempertajam fokus pada bekerjanya bahasa
(semiotika) di mana bahasa membatasi cara berpikir kita dan juga
menyediakan cara-cara perubahan. Menekankan bahwa kita selalu berada
dalam teks (tidak hanya tulisan di kertas, tapi juga termasuk dialog sehari-hari)
yang mengatur pikiran-pikiran kita dan merupakan kendaraan untuk
megekspresikan pikiran-pikiran kita tersebut. Selain itu juga penekanan
terhdap dilakukanya dekonstruksi terhadap kata yang merupakan intervensi
ke dalam bekerjanya bahasa di mana setelah melakukan dekonstruksi tersebut
kita tidak dapat lagi melihat istilah yang sama dengan cara yang sama.

KONSEP ISLAM TENTANG PEREMPUAN


Pembahasan tentang konsep islam diawali dengan pandangan sejumlah
peradaban lain sebelum datangnya islam.
1. Yunani, yang terkenal dengan pemikiran filsafatnya, tidak banyak
membicarakan perempuan. Dikalangan petingginya, para perempuan
disekap didalam istana. Dan nasib mereka sangat menyedihkan,
diperjualbelikan.
2. Romawi, dibawah kekuasaan ayahnya. Setelah nikah pindah pada suami.
3. Hindu dan China, hak hidup seorang perempuan yang bersuami harus
berakhir pada kematian suaminya, istri juga dibakar hidup-hidup pada
saat suaminya dibakar.
4. Yahudi, martabat perempuan sama dengan pembantu.
5. Pemuka Nasrani, bahwa perempuan adalah senjata iblis menyesatkan
manusia.
6. Islam, islam datang untuk melepaskan perempuan dari perlakuan tidak
manusiawi. Islam memandang perempuan sebagai makhluk yang mulia dan
terhormat. Dalam islam haram hukumnya menganiaya dan memperbudak
perempuan, dan pelakunya diancam dengan siksaan yang pedih

PANDANGAN ISLAM TERHADAP FEMINISME


Islam sebagai aturan main kehidupan dari Allah bagi manusia telah memberi aturan rinci berkenaan dengan
peran dan fungsi pria dan wanita dalam menjalani kehidupan, yang memang adakalanya sama dan adakalanya
berbeda. Hanya saja, persamaan dan perbedaan ini tidak bisa dipandang sebagai adanya kesetaraan atau
ketidaksetaraan gender, melainkan semata-mata merupakan pembagian tugas yang sama-sama penting dalam
upaya mewujudkan tujuan tertinggi kehidupan masyarakat, yaitu kebahagiaan hakiki di bawah keridhaan Allah.
Pengkhususan hukum Islam bagi pria dan wanita tidak bermakna adanya penghinaan atau dominasi salah satu
pihak oleh pihak yang lain. Baik pria atau wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih kemuliaan,
yaitu dengan jalan taqwa kepada Allah semata.
Allah berfirman;

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di
antara kamu. (Al-Hujuraat: 13)


Sesungguhnya laki-laki dan perempuan Muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang
tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki
dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al-Ahzab: 35)

Ini berbeda dengan pandangan kaum feminis. Mereka menganggap bahwa kemuliaan wanita atau
pria ditentukan oleh kesetaraan hak dan kewajiban, yang berarti tolok ukurnya adalah kuantitas
aktivitas, bukan kualitas. Sehingga seorang wanita yang hanya berperan sebagai ibu rumah tangga
dipandang kurang mulia dibandingkan dengan yang merangkap bekerja di luar rumah, tanpa
kemudian membandingkan kualitas pelaksanaan masing-masing aktivitas.
Itu tidak berarti Islam melarang Muslimah beraktivitas di luar rumah, tetapi mengaturnya agar
kehormatan wanita tetap terjaga. Ada bidang-bidang tertentu yang justru wajib dipegang oleh
Muslimah, misalnya dokter spesialis kandungan dan kebidanan, perawat, bidan, atau guru.
Ide feminisme merupakan salah satu alat kontrol negara-negara kapitalis sekuler. Sehingga walaupun
rusak, ide ini tetap dipropagandakan dengan bungkusan-bungkusan indah, misalnya dengan jargon
memperjuangkan hak asasi perempuan dan ingin mengembalikan perempuan pada kursi yang mulia,
memerdekakan perempuan dari ketertindasan dan pengebirian potensi, dan semacamnya.
Bahkan, untuk menggoda para Muslimah, saat ini muncul feminis-feminis beragama Islam. Dalam
propagandanya, mereka sering memanfaatkan kekuatan dalil Al-Qur`an dan hadits-hadits untuk
menarik simpati. Mereka berusaha membenarkan ide-ide feminis dengan dalil-dalil yang tampaknya
syari, tetapi sebenarnya mereka tidak benar-benar menjadikan dalil-dalil sebagai dasar ide feminis.
Mereka sekadar mencari-cari dalil untuk membenarkan asumsi-asumsi feminisme dan kesetaraan gender.
Ide-ide feminisme adalah racun-racun yang berbahaya dan mematikan. Memang benar, wanita harus
ditempatkan pada kursi yang mulia. Dan agar kursi kemuliaan yang diraih adalah kemuliaan hakiki,
maka cara yang digunakan untuk meraihnya harus benar. Bukan cara-cara batil yang pada akhirnya
hanya akan merusak wanita. Kerusakan wanita akan menyebabkan kerusakan generasi selanjutnya.
Sekali lagi, satu-satunya jalan yang benar untuk meraih kemuliaan, baik untuk wanita atau pria, adalah
Islam. Lembaran-lembaran sejarah menjadi bukti nyata keberhasilan Islam mengangkat manusia dari
kebodohan kepada kursi kemuliaan dan kebahagiaan hakiki. Wallahu alam.

Anda mungkin juga menyukai