Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Surabaya merupakan salah satu kota pelajar di Indonesia karena
terdapat banyak pelajar dari berbagai provinsi di Indonesia yang sedang menuntut
ilmu pada kota ini. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya merupakan
salah satu universitas terkemuka di Kota Surabaya. Diperlukan infrastruktur
penunjang untuk menunjang aktifitas para pelajar agar dapat menyerap ilmu
secara maksimal.
Dengan terbatasnya lahan namun kebutuhan ruang belajar yang sangat
tinggi maka UIN Sunan Ampel Surabaya membangun gedung perkuliahan baru
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Twin Tower merupakan nama bangunan
gedung perkuliahan 10 lantai yang sudah mulai direalisasikan pada awal tahun
2015 ini.
Bangunan

tersebut

menggunakan

struktur

beton

bertulang

dan

menggunakan metode cor ditempat (In Situ). Selain menggunakan metode


tersebut terdapat alternatif lain, salah satunya yaitu struktur baja komposit.
Struktur komposit antara baja dan beton merupakan struktur yang
memanfaatkan kelebihan dari baja dan beton yang bekerja bersama-sama sebagai
satu kesatuan. Adapun kelebihan yang dimaksud adalah beton yang kuat terhadap
tekan dan baja yang kuat terhadap tarik.

Perencanaan gedung struktur baja di Indonesia mengacu pada SNI 031729-2002 yang berpedoman pada metode LRFD (Load Resistance and Factor
Design).

Metode LRFD adalah mendesign struktur berdasarkan ketahanan

metode kekakuan ultimit (Metode Plastis)


Pelaksanaan dengan metode komposit memiliki keuntungan, yaitu:
Penghematan berat baja; Tinggi profil baja yang dipakai dapat dikurangi;
Meningkatkan kekakuan lantai; Kapasitas menahan beban lebih besar; Panjang
bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dijadikan acuan studi analisis dalam
tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa dimensi pelat lantai komposit dari gedung perkuliahan Twin
Tower Building-B UIN Sunan Ampel Surabaya?
2. Berapa dimensi balok dan kolom menggunakan profil baja (Wide
Flange) ?
1.3 Batasan Masalah
1. Perilaku bangunan yang ditinjau hanya struktur atas.
2. Membahas pendimensian yang dapat memenuhi dalam memikul
beban-beban.
3. Tidak merencanakan perhitungan struktur bawah.
4. Perhitungan analisa menggunakan bantuan software STAAD Pro
5. Tidak membandingkan hasil perencanaan dengan kondisi eksisting.
6. Tidak menghitung rencana anggaran biaya

1.4 Tujuan
Tujuan dari studi tugas akhir ini adalah :
1. Dapat merencanakan pelat lantai komposit dengan memperhitungkan
beban-beban yang bekerja sesuai dengan kegunaan ruang pada gedung
perkuliahan Twin Tower Building-B Sunan Ampel Surabaya
berdasarkan SNI 03-1727-2013.
2. Dapat merencanakan balok dan kolom baja menggunakan profil WF
(Wide Flange)
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari perencanaan ini dapat memberikan
pengetahuan kepada mahasiswa pada umumnya dan kepada peneliti
khususnya dalam merencanakan struktur atas bangunan gedung dengan
menggunakan konstruksi baja komposit berdasarkan pembebanan SNI terbaru
yaitu SNI 03-1727-2013.

Anda mungkin juga menyukai