TESIS
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
3
Lembar Pengesahan
Pembimbing I,
Pembimbing II
Mengetahui
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
NIM
1291462004
Program Studi
Judul Tesis
Efektivitas
dan
Dampak
Program
Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMPd) Terhadap Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja
Rumah Tangga sasaran di Kecamatan Abiansemal
Kabupaten Badung.
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila ada dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
perkenankanlah
penulis
memanjatkan
puji
syukur
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida sang Hyang Widhi Wasa, karena atas segala
rahmat dan petunjuk-Nya, tesis ini dapat penulis selesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Made Kembar Sri Budhi,Drs,MP sebagai
pembimbing I dan Dr.I Nyoman Mahaendra Yasa,SE,MSi sebagai pembimbing
II yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan , semangat,
bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini, Ucapan
terima kasih penulis sampaikan juga kepada Bapak Prof. Dr. Nyoman Djinar
Setiawina,SE.MS, Bapak Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa,SE, MSi dan Bapak
Dr. I Ketut Djayastra,SE,SU selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan penyempurnaan dalam tulisan ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rektor Universitas
Udayana Prof. Dr. Dr I Ketut Suastika, SpPD KEMD atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Megister Ilmu Ekonomi di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih
juga penulis tujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana
Prof. Dr. dr A.A Raka Sudewi,Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister Ilmu Ekonomi pada Program
Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih
kepada Prof. Dr. I Gusti
7
I Gusti Ayu Trisna Dewi dan ananda I Gusti Ngurah Bayu Kuthawaringin dan I
Gusti Ayu Sita Resmi Dewin yang terus memberikan motivasi atas penyelesaian
tesis ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada ibu saya tercinta I Gusti
Ayu Rai Artini atas dukungan dan doanya.
Penulis
ABSTRACT
Handling the problem of poverty is one of the issues of
concern to the government in any country. Various strategies have
been implemented by the government to improve the lives of people
still do not show satisfactory results shown with still many poor people.
Similarly, the problem of poverty in the district Abiansemal one of the
efforts taken in poverty reduction is based on community
empowerment through PNPM .
The purpose of this study was to assess the effectiveness and
impact of PNPM program to Welfare and Employment Opportunities
Target Households in the district Abiansemal. The analytical tool used
in the study is to determine the level of statistical deskiptif program
effectiveness, and two different test average pairwise observations to
determine the impact of the program on Welfare and Employment
Opportunities Target Households. Results of the analysis showed that
the effectiveness of PNPM in the district Abiansemal as very effective
at 84.52 persen. Based on two different test average pairwise
observations income and employment opportunities Target
Households showed significant results in alpha 5 percent. The average
income of the month before the program Rp.2.066.000, after the
program Rp.2.961.000 , - and the number of working hours on
average, one day before the program 5.86 hours, increased to 8.29
hours after the program.
It is recommended that the PNPM continuously improved and
developed with the open jobs or employment opportunities available
to work so as to develop economically productive activities
independently .
Keywords : effectiveness , welfare , employment .
10
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.......................................................................................................
i
PRASARAT GELAR ...............................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................
SURAT PERYATAAN BEBAS PLAGIAT ...........................................
UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................
ABSTRAK ................................................................................................
ABSTRACT .............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
xiii
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................
1.4 Manfaat Penelitian................................................................
1
11
12
12
14
11
2.2
2.3
14
16
19
20
21
22
23
25
25
25
27
28
30
31
41
42
42
43
45
45
45
46
46
46
49
49
50
50
50
56
57
58
59
61
12
5.2.1 Karakteristik Responden ..........................................
5.2.2 Jenis Kelamin Responden .......................................
5.2.3 Umur Responden ......................................................
5.2.4 Tingkat Pendidikan Responden ................................
5.2.5 Pekerjaan Utama Responden ...................................
5.2.6 Jumlah Anggota Rumah Tangga Responden ...........
Analisis Efektivitas PNPM.......................................
5.3.1 Proses Perencanaan Program ...................................
5.3.2 Proses Pelaksanaan Program ...................................
5.3.3 Proses Pengawasan dan Pengendalian Program ......
5.3.4 Tingkat Pendapatan .................................................
5.3.5 Tingkat Kesempatan Kerja ......................................
5.3.6 Analisis uji Dampak Program terhadap Pendapatan
5.3.7 Analisis uji Dampak Program terhadap Kesempatan
Kerja ........................................................................
61
62
62
63
64
65
66
67
69
70
74
75
76
80
81
82
82
83
85
87
88
89
93
5.3
5.4
78
13
DAFTAR TABEL
No. Tabel
1.1
1.2
1.3
1.4
2.1
2.2
4.2
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
Halaman
14
5.6
5.7
5.8
5.9
5.10
5.11
5.12
5.13
5.14
5.15
5.16
63
64
65
66
68
70
71
72
74
75
76
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
3.1
3.2
4.1
4.2
4.3
5.1
5.2
Halaman
36
38
41
52
55
78
79
15
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Halaman
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Paradigma pembangunan ekonomi saat ini telah mengalami pergeseran,
17
fluktuatif dan cendrung meningkat. Kenyataan menunjukan bahwa di negaranegara berkembang seperti Indonesia, peningkatan laju perumbuhan ekonomi
belum diikuti oleh penurunan kesenjangan pendapatan, kemiskinan dan
pengangguran.
Berbagai strategi yang telah dilaksanakan pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat masih belum
menunjukan hasil yang memuaskan ini ditunjukan dengan masih banyaknya
penduduk miskin. Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain : tingkat
pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa. lokasi,
geografis dan kondisi lingkungan. Penanganan permasalahan kemiskinan
merupakan salah satu persoalan yang menjadi pusat perhatian pemerintah di
negara manapun. Oleh karena itu pendekatan ekonomi dalam bentuk
pemberdayaan menjadi salah satu strategi untuk pembangunan nasional.
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pendekatan yang sering
digunakan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan meningkatkan harkat
martabat keluarga miskin. Orang miskin tidak dipandang sebagai orang yang
serba kekurangan dan objek pasif penerima pelayanan saja, melainkan sebagai
orang yang memiliki beragam kemampuan yang dapat dimobilisasi untuk
perbaikan hidupnya, namun kegagalan tetap saja terjadi dan tingkat kesejahteraan
masyarakat masih belum merata karena masih banyaknya ditemukan rumah
tangga sasaran yang tergolong miskin.
18
Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yag mendesak dan
memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik,
terpadu dan menyeluruh. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar warga negara,
diperlukan langkah-langkah strategis dan
komprehensif. Penanggulangan
penanggulangan
kemiskinan.
Pemerintah
telah
melaksanakan
19
sosial yang efektif akan mengantisipasi agar seseorang atau masyarakat yang
mengalami goncangan tidak sampai jatuh miskin.
Penerapan strategi ini didasari satu fakta besarnya jumlah masyarakat yang
rentan jatuh dalam kemiskinan di indonesia. Di samping menghadapi masalah
tingginya potensi kerawanan sosial, Indonesia juga dihadapkan pada fenomena
terjadinya
populasi
penduduk
tua
(population
ageing)
pada
struktur
20
memberdayakan penduduk miskin perlu dilakukan agar penduduk miskin dapat
berupaya keluar dari kemiskinan dan tidak jatuh kembali ke dalam kemiskinan
(Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung, 2012).
Pentingnya
pelaksanaan
strategi
dengan
prinsip
ini
menimbang
kemiskinan juga disebabkan oleh ketidakadilan dan struktur ekonomi yang tidak
berpihak kepada kaum miskin, hal ini menyebabkan output pertumbuhan tidak
terdistribusi secara merata pada semua kelompok masyarakat (Social Policy and
Poverty, vol 20 number 3, april 2011). Kelompok masyarakat miskin, yang secara
politik, sosial, dan ekonomi tidak berdaya, tidak dapat menikmati hasil
pembangunan tersebut secara proporsional. Proses pembangunan justru membuat
mereka mengalami marjinalisasi, baik secara fisik maupun sosial.
Konsep pembangunan yang ditujukan untuk menanggulangi kemiskinan
umumnya melalui mekanisme atas bawah (top-down) kelemahan dari mekanisme
ini adalah tanpa penyertaan partisipasi masyarakat. Semua inisiatif program
penanggulangan kemiskinan berasal dari pemerintah pusat, demikian pula dengan
penanganannya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis implementasi program
selalu dibuat seragam tanpa memperhatikan karakteristik kelompok masyarakat
miskin di masing-masing daerah. Akibatnya, program yang diberikan sering tidak
mempunyai korelasi dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat miskin setempat.
Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk terus melakukan
penanganan berkelanjutan terhadap dua permasalahan pokok kemiskinan yaitu
kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Komitmen Pemerintah Kabupaten
Badung diwujudkan secara nyata melalui dukungan APBD terhadap 3 kluster
21
kegiatan penanggulangan kemiskinan dan penggangguran. Dengan pertimbangan
tersebut, upaya secara menyeluruh disertai dengan pemberdayaan masyarakat
miskin
kedua
merupakan
penanggulangan
kemiskinan
berbasis
22
melalui pemberian bantuan usaha kepada Rumah Tangga Sasaran (RTM) sebesar
Rp. 2.500.000,-.
Klaster
ketiga
merupakan
penanggulangan
kemiskinan
berbasis
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil yang bertujuan memberikan akses
dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil. Klaster
ketiga ini dilaksanakan melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit
Usaha bersama (KUBE),dan UKM (usaha kecil dan menengah) yang memberikan
keunggulan kompetitif kepada anggotanya (Guzey & Tasseven, 2011).
Pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Badung telah menggelontorkan
sekitar Rp.103,4 milyar untuk berbagai program pengentasan kemiskinan. Dan di
tahun 2011 angka meningkat lagi menjadi Rp. 105,5 milyar bahkan pada tahun
2012 tercatat Pemerintah Kabupaten Badung telah mengucurkan Rp. 191,3 milyar
untuk membiayai program-program tersebut.
Pemerintah Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang
melaksanakan
Perdesaan
2011
23
pinjam kelompok perempuan (SPP) dan bidang prasarana masyarakat. Sumber
dan ketentuan alokasi dana BLM sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),
Swadaya masyarakat, dan partisipasi dunia usaha. Kriteria Alokasi dana BLM per
Kecamatan ditetapkan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan jumlah dan
distribusi penduduk serta jumlah orang miskin.
Sebagai
program
yang
ditujukan
langsung
untuk
meningkatkan
diartikan mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada
dilingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah
kemiskinan. Secara makro, kondisi kemiskinan di Kabupaten Badung menunjukan
perkembangan yang cukup menggembirakan, namun secara mikro di Kabupaten
Badung yang merupakan salah satu pusat perekonomian dan sebagai kota
pariwisata tidak luput dari masalah kemiskinan yang tersebar di seluruh
Kecamatan di Kabupaten Badung.
Tabel 1.1
RTS PerKabupaten/Kota di Provinsi Bali
Menurut Klasifikasi Sangat miskin (SM), Miskin (M), Hampir Miskin (HM)
Berdasarkan data PPLS Tahun 2011
Jumlah RTS
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kabupaten/
Kota
2
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
Buleleng
Denpasar
Provinsi Bali
Sangat
Miskin
SM
%
Miskin
M
%
Hampir
Miskin
HM %
Jumlah
RTS
3
4.331
5.540
3.089
5.428
2.663
2.401
5.630
8.422
3.728
4
5,96
5,22
2,17
5,24
6.10
4,33
5,64
4,87
4,01
5
4.412
8.812
5.117
10.225
4.391
5.218
11.622
21.481
5.403
6
6,07
8,30
3,59
9,88
10,06
9,41
11,27
12,41
7,46
7
4.411
8.810
5.117
10.224
4.391
6.293
11.621
21.481
5.402
8
6,97
8,30
3,59
9,88
7,40
9,41
11,27
12,41
7,46
9
13.154
23.162
13.323
25.877
11.445
55.473
28.673
51.384
14.533
41.232
4,01
76.681
7,46
76.675
7,46
194.588
24
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Provinsi Bali, 2014
Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dimaksudkan tidak hanya
untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan RTS hingga dapat melampaui atau
minimal mendekati garis kemiskinan namun juga menjaga agar penduduk yang
hampir miskin tidak jatuh ke bawah garis kemiskinan. Untuk itu diperlukan data
individu/rumah tangga baik yang termasuk katagori sangat miskin, miskin dan
hampir miskin. Ketiga katagori inilah yang disebut dengan istilah Rumah Tangga
Sasaran (RTS) yang merupakan sasaran berbagai program anti kemiskinan.
Berdasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) data secara
lengkap data Perkembangan Rumah Tangga Sasaran (RTS) menurut
status
Kecamatan
1
2
3
Kuta Selatan
Kuta
Kuta Utara
Jumlah
Sangat
Miskin
162
26
126
S
Miskin
302
57
275
Hampir
Miskin
263
49
352
Jumla
h
747
132
763
25
4
5
6
Mengwi
1.048
1.780
2.008
Abiansemal
1.157
1.915
1.745
Petang
540
788
700
Kab.Badung
3.089
5.117
5.117
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kab.Badung, PPLS 2011
4.836
4.817
2.028
13.323
berdasarkan
hasil pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Tahun 2011 seperti pada
Tabel 1.3.
Tabel 1.3
Rumah Tangga Sasaran (RTS) Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan
Abiansemal data PPLS Kabupaten Badung Tahun 2011
Jumlah
Desa/Kelurahan
Darmasaba
Sibang Gede
Jagapati
Angantaka
Sedang
Sibang kaja
Mambal
Mekar bhuwana
Abiansemal
Dauh Yeh Cani
Ayunan
Blahkiuh
Punggul
Bongkasa
Taman
Selat
Sangeh
Sangat
Miskin
89
58
17
59
67
37
35
45
50
19
73
56
45
133
221
37
69
Miskin
119
116
62
74
131
104
84
91
119
99
44
102
79
188
256
57
104
RTS
Hampir
Miskin
115
187
73
72
111
109
85
104
97
104
45
87
59
128
143
59
104
Jumlah RTS
320
361
152
205
309
250
240
204
266
222
162
245
183
449
620
153
277
26
Bongkasa Pertiwi
50
86
63
199
Kecamatan
1.157
1.915
1.745
4.817
Abiansemal
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kab.Badung,2014
Di Kecamatan Abiansemal terdapat 18 Desa dengan masing-masing rumah
tangga sasaran klasifikasi hampir miskin yang sangat rentan jatuh ke bawah garis
kemiskinan dengan menggunakan pendekatan
berbasis
pemberdayaan
penanggulangan
kemiskinan
Desa/Kelurahan
Jumla
h
Hampir
Miskin
27
Darmasaba
Sibang gede
Jagapati
Angantaka
Sedang
Sibangkaja
Mekar bhuana
Mambal
Abiansemal
Dauh yeh cani
Ayunan
Blahkiuh
Punggul
Bongkasa
Taman
Selat
Sangeh
Bongkasa
Kecamatan Abiansemal
115
187
73
72
111
109
104
85
97
104
45
87
59
128
143
59
104
63
6,6
10,7
4,2
4,2
6,4
6,2
5,9
4,9
5,5
5,9
2,6
4,10
3,4
7,3
8,2
3,4
5,9
3,6
1.745
100
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang tertuang dalam latar belakang maka yang
Tingkat
Pemberdayaan Masyarakat
Efektivitas
pelaksanaan
Program
Nasional
terhadap Kesejahteraan
28
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan atas rumusan masalah maka yang menjadi tujuan penelitian
dalam
1.4
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dari hasil
29
kebijakan strategis yang berkaitan dengan program penanggulangan
kemiskinan maupun pemberdayaan masyarakat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
30
2.1
2.1.1
31
umum dan kemiskinan secara khusus, kita harus berfikir lebih dari sekedar
ketersediaan komoditi - komoditi dan kegunaannya.
Menurut Mubyarto (1998), Kemiskinan adalah situasi serba kekurangan
disebabkan oleh terbatasnya modal yang dimiliki, rendahnya pengetahuan dan
ketrampilan, rendahnya produktivitas, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai
tukar hasil produksi orang miskin dan terbatasnya kesempatan berperan serta
dalam pembangunan.
Todaro ( 2004 ), salah satu generalisasi (anggapan sederhana) yang
terbilang paling valid mengenai penduduk miskin adalah bahwasannya mereka
pada umumnya bertempat tinggal di daerah-daerah pedesaan, dengan mata
pencaharian pokok dibidang pertanian dan kegiatan lainnya yang erat
hubungannya dengan sektor ekonomi tradisional.
Arsyad (2004), juga mengemukakan bahwa masalah kemiskinan ini bisa
selain ditimbulkan oleh hal yang sifatnya alamiah/kultural juga disebabkan oleh
miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, sehingga para pakar
pemikir tentang kemiskinan kebanyakan melihat kemiskinan sebagai masalah
struktural yakni kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena
struktur sosial masyarakat tersebut tidak dapat ikut menggunakan sumber
pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
32
pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumberdaya dalam
jumlah terbatas dan kualitasnya rendah.
Kedua, kemiskinan muncul akibat adanya perbedaan dalam kualitas
sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti
produktifitasnya rendah, yang pada gilirannya upahnya menjadi rendah.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini karena rendahnya pendidikan, nasib
yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau karena keturunan.
Ketiga, kemiskinan muncul akibat adanya perbedaan akses dalam modal,
Ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori lingkaran setan kemiskinan
(Vicious circle of poverty). Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar,
dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktifitas. Rendahnya
produktifitas akan mengakibatkan rendahnya pendapatan yang mereka terima.
Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi,
dan rendahnya investasi berakibat pada keterbelakangan. Logika berpikir ini
dikemukakan oleh Ragnar Nurkse, ekonom pembangunan ternama,
yang
mengatakan Negara miskin itu miskin karena dia miskin: a poor country is poor
because it is poor (Ragnar Nurkse ,1961).
2.1.2
Ukuran Kemiskinan
Berbagai pendekatan / konsep digunakan sebagai bahan perhitungan dan
33
adalah kekurangan pendapatan untuk keperluan pemcnuhan kebutuhan dasar
atau kebutuhan minimal kalori yang diperlukan. Dari sisi kualitas manusia,
kemiskinan secara umum (overall poverty), atau sering disebut sebagai
kemiskinan relatif adalah kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
non pangan seperti pakaian, energi, dan tempat tinggal.
2) Bank Dunia menetapkan batas kemiskinan pada tahun 1992 melalui ukuran
dollar yaitu sebesar $ 98 atau senilai Rp. 203.000,- dan tahun 2000 diubah
menjadi $ 470. Karenanya bila seorang individu hanya mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya kurang dari satu dollar per hari dapat dikatakan sebagai
dibawah garis kemiskinan dan dengan menggunakan dollar sebagai mata uang
kunci akan dapat diketahui jumlah Rumah Tangga Sasaran
atau keadaan
34
memenuhi Kebutuhan Fisik Minimum (KFM) terhadap makanan, pakaian dan
perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup. Angka KFM ini berbeda
dari satu negara ke negara lainnya, bahkan dari satu daerah ke daerah lainnya
serta bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu. PBB pernah menentapkan Garis
Kemiskinan Internasional sebesar US $ 125,- per orang per tahun atas dasar
harga konstan tahun 1980. Itu berarti seseorang yang konsumsinya kurang dari
US $ 125,- per tahun dapat digolongkan berada di bawah garis kemiskinan atau
berada dalam kemiskinan absolute (Todaro,1995 ).
Selanjutnya Sajogyo dan Subagiyo (1980), mengajukan kriteria untuk
mengukur tingkat kemiskinan dengan menggunakan asumsi pendapatan perkapita
per tahun dalam nilai yang disetarakan dengan nilai tukar beras yaitu.
1) Kelompok paling miskin : bila pendapatannya kurang dari nilai tukar
beras sebesar 240 kg / kapita / tahun.
2) Kelompok miskin sekali : bila pendapatannya hanya setara dengan nilai
tukar beras sebesar 240 kg sampai dengan 360 kg per kapita / tahun.
3) Kelompok miskin : bila pendapatannya hanya setara dengan nilai tukar
beras sebesar 360 kg sampai dengan 480 kg per kapita / tahun.
4) Kelompok cukup : bila pendapatannya setara dengan nilai tukar beras
sebesar 480 kg sampai dengan 960 kg per kapita / tahun.
5) Kelompok kaya : bila pendapatannya sama atau lebih dari nilai tukar
beras sebesar 960 kg per kapita / tahun.
2) Kemiskinan Relatif adalah suatu tingkat kemiskinan dalam hubungannya
dengan suatu rasio garis kemiskinan absolut atau proporsi distribusi
pendapatan (kesejahteraan) yang timpang (tidak merata). Kemiskinan Relatif
dapat dilihat dengan memperbandingkan proporsi atau persentase penduduk
35
yang berada pada dan di bawah garis kemiskinan absolut dengan jumlah
penduduk keseluruhan. Untuk lebih memperoleh gambaran yang sesungguhnya
tentang tingkat kemiskinan relatif atau pemerataan kesejahteraan ekonomi
perlu diketahui distribusi pendapatan (Todaro, 2004).
2.1.3
Kesejahteraan Masyarakat
Pembangunan
ekonomi
dan
perubahan
kesejahteraan
masyarakat
baik.
Keberhasilan
pembangunan
ekonomi
tanpa
menyertakan
36
tangga digunakan sebagai salah satu indikator kesejahteraan karena dipandang
lebih mencerminkan apa yang dinikmati masyarakat.
2.1.4
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan harkat dan
martabat masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri
dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Pemberdayaan didefinisikan
sebagai kemampuan seseorang khususnya untuk memiliki akses terhadap sumber
daya produktif yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan pendapatan,
mendapatkan barang serta layanan yang dibutuhkan dan partisipasi dalam proses
pengembangan
dan
keputusan
yang mempengaruhi
masyarakat
miskin.
masyarakat
mengandung
makna
mengembangkan,
37
memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar menawar
masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan penekan disegala bidang dan sektor
kehidupan, karena salah satu akibat dari pemberdayaan adalah meningkatnya
kinerja masyarakat sehingga mereka mampu mengambil tanggung jawab terhadap
pekerjaannya dan harus dilakukan secara terus menerus antara pemerintah dengan
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat miskin dapat dilakukan melalui kegiatan
produktif untuk meningkatkan posisi tawar mereka terhadap semua bentuk
eksploitasi dan sub ordinasi. (Bustang dkk, 2008).
2.1.5
Umum
PNPM
Mandiri
Perdesaan
adalah
meningkatnya
pengelolaan
pembangunan
partisipatif
dengan
38
2.1.6
secara nasional dibiayai melalui dana BLM diutamakan untuk kegiatan yang
memenuhi kriteria.
a.
b.
c.
d.
e.
prinsip atau nilai-nilai yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan
39
rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini
mampu mendorong terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan.
Prinsip-prinsip Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan meliputi.
a. Bertumpu pada Pembangunan Manusia adalah masyarakat hendaknya
memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan
manusia daripada pembangunan fisik semata
b. Berorientasi pada Masyarakat Miskin adalah semua kegiatan yang
dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan Rumah Tangga
Sasaran dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
c. Partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur
tahapan
program
dan
pengawasannya,
mulai
dari
tahap
sosialisai,
40
g. Demokratis adalah masyarakat mengambil
keputusan pembangunan
kegiatan
dapat
dilaksanakan
secara
terbuka
dan
pembangunan
mulai
dari
tahap
perencanaan,
pelaksanaan,
41
d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang
Pedoman
Pendanaan
Urusan
Bersama
Pusat
Daerah
untuk
Penanggulangan Kemiskinan.
f. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
2.2
2.2.1
Tingkat Efektivitas
42
Dibawah 40
Sangat Tidak Efektif
40 59,99
Tidak Efektif
60 79,99
Cukup Efektif
Di atas 80
Sangat Efektif
Sumber : Keputusan Menpan No. Kep./25/M/Men Pan/2/2004
Efektivitas dapat diukur dengan variabel tingkat perencanaan , variabel
tingkat pelaksanaan dan variabel tingkat pengawasan/pengendalian. Variabel
dalam perencanaan program diteliti dengan indikator berorientasi pada
masyarakat miskin, demokratis dan partisipasi. Variabel
dalam pelaksanaan
produksi dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa waktu tersebut dapat berupa
sewa, upah/gaji, bunga ataupun laba. Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai
semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan
sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara (Sukirno,
2004). Tujuan pokok dari pembangunan nasional adalah meningkatkan
pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat merupakan salah satu indikator
untuk mengukur tingkat kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat, sehingga
43
besar kecilnya pendapatan masyarakat dapat mencerminkan kemajuan ekonomi
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan penting yang
harus dicapai dalam suatu perekonomian yang baik, yaitu perekonomian yang
mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh penduduk di negara atau daerah
yang bersangkutan (Todaro, 2004).
Pendapatan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan ekonomi
masyarakat yang sering digunakan dalam melihat keberhasian suatu proses
pembangunan. Menurut Sukirno (2004), pendapatan individu merupakan
pendapatan yang diterima rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran
atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya, dan dari sumber lain.
Untuk menghitung besar kecilnya pendapatan dapat dilakukan dengan tiga
pendekatan, yaitu.
1) Pendekatan produksi (production approach), yaitu dengan menghitung
semua nilai produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam
periode tertentu.
2) Pendekatan pendapatan (income approach), yaitu dengan menghitung
nilai keseluruhan balas jasa yang dapat diterima oleh pemilik faktor
produksi dalam suatu periode tertentu.
3) Pendekatan pengeluaran (expenditure approach), yaitu pendapatan yang
diperoleh dengan menghitung pengeluaran konsumsi keluarga.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan pengeluaran (expenditure
approach),
pengeluaran
keluarga
yang
diperhitungkan
adalah
44
Pengertian kesempatan kerja adalah mencangkup lapangan pekerjaan
yang sudah diisi dan semua lapangan pekerjaan yang masih lowong. Dari
pekerjaan yang masih lowong tersebut, kemudian timbul kebutuhan akan tenaga
kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja ini nyata diperlukan oleh perusahaan/lembaga
penerima tenaga kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja tertentu. Tingkat
upah, posisi maupun syarat kerja tertentu biasanya diumumkan di media massa.
Dalam hal ini seseorang dikatagorikan bekerja apabila dia melakukan pekerjaan
dan memperoleh keuntungan atau pendapatan paling sedikit 1 (satu) jam dalam
seminggu yang lalu atau seminggu sebelum pencacahan. Setiap manusia memiliki
kebutuhan untuk menjalani kehidupan mereka kebutuhan pokok dibagi menjadi
tiga yaitu pangan, sandang, dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan itu setiap
manusia harus mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Jenis
pekerjaan
seseorang
responden
sangat
berpengaruh
terhadap
45
Banyak hal yang mempengaruhi partisipasi RTS terhadap lapangan kerja
di antaranya adalah kemampuan RTS itu sendiri yang sangat terbatas sehingga
tidak mampu memasuki pasar kerja yang tersedia. Kondisi ini perlu mendapat
perhatian serius dari institusi terkait untuk meningkatkan kemampuan SDM dan
kemandirian RTS sehingga mereka dapat memperbaiki tingkat kesejahteraannya
melalui usahanya sendiri tanpa selalu mengandalkan bantuan pemerintah.
Analisa ketenagakerjaan umumnya dilakukan dengan melihat berbagai
karateristik yang mempengaruhi kesempatan kerja. Dalam hal ini yang biasa
digunakan untuk menganalisis kesempatan kerja adalah karakteristik kesempatan
kerja menurut tingkat pendidikan, status pekerjaan, sektor lapangan usaha dan
jabatan (Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia,1995).
2.2.4
miskin, miskin dan dekat dengan miskin (AE Suryani, 2010). Data Rumah Tangga
Sasaran (RTS) ini sering disebut data kemiskinan mikro. Pengumpulan datanya
harus dilakukan secara sensus guna memberikan informasi tentang siapa dan
dimana penduduk miskin itu berada (by name dan by address). Pengumpulan data
rumah tangga sasaran didasarkan pada kriteria Rumah Tangga Sasaran yang
diperoleh dari survei kemiskinan seperti pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Kriteria Rumah Tangga Sasaran
No
1
2
3
4
Variabel
Luas lantai per kapita
Jenis lantai rumah
Jenis dinding rumah
Fasilitas tempat buang air besar (jambam)
Kriteria
<8 m2
Tanah/papan/kualitas rendah
Bambu, papan kualitas rendah
Tidak punya
46
5
6
7
8
9
2.3
Keaslian Penelitian
Penelitian tentang Efektivitas dan Dampak Pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
(PNPM-MPd)
terhadap
di Kecamatan
47
Subagyo (2000) dengan Judul Efektivitas Penanggulangan kemiskinan
dalam Pemberdayaan Masyarakat, studi kasus di Kabupaten Jawa Timur dengan
obyek penelitiannya adalah masyarakat penerima bantuan program IDT dan
Program PKS ( Program Keluarga Sejahtera ) dalam bentuk pernbinaan kredit
keluarga sejahtera.
Hasil penelitiannya dapat disimpulkan dengan teknik analisis yang
digunakan adalah efektivitas program dan uji statistik dengan menggunakan uji t,
bahwa bantuan dana yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk program
IDT dan PKS memberikan dampak positif tcrhadap peningkatan pendapatan dan
kesempatan kerja masyarakat. Selain itu bantuan tersebut berdampak positif
terhadap peningkatan kepedulian penduduk kaya dengan pcnduduk miskin
terhadap ketimpangan ekonomi dan terhadap penurunan jumlah penduduk miskin
di desa IDT sebesar 5 persen dan di desa non IDT sebesar 20 persen.
Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya
terletak pada lokasi yang berbeda, waktu yang berbeda dan variabel yang berbeda.
Objek penelitian sebelumnya adalah masyarakat penerima bantuan program IDT
dan Program PKS ( Program Keluarga Sejahtera ) dalam bentuk pernbinaan kredit
keluarga sejahtera di Kabupaten Jawa Timur. Penelitian sekarang mengenai
Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesejahteraan dan Kesempatan kerja Rumah
Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
Wirya (2009) dengan judul Efektivitas dan Dampak Program Simpan
Pinjam Perempuan (SPP) terhadap Pendapatan Keluarga di Kecamatan Kuta Utara
48
Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan variabel input yang terdiri dari
sosialisasi, penggalian gagasan dan musyawarah, variabel proses yang terdiri dari
penulisan usulan, verifikasi usulan dan penyaluran dana, variabel output terdiri
dari atas
Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
(PNPM-MPd)
terhadap
49
menggunakan variabel tingkat pemahaman tujuan kegiatan, tingkat ketepatan
sasaran, tingkat keterlibatan anggota dalam proses kegiatan dan tingkat
pengembalian pinjaman. Obyek penelitian ini adalah peserta program SPP.
Teknik analisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif untuk
menganalisis tingkat efektivitas dan uji statistic untuk menganalisis dampak
kegiatan SPP terhadap pendapatan peserta program SPP. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa kegiatan SPP sangat efektif dan berdampak positif
terhadap peningkatan pendapatan.
Perbedaan penelitian Widiantara (2011) dengan penelitian ini adalah pada
lokasi, periode waktu dan obyek penelitian. Obyek penelitian sebelumnya
mengenai Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga
Sasaran di Kecamatan Jembrana. Sedangkan penelitian sekarang mengenai
Efektivitas dan Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap Kesejahteraan dan Kesempatan kerja Rumah
Tangga Sasaran di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis menggunakan
metode matematika dan statistik sederhana yang menganalisis tingkat efektivitas
dan uji statistic parametric (uji t dua sampel berpasangan) untuk menganalisis
dampak program PNPM-MPd.
50
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1
masyarakat.
Berbagai
konsep
penanggulangan
kemiskinan
51
penanggulangan kemiskinan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Badung, akan
diteliti satu program yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dengan responden Rumah
Tangga Sasaran klasifikasi hampir miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten
Badung.
Indikator yang diteliti adalah Efektivitas dan Dampak pelaksanaan
program PNPM terhadap Peningkatan Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja
Rumah Tangga Sasaran. Indikator
Kemiskinan
Pendapatan
Kesempatan
PNPM - MPd
52
Gambar 3.1.
Kerangka Berpikir Penelitian
Upaya penanggulangan kemiskinan yang telah dilaksanakan oleh
Pemerintah selama ini, dirasakan masih menemui berbagai kendala dalam
menuntaskan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Sehingga munculnya
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
diharapkan
Perdesaan
harus
memiliki
implementasi
yang
nyata
dalam
53
Pelaksanaan program harus sederhana, artinya pelaksanaan program
memiliki proses administrasi yang mampu dikerjakan dan diselesaikan oleh
masyarakat, memiliki kolaborasi program, dan keberlanjutan program. Dalam
pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan hal yang sangat penting juga adalah
adanya lembaga pengelola program. Organisasi Pengelola merupakan kebutuhan
yang mutlak ada karena diperlukan untuk mewadahi segala aktivitas dan aspirasi
yang ada agar sebuah program kegiatan dapat berjalan dengan baik..
Desentralisasi yaitu pelimpahan kewenangan sehingga memiliki kewenangan
sendiri yang tidak dapat diintervensi oleh kelompok lainnya termasuk Pemerintah
Daerah.
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan
harus memiliki transparansi dan akuntabel, artinya terdapat fungsi pengawasan
dan pengendalian baik di tingkat pengelola, tingkat Pemerintah Daerah maupun
ditingkat Pemerintah Pusat, bila perlu kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi
pengelola dapat dilakukan audit oleh auditor independen.
Dengan
diterapkannya
prinsip-prinsip
dalam
proses
perencanaan,
54
Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konsep penelitian Efektivitas
dan Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan terhadap
Peningkatan Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja bagi Rumah Tangga Sasaran di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dapat dilihat seperti pada Gambar 3.2.
Efektivitas Program
Dampak Program
Pengawasan Transparan
dan
Akuntabel
naan
2. Otonomi3.
1. Berorientasi
Desentralisasi
pada masyarakat
4. Bertumpu
miskin2.Demokratis3.Partisipasi
pada pembangunan
manusia5.
Kesejahteraan
Kesetaraan
dandan
Kesempatan
keadilan gender6.
Kerja Keb
Gambar 3.2
Kerangka Konsep Penelitian Efektivitas dan Dampak Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terhadap
55
Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja Rumah Tangga Sasaran di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
3.2
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka, maka dirumuskan
56
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian deskriptif jenis rancangan penelitian ini merupakan
tode analisis dataTingkat Efektivitas : Metode matematika dan statistik sederhanaDampak program
Simpulan
57
4.2
4.3
Identifikasi Variabel
Untuk
menghindari
agar
pembahasan
tidak
keluar
dari
pokok
b.
Demokratis
c.
Partisipasi
Prioritas
b.
Otonomi
c.
Desentralisasi
d.
58
e.
f.. Keberlanjutan
4.4
a.
b.
2)
keputusan pembangunan
Partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur
tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisai,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelestararian kegiatan dengan memberikan
sumbangan tenaga pikiran atau dalam bentuk materiil.
4)
Prioritas adalah
59
5)
6)
7)
8)
9)
10)
baik
secara
moral,
teknis,
legal
maupun
60
11)
Pendapatan
rumah tangga sasaran sebelum dan sesudah menerima bantuan PNPMMPd, yang diukur dengan Rupiah.
12)
dalam satuan jam yang tercipta bagi rumah tangga sasaran sebelum dan
sesudah menerima bantuan PNPM-MPd, yang diukur dengan Jam.
4.5
61
mengenai jawaban
4.6
4.6.1
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam
penelitian ini yang di maksud dengan populasi adalah seluruh rumah tangga
sasaran menurut klasifikasi hampir miskin yang berjumlah 1.745 RTS yang
tersebar di 18 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Abiansemal Kabupaten
Badung berdasarkan data PPLS Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung Tahun
2011.
4.6.2
62
dengan ukuran sampel. Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi maka
tingkat peluang kesalahan generalisasi akan semakin kecil, dan sebaliknya
semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi maka semakin besar kesalahan
yang diberlakukan. Semakin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil
jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya semakin kecil tingkat
kesalahan,maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan. Dari
sejumlah populasi yang ada di masing-masing desa diambil sampel secara acak
dari populasi rumah tangga sasaran klasifikasi hampir miskin dengan
menggunakan rumus Slovin (Riduwan 2005 ) dengan derajat kesalahan () 10
persen sebagai berikut.
N
n = ------------------1 + (N.e2)
Keterangan :
N
n
e
=
=
=
N
n = ----------------1 + ( N.e2 )
1.745
n = --------------------------1 + ( 1.745 . 0,12 )
1.745
n = ---------------------------1 + ( 1.745 . 0,01 )
1.745
n = --------------------------18,45
63
n = 95
Dari jumlah sampel yang didapat 95 responden kemudian dilakukan teknik
sampling dengan teknik Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Untuk mendapatkan jumlah sampel di masing-masing desa dilakukan
dengan
pengambilan
sampel
anggota
populasi
dilakukan
secara
acak
tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, cara ini dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen (Sugiyono,2010). seperti tampak pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Responden Rumah Tangga Sasaran (RTS) Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan
Abiansemal data PPLS Kabupaten Badung Tahun 2011
Desa/Kelurahan
Darmasaba
Sibang gede
Jagapati
Angantaka
Sedang
Sibangkaja
Mekar bhuana
Mambal
Abiansemal
Dauh yeh cani
Ayunan
Blahkiuh
Punggul
Bongkasa
Taman
Selat
Sangeh
Bongkasa
Kecamatan Abiansemal
Jumlah RTS
Klasifikasi Hampir
Miskin
115
187
73
72
111
109
104
85
97
104
45
87
59
128
143
59
104
63
1.745
Jumlah Responden
6
11
4
4
6
6
5
4
5
5
3
5
4
7
8
3
5
4
95
64
Sumber : Hasil penelitian Tahun 2014 (data diolah)
4.7
sebagai berikut.
1) Wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyan (Quistioner)
yang telah dipersiapkan, pertanyaan yang diajukan terkait dengan variabelvariabel yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian.
2) Observasi yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan lapangan
terhadap pelaksanan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan
Abiansemal Kabupaten Badung, seperti mengamati terhadap kegiatan fisik
lingkungan yang dilakukan, pengamatan kondisi sosial dan kemiskinan
masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
3) Wawancara mendalam (Indepth Interview) adalah wawancara yang dilakukan
khusus terhadap beberapa responden dengan menyiapkan daftar pertanyaan
terstruktur sehingga akan diketahui kondisi pelaksanaan program PNPM
Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, serta
permasalahan
yang dihadapi
dalam
penanggulangan
kemiskinan
di
4.8
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dirancang secara kualitatif dalam kuesioner yang
65
tanggapan responden terhadap pengawasan ataun pengendalian program.
Tanggapan/ jawaban responden atas pertanyaan dalam dalam kuesioner tersebut
akan dikelompokkan dalam dua pernyataan ya (positif) dan pernyataan tidak
(negatif), kemudian pernyataan ya (postif) dibandingkan dengan target dan
dikalikan 100 persen maka akan didapat nilai tingkat Efektivitas Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, dengan menggunakan
acuan dari Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
Kep./25/M/M
Pan/2/2004,
sebagaimana
yang
disajikan
dalam
Standar
4.9
4.9.1
(1)
Keterangan :
Realisasi
Target
4.9.2
Dampak program
Untuk menganalisis
dampak
program
terhadap Peningkatan
66
digunakan uji statistika parametrik. Dalam uji ini dipergunakan uji dua sampel
berpasangan Wilcoxon untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara
signifikan pada pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga sasaran sebelum
dan sesudah menerima bantuan /akses PNPM Mandiri Perdesaaan.
1) Untuk menganalisis dampak progran PNPM Mandiri Perdesaan terhadap
peningkatan pendapatan rumah tangga sasaran, menurut
Nata Wirawan
(2002), dilakukan pengujian statistik, yaitu uji beda dua rata-rata pengamatan
berpasangan dengan tahapan sebagai berikut.
a) Menentukan Hipotesis :
Ho :
signifikan
t =
d
Sd
n
Keterangan :
d = Nilai beda rata-rata
n = Pengamatan berpasangan
Sd = Simpangan baku beda pengamatan berpasangan ( Standar deviasi )
yang dapat dihitung dengan rumus.
67
Sd =
( d - d )
n1
d
n
df = v = ( n 1 )
Keterangan :
d = Nilai beda rata-rata pendapatan per bulan antara sebelum dan sesudah
menerima program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan
Abiansemal Kabupaten Badung.
n = Banyaknya pasangan data
di = Beda pengamatan pasangan ke i
df = Derajat bebas
Tabel t yang digunakan adalah uji satu sisi, dengan tingkat kepercayaan 95 %
atau tingkat kesalahan () = 5 %.
c) Keputusan
Dengan nilai pembatas antara daerah
Daerah Penolakan H0
Daerah Penerimaan Ho
1
Sumber : Nata Wirawan (2002)
t, (n-1)
68
Bila uji t lebih kecil dari t tabel maka H 0 diterima, artinya tidak terjadi
peningkatan pendapatan rumah tangga sasaran sesudah PNPM Mandiri Perdesaan
di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dan keputusannya berada pada
daerah penerimaan hipotesis nol (H0). Sebaliknya apabila uji t lebih besar dari t
tabel maka H0 ditolak, artinya terjadi peningkatan pendapatan rumah tangga
sasaran klasifikasi hampir miskin sesudah program PNPM Mandiri Perdesaan di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dan keputusannya berada pada daerah
penolakan terhadap hipotesis nol (H0). Dengan kata lain ada dampak positif dan
signifikan program/akses
(2002),
signifikan
69
b) Menghitung nilai statistik (uji t) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
t =
d
Sd
n
Keterangan :
d = Nilai beda rata-rata
n = Pengamatan berpasangan
Sd = Simpangan baku beda pengamatan berpasangan ( Standar deviasi )
yang dapat dihitung dengan rumus.
( d - d )
Sd =
n1
d
d
=
n
df = v = ( n 1 )
Keterangan :
d = Nilai beda rata-rata jam kerja per hari antara sebelum dan sesudah
menerima program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan
Abiansemal Kabupaten Badung.
n = Banyaknya pasangan data
di = Beda pengamatan pasangan ke i
df = Derajat bebas
Tabel t yang digunakan adalah uji satu sisi, dengan tingkat kepercayaan 95 %
atau tingkat kesalahan () = 5 %.
c) Keputusan Dengan nilai pembatas antara daerah
penerimaan dan
70
Gambar 4.3
Daerah penerimaan dan Penolakan Ho dengan uji t
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
t, (n-1)
Abiansemal
71
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
5.1.1
72
Tabel 5.1
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepala Keluarga dirinci perDesa di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten 2011 (dalam jiwa)
Jenis
Laki-laki
Kelamin
Perempuan
Desa/Kelurahan
Darmasaba
4.406
4.610
Sibang Gede
3.110
3.327
Jagapati
1.469
1.476
Angantaka
1.766
1.770
Sedang
1.908
1.956
Sibang kaja
2.856
2.906
Mambal
2.264
2.322
Mekar bhuwana
2.427
2.529
Abiansemal
3.617
3.652
Dauh Yeh Cani
2.976
2.924
Ayunan
1.173
1.133
Blahkiuh
2.531
2.520
Punggul
1.528
1.595
Bongkasa
2.939
3.047
Taman
3.379
3.303
Selat
1.118
1.174
Sangeh
2.177
2.174
Bongkasa Pertiwi
1.223
1.223
Kec. Abiansemal
42.867
43.641
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, 2011
5.1.2
Jumlah
9.016
6.437
2.945
3.536
3.864
5.762
4.586
4.956
7.269
5.900
2.306
5.051
3.123
5.986
6.682
2.292
4.351
2.446
86.508
73
Tabel 5.2
Penduduk Menurut Sumber Mata Pencaharian Utama di Kecamatan
Abiansemal Tahun 2011 (dalam jiwa)
Desa
Pertanian
Bahan
Makanan
Peternak
an
Perika
nan
Perkebu
nan
Perdaga
ngan
Industri
Darmasaba
Sibang Gede
Jagapati
Angantaka
Sedang
Sibang kaja
Mambal
Mekar bhuwana
Abiansemal
Dauh Yeh Cani
Ayunan
Blahkiuh
Punggul
Bongkasa
Taman
Selat
Sangeh
Bongkasa Pertiwi
2.364
2.290
667
1.066
1.244
1.238
1.008
1.017
1,014
1.350
482
1.316
948
2.087
1.615
975
986
619
429
218
110
123
130
200
673
110
803
218
142
220
241
467
412
190
305
183
41
10
11
23
21
7
15
21
16
10
8
15
12
21
47
12
89
4
20
219
34
112
163
176
42
208
286
69
316
73
308
429
385
173
501
218
1.496
829
605
319
351
1.416
970
831
1.067
1.269
314
1.123
161
532
354
186
709
317
1.716
891
437
513
549
953
852
930
640
897
410
766
479
723
1.547
199
418
303
Kec.Abiansemal
22.286
5.173
383
3.732
12.849
13.222
74
(dalam jiwa)
Desa
Darmasaba
Sibang Gede
Jagapati
Angantaka
Sedang
Sibang kaja
Mambal
Mekar bhuwana
Abiansemal
Dauh Yeh Cani
Ayunan
Blahkiuh
Punggul
Bongkasa
Taman
Selat
Sangeh
Bongkasa Pertiwi
Tidak /
Belum
Sekolah
441
564
288
349
327
310
442
460
790
532
237
441
274
563
681
290
376
242
Belum
Tamat
SD
4.991
1.410
415
1.085
1.062
436
1.732
716
767
2.700
499
819
385
2.365
1.936
630
739
700
Kec. Abiansemal
7.607
23.387
Tamat
SD
Tamat
SMP
Tamat
SLTA
987
920
789
945
860
2.315
875
842
1.700
1.062
303
1.313
1.151
956
2.110
618
867
727
692
362
694
294
678
1.186
328
241
802
625
782
832
596
996
982
312
582
525
1.427
2.987
688
687
816
1.302
2.146
1.428
2.889
714
394
1.488
679
1.021
897
396
1.528
191
Tamat
Diploma/
Sarmud
136
85
30
74
39
98
34
48
168
132
43
39
32
34
47
22
86
18
19.337
11.482
21.678
1.165
Tamat
Sarjana
342
109
44
102
82
115
147
103
153
135
48
119
33
51
29
24
173
43
1.852
Perdesaan
di Kecamatan
75
dari Pemerintah Kabupaten Badung sebesar Rp. 4.625.000.000,- Dana tersebut
dialokasikan untuk 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Mengwi sebesar Rp.
2.105.000.000,- Kecamatan Kuta Selatan sebesar Rp. 1.580.000.000,- Kecamatan
Petang sebesar Rp. 1.635.000.000,- dan Kecamatan Abiansemal dengan alokasi
sebesar Rp.1.930.000.000,-.Pendanaan kegiatan PNPM-MPd di Kecamatan
Abiansemal dengan rincian sebagai berikut dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4
Pendanaan Kegiatan PNPM-MPd Kecamatan Abiansemal
Tahun 2011
Desa
Kegiatan
Pembangunan
Dana
Kegiatan
DO-UPK
DO-TPK
Total
Blahkiuh
Sangeh
Bongkase P
Bongkase
Selat
Jagapati
Ayunan
Sedang
Abiansemal
Mekar bhuana
Punggul
Mambal
Sibang Gede
Darmasaba
Sibang Kaja
Angantaka
Drainase
Jalan rabat beton
Dinding penahan tanah
Jalan rabat beton
Drainase
Jalan rabat beton
Drainase
Jalan paving
Gedung PAUD
Dinding Penahan Tanah
Dinding Penahan Tanah
Gedung TK
Drainase
Dinding Penahan Tanah
Jalan rabat beton
Jalan paving
82.315.000
136.577.000
114.223.000
76.174.000
95.107.000
98.085.000
117.836.000
126.307.000
188.741.000
104.986.000
43.876.000
200.950.000
114.392.000
95.541.000
95.155.000
143.276.000
1.732.000
2.875.000
2.404.400
1.603.000
2.002.000
2.064.000
2.480.000
2.659.000
3.973.000
2,210.000
923.000
4.230.000
2.408.000
2.011.000
2.003000
3.016.000
2.599.000
4.312.000
3.607.000
2.405.000
3.003.000
3.097.000
3.721.000
3.988.000
5.960.000
3.315.000
1.385.000
6.317.000
3.612.000
3.017.000
3.004.000
4.524.000
86.646.000
143.764.000
120.234.000
80.182.000
100.112.000
103.246.000
124.087.000
132.954.000
198.647.000
110.511.000
46.184.000
211.497.000
120.412.000
100.599.000
100.162.000
150.816.000
1.833.541.000
38.593.000
57.866.000
1.930.000.000
Kec.Abiansemal
76
12 desa telah melaksanakan kegiatan dilapangan antara lain Desa Angantaka,
Sedang, Sibang Gede,Sibang Kaja, Darmasaba, Mekar bhuana, Bongkasa Pertiwi,
Punggul, Ayunan, Abiansemal, Blahkiuh dan Sangeh dari dana Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) sebesar Rp. 1.930.000.000,-
5.2
5.2.1
sasaran melalui karakteristik sosial demografi rumah tangga sasaran, selain aspek
lingkungan seperti budaya, kelas sosial, proses komunikasi, keluarga dan lain-lain
yang
semuanya
bisa
mempengaruhi
perilaku
rumah
tangga
sasaran
5.2.2
status dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat
sesuai dengan nilai budaya yang berlaku dalam periode waktu tertentu, sebagai
harapan - harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan, yang tercermin
77
dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan
menjadi sumber pembenaran terhadap sistem pengambilan keputusan, pembagian
pekerjaan dan pembagian kewenangan. Jenis kelamin responden dapat dilihat
seperti pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5
Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Jenis Kelamin
Orang
(%)
Laki-laki
52
54,74
Perempuan
43
45,26
Jumlah
95
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)
5.2.3
Umur Responden
Tingkat umur responden tentunya mempunyai pengaruh terhadap
Jumlah Responden
Orang
(%)
78
20 29
30 39
40 49
50 59
60 69
Jumlah
8
39
27
14
7
95
8,42
41,05
28,42
14,74
7,37
100,00
juga membatasi
79
Tabel 5.7
Tingkat Pendidikan Responden
Jumlah Responden
Umur
Orang
12
29
46
8
95
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Diploma
Jumlah
(%)
12,63
30,53
48,42
8,42
100,00
membangun dan mengelola suatu usaha dan juga merupakan faktor utama dalam
suatu proses produksi dalam perekonomian, karena untuk mencapai produktivitas
yang tinggi diperlukan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan sumber
daya manusia yang baik. Pekerjaan utama responden adalah merupakan jenis
usaha
yang
mandiri
yang
perlu
mendapatkan
bantuan
modal
untuk
80
terhadap pendapatan yang diperoleh seseorang.
seseorang akan dilihat sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu
tingkat pendidikan dan keterampilan sangat mempengaruhi jenis pekerjaan.
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan utama responden dapat dilihat
seperti pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8
Jumlah Responden Menurut Lapangan Pekerjaan
Jumlah Responden
Lapangan Pekerjaan
Orang
(%)
Pertanian
17
17,89
Perdagangan
41
43,16
Industri Pengolahan/Pengrajin
7
7,37
Tukang Bangunan/Buruh
19
20
Peternak
11
11,58
Jumlah
95
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)
5.2.6
Jumlah Responden
Orang
(%)
9
9,47
12
12.63
33
34,74
29
30,53
12
12,63
81
Jumlah
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)
95
100,00
menganalisis
Masyarakat-Mandiri
efektivitas
Perdesaan
Program
(PNPM-MPd)
di
Nasional
Pemberdayaan
Kecamatan Abiansemal
82
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) di Kecamatan Abiansemal
Kabupaten Badung
secara
aktif
dalam
proses
atau
alur
tahapan
program
dan
83
Pendapat Responden Mengenai Proses Perencanaan PNPM-MPd
Uraian
Berorientasi pada masyarakat miskin kegiatan
yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan
dan kebutuhan Rumah Tangga Sasaran
Demokratis dalam pengambilan keputusan
dalam pembangunan oleh masyarakat
dilakukan secara musyawarah dan mufakat
Jumlah Responden
Ya
Tidak
Orang
%
Orang
95
100
95
100
92
96,84
3,15
282
98,94
1,05
5.3.2
yang telah disepakati dalam pertemuan musyawarah antar desa penetapan usulan.
Sasaran kegiatan program PNPM Mandiri Perdesaan adalah masyarakat miskin
84
atau rumah tangga sasaran klasifiksi hampir miskin. Masyarakat merupakan
pemilik kegiatan sehingga keputusan pelaksanaan dan tanggung jawab ada pada
masyarakat. Masyarakat desa mendapat prioritas untuk turut bekerja dalam
pelaksanaan kegiatan terutama bagi masyarakat miskin atau anggota rumah
tangga sasaran. Ketepatan dalam pelaksanaan
Tabel 5.11
Tanggapan Responden Terhadap Proses Pelaksanaan Program
Uraian
Orang
dapat
Otonomi
masyarakat memiliki
kewenangan dalam pembangunan
memilih
hak
dan
Jumlah Responden
Ya
Tidak
%
Orang
90
94,73
5,26
87
85
91,57
89,47
8
10
8,42
10,52
95
100
86
90,52
9,47
83
87,36
12
12,63
85
Kesetaraan dan keadilan gender peranan laki dan
perempuan
mempunyai
kesetaraan
dalam
menikmati dan manfaat pembangunan
Keberlanjutan masyarakat diharapkan berperan dan
menjaga hasil pembangunan
Jumlah
526
92,27
44
7,71
program
86
dilakukan sepanjang tahapan PNPM Mandiri Perdesaan termasuk pelatihan,
sosialisai, perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Hasil dari kegiatan
pemantauan dan pengawasan digunakan untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan
dan penyesuaian terhadap perencanaan. Hasil dari pengawasan ini menjadi
masukan dan penyesuaian terhadap pelaksanaan program maupun dasar
pembinaan kepada pelaku PNPM Mandiri Perdesaan dan masyarakat. Seperti
tampak dalam Tabel 5.12.
Tabel 5.12
Tanggapan Responden Terhadap Pengawasan dan Pengendalian Program
Uraian
Transparansi dan Akutabel masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan memiliki akses terhadap
segala informasi pengelolaan kegiatan yang
dilaksanakan
secara
terbuka
dapat
dipertanggunggugatkan baik secara moral maupun
administrasi
Jumlah
Jumlah Responden
Ya
Tidak
Orang
%
Orang
%
82
86,31
13
13,68
82
86,31
13
13,68
87
program yang dilakukan oleh masyarakat sendiri sebagai pemilik proses dari suatu
kegiatan program dan mereka bertanggung jawab untuk memantau dan
mengawasi proses kegiatan program, sedangkan 13,68 persen responden tidak
mengetahui bahwa pengawasan dan pengendalian partisipatif masyarakat terhadap
pelaksanaan program yang dilakukan oleh masyarakat sendiri itu sendiri,
disebabkan oleh faktor usia responden dalam menjawab. Berdasarkan kriteria
tingkat efektivitas berarti proses pengawasan dan pengendalian program PNPM
tergolong sangat efektif
Efektivitas proses Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd) di Kecamatan Abiansemal dilihat dari indikator proses
perencanaan program, pelaksanaan progran, pengawasan dan pengendalian
program, dapat dilihat pada Tabel 5.10 sampai dengan Tabel 5.12. Dari
perhitungan kumulatif variabel-variabel yang digunakan dalam tingkat efektivitas
proses program PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan besarnya efektivitas yang
cukup tinggi (sangat efektif), yaitu sebesar 93,68 persen seperti dalam Tabel 5.13.
Tabel 5.13
Perhitungan Variabel Efektivitas Proses Program PNPM di Kecamatan
Abiansemal Kabupaten Badung
Target
Realisasi
Variabel
Berorientasi pada masyarakat miskin
kegiatan
yang
dilaksanakan
mengutamakan kepentingan dan
kebutuhan Rumah Tangga Sasaran
Demokratis
dalam pengambilan
keputusan dalam pembangunan oleh
masyarakat
dilakukan
secara
musyawarah dan mufakat
Masyarakat diharapkan berpartisipasi
dan berperan secara aktif dalam
proses
tahapan program dan
Orang
Orang
(%)
Tingkat Efektivitas
Program
95
95
100
Sangat Efektif
95
95
100
Sangat Efektif
95
92
96,84
Sangat Efektif
95
90
94,73
Sangat Efektif
95
87
91,57
Sangat Efektif
88
pengawasannya
Prioritas masyarakat miskin dapat
memilih kegiatan pembangunan
95
85
89,47
Sangat Efektif
95
95
100
Sangat Efektif
95
86
90,52
Sangat Efektif
Bertumpu
pada
pembangunan
manusia kegiatan pembangunan fisik
hendaknya berdampak langsung pada
masyarakat miskin
95
83
87,26
Sangat Efektif
95
82
86,31
Sangat Efektif
950
890
93,68
Sangat Efektif
Rata-rata
x 100 %
Target
89
95 + 95 + 92 + 90+ 87 + 85 + 95 + 86 + 83 + 82
=
x 100 %
95 x 10
890
x 100 %
950
93,68 %
dan
5.3.4
Tingkat Pendapatan
Dilihat dari hasil penelitian terhadap responden yang berjumlah 95 orang
Kabupaten
Badung
mengakibatkan
peningkatan
pendapatan
90
Mandiri Perdesaan menunjukan rasio
efektif).
Tabel 5.14
Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Pendapatan
Jumlah Responden
Jumlah Responden
Ya
Tidak
Jumlah
Orang
86
9
95
(%)
90,53
9,47
100,00
5.3.5
Tabel 5.15
Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Kesempatan Kerja
Jumlah Responden
Jumlah Responden
Ya
Tidak
Jumlah
Orang
86
9
95
(%)
90,53
9,47
100,00
program/akses PNPM
91
kerja responden yaitu sebesar 90,53 persen.Tingkat efektivitas program/akses
PNPM Mandiri Perdesaan dalam hal meningkatkan pendapatan dan kesempatan
kerja menunjukan tingkat efektivitas yang sangat efektif, yaitu sebesar 90,53
persen seperti tampak dalam Tabel 5.16. Hal ini terkait dengan jenis pekerjaan
responden yang sebagian besar di sektor perdagangan, pertanian dan peternakan
yang banyak membutuhkan dana bantuan pembangunan sarana dan prasarana
fisik sehingga akan dapat meningkatkan produksi yang pada akhirnya juga dapat
meningkatkan pendapatan dan peningkatan kesempatan kerja responden. Seperti
tampak pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16
Pendapat Responden Mengenai Pendapatan dan Peningkatan Kesempatan
Kerja di Kec. Abiansemal Kab. Badung
Target
Realisasi
Vaiabel
Orang
Orang
Tingkat Efektivitas
Program
Pendapatan
95
86
90,53
Sangat Efektif
Kesempatan Kerja
95
86
90,53
Sangat Efektif
Rata-rata
95
86
90,53
Sangat Efektif
92
H0
pdt
pdt
> 0 artinya
signifikan
(0,05,95)
sehingga
d
Sd
n
625
476,26
95
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
1
Sumber : Nata Wirawan, 2002
3) Simpulan/Keputusan
93
Oleh karena statistik uji jatuh pada daerah penolakan dimana t hitung =
12,795 lebih besar dari t tabel = 1,658 maka H 0 ditolak, artinya Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
berdampak positif dan
signifikan terhadap
Pendapatan
Rumah Tangga
94
2) Menghitung nilai statistik (uji t) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
t=
=
d
Sd
n
2,43
1,028
95
23,05
(lampiran 12)
Gambar 5.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan HHOH hhHo
Masyarakat Mandiri
Perdesaan
95
diperdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan
pengelolaan pembangunan serta meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya
masyarakat miskin mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
pelestariaan pembangunan. Dengan demikian masyarakat bukan lagi sebagai
objek pembangunan melainkan sebagai subyek pembangunan, masyarakat
diberikan peluang untuk memilih dan menentukan kebutuhannya sendiri dengan
menggali dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki melalui penguatan peran
institusi-institusi lokal atau pelaku-pelaku program lokal, sedangkan pemerintah
berperan sebagai fasilitator dalam pencapaian tujuannya.
Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung di tinjau
dari beberapa indikator yaitu proses perencanaan program, proses pelaksanaan
program, proses pengawasan dan pengendalian peruntukan bantuan program
/akses
96
mengatasi permasalahan kemiskinan yang dihadapi dengan cara penentuan
klasifikasi kesejahteraan yaitu dengan mengelompokkan rumah tangga sasaran di
desa dalam katagori kaya, menengah dan miskin menurut kriteria, sedangkan 1,05
persen responden mengatakan bahwa proses perencanaan yang direncanakan
dalam penggalian gagasan tidak sesuai dengan perencanaan PNPM. Kaufman
(1972) yang dikutip BintoroTjokroaminoto,mendefinisikanperencanaan sebagai
proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan kriteria efektivitas berarti proses
perencanaan program/akses Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perdesaan
di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung terhadap responden tergolong
sangat efektif.
5.4.2
pelaksanaan seluruh rencana yang telah disepakati dalam pertemuan antar desa
bahwa dalam pelaksanaan kegiatan masyarakat merupakan pemilik kegiatan
sehingga keputusan pelaksanaan dan tanggung jawab ada pada masyarakat.
Sedangkan 7,71 persen responden mengatakan bahwa proses pelaksanaan seluruh
rencana yang telah disepakati dalam pertemuan antar desa tidak diketahui oleh
responden. Seperti dikatakan Todaro (2004) bahwa tujuan pembangunan ekonomi
untuk mengahapus atau mengurangi tingkat kemiskinan dan berupaya
menciptakan kesempatan kerja bagi penduduk untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan. Berdasarkan kriteria tingkat efektivitas berarti proses perencanaan
97
program/akses PNPM-MPd di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
terhadap responden tergolong sangat efektif.
5.4.3
dan
98
pelaksana program. Pengawasan eksternal dilakukan antara lain dilakukan oleh
LSM dan wartawan. Dengan adanya keberadaan pemantauan dari pihak lain
bersama pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, diharapkan akan terjadi sinergi
yang mendorong terjadinya forum lintas pelaku dalam rangka pembelajaran
program pemberdayaan masyarakat.
5.4.4
keluarga
rumah
tangga
sasaran.
Dampak
PNPM
dalam
99
program PNPM, meningkat menjadi Rp. 2.691.000. Rata-rata pendapatan rumah
tangga sasaran diasumsikan 50 persen dipengaruhi oleh PNPM mengalami
peningkatan
pendapatan ini dipengaruhi oleh jenis pekerjaan utama responden yang sebagian
besar adalah pedagang, peternakan, tukang bangunan dan pengrajin.
Menurut Mariya Yesseleva, Small and medium size interprise, 2012,
mengatakan dampak dari bantuan kredit mikro adalah peningkatan pendapatan,
ini berarti program/akses
setelah
mendapatkan
bantuan,
responden
penerima
bantuan
mengalami
peningkatan pendapataan yang cukup signifikan. Hal ini juga telah sesuai bila
dihubungkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wirya
(2009) yaitu program PNPM (SPP) memberikan dampak yang
positif dan
5.4.5
100
hasil perhitungan dengan uji beda dua rata-rata pengamatan berpasangan
menunjukan, bahwa nilai t hitung 23,058 lebih besar dari t tabel = 1,658 yang
berarti bahwa H0 ditolak. Ini berarti program/akses PNPM menunjukan hasil
yang baik yaitu program/akses PNPM Mandiri Perdesaan berdampak positif dan
signifikan terhadap kesempatan kerja rumah tangga sasaran di Kecamatan
Abiansemal Kabupaten Badung. Dengan kata lain Pemerintah telah melaksanakan
program yang sesuai dengan tujuan program nasional pemberdayaan masyarakat
dalam penanggulangan kemiskinan yaitu meningkatkan kesempatan kerja dan
kesejahteraan keluarga peserta program.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 95 responden,menyatakan kesempatan
kerjanya meningkat sesudah mendapatkan bantuan program/akses PNPM Mandiri
Perdesaan sebanyak 86 responden atau 90,53 persen, sedangkan sebanyak 9 atau
9,47 persen responden mengatakan tidak mengalami peningkatan kesempatan
kerja tidak terlalu tinggi dikarenakan faktor umur dan tingkat pendidikan
responden. Kesempatan kerja responden dilihat dari jam kerja responden per hari
sebelum dan sesudah menerima bantuan program/akses PNPM. Jam kerja
responden per hari dari 5,86 jam sebelum menerima bantuan program/akses
PNPM, meningkat menjadi 8,29 jam setelah menerima bantuan program/akses
PNPM atau rata-rata meningkat 2,43 jam per hari (lampiran 6). Peningkatan
kesempatan kerja tidak terlalu tinggi, hal ini terkait dengan faktor umur dan
tingkat pendidikan, semakin rendah tingkat pendidikan akan
mempengaruhi
101
Dampak peningkatan kesempatan kerja rumah tangga sasaran setelah
menerima bantuan program/akses PNPM telah sesuai dengan teori yang
dikemukanan oleh (Subagyo, 2000), menyebutkan bahwa ada dua dampak utama
dari pemberian bantuan kredit
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan efektivitas dan dampak
102
perencanaan program 98,94 persen, proses pelaksanaan program 92,27
persen, dan proses pengawasan dan pengendalian program 86,31 persen.
2) Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal
berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan per
bulan rumah tangga sasaran sebesar Rp.2.066.000,- sebelum program
meningkat menjadi Rp. 2.691,000,-setelah program, rata-rata peningkatan
pendapatan responden sebesar Rp.625.000,3) Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berdampak positif dan signifikan
terhadap peningkatan kesempatan kerja rumah tangga sasaran di lihat dari
jam kerja responden per hari dari 5,86 jam sebelum program meningkat
menjadi 8,29 jam setelah program, rata-rata meningkat 2,43 jam per hari.
6.2
Saran
Dari simpulan berdasarkan hasil penelitian, dapat disampaikan beberapa
secara obyektif
103
3) Masyarakat diharapkan menjamin berfungsinya secara berkelanjutan dan
menjaga hasil-hasil kegiatan
desa atau
Arsyad, Dodo, 1998. Program Kredit untuk Rumah Tangga Sasaran sebagai upaya
Pemberdayaan, Jurnal Study Pembangunan, Volume : I No. 2. Halaman
61 - 89.
Aisyiah. 2001. Potret Kemiskinan, Jurnal ekonomi Pembangunan,Surakarta FE
UMS, Volume: 2 (8), Halaman 62-64.
Bayo Ala,Andre.(Editor), 1998. Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan,
Yogjakarta : Liberty.
Bappenas, 2005. Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, Bappenas, UNDP. 2001. Menuju Konsensus Baru
Demokrasi dan Pembangunan Manusia Indonesia, Jakarta.
BKKBN Provinsi Bali, 2001. Pedoman Tata cara Pencatatan dan Pelaporan
Pendataan Keluarga. Bali.
Bustang, Basita G. Sugihen, Margono Slamet, dan Djoko Susanto, 2008. Potensi
Masyarakat dan Kelembagaan Lokal Dalam Pemberdayaan Keluarga
Miskin di Perdesaan, Jurnal Penyuluhan Volume jurnal : 4 Nomor 1
Halaman 39.
104
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Provonsi Bali, 2011. Data RTS
Perkabupaten/kota di provinsi bali menurut klasifikasi berdasararkan data
PPLS tahun 2011.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, 2012. Analisis Updating
Validasi Data Rumah Tangga Sasaran (RTS) Tahun 2012.
________2013, Bappeda Litbang Kabupaten Badung,2013. Badung dalam angka
Tahun 2013
Cahyono,S.Andy. 1998. Karakteristik Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi
Pendapatan Rumah Tangga Penyadap Getah Pinus di Desa Somagede,
Kebumen, Jawa Tengah, Jurnal UGM
Departemen Dalam Negeri, 2007. Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri
Perdesaan. Jakarta.
_________, 2008. Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM Mandiri
Perdesaan, Jakarta
Depatemen Tenaga Kerja RI.1995. Perencanaan tenaga Kerja Nasional (PTKN),
Edisi Pertama, Jakarta
Endah Ernany Triani, 2012. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah
Pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Jumlah
Penduduk Miskin di Kabupaten Berau. Jurnal Ekonomi. Halaman 01-28.
Tahun 2012
Guzey Yildiz Yilmaz & Tesseven Ozlem, Jurnal Modern Akuntansi dan Audit,
Keunggulan Kompetitif dan Clustering UKM Analisis Clustering Efek
pada Kompetisidi Skala Kecil Usaha di Istanbul ISSN 1548-6583
September 2011, Vol. 7, No 9, 994-1003
Heru Nugroho, 1999. Kemiskinan, Ketimpangan dan Pemberdayaan.Yogjakarta:
CV Aditya
Hadi,AP, 2009. Tinjauan terhadap berbagai Program Pemberdayaan Masyarakat
Indonesia. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Agrikarya (PPMA)
IFAD:
http://www.wri.org./publication/content/8329
105
Sandmo, Agnar. 1995 Introduction the Welfere Economics of Welfare State. The
Scandinavian Journal of Economics Volume : 97 Nomor 4 pp 469-476
Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari
Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sajogyo, Sumantoro. 2005. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Dalam Kancah
Globalisasi. Sains (Yayasan Sajogyo Inti Utama) Cetakan Pertama, 2005
Sumaryadi,2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonomi & Pemberdayaan
Masyarakat. Jakarta : CV Citra Utama.
Sumartono, 2009. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Ekonomi
Desa, Jurnal Wacana Volume : 12 Nomor 2 April 2009
images.soemartono.multiplycontent.com.
106
Subagyo, 2000. Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan dalam Pemberdayaan
Masyarakat Studi kasus di Kabupaten Jawa Timur (tesis).
Sasongko,Sri Sundari, 2009.
Jakarta : BKKBN Pusat.
107
Lampiran 1
Nomor Responden :
KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM NASIONAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN TERHADAP
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KESEMPATAN KERJA
RUMAH TANGGA SASARAN DI KECAMATAN ABIANSEMAL
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mengisi titik-titik pada setiap
pertanyaan atau dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang
tersedia yang paling cocok dengan keadaan yang sebenarnya.
A.
IDENTITAS RESPONDEN
1.Nama
: ..........................................
2.Umur
: ......
3.Pendidikan
: ......
108
4.Status
: 1. Kawin
2. Belum kawin
6.
2. Perempuan
Jumlah Keluarga
: ..
: ..
Dusun/Lingkungan
: ..
Desa/Kelurahan
: ..
Kecamatan
: .
7.
3. Janda/Duda
2. Tidak
Jika Ya, sebutkan lapangan pekerjaan yang saudara lakukan saat ini :
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanian
Perdagangan
Tukang bangunan/Buruh bangunan
Sopir
Jasa lainnya
8.
Saat ini, berapa jam saudara/i menghabiskan waktu setiap hari untuk bekerja
.. jam
9.
: ..
: ..
: ..
: Rp. ..
109
2. Air minum/ air bersih : Rp. ..
3. Pakaian
: Rp. ..
4. Listrik
: Rp. ..
5. Biaya sekolah
: Rp. ..
6. Modal usaha
: Rp. ..
7. Tabungan
: Rp. ...
8. Perbaikan sarana
: Rp. ...
9. Lain -lain
: Rp. ...
B.
EFEKTIVITAS
a) Perencanaan program
1.
2.
5.
2. Tidak
kegiatan program
2. Tidak
b) Pelaksanaan Program
1.
2.
2. Tidak
3.
2. Tidak
110
1. Ya
2. Tidak
4.
5.
6.
2. Tidak
Apakah saudara mengetahui kegiatan yang dibiayai melalui BLM PNPM Mandiri Perdesaan harus di jaga dan lestarikan :
1. Ya
7.
2. Tidak
c) Pelaksanaan Pengawasan
1.
2.
2. Tidak
2. Tidak
C. DAMPAK PROGRAM
1.
2. Tetap
3. Menurun
111
3.
4.
pendapatan ? 1. Ya
2. Tidak
Kalau Ya, berapa pendapatan saudara/i perbulan setelah mendapatkan bantuan
/ akses PNPM ? Rp. ........................................
5.
6.
2. Tidak
2. Tidak
Badung, .
Responden
112
Lampran 2
Rekapitulasi Data Identitas Responden
No
Nama responden
Alamat
Umur
(Th)
Jenis kelamin
Status
Pendidikan
40
Laki-Laki
Kawin
SLTP
Ni Made Riani
39
Perempuan
Kawin
SD
I Made Subarman
42
Laki-Laki
Kawin
SMA
39
Laki-Laki
Kawin
SMA
I Wayan Arsana
38
Laki-Laki
Kawin
SMA
Ni Made Kermari
40
Perempuan
Kawin
SMA
I wayan Suparta
Br.Batubayan Taman
42
Laki-Laki
Kawin
SMA
I wayan Meryana
47
Laki-Laki
Kawin
SMA
I Made Setabudhi
44
Laki-Laki
Kawin
SMA
10
I Nyoman Tangsi
42
Laki-Laki
Kawin
SLTP
11
I Ketut Suaka
42
Laki-Laki
Kawin
SLTP
12
Ni Made Suadi
45
Laki-Laki
Kawin
SMA
13
Ni Nyoman Ratnadani
43
Perempuan
Kawin
SMA
14
I Putu Putra
41
Laki-Laki
Kawin
Diploma
15
26
Perempuan
Kawin
SMA
16
36
Perempuan
Kawin
SMA
17
Ni Wayan Padmi
43
Perempuan
Kawin
SLTP
18
Komang Trisnawati
39
Perempuan
Kawin
Diploma
19
Ni Wayan Sukerti
31
Perempuan
Kawin
SMA
20
Ni Wayan Sepiani
38
Perempuan
Kawin
SMA
21
43
Perempuan
Kawin
SMA
22
I Wayan Madiartha
34
Laki-Laki
Kawin
SMA
23
I Nyoman Sarjana
31
Laki-Laki
Kawin
SMA
24
I Made Reca
42
Laki-Laki
Kawin
SMA
25
I Made Diana
36
Laki-Laki
Kawin
SLTP
26
I Ketut Ardana
38
Laki-Laki
Kawin
SLTP
27
I Putu Wilentara
24
Laki-Laki
Kawin
SMA
28
I Ketut Nesa
51
Laki-Laki
Kawin
SMA
29
29
Laki-Laki
Kawin
Diploma
30
I Wayan Pawitra
37
Laki-Laki
Kawin
SMA
31
53
Laki-Laki
Kawin
SMA
32
Ni Luh Sukerti
48
Perempuan
Kawin
SLTP
33
42
Perempuan
Kawin
SLTP
113
34
41
Perempuan
Kawin
SMA
35
44
Perempuan
Kawin
SMA
36
49
Perempuan
Kawin
SMA
37
Putu Juliastuti
44
Perempuan
Kawin
SMA
38
Luh Ertiasih
40
Perempuan
Kawin
SMA
39
45
Perempuan
Kawin
SMA
40
Ni Nyoman Karmini
41
Perempuan
Kawin
SMA
41
45
Perempuan
Kawin
SMA
42
I Ketut Suwitra
56
Perempuan
Kawin
SMA
43
42
Laki-Laki
Kawin
SLTP
44
I Wayan Gendra
64
Laki-Laki
Kawin
Tamat SD
45
I Made Subawa
Br. Ulapan II
42
Laki-Laki
Kawin
SMA
46
I Wayan Sudirta
39
Laki-Laki
Kawin
Diploma
47
38
Laki-Laki
Kawin
Diploma
48
I Wayan Rangkip
64
Perempuan
Janda
Tamat SD
49
42
Laki-Laki
Kawin
Diploma
50
I Nyoman Soka
49
Laki-Laki
Kawin
SMA
51
I Ketut Merta
40
Laki-Laki
Kawin
SMA
52
51
Laki-Laki
Kawin
SLTP
53
I Wayan Tama
41
Laki-Laki
Kawin
SMA
54
I Wayan Kayun
38
Laki-Laki
Kawin
SMA
55
I Ketut Grues
61
Laki-Laki
Duda
Tamat SD
56
I Gede Sulaka
34
Laki-Laki
Kawin
SMA
57
I Nyoman Patri
45
Perempuan
Kawin
SLTP
58
25
Laki-Laki
Kawin
SMA
59
Ni Nyoman Tantri
49
Perempuan
Kawin
SMA
60
I Made Denia
44
Laki-Laki
Kawin
Diploma
61
I Made Astada
48
Laki-Laki
Kawin
SMA
62
I Made Sujana
36
Laki-Laki
Kawin
SMA
63
42
Laki-Laki
Kawin
Diploma
64
I Kadek Sudirta
40
Laki-Laki
Kawin
Diploma
65
I Wayan Suarta
49
Laki-Laki
Kawin
SLTP
66
I Nyoman Terima
40
Laki-Laki
Kawin
Diploma
67
28
Laki-Laki
Kawin
SMA
68
I Ketut Darmayasa
43
Laki-Laki
Kawin
Diploma
114
69
I Nyoman Badra
43
Laki-Laki
Kawin
SMA
70
I Nyoman Suparta
43
Laki-Laki
Kawin
SMA
71
I Ketut Suta
46
Laki-Laki
Kawin
SLTP
72
Made Ardika
32
Laki-Laki
Kawin
SMA
73
41
Laki-Laki
Kawin
SMA
74
I Made Muter
42
Laki-Laki
Kawin
Diploma
75
28
Laki-Laki
Kawin
Diploma
76
Made Kartayasa
41
Laki-Laki
Kawin
SMA
77
I Ketut Suardana
31
Laki-Laki
Kawin
SMA
78
Wayan Diantara
33
Laki-Laki
Kawin
SMA
79
Nyoman Sukarma
39
Laki-Laki
Kawin
Diploma
80
I Ketut Merta
55
Laki-Laki
Kawin
SLTP
81
I Putu Miasa
36
Laki-Laki
Kawin
SLTP
82
I Made Sudirta
35
Laki-Laki
Kawin
SMA
83
I Ketut Danta
34
Laki-Laki
Kawin
SMA
84
I Putu Miasa
45
Laki-Laki
Kawin
Tamat SD
85
I Nyoman Wisnawa
33
Laki-Laki
Kawin
SM A
86
I Made Suardana
39
Laki-Laki
Kawin
Diploma
87
I Made Sumadi
58
Laki-Laki
Kawin
Tamat SD
88
Wayan Mara
50
Laki-Laki
Kawin
SLTP
89
I Made Karya
39
Laki-Laki
Kawin
SMA
90
Made Sudarsana
33
Laki-Laki
Kawin
SMA
91
40
Laki-Laki
Kawin
SLTP
92
Nyoman Sentana
32
Laki-Laki
Kawin
Diploma
93
Nyoman Suputra
37
Laki-Laki
Kawin
SMA
94
39
Laki-Laki
Kawin
Diploma
95
I Made Narsa
40
Laki-Laki
Kawin
SMA
115
Lampiran 3
116
Nama Responden
Alamat
Umur
20 - 29
30-39
40-49
Ni Made Riani
I Made Subarman
I Wayan Arsana
Ni Made Kermari
I wayan Suparta
Br.Batubayan Taman
I wayan Meryana
I Made Setabudhi
10
I Nyoman Tangsi
11
I Ketut Suaka
12
Ni Made Suadi
13
Ni Nyoman Ratnadani
14
I Putu Putra
15
16
17
Ni Wayan Padmi
18
Komang Trisnawati
19
Ni Wayan Sukerti
20
Ni Wayan Sepiani
21
22
I Wayan Madiartha
23
I Nyoman Sarjana
24
I Made Reca
25
I Made Diana
26
I Ketut Ardana
27
I Putu Wilentara
28
I Ketut Nesa
29
30
I Wayan Pawitra
31
32
Ni Luh Sukerti
33
34
35
36
37
Putu Juliastuti
38
Luh Ertiasih
39
40
Ni Nyoman Karmini
50-59
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
117
41
42
I Ketut Suwitra
43
44
I Wayan Gendra
45
I Made Subawa
Br. Ulapan II
46
I Wayan Sudirta
47
48
I Wayan Rangkip
49
50
I Nyoman Soka
51
I Ketut Merta
52
53
I Wayan Tama
54
I Wayan Kayun
55
I Ketut Grues
56
I Gede Sulaka
57
I Nyoman Patri
58
59
Ni Nyoman Tantri
60
I Made Denia
61
I Made Astada
62
I Made Sujana
63
64
I Kadek Sudirta
65
I Wayan Suarta
66
I Nyoman Terima
67
68
I Ketut Darmayasa
69
I Nyoman Badra
70
I Nyoman Suparta
71
I Ketut Suta
72
Made Ardika
73
74
I Made Muter
75
76
Made Kartayasa
77
I Ketut Suardana
78
Wayan Diantara
79
Nyoman Sukarma
80
I Ketut Merta
81
I Putu Miasa
82
I Made Sudirta
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
118
83
I Ketut Danta
84
I Putu Miasa
85
I Nyoman Wisnawa
86
I Made Suardana
87
I Made Sumadi
88
Wayan Mara
89
I Made Karya
90
Made Sudarsana
91
92
Nyoman Sentana
93
Nyoman Suputra
94
95
I Made Narsa
1
1
1
1
1
Jumlah
39
27
14
Lampiran 4
Rekapitulasi Data Efektivitas Responden
No
Nama responden
Berorientasi
Demokratis
Partisipasi
Prioritas
Otonomi
Desentra
lisasi
Bertumpu
Keseta
raan
Keberl
anjuta
n
I Gst Md Mustika
Ni Made Riani
I Made Subarman
I Gst Md Sukadana
I Wayan Arsana
Ni Made Kermari
I wayan Suparta
I wayan Meryana
I Made Setabudhi
10
I Nyoman Tangsi
11
I Ketut Suaka
12
Ni Made Suadi
13
Ni Ny Ratnadani
14
15
I Putu Putra
I Gst Agung Ayu
Sumariati
16
17
Ni Wayan Padmi
18
Komang Trisnawati
19
Ni Wayan Sukerti
20
Ni Wayan Sepiani
21
22
I Wayan Madiartha
23
I Nyoman Sarjana
119
24
I Made Reca
25
I Made Diana
26
I Ketut Ardana
27
I Putu Wilentara
28
I Ketut Nesa
29
30
I Wayan Pawitra
31
32
Ni Luh Sukerti
33
34
35
36
37
Putu Juliastuti
38
Luh Ertiasih
39
40
41
Ni Nyoman Karmini
I Dewa Agung Ayu
Puspawati
42
I Ketut Suwitra
43
44
I Wayan Gendra
45
I Made Subawa
46
I Wayan Sudirta
47
48
49
I Wayan Rangkip
Si Gede Nyoman
Kawisuda
50
I Nyoman Soka
51
I Ketut Merta
52
53
I Wayan Tama
54
I Wayan Kayun
55
I Ketut Grues
56
I Gede Sulaka
57
I Nyoman Patri
58
59
Ni Nyoman Tantri
60
I Made Denia
61
I Made Astada
62
63
I Made Sujana
I Nyoman Oka
Sunarjaya
64
I Kadek Sudirta
65
I Wayan Suarta
120
66
I Nyoman Terima
67
68
I Ketut Darmayasa
69
I Nyoman Badra
70
I Nyoman Suparta
71
I Ketut Suta
72
73
Made Ardika
I Gst Ketut Lor
Adnyana
74
I Made Muter
75
76
Made Kartayasa
77
I Ketut Suardana
78
Wayan Diantara
79
Nyoman Sukarma
80
I Ketut Merta
81
I Putu Miasa
82
I Made Sudirta
83
I Ketut Danta
84
I Putu Miasa
85
I Nyoman Wisnawa
86
I Made Suardana
87
I Made Sumadi
88
Wayan Mara
89
I Made Karya
90
Made Sudarsana
91
92
Nyoman Sentana
93
Nyoman Suputra
94
95
I Made Narsa
Lampiran 5
Jumlah Pendapatan Per bulan Responden Sebelum dan Sesudah Mengikuti Program PNP
rupiah)
No
1
2
3
4
5
6
Nama responden
I Gusti Made Mustika
Ni Made Riani
I Made Subarman
I Gusti Made Sukadana
I Wayan Arsana
Ni Made Kermari
Alamat
Br. Raketan Taman
Br. Raketan Taman
Br. Jempeng Taman
Br. Tebejero Taman
Br. Tabah Taman
Br. Batubayan Taman
Pend sbl
Pend ssd
Selisih di
1300
1250
1300
1300
1300
3100
2500
1550
2400
1550
1500
3100
1200
300
1100
250
200
0
625
625
625
625
625
625
(d
121
7
8
9
10
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
I wayan Suparta
I wayan Meryana
I Made Setabudhi
I Nyoman Tangsi
I Ketut Suaka
Ni Made Suadi
Ni Nyoman Ratnadani
I Putu Putra
Ni Wayan Padmi
Komang Trisnawati
Ni Wayan Sukerti
Ni Wayan Sepiani
Ni Made Rai Sutarmi
I Wayan Madiartha
I Nyoman Sarjana
I Made Reca
I Made Diana
I Ketut Ardana
I Putu Wilentara
I Ketut Nesa
I Wayan Pawitra
Si Gede Nyoman Badri
2000
2000
3000
2800
2500
3200
3500
3500
500
1200
500
700
625
625
625
625
3000
4200
1200
625
2500
3500
1000
625
2000
2500
500
625
2250
3000
750
625
2000
3500
1500
625
3100
3100
625
2000
3550
1550
625
2000
3050
1050
625
1300
1500
200
625
2000
2500
500
625
1300
1900
600
625
1200
2500
1300
625
1000
1600
600
625
1900
3000
1100
625
2500
3500
1000
625
2000
3300
1300
625
2000
3200
1200
625
1800
3100
1300
625
2200
3500
1300
625
1500
2000
500
625
1900
2500
600
625
122
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
4
6
4
7
4
8
4
9
5
0
5
1
5
2
5
3
Ni Luh Sukerti
Putu Juliastuti
Luh Ertiasih
Ni Nyoman Karmini
I Ketut Suwitra
I Wayan Gendra
I Made Subawa
Br. Ulapan II
I Wayan Sudirta
I Nyoman Soka
I Ketut Merta
I Wayan Tama
2100
3000
900
625
2500
2800
300
625
2400
2700
300
625
2250
2450
200
625
2450
3650
1200
625
2700
2900
200
625
2100
2400
300
625
2250
2750
500
625
2450
2750
300
625
2300
2550
250
625
2200
3500
1300
625
2700
4500
1800
625
2650
2800
150
625
2500
3000
500
625
2500
2800
300
625
2400
2700
300
625
1300
1900
600
625
1200
1500
300
625
1000
1600
600
625
2400
3200
800
625
2400
2700
300
625
2250
2450
200
625
123
5
4
5
5
5
6
5
7
5
8
5
9
6
0
6
1
6
2
6
3
6
4
6
5
6
6
6
7
6
8
6
9
7
0
7
1
7
2
7
3
7
4
7
5
7
I Wayan Kayun
I Ketut Grues
I Gede Sulaka
I Nyoman Patri
Ni Nyoman Tantri
I Made Denia
I Made Astada
I Made Sujana
I Kadek Sudirta
I Wayan Suarta
I Nyoman Terima
I Ketut Darmayasa
I Nyoman Badra
I Nyoman Suparta
I Ketut Suta
Made Ardika
I Made Muter
Komang Alit Suarjana
Made Kartayasa
2100
2400
300
625
2250
2750
500
625
1200
1500
300
625
1000
1600
600
625
1900
2000
100
625
1500
1500
625
2000
2300
300
625
2200
3500
1300
625
2300
2550
250
625
1800
2250
450
625
2500
2800
300
625
2400
2700
300
625
2250
2450
200
625
3450
3650
200
625
2700
2900
200
625
2100
2400
300
625
2250
2750
500
625
2450
2750
300
625
2300
2555
255
625
2200
3500
1300
625
2000
3500
1500
625
2000
2800
800
625
2500
3000
500
625
124
6
7
7
7
8
7
9
8
0
8
1
8
2
8
3
8
4
8
5
8
6
8
7
8
8
8
9
9
0
9
1
9
2
9
3
9
4
9
5
I Ketut Suardana
Wayan Diantara
Nyoman Sukarma
I Ketut Merta
I Putu Miasa
I Made Sudirta
I Ketut Danta
I Putu Miasa
I Nyoman Wisnawa
I Made Suardana
I Made Sumadi
Wayan Mara
I Made Karya
Made Sudarsana
Nyoman Sentana
Nyoman Suputra
I Made Narsa
TOTAL
1300
1900
600
625
2200
3500
1300
625
1000
1600
600
625
1900
2500
600
625
1500
1500
625
2000
2300
300
625
2000
2200
200
625
1800
2100
300
625
2200
2540
340
625
1500
1800
300
625
1900
2000
100
625
2800
3000
200
625
2000
4200
2200
625
2500
3000
500
625
2000
2500
500
625
2250
3000
750
625
2000
3500
1500
625
2000
3500
1500
625
2300
2550
250
625
196300
255695
59395
Perhitungan :
a) Rata-rata pendapatan responden per bulan sebelum menerima bantuan program /akses PNPM diuraikan sebagai berikut
Jumlah pendapatan responden sebelum program/akses PNPM / Jumlah responden : 196.300 / 95 = 2.066 ribu rupiah
b) Rata-rata pendapatan responden per bulan sesudah menerima bantuan program/akses PNPM diuraikan sebagai berikut.
125
Jumlah pendatan responden sesudah program/akses PNPM /Jumlah responden : 255.695 / 95 = 2.691 ribu rupiah
c) Rata-rata peningkatan pendapatan responden sesudah menerima bantuan program/akses PNPM diuraikan sebagai beriku
Jumlah peningkatan pendapatan responden sesudah menerima bantuan program/akses PNPM : 59.395/95 = 625 ribu rupi
Keterangan :
a) Nilai selisih pendapatan (di) diperoleh dari, pendapatan sesudah menerima bantuan program/akses PNPM - pendapatan
menerima bantuan program/akses PNPM.
b) Nilai d ( pendapatan rata-rata sesudah menerima bantuan program/akses PNPM) diperoleh dari, jumlah nilai selisih
pendapatan (di) / jumlah responden.
Lampiran 6
Jumlah Jam Kerja Responden Sebelum dan Sesudah Mengikuti Program PNPM (d
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Nama Responden
I Gusti Made Mustika
Ni Made Riani
I Made Subarman
I Gusti Made Sukadana
I Wayan Arsana
Ni Made Kermari
I wayan Suparta
I wayan Meryana
I Made Setabudhi
I Nyoman Tangsi
I Ketut Suaka
Ni Made Suadi
Ni Nyoman Ratnadani
I Putu Putra
I Gst Agung Ayu Sumariati
Ni Made Rai Suyasti
Ni Wayan Padmi
Komang Trisnawati
Ni Wayan Sukerti
Ni Wayan Sepiani
Ni Made Rai Sutarmi
I Wayan Madiartha
I Nyoman Sarjana
I Made Reca
I Made Diana
I Ketut Ardana
I Putu Wilentara
I Ketut Nesa
Alamat
Br. Raketan Taman
Br. Raketan Taman
Br. Jempeng Taman
Br. Tebejero Taman
Br. Tabah Taman
Br. Batubayan Taman
Br.Batubayan Taman
Br. Pegongan Taman
Br. Ketogan, Taman
Br. Pegongan Taman
Br. Ketogan Taman
Br. Sangging Sibangkaja
Br. Sangging Sibangkaja
Br. Lambing Sibangkaja
Br. Sangging Sibangkaja
Br. Piakan Sibangkaja
Br. Tengah Sibangkaja
Br. Saren Sibangkaja
Br. Tengah Sibangkaja
Br. Sangging Sibangkaja
Br. Sangging Sibangkaja
Br. Bersih Darmasaba
Br. Bersih Darmasaba
Br. Bersih Darmasaba
Br. Bersih Darmasaba
Br. Bersih Darmasaba
Br. Bersih Darmasaba
Br. Bersih Darmasaba
Jam
Kerja
Sebelum
5
5
6
4
6
5
5
5
6
6
6
5
4
4
7
6
7
7
8
7
6
6
5
6
7
7
6
6
Jam
Kerja
Sesudah
8
8
8
7
8
9
8
8
8
8
9
8
8
8
9
10
8
9
9
10
10
8
8
10
10
10
10
10
selisih
di
3
3
2
3
2
4
3
3
2
2
3
3
4
4
2
4
1
2
1
3
4
2
3
4
3
3
4
4
(di- d
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
-0,5
-0,5
0,4
-0,5
0,4
-1,5
-0,5
-0,5
0,4
0,4
-0,5
-0,5
-1,5
-1,5
0,4
-1,5
1,4
0,4
1,4
-0,5
-1,5
0,4
-0,5
-1,5
-0,5
-0,5
-1,5
-1,5
126
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
8
6
6
8
7
6
6
7
6
5
6
5
6
5
10
8
8
9
8
8
8
8
9
8
8
9
8
7
2
2
2
1
1
2
2
1
3
3
2
4
2
2
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
0,4
0,4
0,4
1,4
1,4
0,4
0,4
1,4
-0,5
-0,5
0,4
-1,5
0,4
0,4
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
6
6
5
6
6
6
6
6
5
7
5
6
5
5
7
7
6
7
7
7
6
6
6
5
5
6
5
6
9
8
8
10
10
10
10
8
7
8
8
9
8
7
9
8
6
9
7
8
7
8
8
8
7
9
9
7
3
2
3
4
4
4
4
2
2
1
3
3
3
2
2
1
0
2
0
1
1
2
2
3
2
3
4
1
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
-0,5
0,4
-0,5
-1,5
-1,5
-1,5
-1,5
0,4
0,4
1,4
-0,5
-0,5
-0,5
0,4
0,4
1,4
2,4
0,4
2,4
1,4
1,4
0,4
0,4
-0,5
0,4
-0,5
-1,5
1,4
127
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
I Ketut Suta
Made Ardika
I Gst Ketut Lor Adnyana
I Made Muter
Komang Alit Suarjana
Made Kartayasa
I Ketut Suardana
Wayan Diantara
Nyoman Sukarma
I Ketut Merta
I Putu Miasa
I Made Sudirta
I Ketut Danta
I Putu Miasa
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
I Nyoman Wisnawa
Br. Dlod Pasar Blahkiuh
5
8
3
2,43
-0,5
I Made Suardana
Br. Padang Punggul
5
8
3
2,43
-0,5
I Made Sumadi
Br. Teguan Punggul
6
8
2
2,43
0,4
Wayan Mara
Br. Tengah Punggul
6
9
3
2,43
-0,5
I Made Karya
Br. Teguan Bongkasa
6
9
3
2,43
-0,5
Made Sudarsana
Br. Kutaraga Bongkasa
5
7
2
2,43
0,4
I Wayan Murtika yasa
Br. Selat Selat
5
7
2
2,43
0,4
Nyoman Sentana
Br. Mekarsari Selat
7
9
2
2,43
0,4
Nyoman Suputra
Br. Muluk babi Sangeh
5
8
3
2,43
-0,5
Gusti Made Lastra
Br. Karang dalem II
4
8
4
2,43
-1,5
I Made Narsa
Br. Tegal Kuning
5
9
4
2,43
-1,5
Jumlah
557
788
231
-0,1
Perhitungan :
a) Rata-rata jam kerja responden per hari sebelum menerima bantuan program /akses PNPM diuraikan sebagai berikut.
Jumlah jam kerja responden sebelum program/akses PNPM / Jumlah responden : 557/95 = 5,86 jam
b) Rata-rata jam kerja responden per hari sesudah menerima bantuan program/akses PNPM diuraikan sebagai berikut.
Jumlah jam kerja responden sesudah progra/akses PNPM /Jumlah responden : 788 / 95 = 8,29 jam
c) Rata-rata peningkatan jam kerja responden sesudah menerima bantuan program/akses PNPM diuraikan sebagai berikut.
Jumlah peningkatan jam kerja responden sesudah menerima bantuan program/akses PNPM : 231 / 95 = 2,43 jam
Keterangan :
a) Nilai selisih jam kerja (di) diperoleh dari, jam kerja sesudah menerima bantuan program/akses PNPM - jam kerja sebelum
bantuan program/akses PNPM.
b) Nilai d ( jam kerja rata-rata sesudah menerima bantuan program/akses PNPM) diperoleh
darijumlah nilai selisih jam kerja (di) / jumlah responden
Lampiran 7
6
6
6
6
7
7
6
5
5
7
6
5
5
5
8
7
8
8
8
9
7
8
8
7
8
7
7
8
2
1
2
2
1
2
1
3
3
0
2
2
2
3
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
2,43
0,4
1,4
0,4
0,4
1,4
0,4
1,4
-0,5
-0,5
2,4
0,4
0,4
0,4
-0,5
128
Perhitungan Kumulatif Efektivitas Program PNPM Mandiri Perdesaan di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
Realisasi
Efektivitas Program
x 100 %
Target
95 + 95 + 92 + 90+ 87 + 85 + 95 + 86 + 83 + 82
=
x 100 %
95 x 10
890
x 100 %
950
93,68 %
Lampiran 8
Perhitungan perubahan Pendapatan Responden setelah menerima bantuan / akses
Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
di d
()2
n1
Sd =
21.321.250
951
= 476,26
Maka,
t
=
d
Sd
n
625
476,26
95
= 12,795
d
Sd
n
129
Lampiran 9
Perhitungan perubahan Jam Kerja Responden setelah menerima bantuan / akses
Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
di d
()2
n1
Sd =
99,3055
951
= 1,028
Maka,
t
=
d
Sd
n
2,43
1,028
95
= 23,058
d
Sd
n
130
Lampiran 10
Tabel Distribusi t
df=v
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
40
60
120
0.25
1
0.816
0.765
0.741
0.727
0.718
0.711
0.706
0.705
0.7
0.697
0.695
0.694
0.692
0.691
0.69
0.689
0.688
0.688
0.687
0.686
0.686
0.685
0.685
0.684
0.684
0.684
0.683
0.683
0.683
0.681
0.679
0.677
0.674
0.2
1.376
1.061
0.978
0.941
0.92
0.906
0.896
0.889
0.883
0.879
0.876
0.875
0.87
0.868
0.866
0.865
0.863
0.862
0.861
0.86
0.859
0.858
0.858
0.857
0.856
0.856
0.855
0.855
0.854
0.854
0.851
0.848
0.845
0.842
0.15
1.963
1.386
1.25
1.19
1.156
1.134
1.119
1.108
1.1
1.093
1.088
1.083
1.079
1.076
1.074
1.071
1.069
1.067
1.066
1.064
1.063
1.061
1.06
1.059
1.058
1.058
1.057
1.056
1.055
1.055
1.05
1.046
1.041
1.036
0.1
3.078
1.886
1.638
1.533
1.476
1.44
1.415
1.397
1.383
1.372
1.363
1.356
1.35
1.345
1.341
1.337
1.333
1.33
1.328
1.325
1.323
1.321
1.319
1.318
1.316
1.315
1.414
1.313
1.311
1.31
1.303
1.296
1.289
1.282
0.05
6.314
2.92
2.353
2.132
2.015
1.943
1.895
1.86
1.833
1.812
1.796
1.782
1.771
1.761
1.753
1.746
1.74
1.734
1.729
1.725
1.721
1.717
1.714
1.711
1.708
1.706
1.703
1.701
1.699
1.697
1.684
1.671
1.658
1.645
0.025
0.01
0.005
12.706 31.812 63.657
4.303 6.965 9.925
3.812 4.542 5.841
2.776 3.747 4.604
2.571 3.365 4.032
2.447 3.143 3.707
2.365 2.998 3.499
2.306 2.896 3.355
2.262 2.821
3.25
2.228 2.764 3.169
2.201 2.718 3.106
2.179 2.681 3.055
2.16
2.65
3.012
2.145 2.624 2.977
2.131 2.602 2.947
2.12
2.583 2.921
2.11
2.567 2.898
2.101 2.552 2.878
2.093 2.539 2.861
2.086 2.528 2.845
2.08
2.518 2.831
2.074 2.508 2.819
2.069
2.5
2.807
2.064 2.492 2.797
2.06
2.485 2.787
2.056 2.479 2.779
2.052 2.473 2.771
2.081 2.467 2.763
2.045 2.462 2.756
2.042 2.457
2.75
2.021 2.423 2.704
2.000
2.39
2.66
1.98
2.358 2.617
1.96
2.326 2.576
131
Lampiran 11
Uji t Perbedaan Pendapatan Sebelum dan Sesudah PNPM - MP
T- Test
Paired Samples Statistics
Pair
1
Mean
2691,52
63
2066,31
58
pend_ssd
pend_sbl
Std.
Deviation
N
95
681,00992
95
519,79139
Std.
Error
Mean
69,8701
4
53,3294
7
N
Pair
1
pend_ssd &
pend_sbl
95
,716
Sig.
,000
Mean
Pai
r1
Paired Differences
Std.
Std.
95% Confidence
Deviati Error
Interval of the
on
Mean
Difference
Lower
Upper
pend_ss 625,210 476,258 48,863 528,191 722,229
d53
09
05
80
25
pend_sb
Si
g.
(2
ta
il
ed
df )
12,7 94
95
,
0
0
132
Lampiran 12
Uji t Perbedaan Kesempatan Kerja Sebelum dan Sesudah PNPM-MP
T-Test
Pair
1
jamkerja_ss
d
jamkerja_sb
l
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
8,2947
95
,93255
,09568
5,8632
95
,88258
,09055
Pair
1
jamkerja_ssd
&
jamkerja_sbl
Correlatio
n
Sig.
95
,360
,000
Mean
Pai
r1
Paired Differences
Std.
Std. Error 95% Confidence
Devi Mea
Interval of the
ation
n
Difference
Lower Upper
,
2,22220 2,6409 23,0
1054
6
58
5
df
9
4
Sig.
(2taile
d)
,000
133
bl