Anda di halaman 1dari 37

VISUM et

REPERTUM
Oleh:
dr. Rosmawaty M.Ked (FOR) SpF

PENDAHULUAN

Dalam tugas dokter sehari-hari selain


melakukan pemeriksaan diagnostik
memberikan pengobatan dan perawatan
kepada pasien, dokter juga mempunyai
tugas melakukan pemeriksaan medik untuk
tujuan membantu penegakan hukum, baik
untuk korban hidup maupun mati.

Tujuan membantu penegakan hukum


antara lain: pembuatan VeR terhadap
seseorang yang dikirim oleh
polisi(penyelidik) karena diduga sebagai
korban tindak pidana, baik peristiwa kll,
kecelakaan kerja, penganiayaan,
pembunuhan, dan pemerkosaan,maupun
korban meninggal yang pada pemeriksaan
pertama polisi,terhadap kecurigaan akan
kemungkinan adanya tindak pidana.

DEFINISI
VeR

Keterangan yang dibuat oleh dokter


atas permintaan penyidik yang
berwenang mengenai hasil
pemeriksaan medik terhadap manusia,
baik hidup atau mati ataupun bagian
dari tubuh manusia, berdasarkan
keilmuannya dan dibawah sumpah
untuk kepentingan peradilan .

BEBERAPA DASAR HUKUM YANG


BERKAITAN DENGAN VISUM et
REPERTUM

pasal 44 KUHP
tidak dipidana seseorang melakukan perbuatan karena
jiwanya cacat atau terganggu karena penyakit.
Pasal 89 KUHP
membuat orang pingsan dan tidak berdaya sama dengan
melakukan kekerasan
Pasal 90 KUHP: luka berat
Pasal 133 KUHAP ayat 2:
Keterangan ahli di buat dalam bentuk tertulis
Pasal 134 KUHAP :
Penyidik wajib memberikan penjelasan tentang perlunya
dilakukan pembedahan.

Pasal 222 KUHP


mencegah,menghalangi pemeriksaan mayat pidana penjara 9
bulan atau denda 4500 rupiah
Pasal 285 KUHP
memaksa bersetubuh diluar perkawinan,diancam memperkosa
pidana penjara 12 tahun
Pasal 186 KUHP
Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang
pengadilan.
Pasal 341 KUHP
seorang ibu karena takut ketahuan membunuh anak sendiri pidana
7 tahun.
Intruksi kapolri No.INS/E/20/IX/75:
tata cara permohonan Visum

Tata cara permohonan visum et


repertum
1. Permohonan

harus secara tertulis,tidak dibenarkan


secara lisan,melalui telepon atau melalui pos.
2. Korban adalah barang bukti,maka surat permohonan
visum et repertum harus diserahkan sendiri oleh
petugas kepolisian bersama-sama
korban,tersangka,atau barang bukti lain kepada dokter.
3. Tidak dibenarkan mengajukan permintaan visum et
repertum tentang sesuatu peristiwa yang telah
lampau,mengingat rahasia kedokteran(instruksi Kapolri
No.INS/E/20/IX/75).
4. Permintaan diajukan kepada dokter ahli pemerintah
sipil,dokter pemerintah sipil atau ahli kedokteran
kehakiman pemerintah sipil untuk korban yang
meninggal dunia.

JENIS Visum et Repertum


V et R Korban Hidup
V et R Perlukaan
V et R Psikiatrik
V et R Kejahatan Susila
V et R Korban Mati / Jenazah

seketika

sementara

lanjutan

V e R (Perlukaan) Seketika
Pada luka yang tidak perlu
perawatan
Langsung dibuatkan visum
Kesimpulan berisi :
Jenis luka
Jenis Kekerasan
Kualifikasi lukaRINGAN/KUHP 352

Derajat Luka / Kualifikasi


Luka
Luka Derajat I
Penganiayaan/Luka Ringan(Pasal 352 KUHP)
> Tidak mengakibatkan penyakit maupun
halangan dalam melakukan pekerjaan /jabatan

Luka Derajat II
Penganiayaan / Luka Sedang
> Mengakibatkan penyakit dan halangan
sementara dalam melakukan
pekerjaan / jabatan nya
selama . hari

Luka Derajat III


Penganiayaan / Luka Berat (Pasal 90
KUHP)
1. Mengakibatkan jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak
memberi harapan akan sembuh sama sekali
2. Dapat mengakibatkan ancaman bahaya maut
3. Menyebabkan seseorang terus menerus tidak
mampu untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencaharian
4. Menyebabkan kehilangan salah satu panca indera
5. Menimbulkan cacat berat
6. Lumpuh
7. Terganggunya daya pikir selama 4 minggu atau
lebih
8. menyebabkan mati atau gugurnya kandungan seorang perempuan

Derajat luka di tuliskan dalam


kalimat yang mengarah kerumusan
delik KUHP
Contoh kasus dengan luka berat:
Pada korban laki-laki ini di temukan
luka terbuka dan memar pada mata
kanan akibat kekerasan tumpul,yang
mengakibatkan hilangnya indera
penglihatan sebelah kanan untuk
selamanya.

V et R Sementara
Korban perlu di rawat/di observasi
Tdk memuat kualifikasi luka dan
belum di tulis kesimpulan.

V et R Lanjutan
Dibuat setelah korban selesai
dirawat dengan kualifikasi luka
sudah dapat ditentukankesimpulan
Kalau korban meninggal :
a. V et R Lanjutan tetap dibuat
b. Lapor polisi
c. SPV Jenazah
d. Autopsi
e. V et R Jenazah

V et R Psikiatrik
Suatu kesaksian tertulis dalam perkara pidana
Atau perdata yang dibuat atas permintaan hakim
Ketua pengadilan dan mengingat sumpah dokter.

Keterangan psikiatri adalah :


Keterangan yang di berikan oleh dokter atas permin
Taan penyidik atau pamongpraja dengan jabatan ter
Endah camat dalam pemeriksaan pendahuluan
Suatu perkara pengadilan.
DI BUAT BAGI TERSANGKA ATAU TERDAKWA TINDAK
PIDANA

V et R Kejahatan Susila
V et R Perkosaan
Pada kasus dugaan adanya
persetubuhanancaman hukuman KUHP
Dokter diharapkankan memeriksa adanya
peny.hub.seksual,kehamilan dan kelainan
psikiatriakibat tindak pidana
dokter tidak di bebani adanya pemerkosaan
o/k istilah hukum yang harus di buktikan di
depan pengadilan.

Sebelum diperiksa perhatikan


1.Ada SPV
2. Diantar / tidak oleh penyidik (polisi)
3. Informed consent dari korban
-> kalau korban adalah anak kecil maka dari
orang tua / wali
4. Adanya Saksi / perawat yang mendampingi
pada waktu pemeriksaan

Pada waktu pemeriksaan


( jangan ditunda, cegah trauma psikis akibat
pemeriksaan )
1. Anamnesa yang baik (ada/ tidak kemungkinan diberi
makanan, minuman, obat-obatan, suntikan)
2. Perkiraan umur dari korban
3. Trace Evidence (kotoran, bercak sperma, bercak darah)
pada pakaian / tubuh korban
4. Tanda-tanda / Luka-luka akibat kekerasan pada tubuh dan
alat genital externa / interna
5. Tanda-tanda persetubuhan
> robekan baru / lama pada hymen
> adanya sperma / semen pada pemeriksaan laboratorium
6.Kesimpulan VeRperkirakan usia korban,ada/tdk
tanda persetubuhan/kekerasan,bila mungkin kapan perkiraan
terjadinya.

VeR Jenazah

Ada surat penyerahan jenazah forensik, ditandai dengan serahterima barang bukti jenazah forensik
Ada surat permintaan sementara dari pihak penyidik untuk korban
jenazah forensik dengan atau dilampiri surat persetujuan keluarga
untuk dilakukan:
pemeriksaan luar saja atau
pemeriksaan luar dan dalam
Ada surat permintaan Visum et Repertum definitif, dilampiri surat
pernyataan pihak keluarga
Kadangkala dilakukan pemeriksaan penunjang,spt:
histopatologi,toksikologi,serologik dsb.
Dari pemeriksaan dapat di simpulkan sebab kematian korban,jenis
luka atau kelainan,jenis kekerasan penyebabnya dan saat
kematian.

Contoh Visum Jenazah di RSPM

Contoh Visum Jenazah di RSPM

ADA 5 BAGIAN DALAM


LAPORAN Ver

CONTOH VISUM ET REPERTUM

PEMBUKAAN
PENDAHULUAN
PEMBERITAAN

KESIMPULAN
PENUTUP

PROJUSTITIA
DITULIS DI POJOK KIRI ATAS
PENDAHULUAN
IDENTITAS PEMINTA VISUM
IDENTITAS PEMERIKSA
IDENTITAS KORBAN
TEMPAT DAN WAKTU PEMERIKSAAN

Pemberitaan

Memuat apa yang di lihat dan


ditemukan pada korbanbersifat
objektif
Dilukiskan dengan kata-kata.
Pengganti barang bukti

kesimpulan

Dibuat oleh dokter yang memeriksa


Bersifat subjektif(di pengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman) sehingga tidak mengikat.
Di cantumkan diagnosa:luka di sebabkan karena
persentuhan dengan benda tumpul,benda
tajam(iris,tusuk,bacok).
Pada VeR korban hidupkualifikasi luka
Pada VeR mayat
sebab kematian
Dalam keadaan yang meragukan,dokter berpegang
pada asas hukum in dubio pro reo,yaitu mengambil
kesimpulan yang menguntungkan terdakwa.

Bagian ini tidak berjudul dan


berisikan kalimat baku
Penutup
Demikian Visum et Repertum ini dibuat
dengan mengingat sumpah pada waktu
menerima jabatan dan berdasarkan pasal
133 dan 134 KUHAP

Tanda tangan,

NIP:

Lampiran foto
Lampiran foto terutama perlu untuk memudahkan
pemakai visum memahami laporan yang
disampaikan dalam visum.Pada luka yang sulit
disampaikan dengan kata-kata,dengan lampiran
foto akan memudahkan pemakai visum
memahami apa yang ingin disampaikan dokter.

KESIMPULAN
1.

2.

visum adalah masalah utama yang menghubungkan


dokter dengan kalangan penyidik atau kalangan
peradilan,pemahaman ini harus dikuasai dengan
baik,tidak saja untuk kalangan dokter tetapi juga untuk
penyidik,penuntut umum,pembela dan hakim
pengadilan.
sebagai aplikasi pelayanan medis klinis pada korban
kecederaan dengan melibatkan bukti-bukti forensik yang
cukup. Penulisan VeR harus memenuhi suatu disain dan
format tertentu karena dokumen tersebut akan
digunakan sebagai alat bukti dalam proses peradilan.

Anda mungkin juga menyukai