Perencanaan Turbin Cross Flow, Yanziwar
Perencanaan Turbin Cross Flow, Yanziwar
Yanziwar (1)
(1)
Nowadays between sustainable developments of renewable sources of energy the hydroenergy plays an important and crucial role. Because usually the great hydropower plants
are already built it remains to harness the medium and small hydropower sources. Among
the different types of hydraulic turbines, the cross-flow type is a real option and viable
solution from technical- economical point of view.
The cross-flow turbines (CFT) consist from two main hydrodynamic machine elements
namely the runner and the nozzle. The CFT is in almost all regimes of operation an impulse
wheel machine. CFT has the peculiarity that, like the Pelton hydraulic turbine, there is no
connection between the rate of flow of the hydraulic turbine and the rotational speed of the
runner but the width of the runner is a function of the rate of flow through the CFT. In
operation the runner is only partially immersed in water, every inter-blade channel, twice
in a complete rotation of the runner.
Keywords: cross-flow turbines, width of the runner, rate of flow.
1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi suatu negara membutuhkan
ketersediaan berbagai sumber daya alam di samping
sumber daya manusia. Salah satu sumber daya alam
terpenting ialah sumber daya energi yang merupakan
salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Keterbatasan sumber daya energi yang dimiliki
Indonesia, merupakan kendala yang dapat
menghambat laju pertumbuhan ekonomi dikemudian
hari. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia
dimasa mendatang, antara lain melalui penggunaan
sumber energi alternatif (diversifikasi).
Tenaga listrik merupakan sumber energi yang sangat
penting bagi kehidupan manusia baik untuk kegiatan
industri, kegiatan komersial maupun dalam
kehidupan sehari-hari rumah tangga. Energi listrik
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penerangan
dan juga proses produksi yang melibatkan barangbarang elektronik dan alat-alat/mesin industri.
Mengingat begitu besar dan pentingnya manfaat
energi listrik sedangkan sumber energi pembangkit
listrik terutama yang berasal dari sumber daya tak
terbarui keberadaannya terbatas, maka untuk
menjaga kelestarian sumber energi ini perlu
diupayakan langkah-langkah strategis yang dapat
menunjang penyediaan energy listrik secara optimal
dan terjangkau.
Saat ini, ketersediaan sumber energi listrik tidak
mampu memenuhi peningkatan kebutuhan listrik di
Indonesia. Terjadinya pemutusan sementara dan
pembagian energi listrik secara bergilir merupakan
dampak dari terbatasnya energy listrik yang dapat
disupply oleh PLN. Hal ini terjadi karena laju
pertambahan sumber enegri baru dan pengadaan
ISSN 1829-8958
Reaction
High
Pelton
Turgo
Multi-jet
Pelton
Head Pressure
Medium
Cross-flow
Turgo
Multi-jet
Pelton
Francis
Pump-asTurbine
Propeller
Kaplan
Ns
N . P
1/ 2
H 5/ 4
(1)
52
dimana,
Ns
N
P
H
Q
(kw. m)
(kW)
(m)
Turbin Francis
: Ns-max
(20000/(H+20))+30
: Ns-max 3200H-2/3
: Ns-max 85.49H-0.243
Turbin Crossflow
: Ns-max 650H-0.5
Turbin Propeller
(20000/(H+20))+50
: Ns-max
Turbin Tubular
: Ns-max (20000/(H+16))
(2)
V1
H
C
53
'
2,
dan
ISSN 1829-8958
(5)
di mana merupakan koefisien empiris yang
nilainya (kira-kira 0,98). Dari diagram kecepatan
Gambar (3) diperoleh persamaan,
(6)
Dengan mensubstitusikan Persamaan (3), (4) dan
(5) ke dalam Persamaan (2) makan diperoleh daya
output,
'
2
... (7)
'
2
V dapat ditentukan
'
'
'
dengan terlebih dahulu mengetahui v 2 , 2 , dan u 2 .
pada sisi keluar sudu turbin,
V2' pada titik ini menjadi V1' , dan bentuk absolut air
pada sudu CD dari titik C ke titik D bagian sisi
keluar dapat diperoleh dengan ketentuan,
Efisiensi turbin
dengan
terjadinya
peningkatan
u1
V1
V2 apabila
Dengan
mensubstitusikan
Persamaan (12),
efisiensi maksimum akan
menjadi 87,8%. Karena efisiensi dari nozel bervariasi
sebagaimana
koefisien,
sangat
diperlukan
perencanaan yang hati-hati untuk mencegah kerugian
gesekan pada bagian ini. Ada kerugian hidrolis
sebagai akibat dari tumbukan air di sekitar sisi masuk
dan sisi keluar runner turbin. Kerugian lain terbilang
kecil, menurut hasil perhitungan yang telah pernah
dibuat sebelumnya, ketebalan asli dari pancaran, s 0 ,
Gambar (13), meningkat hingga 1,90, yang berarti
bahwa kira-kira 72% dari keseluruhan energi yang
diberikan tumbukan air terhada sudu turbin berasal
dari luar dan 28 % hilang dalam air dan
menyebabkan pada bagian-bagian lain di sekitar yang
dilalui air. Jika jumlah sudu turbin tepat dan sudusudu tersebut setipis dan dan sehalus mungkin
koefisien mungkin bisa mencapai angka 0,98
u1
Jika
,V1
1
V1 cos 1
2
(14)
kemudian
... (15)
dengan asumsi
, kemudian
'
'
Dengan asumsi
(Gambar (9a)) 1 tidak
akan berhimpit dengan sudut sudu turbin dan
akibatnya akan terjadi kerugian akibat tumbukan
tiba-tiba. Untuk mengatasi hal ini 2 harus lebih
'
h2
55
ISSN 1829-8958
namun,
(21)
Gambar 8 Diagram kecepatan gabungan
dan
Dengan,
(22)
Jika
kecepatan
ideal
roda
turbin
adalah
Selanjutnya,
Dengan asumsi,
(23)
Kemudian,
Dengan asumsi
jarak antara sudu pada
bagian dalam sisi keluar roda turbin diketahui untuk
setiap lebar dari rim, a ,
(18)
Karena lebar rim, a kecil jarak di antara sudu turbin
tidak akan terisi oleh pancaran air. Bersamaan
dengan bertambahnya lebar rim a s 2 mengalami
penurunan sehingga a dibatasi oleh persamaan,
(19)
Sehingga,
Karena
Selanjutnya menjadi
... (33)
... (26)
... (27)
Sehingga,
(28)
(36)
(37)
Gambar 10 Bentuk jet roda turbin bagian dalam
Ketebalan
L , dapat
(38)
Sehingga,
(30)
(39)
(31)
Jarak antara lengkungan dari jet bagian dalam yang
mana akan melewati roda turbin dan poros turbin, y1
(Gambar 4.17)
(40)
dimana
... (32)
57
ISSN 1829-8958
CO merupakan
Sehingga,
tetapi
apabila
(41)
Sudut pusat Sudu Turbin
untuk
Pg (kW)
25
10
15
16
17
20
160.575
151.813
150.166
148.556
143.948
Q(m3/s)
P
(kW)
n (rpm)
0.1
5.49
376.18
65.50
4.68
5.86
0.1
6.17
399.00
63.60
5.27
6.59
10
0.1
6.86
420.58
61.95
5.86
7.32
Pg
PkVa
Tabel 2 Data Variasi Head efektif dan debit air 0,2 m3/s
Ht
(m)
Q(m3/s)
P
(kW)
n (rpm)
ns
(rpm)
0.2
10.98
376.18
92.63
9.37
11.71
0.2
12.35
399.00
89.94
10.54
13.18
10
0.2
13.72
420.58
87.60
11.71
14.64
Pg
PkVa
Tabel 3 Data Variasi Head efektif dan debit air 0,5 m3/s
Ht
(m)
Q(m3/s)
P
(kW)
n
(rpm)
ns
(rpm)
8
9
0.5
27.44
376.18
146.46
23.42
29.28
0.5
30.87
399.00
142.21
26.35
32.94
10
0.5
34.30
420.58
138.52
29.28
36.60
Pg
y = 46.846x + 1E-14
15
10
ns
(rpm)
20
PkVa
5
0
0
0.1
H=8m
Linear (H=10m)
0.2
0.3
0.4
Q (m 3/s)
H=9m
Linear (H=9m)
0.5
0.6
H=10m
Linear (H=8m)
Pg 46,846Q 10 14
kW
H = 9 m,
Pg 52,701Q
kW
H = 10 m,
Pg 58,557Q
kW
300
400
500
418.03
418.03
418.03
418.03
400
313.53
313.53
313.53
313.53
450
278.69
278.69
278.69
278.69
59
ISSN 1829-8958
12
y = 54.428x - 8.3903
y = 11.832x + 2.2632
300
400
500
0.253
0.3795
0.506
0.6325
400
0.3373
0.506
0.6747
0.8433
450
0.3795
0.5692
0.759
0.9487
H (m)
Debit(Q)-m3/s
Diameter Runner
(D)-mm
300
y = 32.253x - 8.3903
0
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
300mm/500mm
450/300
Linear (400mm/200mm)
Linear (450/300)
300
400
500
17.36
26.03
34.71
43.39
400
23.14
34.71
46.28
57.85
450
26.03
39.05
52.07
65.08
0.8
0.9
400mm/200mm
Linear (300mm/500mm)
Linear (400mm/200mm)
200
300
400
500
14.81
22.22
29.63
37.04
400
19.75
29.63
39.51
49.38
450
22.22
33.33
44.44
55.56
H 54,428Q 8,39
H 11,832Q 2.26
(meter) dan,
(meter) dan,
H 32,253Q 8,39
(meter)
5. KESIMPULAN
200
300
400
500
18.52
27.78
37.04
46.30
400
24.69
37.04
49.38
61.73
450
27.78
41.67
55.56
69.44
0.7
Daya
Generator(Pg)-kW
Diameter Runner
(D)-mm
300
Nilai
Generator(Pkva)kW
Diameter Runner
(D)-mm
300
0.6
Q (m 3/s)
750
1000
1500
12
1.20
1.79
2.39
3.59
400
1.59
2.39
3.19
4.78
450
1.79
2.69
3.59
5.38
Nilai
10
0.5
34.3
420.583
138.52
16
0.299
0.199
0.665
13.727
6.602
151.524
90
28.475
73.37
m
m3/s
kW
rpm
rpm
o
m
m
m/s
m/s
o
o
o
o
60
0.89
0.892
18
0.466
0.0628
0.0349
0.049
0.57285
29.2785
buah
m
m
m
m
m
kW
36.5981
0.052
kW
m
0.026
0.01729
m
m
PUSTAKA
1.
Bryer, D. W. and Pankhurst, R. C. Pressureprobe methods for determining wind speed and
flow direction, National Physical Laboratory,
Her Majestys Stationery Office, Department of
Trade and Industry, London, U.K, 1971
2.
3.
4.
61