1HK08716
1HK08716
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Yogyakarta merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki
banyak potensi wisata, antara lain dilihat dari letak geografis, sejarah, dan budaya
yang tetap terjaga hingga saat ini. Yogyakarta menjadi terkenal di kalangan
wisatawan, mulai wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara. Beberapa
objek wisata di Yogyakarta yang mengandalkan letak geografis meliputi wisata
alam, wisata bahari, dan wisata buatan. Beberapa objek wisata alam di
Yogyakarta terdapat di wilayah Gunung Merapi seperti Kaliurang, Kaliadem, dan
Lava Tour. Selain wisata alam yang terdapat di wilayah Gunung Merapi, ada
beberapa wisata alam lainnya, seperti Goa Selarong yang terkenal dengan sejarah
Pangeran Diponegoro, Goa Maria yang menjadi wisata religi, Goa Kiskendo
dengan cerita pewayangannya, dan masih banyak goa-goa yang dapat menarik
para wisatawan untuk datang berkunjung ke Yogyakarta. Adapun wisata bahari di
Yogyakarta seperti di Pantai Parangkusumo, Pantai Parangtritis, Pantai
Pandansimo, Pantai Glagah Indah yang terkenal dengan ombaknya, Pantai
Krakap, dan Pantai Baron yang terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pasir
Putihnya, Pantai Samas, dan Pantai Bugel yang masih kental dengan budaya
masyarakat, dan pantai-pantai lainnya yang tidak kalah indah.
Sedangkan wisata buatan di Yogyakarta seperti kebun binatang
Gembiraloka yang juga sering dijadikan tempat para peneliti satwa, Waduk Sermo
yang terletak di Kokap-Kulonprogo. Selain itu, ada wisata buatan yang berbentuk
agrowisata seperti agrowisata kalibawang, agrowisata Congot, dan juga
agrowisata salak di Turi. Wisatawan juga dapat berkunjung di daerah yang banyak
menjual cinderamata khas Yogyakarta seperti di daerah Malioboro, Pasar
Ngasem, dan Kota Gede yang terkenal dengan kerajinan peraknya.
Yogyakarta juga menyimpan potensi yang berasal dari peninggalanpeninggalan sejarah dan budaya seperti Candi Prambanan (terkenal juga dengan
sebutan Candi Sewu dan Candi Roro Jongrang), Candi Kalasan, Candi Sari, Candi
Gebang, Candi Ratu Boko, Candi Sambisari, dan candi-candi yang lain. Di
Yogyakarta juga terdapat Keraton Yogyakarta, Keraton Pakualaman, Makam
Panembahan Senopati, Museum Sonobudoyo, Museum Sasmitaloka, Museum
Panglima Sudirman, Benteng Vredeburg, dan lain-lain yang dapat dikategorikan
sebagai potensi wisata sejarah.
Banyaknya objek wisata di Yogyakarta menjadi daya tarik sendiri
bagi wisatawan terhadap Yogyakarta.
baik
http://www.hubungan-antara-persepsi-profesionalisme-polisi-pariwisata-dengan-rasa-aman-padawisatawan-di-yogyakarta-pdf-doc.htm
PARIWISATA
DALAM
MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang di atas
maka penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Upaya apakah yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang bertugas dalam
wilayah hukum POLDA Yogyakarta dalam melindungi wisatawan di
Yogyakarta.
2. Kendala apakah yang dihadapi oleh polisi pariwisata khususnya di wilayah
hukum Kepolisian Daerah Yogyakarta dalam memberikan perlindungan
kepada wisatawan di Yogyakarta
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh polisi pariwisata dari
POLDA Yogyakarta dalam memberikan perlindungan kepada wisatawan
di Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh polisi pariwisata
dari POLDA Yogyakarta dalam memberikan perlindungan kepada
wisatawan di Yogyakarta.
3. Sebagai syarat bagi penulis untuk menyelesaikan program studi ilmu
hukum pada jenjang pendidikan strata satu.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Memberikan
sumbangan
pemikiran
terhadap
ilmu
pengetahuan,
E. Keaslian Penelitian
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Penulisan Hukum / Skripsi ini
merupakan hasil karya asli penulis, bukan merupakan duplikasi maupun
plagiasi dari hasil karya penulis lain. Jika penulisan Hukum / Skripsi ini
terbukti merupakan duplikasi maupun plagiasi dari hasil karya penulis lain,
maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan / atau sanksi hukum
yang berlaku.
F. Batasan konsep
Batasan - batasan konsep atau pengertian istilah yang berkaitan dengan
peranan polisi pariwisata terhadap perlindungan wisatawan di wilayah hukum
POLDA Yogyakarta di dalam Penulisan Hukum / Skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
a. Penelitian lapangan ( field research) atau penelitian hukum empiris
yaitu penelitian yang ditujukan untuk memperoleh data primer dengan
melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang terkait
dengan objek yang diteliti.
b. Penelitian kepustakaan ( library research), dimaksudkan untuk
memperoleh data sekunder yaitu buku-buku, karya ilmiah, peraturan
perundang-undangan, yang terkait dengan objek yang diteliti.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah
http://wapedia.mobi/id/Pariwisata
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung berdasarkan pada hasil
penelitian di lapangan, berupa hasil wawancara yang dilakukan
oleh peneliti dengan responden dan narasumber. Serta observasi
(pengamatan) di lokasi penelitian terhadap peristiwa hukum yang
menjadi objek kajian.4
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan, berupa bukubuku,
karya
ilmiah,
peraturan
perundang-undangan,
dan
4 Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, hal 170, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
10
Burhan Ashsofa, metode penelitian hukum, rineka cipta , Jakarta , 1998 , hlm 91
11