Anda di halaman 1dari 12

1

PENGARUH METODE GUIDED INQUIRY DAN PENGETAHUAN OPERASI


DASAR MATEMATIKA DALAM PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP FISIKA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA UIN
ALAUDDIN MAKASSAR
Syihab. I. Muh.1), Nurhayati2), Y. Ahmad2)
1)Pendidikan

Fisika, Program Pascasarjana


Universitas Negeri Makassar, Indonesia
2) Jurusan Fisika
Universitas Negeri Makassar, Indonesia
Email: syihab_fisika@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara: (1) mahasiswa yang
mengikuti praktikum dengan metode guided inquiry dan secara konvensional; (2) mahasiswa yang
memiliki pengetahuan operasi dasar matematika yang tinggi dan rendah; (3) mahasiswa dengan
pengetahuan operasi dasar matematika tinggi yang mengikuti praktikum dengan metode guided
inquiry dan secara konvensional; (4) mahasiswa dengan pengetahuan operasi dasar matematika
rendah yang mengikuti praktikum dengan metode guided inquiry dan secara konvensional; dan (5)
ada tidaknya interaksi antara metode pembelajaran (guided inquiry dan konvensional) dengan
pengetahuan operasi dasar matematika (tinggi dan rendah) dalam pencapaian hasil belajar
pemahaman konsep fisika pada mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar. Desain
penelitian yang digunakan adalah factorial design dengan rancangan penelitian faktorial 2 x 2.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar angkatan 2013 yang memprogramkan mata kuliah Fisika Dasar
berjumlah 128 orang yang terbagi atas 4 kelas. Sampel penelitian berjumlah 60 orang terdiri atas
dua kelas yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara: (1) mahasiswa yang mengikuti
praktikum dengan metode guided inquiry dan secara konvensional; (2) mahasiswa yang memiliki
pengetahuan operasi dasar matematika yang tinggi dan rendah; (3) mahasiswa dengan
pengetahuan operasi dasar matematika tinggi yang mengikuti praktikum dengan metode guided
inquiry dan secara konvensional; (4) mahasiswa dengan pengetahuan operasi dasar matematika
rendah yang mengikuti praktikum dengan metode guided inquiry dan secara konvensional; dan (5)
tidak ada interaksi antara metode pembelajaran (guided inquiry dan konvensional) dengan
pengetahuan operasi dasar matematika (tinggi dan rendah) dalam pencapaian hasil belajar
pemahaman konsep fisika pada mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar.
Kata Kunci: Metode Guided Inquiry, Pengetahuan Operasi Dasar Matematika, Pemahaman
Konsep Fisika.
ABSTRACT
This research is a quasi-experimental research which aims to determinan whether there is a
significant difference of understanding the physics concepts between: (1) the students who
followed the practicum through method of guided inquiry and the ones who used conventional
method; (2) students with high and low knowledge in basic mathematical operations; (3) students
with high knowledge in basic mathematical operations who followed the practicum through guided
inquiry method and the ones who used conventional method; (4) students with low knowledge in
basic mathematical operations who followed the practicum through guided inquiry method and the
ones who used conventional method; and (5) wheter there is interaction between the learning
methods (guided inquiry and conventional) and basic mathematical operation knowledge (high and
low) toward the achievement of learning outcomes in understanding the physical concepts of

2
Physical Education students at UIN Alauddin Makassar. The research used a factorial design with
a 2 x 2 factorial. The populations were all 128 students of Physical Education of UIN Alauddin
Makassar class of 2013 who programmed Physics courses, which divided into 4 classes. The
samples of the research consisted 60 people on two classes that selected by purposive sampling.
The results of this research indicate that there are significant differences of understanding the
physics concepts between: (1) the students who followed the practicum through method of guided
inquiry and the ones who used conventional method; (2) students with high and low knowledge in
basic mathematical operations; (3) students with high knowledge in basic mathematical operations
who followed the practicum through guided inquiry method and the ones who used conventional
method; (4) students with low knowledge in basic mathematical operations who followed the
practicum through guided inquiry method and the ones who used conventional method; and (5)
there is no interaction between the learning methods (guided inquiry and conventional) and basic
mathematical operation knowledge (high and low) toward the achievement of learning outcomes of
students learning outcomes in understanding the physical concepts.
Keywords: Guided Inquiry Method, Mathematical Basic Operations Knowledge, Understanding
Physics Concepts.
PENDAHULUAN

mahasiswa

Pembelajaran fisika merupakan proses

memiliki

kemampuan

berpikir

untuk

memecahkan masalah, bekerja dan bersikap


ilmiah, serta bisa berkomunikasi dengan baik.
Hal ini dapat diwujudkan melalui salah satu
kegiatan dalam pembelajaran fisika yaitu

Anderson dan Krathwohl (2010: 105-

Melalui kegiatan praktikum, peserta


didik dituntun untuk melakukan serangkaian
kegiatan yang mengarah pada sebuah hasil
yang kemudian dibandingkan dengan teori
yang telah ada. Berdasarkan hal tersebut,
peserta didik diharapkan mampu memahami
konsep-konsep fisika secara mendalam dan
baik

dari

sebelumnya.

Situasi

pembelajaran yang demikian dapat terwujud,


bergantung pada metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran, khususnya pada

karena

itu,

metode

dalam

praktikum harus diubah dengan metode lain


yang

dapat

menyatakan

bahwa

peserta

didik

dikatakan memahami jika mereka dapat


mengkonstruksi makna dari pesan-pesan
pembelajaran,

baik

yang

bersifat

lisan,

tulisan, ataupun grafis, yang disampaikan


melalui

pengajaran,

buku,

atau

layar

mereka menghubungkan pengetahuan baru


dan

pengetahuan

lama

mereka.

Lebih

tepatnya, pengetahuan yang baru masuk


dipadukan

dengan

skema-skema

dan

kerangka-kerangka kognitif yang telah ada.


Minner et al (2009) menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran yang lebih melibatkan
keaktifan

peserta

didik

pembelajaran melalui
(inquiry)

lebih

dalam

suatu

proses

penyelidikan

memungkinkan

untuk

meningkatkan pemahaman konsep peserta


didik daripada strategi yang mengandalkan

kegiatan praktikum.
Oleh

106)

komputer. Peserta didik memahami ketika

kegiatan praktikum.

lebih

meningkatkan

pemahamannya tentang konsep fisika.

penemuan yang mengajak peserta didik


untuk mendapatkan pengalaman langsung,

untuk

meningkatkan

keaktifan

teknik yang lebih pasif.


Salah satu alternatif dalam pemilihan
metode pembelajaran yang aan diterapkan

3
dalam praktikum adalah metode guided

yang dirancang secara hati-hati dan tetap

inquiry. Kegiatan praktikum dengan metode

dalam pengawasan.

ini, pembimbing praktikum dan mahasiswa

Di dalam metode guided inquiry, guru

akan saling berkolaborasi dan bekerja sama

dan peserta didik saling berkolaborasi dan

untuk membangun ide-ide pengetahuan.

bekerja sama untuk membangun ide-ide

Kuhlthau

(2007:

1-2)

menjelaskan

pengetahuan.

Siswa

memperoleh

bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan

kompetensinya melalui suatu penyelidikan

inquiry tanpa adanya arahan atau bimbingan

yang dipandu oleh guru. Selain itu, melalui

maka akan mengakibatkan kekacauan pada

metode

proses pembelajaran tersebut. Maka dalam

memperoleh

penerapannya,

harus

menggunakan alat-alat dan sumber belajar

mendapatkan arahan dari guru atau pendidik,

dari informasi yang mereka peroleh melebihi

yang kemudian diistilahkan dengan metode

dari apa yang mereka pelajari berdasarkan

guided inquiry. Metode guided inquiry adalah

kurikulum (Kuhlthau, 2007: 5).

suatu

peserta

metode

membimbing
membangun

didik

seorang
peserta

guru
didik

pengetahuan

untuk
dalam
dan

pemahamannya melalui suatu penyelidikan

guided

inquiry,

peserta

kemampuan

salah

satu

pengajaran

lembaga
di

pembelajaran

Canada,

Retrieving
(mendapatkan informasi)
Processing
(memproses)
Creating
(membuat laporan hasil)

Sharing
(membagikan informasi)

Evaluating
(mengevaluasi)

dan

mengemukakan

bahwa ada enam tahap dalam metode

Tabel 1: Tahap-tahap metode guided inquiry

Planning
(perencanaan)

untuk

Alberta Learning Centre (2004: 10),

guided inquiry, yaitu sebagai berikut:

Tahapan

didik

Keterangan
Guru memberikan topik masalah ke peserta didik.
Peserta didik menentukan prosedur untuk
memecahkan masalah tersebut
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang
masalah dari sumber yang ada sesuai dengan
arahan dan petunjuk dari guru.
Peserta didik melakukan percobaan/eksperimen
dan
analisis
data
untuk
membuktikan
hipotesisnya.
Peserta didik melaporakan hasil eksperimen dan
analisis data dalam bentuk laporan
Peserta
didik
mendiskusikan
hasil
pengamatannya pada orang lain.
Guru mengontrol dan mengawasi pelaksanaan
diskusi, kemudian memberikan penjelasan untuk
bagian yang kurang tepat.
Guru
dan
peserta
didik
bersama-sama
mengevaluasi proses yang telah dilaksanakan.

4
Salah satu tahapan metode guided

pemahaman konsep fisika yang signifikan

inquiry di atas, adalah tahap processing

antara kelompok mahasiswa yang mengikuti

(memproses) yaitu proses pengumpulan data

praktikum dengan metode guided inquiry dan

melalui eksperimen dan menganalis data

kelompok

yang diperoleh. Pada tahap ini, pengetahuan

praktikum secara konvensional? (4) Untuk

operasi dasar matematika (PODM) sangat

mahasiswa dengan pengetahuan operasi

dperlukan. Dengan kemampuan matematika

dasar matematika rendah, apakah terdapat

yang

dapat

perbedaan pemahaman konsep fisika yang

mengabstraksikan data-data analisis menjadi

signifikan antara kelompok mahasiswa yang

sebuah

mengikuti praktikum dengan metode guided

tinggi,

peserta

konsep,

didik

sehingga

lebih

mudah

mahasiswa

inquiry

kegiatan praktikum. Sedangkan jika memiliki

mengikuti praktikum secara konvensional?

kemampuan

(5) Apakah terdapat interaksi antara metode

yang

rendah,

kelompok

mengikuti

memahami konsep yang terkandung dalam

matematika

dan

yang

mahasiswa

(guided

inquiry

yang

peserta didik akan sulit untuk mempelajari

pembelajaran

dan

dan memahami konsep-konsep fisika.

konvensional) dengan pengetahuan operasi

Berdasarkan kajian teori pada latar

dasar matematika (tinggi dan rendah) dalam

belakang di atas, maka penting melakukan

pencapaian hasil belajar pemahaman konsep

Pengaruh

fisika pada mahasiswa Pendidikan Fisika UIN

penelitian

yang

menverifikasi

Metode Guided Inquiry dan Pengetahuan

Alauddin Makassar?

Operasi Dasar Matematika Dalam Praktikum


METODE

Fisika Dasar Terhadap Pemahaman Konsep

Penelitian ini

Fisika Mahasiswa Pendidikan Fisika UIN


Alauddin

Makassar.

Lima

pertanyaan

penelitian. (1) Apakah terdapat perbedaan


pemahaman konsep fisika yang signifikan
antara kelompok mahasiswa yang mengikuti
praktikum dengan metode guided inquiry dan
kelompok

mahasiswa

yang

mengikuti

praktikum secara konvensional? (2) Apakah


terdapat
fisika

perbedaan

yang

mahasiswa

pemahaman konsep

signifikan
yang

antara

memiliki

operasi dasar matematika yang tinggi dan


kelompok

mahasiswa

yang

memiliki

pengetahuan operasi dasar matematika yang


rendah?

(3)

pengetahuan
tinggi,

Untuk

mahasiswa

operasi

apakah

dasar

terdapat

quasi eksperimen. Desain yang digunakan


adalah

dengan

matematika
perbedaan

factorial design dengan rancangan

penelitian

faktorial

2.

Penelitian

dilaksanakan di Laboratorium Fisika Dasar,


Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
(UIN) Alauddin Makassar, semester genap
tahun ajaran 2013/2014
Variabel bebasnya ada dua macam

kelompok

pengetahuan

merupakan penelitian

yaitu

metode

guided

inquiry

(kelas

eksperimen) dan metode konvensional (kelas


kontrol).

Variabel

pengetahuan

moderatornya

operasi

dasar

adalah

matematika

dengan dua dimensi yaitu tinggi dan rendah.


Varibel

tak

bebasnya

pemahaman konsep fisika.

(terikat)

adalah

5
Populasinya adalah seluruh mahasiswa

operasi dasar matematika. Setelah praktikum

Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan

dilakukan, kedua kelas kemudian kembali

Keguruan UIN Alauddin Makassar angkatan

diberikan tes (post-test) untuk mengukur

2013 yang memprogramkan mata kuliah

pemahaman

Fisika Dasar berjumlah 128 orang yang

setelah perlakuan.

terbagi atas 4 kelas. Sampel penelitian

konsep

fisika

mahasiswa

Data-data yang diperoleh dari hasil

berjumlah 60 orang terdiri atas dua kelas

penelitian

yang dipilih secara purposive sampling. Kelas

menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 20 for

Fisika D sebagai kelas eksperimen dan kelas

Windows pada taraf signifikan = 0,05. Data

Fisika B sebagai kelas kontrol.

awal

Instrumen

yang

digunakan

kemudian

yang

dianalisis

diperoleh

dengan

dianalisis

dengan

adalah

menggunakan uji-t dua sampel independent.

lembar tes berupa soal pilihan ganda. Tes ini

Hasil dari uji perbedaan menjadi dasar

terdiri dari tes pengetahuan operasi dasar

analisis hipotesis yang akan digunakan. Jika

matematika yang diadaptasi dari lembaga tes

tidak terdapat perbedaan maka uji hipotesis

dan asesmen yaitu Coastline Community

dapat

College: Math Placement Test Review dan

Anova dua jalur, jika terdapat perbedaan

tes pemahaman konsep fisika. Sebelum

maka digunakan uji hipotesis non-parametrik.

intrumen digunakan terlebih dahulu divalidasi


oleh dua orang ahli pada bidang fisika.

pada

dasarnya

dibuat

Data

dengan

pengetahuan

menggunakan

operasi

dasar

matematika diolah dengan menggunakan

Kegiatan praktikum pada kedua kelas


sampel,

dilanjutkan

statistik deskriptif. Hasil analisis tersebut

sama.

menjadi dasar dalam menentukan sebaran

Perbedaannya adalah pada metode yang

kelompok mahasiswa berdasarkan kategori

diterapkan pada praktikum tersebut. Kelas

pengetahuan operasi dasar matematika yaitu

eksperimen melakukan praktikum berbasis

tinggi dan rendah.

guided inqury sementara untuk kelas kontrol

Data

melakukan praktikum dengan metode biasa

mahasiswa

(konvensional)

diolah

yaitu

praktikum

berbasis

pemahaman
setelah

dengan

konsep

perlakuan

statistik

fisika

(post-test)

deskriptif

dan

resep atau siap saji. Sebelum melakukan

inferensial. Sebelum dilakukan uji hipotesis,

praktikum, kedua kelas diberikan pre-test

maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

untuk

analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji

mengukur

pemahaman

konsep

mahasiswa sebelum diberikan perlakuan.

homogenitas.

Selain itu, mahasiswa juga diberikan tes

menggunakan rumus uji chi kuadrat dan

pengetahuan

matematika

Kolmogorov-Smirnov, yang diolah dengan

pengetahuan

aplikasi IBM SPSS versi 20 for Windows

untuk

operasi

mengetahui

dasar

tingkat

matematika

mahasiswa.

dijadikan

sebagai

Tes
dasar

ini

juga
untuk

pada

taraf

Uji

signifikan

normalitas

dengan

0,05.

Uji

homogenitas menggunakan rumus uji F

mengelompokkan kelompok sampel dalam

dengan prayarat <

kategori tinggi dan rendah pada pengetahuan

Levene Statistic yang diolah dengan aplikasi

dan uji

6
IBM SPSS versi 20 for Windows pada taraf

eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai

signifikan = 0,05.

signifikansi sebesar 0,200. Uji homogenitas


varians

skor

diperoleh

pemahaman

diperoleh

konsep

signifikansi

fisika

sebesar

0,179. Nilai signifikansi tersebut lebih besar


HASIL DAN PEMBAHASAN

dari

Berdasarkan
hasil

eksperimen

dan

pemahaman

analisis
bahwa
kelas

konsep

data

awal,

antara

kelas

kontrol

fisika

ditunjukkan

dari

nilai

yang

tidak

thitung

yang

diperoleh lebih kecil dari nilai ttabel yaitu 0,378


< 2,00 pada taraf signifikan 0.05 dengan df =
58. Berdasaran hasil ini, maka analisis dapat
dilanjutkan pada analisis varians dua jalur

Berdasarkan hasil analisis deskriptif


operasi

dasar

matematika

mahasiswa pendidikan fisika, diperoleh nilai


rata-rata skor sebesar 22,33. Nilai rata-rata
ini

menjadi

dasar

dalam

tinggi dan rendah. Sebaran kelompok sampel

diperoleh

dari

normal

dan

terdistribusi

Hasil

analisis

data

dengan

menggunakan anava dua jalur, menunjukkan


bahwa

terdapat

konsep

fisika

kelompok

perbedaan
yang

mahasiswa

pemahaman

signifikan
yang

antara

mengikuti

praktikum dengan metode guided inquiry dan


kelompok

mahasiswa

yang

mengikuti

praktikum secara konvensional. Hal ini dapat

way anova) yang menunjukkan nilai Fhitung >


Ftabel yaitu 30,208 > 4,01 pada taraf signifikan
= 0,05. Dengan hasil ini maka hipotesis Ho
ditolak.
Ditinjau
dasar

Hasil analisis deskriptif pemahaman


konsep fisika mahasiswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah perlakuan, dapat

pengetahuan

matematika,

hasil

operasi

penelitian

ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

antara kelompok mahasiswa yang memiliki


pengetahuan operasi dasar matematika yang
tinggi

dan

memiliki

dilihat pada Tabel 3.


pemahaman

dari

pemahaman konsep fisika yang signifikan

dapat dilihat pada Tabel 2.

skor

yang

data

sehingga

homogen.

pembagian

kelompok sampel mahasiswa dalam kategori

Kategori

bahwa

0,05,

dilihat pada analisis varians dua jalur (two

(two way anova).

pengetahuan

populasi

memiliki

berbeda sebelum diberikan perlakuan. Hal ini


dapat

signifikansi

disimpulkan

Hasil Penelitian

diperoleh

nilai

konsep

fisika mahasiswa kelas eksperimen dan kelas


kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.
Secara ringkas, perbandingan kategori
skor pemahaman konsep fisika kedua kelas
ditunjukkan pada Gambar 1.
Hasil uji normalitas skor pemahaman
konsep fisika setelah perlakuan untuk kelas

kelompok

mahasiswa

yang

operasi

dasar

pengetahuan

matematika yang rendah. Hal ini berdasarkan


pada hasil analisis varians dua jalur yang
menunjukkan nilai Fhitung yang lebih besar dari
nilai Ftabel yaitu Fhitung = 23,66 > Ftabel = 4,01.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut
maka pengambilan keputusan pada hipotesis
menerangkan

bahwa

Ho

ditolak,

yang

7
menandakan adanya perbedaan pemahaman

mengikuti praktikum dengan metode guided

konsep fisika.

inquiry

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


untuk

mahasiswa

kelompok

mahasiswa

yang

mengikuti praktikum secara konvensional,

pengetahuan

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis

operasi dasar matematika tinggi, terdapat

keempat diterima. Hal ini dapat dilihat pada

perbedaan pemahaman konsep fisika yang

analisis varians dua arah (two way anova)

signifikan antara kelompok mahasiswa yang

yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil

mengikuti praktikum dengan metode guided

analisis, diperoleh nilai Fhitung yang lebih

inquiry

yang

besar dari nilai Ftabel yaitu Fhitung = 23,66 >

mengikuti praktikum secara konvensional,

Ftabel = 4,01, sehingga secara statistik dapat

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis

disimpulkan bahwa Ho ditolak.

dan

dengan

dan

kelompok

mahasiswa

ketiga diterima. Hal ini dapat dilihat pada

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

analisis varians dua arah (two way anova)

tidak

yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil

pembelajaran

analisis, diperoleh nilai Fhitung yang lebih

konvensional) dengan pengetahuan operasi

besar dari nilai Ftabel yaitu Fhitung = 23,66 >

dasar matematika dalam pencapaian hasil

Ftabel = 4,01, sehingga secara statistik dapat

belajar pemahaman konsep fisika pada

disimpulkan bahwa Ho ditolak.

mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Alauddin

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


untuk

mahasiswa

dengan

terdapat

interaksi
(guided

antara
inquiry

metode
dan

Makassar. Berdasarkan hasil analisis uji

pengetahuan

hipotesis, diperoleh nilai Fhitung yang lebih

operasi dasar matematika rendah, terdapat

kecil daripada nilai Ftabel yaitu 0,323 < 4,01

perbedaan pemahaman konsep fisika yang

pada taraf signifikan = 0,05 sehingga

signifikan antara kelompok mahasiswa yang

secara statistik Ho diterima.

Tabel 2: Sebaran Mahasiswa berdasarkan Kategori


Pengetahuan Operasi Dasar Matematika
Metode Praktikum

Pengetahuan
Operasi Dasar
Matematika

Guided Inquiry
(Kelas eksperimen)

Konvensional
(Kelas kontrol)

Jumlah

Tinggi

15

15

30

Rendah

15

15

30

Jumlah

30

30

60

Tabel 3: Statisitik Deskriptif Pemahaman Konsep Fisika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah Diberikan Perlakuan
Statistik Deskriptif

Kelas Eksperimen

Kelas kontrol

Jumlah sampel

30

30

Skor maksimum

17

13

Skor minimum

12.17

9.27

Rata-rata

8
Standar deviasi

2.52

2.273

Varians

6.351

5.168

20.71%

24.52%

Koefisien Variasi

Tabel 4: kategori skor pemahaman konsep fisika mahasiswa setelah perlakuan


Kelas Eksperimen
Frekuensi Persentase (%)

Interval

Kelas kontrol
Frekuensi
Persentase (%)

Kategori

04

Sangat Rendah

59
10 14
15 19
20 23
Jumlah

4
22
4
0
30

13.3
73.4
13.3
0
100

17
13
0
0
30

56.7
43.3
0
0
100

Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

25

Kelas
Eksperimen

Frekuensi

20

Kelas
Kontrol

15
10
5
0
Sangat
Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat
Tinggi

Kategori Pemahaman Konsep Fisika

Gambar 1: Histogram Kategori Skor Pemahaman Konsep Fisika

Pembahasan

metode guided inquiry memiliki nilai rata-rata

1. Hipotesis Pertama

yang lebih besar dibandingkan kelompok

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


terdapat
fisika

perbedaan

yang

pemahaman konsep

signifikan

metode konvensional. Hasil ini menunjukkan

kelompok

bahwa kelompok mahasiswa yang mengikuti

mahasiswa yang mengikuti praktikum dengan

praktikum dengan metode guided inquiry

metode

kelompok

memiliki pemahaman konsep fisika yang

mahasiswa yang mengikuti praktikum secara

lebih baik dari pada kelompok mahasiswa

konvensional.

Dilihat

yang mengikuti praktikum dengan metode

pemahaman

konsep

guided

antara

mahasiswa yang mengikuti praktikum dengan

inquiry

dan

dari

rata-rata

fisika,

skor

kelompok

mahasiswa yang mengikuti praktikum dengan

konvensional.

9
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian

Sudarman

menemukan

bahwa

(2012)

(2013) yang menemukan bahwa terdapat

yang

63% peserta didik yang menyatakan bahwa

perbedaan

praktikum berbasis inquiry memberikan lebih

pemahaman konsep antara peserta didik

banyak pelajaran dan hanya 21 % yang lebih

yang belajar melalui metode pembelajaran

memilih praktikum berbasis resep.

terdapat

inkuiri terbimbing dan peserta didik yang


belajar dengan pembelajaran langsung.

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Tangkas


(2012)

menunjukkan

perbedaan

bahwa

pemahaman

kelompok

siswa

pembelajaran

terdapat

konsep

yang

dengan

inkuiri

Kesesuaian hasil yang diperoleh dalam

antara

mengikuti
terbimbing

(guided inquiry) dan siswa yang mengikuti

memberikan penguatan bahwa metode inkuiri


terbimbing

(guided

kontribusi

yang

pembelajaran

fisika,

baik

dalam

terutama

pada

2. Hipotesis Kedua
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat

Hasil penelitian ini juga didukung oleh

lebih

memberikan

pemahaman konsep fisika peserta didik.

pembelajaran dengan model pembelajaran


langsung.

inkuiry)

fisika

perbedaan

yang

pemahaman konsep

signifikan

memiliki

kelompok

Yunus (2013) yang menyatakan bahwa

mahasiswa

implementasi pembelajaran fisika berbasis

operasi dasar matematika yang tinggi dan

guided inquiry dapat meningkatkan hasil

kelompok

belajar peserta didik.

pengetahuan operasi dasar matematika yang

Pendapat lain yang mendukung hasil

yang

antara

mahasiswa

pengetahuan

yang

memiliki

rendah.

penelitian ini adalah Minner et al (2009) yang

Ditinjau dari skor pemahaman konsep

menjelaskan bahwa strategi pembelajaran

fisika

yang lebih melibatkan keaktifan peserta didik

memiliki pengetahuan operasi dasar tinggi

dalam proses pembelajaran melalui suatu

memiliki rata-rata skor yang lebih tinggi dari

penyelidikan (inquiry) lebih memungkinkan

pada

untuk meningkatkan pemahaman konsep

operasi

peserta

Berdasarkan

didik

daripada

strategi

yang

mengandalkan teknik yang lebih pasif.


Njoroge

dengan

dasar

pengetahuan

matematika

hasil

ini,

yang

rendah.

maka

dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki

mengikuti

tinggi memiliki pemahaman yang lebih baik

inquiry

tentang konsep-konsep fisika dibandingkan

memiliki prestasi belajar fisika yang lebih

dengan mahasiswa dengan pengetahuan

tinggi daripada peserta didik yang mengikuti

operasi dasar matematika yang rendah.

pembelajaran

(2014)

mahasiswa

mahasiswa

pengetahuan operasi dasar matematika yang

peserta

al

diperoleh,

menemukan

bahwa

et

yang

didik

dengan

yang
metode

pembelajaran dengan metode biasa.


Berkaitan dengan kegiatan praktikum,

Hasil penelitian ini sejalan dengan


penelitian Maliyah (2012) yang menemukan

hasil penelitian ini didukung oleh penelitian

bahwa

terdapat

pengaruh

pembelajaran

yang telah dilakukan oleh Parappilly et al.

inkuiri terbimbing antara peserta didik yang

10
mempunyai kemampuan matematik tinggi

belajar pemahaman konsep fisika pada

dan kemampuan matematik rendah terhadap

mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Alauddin

prestasi belajar fisika.

Makassar.

Kesesuain hasil yang diperoleh dalam

Tidak adanya interaksi antara metode

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

pembelajaran

memberikan penguatan bahwa pemahaman

konvensional) dengan pengetahuan operasi

konsep

dasar matematika (tinggi dan rendah) ini

fisika

peserta

didik

dengan

kemampuan matematika yang tinggi lebih


baik dari pada peserta didik yang memiliki

(guided

inquiry

dan

disebabkan oleh beberapa faktor.


Faktor yang pertama adalah masalah

kemampuan matematika yang rendah.

waktu penelitian. Penelitian yang begitu

3. Hipotesis Ketiga

singkat dianggap mempengaruhi hasil yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


untuk

mahasiswa

pengetahuan

selama tujuh kali pertemuan menyebabkan

operasi dasar matematika tinggi, terdapat

mahasiswa masih sulit untuk beradaptasi

perbedaan pemahaman konsep fisika yang

dengan

metode

yang

diterapkan

signifikan antara kelompok mahasiswa yang

metode

guided

inquiry,

apalagi

mengikuti praktikum dengan metode guided

metode ini adalah hal baru yang diperoleh

inquiry

yang

mahasiswa.

mengikuti praktikum secara konvensional,

Faktor

dan

dengan

diperoleh. Praktikum yang hanya dilakukan

kelompok

mahasiswa

kedua

yang

yaitu
karena

dianggap

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis

mempengaruhi hasil penelitian ini, khususnya

ketiga diterima.

untuk hipotesis kelima adalah minat belajar.

4. Hipotesis Keempat

Mahasiswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


untuk

mahasiswa

memiliki

pengetahuan

operasi dasar matematika (PODM) yang

pengetahuan

tinggi tetapi memiliki minat belajar yang

operasi dasar matematika rendah, terdapat

rendah terhadap metode pembelajaran yang

perbedaan pemahaman konsep fisika yang

diterapkan belum tentu memiliki pemahaman

signifikan antara kelompok mahasiswa yang

konsep yang tinggi. Sebaliknya, mahasiswa

mengikuti praktikum dengan metode guided

dengan PODM yang rendah tetapi memiliki

inquiry

yang

minat belajar yang tinggi terhadap metode

mengikuti praktikum secara konvensional,

pembelajaran yang diterapkan, juga belum

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis

tentu memiliki pemahaman konsep yang

keempat diterima.

rendah.

dan

dengan

yang

kelompok

mahasiswa

5. Hipotesis Kelima

Faktor-faktor

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


tidak

terdapat

pembelajaran

interaksi
(guided

antara
inquiry

metode
dan

yang telah diutarakan

diatas adalah faktor yang dianggap oleh


peneliti sebagai penyebab tidak adanya
interaksi

antara

metode

pembelajaran

konvensional) dengan pengetahuan operasi

(guided inquiry dan konvensional) dengan

dasar matematika dalam pencapaian hasil

pengetahuan

operasi

dasar

matematika

11
(PODM) dalam pencapaian hasil belajar
pemahaman konsep fisika mahasiswa.

Simpulan dari penelitian ini adalah


(1) terdapat perbedaan pemahaman konsep
yang

signifikan

antara

kelompok

mahasiswa yang mengikuti praktikum dengan


metode

guided

inquiry

dan

kelompok

mahasiswa yang mengikuti praktikum secara


konvensional,

(2)

terdapat

dengan

hasil

yang

diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis

PENUTUP

fisika

Sehubungan

perbedaan

pemahaman konsep fisika yang signifikan


antara kelompok mahasiswa yang memiliki

mengajukan

beberapa

penelitian

ini

saran,

menunjukkan

(1)

hasil
bahwa

pelaksanaan praktikum fisika dasar dengan


metode guided inquiry sangat berpengaruh
pada kemampuan pemahaman konsep fisika
sehingga diharapkan dapat diterapkan untuk
kegiatan praktikum selanjutnya, (2) bagi
peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan dan
rujukan, khususnya yang ingin melakukan
penelitian yang serupa.

pengetahuan operasi dasar matematika yang


tinggi

dan

memiliki

kelompok
pengetahuan

matematika

yang

mahasiswa

yang

operasi

dasar

rendah,

(3)

untuk

mahasiswa dengan pengetahuan operasi

DAFTAR PUSTAKA
Alberta Learning Centre. 2004. Focus on
Inquiry: A Teachers Guide to
Implementing Inquiry Based-Learning.
Canada: Alberta Learning.

dasar matematika tinggi, terdapat perbedaan


pemahaman konsep fisika yang signifikan
antara kelompok mahasiswa yang mengikuti
praktikum dengan metode guided inquiry dan
kelompok

mahasiswa

yang

Anderson dan Krathwohl. 2010. Kerangka


Landasan
Untuk
Pembelajaran,
Pengajaran, Dan Asesmen (Edisi
Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka
Belajar.

mengikuti

praktikum secara konvensional, (4) untuk

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian.


Jakarta: Rineka Cipta.

mahasiswa dengan pengetahuan operasi


dasar

matematika

rendah,

terdapat

perbedaan pemahaman konsep fisika yang


signifikan antara kelompok mahasiswa yang
mengikuti praktikum dengan metode guided
inquiry

dan

kelompok

mahasiswa

yang

mengikuti praktikum secara konvensional,


dan (5) tidak terdapat interaksi antara metode
pembelajaran

(guided

inquiry

Bloom, B. S. 1956. Taxonomy of Educational


Objectives: The Classification of
Educational Goals. New York: McKay.
Center

for Science, Mathematics, and


Engineering Education; and National
Research Council. 2000. Inquiry and
the National Science Education
Standards: A Guide for Teaching and
Learning.
Washington:
National
Academy Press.

dan

konvensional) dengan pengetahuan operasi


dasar matematika dalam pencapaian hasil
belajar pemahaman konsep fisika mahasiswa
Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar.

Fraenkel and Wallen. 2009. How to Design


and Evaluate Research in Education.
New York: McGraw-Hill.
Flick, L.B., and Lederman, N.G. 2006.
Scientific Inquiry and Nature Of
Science. Netherlands: Springer.

12
Hussain, Ashiq et al. 2011. Physics Teaching
Methods:
Scientific
Inquiry
Vs
Traditional
Lecture.
International
Journal of Humanities and Social
Science. Vol 1 (19). December 2011.
Kuhlthau, C.C., Maniotes, L.K., & Caspari,
A.K. 2007. Guided Inquiry: Learning in
the 21st Century. USA: British Library
Cataloguing.
Kuswana, W.S. 2012. Taksonomi Kognitif:
Perkembangan
Ragam
Berpikir.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Maliyah, Ninik dkk. 2012. Pembelajaran
Fisika dengan Inkuiri Terbimbing
Melalui Metode Eksperimen dan
Demonstrasi Diskusi Ditinjau dari
Kemampuan
Matematik
dan
Kemampuan Verbal Siswa. Jurnal
Inkuiri. Vol 1 (3): hal. 227-234. 2012.
Minner, Daphne et al. 2009. Inquiry-Based
Science InstructionWhat Is It and
Does It Matter? Results from a
Research Synthesis Years 1984 to
2002. Journal of Research in Science
Teaching. 21 September 2009.
Njoroge, G.N et al. 2014. Effects of InquiryBased
Teaching
Approach
on
Secondary
School
Students
Achievement And Motivation In
Physics In Nyeri County, Kenya.
International Journal of Academic
Research in Education and Review.
Vol 2(1): pp. 1-16. January 2014.
Parappilly, Maria B et al. 2013. An InquiryBased Approach to Laboratory
Experiences: Investigating Students'
Ways of Active Learning. International
Journal of Innovation in Science and
Mathematics Education. Vol 21 (5):
pp. 42-53. 2013.
Purwanto. 2011. Statistika untuk Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Serway dan Jewett. 2010. Fisika untuk Sains
dan Teknik Edisi 6 (Terjemahan).
Jakarta: Salemba Teknika.

Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar-dasar


Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka
Setia.
Sudarman, I Nengah. 2012. Pengaruh Model
Pembelajaran
Inkuiri
Terbimbing
Terhadap Pemahaman Konsep Dan
Kinerja Ilmiah Siswa SMP. Artikel.
Tidak Diterbitkan: UNDIKSHA.
Sugiyono.
2012.
Metode
Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif,
dan
R&B.
Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno. 2010. Laboratorium Fisika Sekolah
1.
Artikel.
Tidak
Diterbitkan:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Tangkas,
I
Made.
2012.
Pengaruh
Implementasi Model Pembelajaran
Inkuiri
Terbimbing
Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep
Dan Keterampilan Proses Sains
Siswa Kelas X SMAN 3 Amlapura.
Jurnal
Penelitian
Pascasarjana
Undiksha. Vol 2 (1). 2012.
Yunus

S.R dkk. 2013. Implementasi


Pembelajaran Fisika Berbasis Guided
Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Auditorik. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. JPII 2 (1):
hal. 48-52. 2013.

Anda mungkin juga menyukai