Anda di halaman 1dari 21

PEMBERIAN KREDIT DENGAN

JAMINAN TANAH SURAT


KETERANGAN (SK) CAMAT PADA
PT. BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO) Tbk. CABANG MEDAN
Oleh :
MUHAYMINAH
147005022

Pembangunan nasional bertujuan untuk


mewujudkan masyarakat adil dan makmur,
yang merata dan spiritual berdasarkan
Pancasila Undang-undang Dasar Tahun 1945.
Keberhasilan pembangunan nasional
terutama dalam bidang ekonomi dapat dilihat
dengan cara meningkatkan produksi nasional,
membuka kesempatan kerja, menjaga
stabilitas ekonomi, mampu menjaga neraca
pembayaran luar negeri agar tidak defisit,
mengusahakan kenaikan pendapatan
nasional dan pemerataan distribusi
pendapatan

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi


dalam pertumbuhan ekonomi yaitu dengan
cara menyediakan permodalan sebagai
dorongan untuk mengadakan investasi atau
peningkatan modal. Oleh karena itu
keberadaan lembaga keuangan sangat
diperlukan dalam pemberdayaan ekonomi.
Sebagian besar modal yang berupa dana
diperlukan untuk mendukung berbagai
usaha-usaha dan keperluan dalam rangka
pembangunan nasional diperoleh salah
satunya melalui kegiatan kredit dari bank

Bank juga selalu meminta jaminan


atau agunan. Bentuk pengamanan
kredit dalam praktik perbankan
adalah dilakukan dengan pengikatan
jaminan.
Jaminan mempunyai kedudukan dan
manfaat yang sangat penting dalam
menunjang pembangunan ekonomi.
Karena keberadaan lembaga ini
dapat memberikan manfaat bagi
kreditur dan debitur. Manfaat kreditur
adalah terwujudnya keamanan

Fungsi jaminan secara Yuridis adalah


untuk kepastian hukum pelunasan hutang
di dalam perjanjian kredit atau hutang
piutang atau kepastian realisasi suatu
prestasi dalam suatu perjanjian. Kepastian
hukum ini adalah dengan peningkatan
jaminan melalui lembaga-lembaga
jaminan yang dikenal dalam hukum
Indonesia. Lembaga jaminan kebendaan
dapat berupa hak tanggungan, kredit
verban, fidusia, dan gadai Credit Verband
sudah tidak berlaku lagi setelah
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 04
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.

Hak Tanggungan yang diatur dalam Undangundang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan pada dasarnya adalah Hak
Tanggungan yang dibebankan pada hak atas tanah.
Namun, pada kenyataannya sering kali terdapat
benda-benda berupa bangunan, tanaman dan hasil
karya yang secara tetap merupakan satu kesatuan
dengan tanah yang dijadikan jaminan turut pula
dijaminkan. Sebagaimana diketahui bahwa Hukum
Tanah Nasional didasarkan pada hukum adat, yang
menggunakan Asas Pemisahan Horizontal, yang
menjelaskan bahwa setiap perbuatan hukum
mengenai hak-hak atas tanah tidak dengan
sendirinya meliputi benda-benda tersebut

Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh Badan


Pertanahan Nasional dan dilaksanakan oleh
Kepala Pertanahan sesuai dengan Pasal 9
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah. Namun, Apabila
melihat kenyataan yang ada dalam masyarakat
pada saat ini masih saja ditemukan di tengahtengah masyarakat surat-surat tanah yang
dibuat oleh Camat. Surat yang dibuat oleh
Camat tersebut adalah untuk menciptakan bukti
tertulis dari tanah-tanah yang mereka kuasai,
tanpa melalui prosedur sebagaimana yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Surat Keterangan Camat dibuat dengan


berbagai judul, seperti: Surat Pelepasan Hak
Atas Tanah dengan Ganti Rugi, dan lain-lain.
Surat Keterangan Camat yaitu surat yang
dibuat oleh Camat baik sebagai bukti hak
ataupun sebagai bukti peralihan hak atas
tanah sehubungan dengan adanya jual beli
tanah. Surat-surat kepemilikan dan peralihan
hak atas tanah yang dibuat dalam bentuk SK
Camat tersebut masih berlaku di masyarakat
sehingga dapat dipergunakan sebagai
jaminan/agunan untuk memperoleh pinjaman
di Bank Pemerintah atau Bank Swasta

Berdasarkan uraian di atas maka


penting untuk diteliti mengenai
pemberian kredit dengan jaminan
tanah berstatus Surat Keterangan
(SK) Camat Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang
Medan

Rumusan Masalah
1. Bagaimana kekuatan hukum surat
Keterangan Camat dalam kepemilikan hak
milik tanah?
2. Bagaimana proses pengikatan kredit dan
eksekusi jaminan tanah yang berstatus Surat
Keterangan Camat Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap
kreditur dalam pemberian kredit dengan
jaminan tanah yang menggunakan surat
keterangan camat?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis kekuatan
hukum Surat Keterangan Camat dalam
kepemilikan hak tanah.
Untuk mengetahui dan menganalisis proses
pengikatan kredit dan eksekusi jamian tanah yang
berstatus Surat Keterangan Camat pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan.
Untuk mengetahui dan menganalisis perlindungan
hukum terhadap kreditur dalam pemberian kredit
dengan jaminan tanah yang menggunakan surat
keterangan camat;

Manfaat Penelitian
Secara teoritis dapat dijadikan sebagai bahan kajian
untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan literatur
yang meneliti tentang pemberian kredit berdasarkan
tanah berstatus SK Camat, serta diharapkan dapat
memberi manfaat dalam rangka pengembangan ilmu
hukum khusunya dalam bidang Hukum Bisnis mengenai
pemberian kredit berdasarkan tanah berstatus SK Camat.
Secara praktis penelitian ini dapat menjadi sumbangan
pemikiran bagi para pembuat kebijakan atau pembuat
keputusan di daerah, agar dapat menciptakan sistem
hukum yang lebih aspiratif di bidang kredit perbankan,
terutama dalam hal tanah yang dijadikan obyek Hak
Tanggungan.

Keaslian Penelitian

Rini Widiastuti, NIM : 057005042 dengan tesis yang


berjudul Kedudukan Jamian Hak Atas Tanah Sebagi Objek
Hak Tanggungan Dalam Pemberian Kredit, dengan rumusan
masalah sebagai berikut :
Bagaimana kedudukan hak atas tanah sebagai objek
jaminan hak tanggungan?
Bagaimana kekuatan eksekutoria grosse yang terdapat
pada sertifikat hak tanggungan dan proses eksekusinya jika
terjadi kredit macet?
Jinner, NIM : 037005019 dengan tesis yang berjudul Analisis
Sistem Pemberian Kredit Menurut Undang-undang
Perbankan di Indonesia, dengan rumusan masalah sebagai
berikut :
Bagaimana prinsip pemberian kredit dalam Undang-undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dapat menjamin
pengembalian kredit oleh debitur?
Bagaimana cara bank untuk mengatasi kredit macet?
Oleh karena ulasannya berbeda-beda, maka dengan

Kerangka Teori
teori kepastian hukum dan teori
tentang sistem hukum.

Konsepsi
Kerangka konseptual pada
hakekatnya merupakan suatu
pengarah atau pedoman yang lebih
konkrit daripada kerangka teoritis
yang sering kali bersifat abstrak.
Namun demikian suatu kerangka
konseptual belaka, kadang-kadang
dirasakan masih juga abstrak
sehingga diperlukan definisi-definisi
operasional yang akan dapat menjadi

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
penelitian hukum empiris atau
penelitian hukum sosiologis
Pendekatan Penelitian
Dengan pendekatan Penelitian
kualitatif

Data dan Sumber Data


Penelitian ini menggunakan data primer dan
data sekunder, sebagai berikut :
Data Primer merupakan kata-kata dan tindakan
orang-orang yang diamati, atau diwawancarai.
Adapun yang akan diwawancarai adalah pihak
dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Cabang Medan, Camat, dan nasabah yang
melakukan perjanjian kredit dengan jaminan
tanah Surat Keterangan Camat. Dalam hal ini
diharapkan mendapat data yang diperlukan
dalam membahas permasalahan mengenai
pemberian kredit berdasarkan tanah berstatus
Surat Keterangan Camat.

Data Sekunder sebagai pelengkap untuk melengkapi dan menyelesaikan data


primer. Menurut Loftland sebagaimana dikutip oleh Moleong yang menyebutkan
bahwa selain kata-kata atau tindakan sebagai sumber dan utama, data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain juga merupakan data diperoleh dari :
Bahan Hukum Primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya
mempunyai otoritas, yaitu merupakan hasil tindakan atau kegiatan yang dilakukan
oleh lembaga berwenang untuk permasalahan tersebut meliputi :
Norma Dasar Pancasila
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen Ketiga
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-undang Pokok Agraria
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Undang-undang Hak Tanggungan
Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah
Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Bahan Hukum Sekunder merupakan bahan hukum yang bersifat membantu atau
menunjang bahan hokum primer dalam penelitian yang akan memperkuat
penjelasan di dalamnya, meliputi :
Skripsi, tesis dan disertasi Hukum
Jurnal-jurnal hukum
Buku dan Dokumen yang mengulas tentang pemberian kredit berdasarkan tanah
berstatus Surat Keterangan Camat.
Bahan Hukum Tersier merupakan bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum,
ensiklopedia, dan lain-lain

Teknik dan Alat Pengumpulan


Data

Menurut Soerjono Soekanto dalam penelitian lazimnya dikenal 3 (tiga) jenis alat
pengumpul data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau
observasi dan wawancara atau interview. Studi Dokumentasi diberi pengertian
sebagai langkah awal dari setiap penelitian hukum (baik normatif maupun yang
sosiologis).

Adapun pengumpulan data melalui pengamatan atau observasi menurut Burhan


Ashshofa dibagi dalam dua macam yaitu teknik observasi langsung dan tidak
langsung. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain :
Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social
yang relatif lama. Dalam hal ini yang akan diwawancarai adalah legal officeil
(account officiel) dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan.
Studi dokumentasi dilakukan khususnya untuk mendapatkan data-data dalam segi
konteks. Kajian dokumentasi dilakukan terhadap catatan-catatan, foto-foto dan
sejenisnya yang berkorelasi dengan permasalahan penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa buku-buku,
dokumen, serta sumber lain yang relevan untuk memperoleh informasi mengenai

Analisis Data
Adapun analisis data yang digunakan oleh calon
peneliti dalam penelitian hukum menggunakan
sifat analisis yang Deskriptif adalah, bahwa
peneliti dalam menganalisis berkeinginan untuk
memberikan gambaran atau pemaparan atas
subjek dan objek penelitian sebagaimana hasil
penelitian yang dilakukannya serta
menggunakan pendekatan kualitatif adalah suatu
cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan
data deskriptif analitis, yaitu data yang
dinyatakan oleh responden sacara tertulis atau
lisan serta juga tingkah laku yang nyata, yang
diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai