Anda di halaman 1dari 1

1.

Amphixenosis

Penyakit yang dapat tular menular antara hewan dan manusia atau sebaliknya (hewan manusia sama-sama sebagai reservoir).
Contoh :

Staphilokokosis : Penyebab Staphylococcus sp., Penularan infeksi pada luka, pada DOC melalui pusar, Gejala depresi, lesu, anoreksia, demam, berjalan
kesakitan, diare encer, kekurusan, kelumpuhan, Diagnosis isolaso dan identifikasi bakteri dari eksudat, isi yolk sac, hati, limfa dan paru., Pengobatan
Antibiotik, Pencegahan manajemen pemeliharaan mengurangi timbulnya luka.

Streptokokosis : Penyebab Streptococcus sp., Penularan Oral, Aerosol, Luka. Gejala Demam, Radang Tenggorok, Pneumonia Meningitis, Diagnosis
gejala klinis, perubahan patologis, preparat apusan darah/jaringan adanya Streptococcus sp., Pengobatan Antibiotik, Pencegahan Manajemen pemeliharaan
dan kualitas pakan

2.

Zoonosis Berdasarkan Reservoir

Anthropozoonosis penyakit-penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (reservoir: hewan)

Zooanthropozoonosis penyakit-penyakit yang menular dari manusia ke hewan (reservoir: manusia)

Amphixenosa penyakit yang dapat tular menular antara hewan dan manusia atau sebaliknya (hewan manusia sama-sama sebagai reservoir).

3.

Irradiasi Pangan

Keunggulan utama dari irradiasi adalah:


a. Tidak ada atau sedikit sekali proses pemanasan pada makanan sehingga hampir tidak ada perubahan dalam sensor karakteristik makanan,
b. Dapat dilakukan pada makanan kemasan dan makanan beku,
c. Dapat dilakukan pada makanan segar melalui satu kali operasi dan tanpa menggunakan tambahan bahan kimia,
d. Hanya membutuhkan sedikit energi,
e. Perubahan pada aspek nutrisi dapat dibandingkan dengan metoda pengawetan makanan lainnya, dan
f. Proses otomatis terkontrol dan memiliki biaya operasi rendah.
Adapun kelemahannya, yaitu
a. Proses dapat digunakan untuk mengeliminasi bakteri dalam jumlah besar sehingga dapat membuat makanan yang tidak layak makan menjadi layak jual,
b. Jika mikro-organisme pembusuk dimusnahkan tetapi bakteria patogen tidak, konsumen tidak bisa melihat indikasinya dari bentuk makanan,
c. Makanan akan berbahaya bagi kesehatan jika bakteri penghasil racun dimusnahkan setelah bakteri tersebut mengkontaminasi makanan,
d. Kemungkinan perkembangan resistensi mikroorganisme terhadap radiasi,
e. Hilangnya nilai nutrisi makanan,
f. Sampai sekarang, prosedur analitik dalam mendeteksi apakah makanan telah diirradiasi belum mencukupi, dan resistensi publik disebabkan oleh kekhawatiran
akan pengaruh radioaktif atau alasan lain yang berhubungan dengan kekhawatiran terhadap industri nuklir.
4.

Helminthiasis

Menyebabkan kematian pedet umur 2 bulan ke atas yang sangat tinggi.

Parasit yang paling banyak ditemukan meliputi Neoascaris vitulorum, Trichostrongylus, Ostertagia, Nematodirus, bunostomum dan Haemonchus contortus

Pneumonia verminosa, disebabkan oleh cacing Dictyocaulus viviparus. Pedet yang terserang terbanyak berumur 4-5 bulan keatas

Kerugian ekonomis yang ditimbulkan akibat parasit cacing tersebut adalah pengurangan pertambahan bobot badan harian (average daily gain = ADG)
mencapai 0,1 kg per hari,

Penurunan status reproduksi (calving interval menjadi lebih panjang), serta kematian pedet maupun sapi muda.

Kerugian ekonomi akibat fasciola berupa penurunan berat badan dan karkas, produksi susu, gangguan reproduksi hingga kematian. Beberapa usaha
pencegahan berupa pemusnahan hospes intermedier (siput) dan rotasi penggembalaan telah dilakukan. Hal tersebut sangat sulit dan tidak efektif dilakukan di
Indonesia karena peternak umumnya hanya memiliki sedikit hewan (1-5 ekor) dan kurangnya lahan rumput untuk penggembalaan.

Kerugian ekonomi yang disebabkan oleh Fasciola diperkirakan sekitar 153,6 milyar rupiah setiap tahunnya (Anonim, 1990). Kerugian ekonomi tersebut
berupa kerusakan hati, kekurusan, dan penurunan tenaga kerja pada sapi/kerbau yang terinfeksi.

Parasitisme internal ini mempengaruhi produktivitas dan reproduktivitas sapi betina, menurunkan daya tahan terhadap penyakit dan merupakan penyebab
signifikan kematian pedet.

Anda mungkin juga menyukai