Pengertian
Pasal 1 angka 32 : Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia
Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/Penunjukan Langsung.
Ketentuan
Pasal 39
Ayat (1): Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I;
2. teknologi sederhana;
3. risiko kecil; dan/atau
4. dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa usaha orangperseorangan dan/atau badan usaha
kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis
yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil.
Ayat (2): Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar kepada
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.
Ayat (3): Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) Pejabat Pengadaan.
Ayat (4): PA/KPA dilarang menggunakan metode Pengadaan Langsung sebagai alasan untuk
memecah paket Pengadaan menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari
pelelangan.
Berdasarkan pasal 16 ayat (3), Pengadaan Langsung dapat dilakukan oleh 1 (satu) orang pejabat
pengadaan. Dalam hal dilakukan oleh ULP, maka pemilihan tersebut dilakukan melalui pelelangan
umum/sederhana atau penunjukan langsung.
Proses Pelaksanaan
Lampiran II Bagian B;5;c.
Pelaksanaan Pengadaan Barang Melalui Pengadaan Langsung :
1. Pengadaan Langsung dilaksanakan untuk pengadaan Barang yang nilainya sampai dengan Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Proses Pengadaan Langsung dilakukan sebagai berikut :
1. Pejabat Pengadaan mencari informasi barang dan harga melalui media elektronik maupun
non-elektronik;
2. Pejabat Pengadaan membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumber
informasi yang berbeda;
3. Pejabat Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis serta untuk mendapatkan
harga yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan; (bila diperlukan)
4. Pejabat Pengadaan melakukan transaksi; dan
5. Pejabat Pengadaan mendapatkan bukti transaksi dengan ketentuan:
1. untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp5.000.000,00 (lima juta
rupiah) berupa bukti pembelian;