Tugas Kuliah
Kelembagaan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Pantai
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Sahala Hutabarat, M.Sc.
Oleh:
DENADA ANGGIA DWI PUTRI
26010113410007
PENDAHULUAN
permintaan
berpotensi
terhadap
peningkatan
eksploitasi
sumberdaya ikan oleh nelayan. Jumlah unit usaha perikanan tangkap semakin
bertambah, terbukti dengan adanya pertambahan jumlah nelayan dan jumlah alat
tangkap di wilayah pesisir. Dampak kegiatan eksploitasi yang meningkat ini
memberikan tekanan terhadap populasi sumberdaya ikan. Kerusakan lingkungan,
overfishing, konflik daerah penangkapan dan penggunaan alat tangkap, serta
rendahnya tingkat pendapatan nelayan merupakan masalah-masalah yang sering
muncul di wilayah pesisir terkait sektor perikanan tangkap.
Subekti (2010), mengatakan bahwa permasalahan pokok yang dihadapi
dalam pengelolaan sumberdaya perikanan adalah kebijakan ekonomi selama ini
cenderung lebih berpihak terhadap kegiatan eksploitasi sumberdaya perikanan.
Hal ini mengakibatkan lemahnya kelembagaan pengelolaan dan penegakan
hukum. Selain itu, penerapan prinsip-prinsi pembangunan bekelanjutan ke dalam
sistem, organisasi, maupun program kerja pemerintahan, baik di pusat maupun di
daerah masih belum berjalan dengan baik.
Eksploitasi sumberdaya ikan di wilayah pesisir hendaknya dikelola secara
berkelanjutan, sehingga sumberdaya tersebut tidak habis dan masih dapat
dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang. Setiap usaha perikanan tangkap
perlu dilakukan pemantauan, pengendalian, dan pengawasan. Pembangunan
perikanan tangkap yang berkelanjutan di wilayah pesisir Indonesia sangat
membutuhkan
peran
kelembagaan
untuk
menentukan
kebijakan
terkait
terkait
pelaksanaan
kepentingan-kepentingan
publik.