Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

F DENGAN EPILEPSI
DI RUANG BOUGENVIL 7 RSD Dr. HARYOTO LUMAJANG

disusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (PPPN)


Stase Keperawatan Anak

oleh
Alvinda Yuanita, S.Kep.
NIM 092311101013

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan pada An. F dengan Epilepsi telah dilaksanakan pada tanggal
29 Januari 2014 di Ruang Bougenvil 7 RSD dr. Haryoto Lumajang.

Lumajang, 30 Januari 2014


Pembimbing Ruangan

Pembimbing Akademik

Kepala Ruangan ,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM PENDIDIKAN NERS
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK


Ruangan
Tgl/Jam MRS
Dx. Medis
No. Reg.
Tgl/Jam Pengkajian

: Bougenvil 7
: 25 Januari 2014/Jam 11.00 WIB
: Epilepsi
: 17 55 77
: 27 Januari 2014/Jam 12.00 WIB

A. IDENTITAS BAYI
1. Nama
Nama Panggilan
Umur/Tgl. Lahir
Jenis Kelamin
2. Identitas Orang Tua :
Nama Ayah
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
Nama Ibu
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat

: Farhan Maulana
: Farhan
: 3 tahun 8 bulam/ 3 Mei 2010
: Laki-laki
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Slamet
34 tahun
Islam
Madura
Jawa, Madura, Indonesia
Tamat SD
Wiraswasta
< 1.000.000
Dusun Wetan Sepuran RT 020 RW 007 Wonorejo,
Kedungjajang

: Nur Fadilah
: 24 tahun
: Islam
: Madura
: Jawa, Madura, Indonesia
: Tamat SD
: Ibu Rumah Tangga
:: Dusun Wetan Sepuran RT 020 RW 007 Wonorejo,
Kedungjajang

B. KELUHAN UTAMA
An. F umur 3 tahun 8 bulan dengan berat badan 13 kg datang melalui IGD
dengan keluhan kejang sejak pukul 10.00 WIB (tanggal 25 Januari 2014),
demam, dan muntah. Kejang berlangsung sekitar 15-30 menit, kaku seluruh

badan, mata melirik ke atas, keluar busa dan darah dari mulut. Setelah kejang
pasien langsung sadar dan menangis, kesadaran somnolen.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
An. F dalam keadaan lemah, kejang (-),BAB dan BAK (+), muntah (-),pilek (-)
batuk (-), kesadaran compos mentis, badan dan akral hangat.
Upaya yang telah dilakukan:
1. Ny. N memeriksakan An. F ke IGD RSD dr. Haryoto Lumajang
2. Ny. N memberikan kompres dingin pada An. F
Terapi yang diberikan:
1. Terapi oksigen 2 lpm
2. Infus Asering 1000 cc/24 jam
3. Injeksi Antrain 200 mg, Ampicilin 450 mg, Gentamicin 80 mg, dan
Ranitidin ampul
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit yang pernah diderita
An. F pernah mengalami diare, sariawan, flu, gigi berlubang, demam, dan
kejang beberapa bulan yang lalu.
2. Riwayat operasi
An. F tidak pernah dioperasi.
3. Riwayat alergi
An. F tidak mempunyai riwayat alergi.
4. Riwayat imunisasi
An. F telah memperoleh imunisasi BCG (+), DPT I (+), DPT II (+), DPT
III (+), Polio I (+), Polio II (+), Polio III (+), Campak (+), Hepatitis (+), TT
(-).
E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ny. N sehat waktu hamil, melakukan ANC secara rutin ke Bidan, tidak
minum jamu, minum vitamin dari bidan, tidak pernah mengalami
perdarahan, dan tidak pernah sakit selama hamil.
2. Intranatal
An. F lahir di RS. Bhayangkara ditolong oleh Bidan, lahir dengan spontan
presentasi belakang kepala, langsung menangis, UK 9 bulan, kulit berwarna
merah, BBL 2700 gram, PBL 50 cm, dan kejang (-). Ny. N tidak
mengalami KPD dan setelah melahirkan An. F langsung memperoleh IMD.
3. Postnatal (0-7 hari)
Kejang (-), perdarahan (-), demam (-), ASI 0-17 bulan, PASI sejak umur 17
bulan (bubur halus).
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Tidak ada keluarga yang pernah mengalami kejang maupun penyakit lain.

GENOGRAM

Keterangan:
= laki-laki

= pasien

= perempuan

= garis pernikahan

= meninggal

= garis keturunan

G. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
1. Perkembangan
Sebelum masuk Rumah Sakit
a. Adaptasi Sosial
Ny. N mengatakan bahwa An. F
mempunyai banyak teman di
sekolah maupun di sekitar
rumahnya, hubungan An. F
dengan teman-temannya baik,
An. F mampu mengambil makan
secara
mandiri,
mampu
menggosok gigi tanpa bantuan,
mampu bermain ular tangga,
mampu
berpakaian
tanpa
bantuan.
b. Motorik halus
Ny. N mengatakan bahwa An. F
mampu mewarnai, memilih garis
yang lebih panjang, mencontoh
+, menggambar orang 3 bagian,
dan mencontoh O.

Setelah masuk Rumah Sakit


Setelah di rumah sakit An. F tidak
mau beraktivitas dengan orang
sekitar, selalu bergantung pada Ny.
N dan Tn. S, tidak mau berbicara
dengan orang lain, dan hanya mau
berbicara dan bergurau dengan
keluarganya.

Setelah masuk rumah sakit An. F


tidak pernah mewarnai atau
menggambar, dan tidak mau
mempraktekkan
kemampuan
motorik halusnya.

c. Motorik kasar
Ny. N mengatakan bahwa An. F An. F tidak mau mempraktekkan
mampu berdiri 1 kaki 2-4 detik kemampuan
motorik
kasarnya
dan melompat dengan 1 kaki.
karena kondisi An. F dalam keadaan
lemah.

d. Bahasa
Ny. N mengatakan bahwa An. F
mampu menyebut lebih dari 4
warna, mengartikan lebih dari 5
kata, mengetahui 3 kata sifat,
mengerti
4
kata
depan,
mengetahui
4
kegiatan,
mengetahui kegunaan lebih dari
3 benda, menghitung lebih dari 1
kubus.

An. F tidak mau menunjukkan


kemampuan bahasanya karena An.
F tidak mau berbicara dengan orang
selain keluarganya.

H. KEADAAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA


PENYAKIT
Ny. N mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih, terdapat halaman luas
di depan rumah, rumah jauh dari sungai, sinar matahari dapat masuk ke dalam
rumah, mandi dan minum menggunakan air PDAM, luas rumah + 5 x 8 meter,
terdapat 2 kamar, minum selalu mengkonsumsi air PDAM yang sudah
dimasak, makanan disajikan hangat, sayuran dipotong dulu baru dicuci,
terdapat banyak gantungan di dalam rumah, terdapat hewan peliharaan sapi,
dan An. F sering membeli jajan dan es di sekolah dan di sekitar rumahnya.
I. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi & Tata laksana kesehatan
Ny. N dan Tn. S selalu memeriksakan kondisi An. F bila sakit, karena bagi
Ny. N dan Tn. S kesehatan sangat penting dan mahal.
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
An. F selalu makan 3 kali setiap hari, terkadang lebih dari 3 kali jika An. F
merasa sangat lapar dan nafsu makannya meningkat, makanan yang
dikonsumsi biasanya sayuran dan ikan kuniran, An. F tidak minum susu
formula, buah yang sering dikonsumsi adalah buah manggis.
3. Pola Eliminasi
An. F selalu BAB setiap selesai makan, frekuensi BAB + 3 kali/hari,
frekuensi BAK + 4 kali/hari, dan tidak pernah BAK/BAB di celana.
4. Pola Aktivitas/Bermain (termasuk kebersihan diri)
Sebelum sakit An. F sering bermain sepeda di halaman depan rumahnya
dengan teman-temannya, namun setelah dirawat di rumah sakit An. F tidak
bias bermain dengan teman-temannya. An. F selalu cuci tangan sebelum
makan, tidur, setelah makan, dan setelah BAK/BAB.
5. Pola Istirahat Tidur
An. F tidur siang sekitar pukul 12.00 WIB dan tidur malam sekitar pukul
20.00 WIB. An. F selalu membaca doa setiap hendak tidur. An. F sering
terbangun karena haus.
6. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori
Persepsi sensori dan kognitif An. F cukup baik.

7.

Pola Konsep Diri


Belum dapat dikaji karena kondisi An. F lemah dan tidak mau berbicara
selain kepada keluarganya.
8. Pola Hubungan-Peran
An. F memiliki hubungan baik dengan teman-teman di sekolah dan sekitar
rumahnya, tidak pernah berkelahi dengan teman, dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
9. Pola Seksual-seksualitas
Jenis kelamin An. F adalah laki-laki, tidak memiliki kelainan, dan belum
dikhitan.
10. Pola Mekanisme Koping
An. F selalu rewel jika tidak didampingi Tn. S.
11. Personal Nilai dan Kepercayaan
An. F beragama Islam, mampu menghafal beberapa doa, dan telah
mempraktekkan membaca doa yang dihafalnya.
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum
Keadaan umum:
Keadaan An. F lemah, badan dan akral hangat, BAB dan BAK (+), kejang
(-), muntah (-), kulit kemerahan, dan terpasang infus D5 NS.
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 148 kali/menit
Suhu
: 38 oC
RR
: 52x/menit
Tinggi badan
: tidak terkaji
Berat badan sebelum sakit : 13 kg
Berat badan saat ini
: 14 kg
Berat badan ideal
: tidak terkaji
Perkembangan BB
: peningkatan BB 1 kg
2. Kepala
Kepala : bentuk bulat, simetris, rambut hitam dan lurus, kulit kepala bersih,
tidak ada kelainan.
Mata : mata cowong, tidak ada kelainan, anemis (-), edema (-), simetris,
tidak ada sekret.
Telinga : simetris, tidak ada kelainan, tidak ada sekret.
Hidung : simetris, tidak ada sekret, epistaksis (-).
Mulut : bibir simetris, bibir kering, caries gigi (+), lidah tidak ada kelainan.
3. Leher
Tidak ada kelainan pada leher, tidak ada pembesaran kelenjar, leher
simetris, reflek menelan baik, gerak bebas, tidak ada kaku kuduk.
4. Thorax/dada
Pergerakan dada simetris, tidak ada kelainan, retraksi dada (-), perkusi
sonor, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas dan jantung tambahan.

5. Abdomen
Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada distensi abdomen, tidak ada ascites,
tidak ada pembesaran organ-organ pada abdomen.
6. Keadaan punggung
Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada tonjolan tulang belakang.
7. Ekstremitas
Tidak ada kelainan, simetris, ROM dalam rentang normal, kuku terpotong
rapi dan bersih, akrosianosis (-).
8. Genetalia & Anus
Tidak ada kelainan, fungsi penis baik, skrotum simetris dan menggantung.
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium :
a. Hemoglobin (Hb) : 12,1 mg/dl (normal 14-18 mg/dl)
b. Leukosit : 14.450/cmm (normal 3.500-10.000/cmm)
c. Eritrosit : 4,87 juta/cmm (normal 4,5-6,5 juta/cmm)
d. Hematokrit : 36% (normal 40-54%)
e. Trombosit : 248.000 (normal 150.000-450.000)
f. Widal O, Widal H, Widal A, Widal B : negatif (normal : negatif)
g. SGOT : 42 mU/ml (normal up to 37 mU/ml)
h. SGPT : 49 mU/ml (normal up to 40 mU/ml)
i. GDA : 98 mg/dl (normal 63-115 mg/dl)
j. CRP kualitatif : negatif (normal : negatif)
2. Radiologi: 3. Lain-lain : L. TERAPI
1. Oral : 2. Parenteral :
1. Infus Asering 1000 cc/24 jam
2. Infus D5 NS 1000 cc/24 jam
3. Antrain 3 x 200 mg
4. Ranitidin 2 x ampul
5. Ondansetron 3 x ampul
6. Ampicilin 3 x 450 mg
7. Gentamicin 1 x 80 mg
8. Valisanbe 7 mg IV pelan
3. Lain-lain : Lumajang, 29 Januari 2014
Mahasiswa,

Alvinda Yuanita, S. Kep.


NIM. 092311101013

ANALISA DATA
Tanggal

No

27
Januari
2014

27
Januari
2014

27
Januari
2014

13

Data Fokus
DS :
Ny. N mengatakan anak
saya demam sejak 3 hari
yang lalu dan disertai
kejang, Sus
DO :
suhu 38 oC, badan dan
ekstremitas teraba hangat,
An. F mendapat injeksi
Antrain 3 x 200 mg, kulit
kemerahan, kejang, DN
148 kali/menit, RR 52
kali/menit
DS:
Ny. N mengatakan anak
saya muntah dan
makannya hanya sedikit,
kalau makan tidak
dihabiskan
DO:
Muntah (+), anoreksia,
makanan tidak habis,
bibir kering
DS :
Ny. N mengatakan anak
saya demam, Sus.
Infusnya belum diganti
dari hari pertama anak
saya dirawat disini
DO :
suhu 38o C, DN 148
kali/menit, kadar leukosit
14.450/cmm, kulit
kemerahan, infus belum
diganti sejak MRS

Problem

Etiologi

Hipertermi

Peningkatan laju
metabolisme

Resiko
ketidakseimba
ngan nutrisi :
kurang dari
kebutuhan
tubuh

Intake nutrisi
tidak adekuat

Resiko infeksi

Prosedur invasif

Nama terang
dan TTD
mahasiswa

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal
27 Januari
2014
27 Januari
2014
27 Januari
2014

No
1
2
3

Diagnosa Keperawatan
Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju
metabolisme
Resiko ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi
tidak adekuat
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif

Nama terang
dan ttd

PERENCANAAN
Tanggal/jam
27 januari
2014/12.15
WIB

Diagnosa
Keperawatan
Hipertermia
berhubungan
dengan peningkatan
laju metabolisme
Definisi : peningkatan
suhu tubuh di atas
kisaran normal

Tujuan dan Kriteria


Hasil
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x6 jam, pasien
tidak mengalami
hipertermia
NOC:
Thermoregulation
Kriteria Hasil:
1. Suhu tubuh dalam
rentang normal
2. Nadi dan RR dalam
rentang normal
3. Tidak ada perubahan
warna kulit dan
tidak pusing

27 januari
2014/12.30
WIB

Resiko
ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan intake nutrisi

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x6 jam, pasien
tidak beresiko
mengalami kekurangan
nutrisi.

Rencana Tindakan
NIC:
Fever Treatment
1. Monitor suhu sesering
mungkin
2. Monitor IWL (Index Weight
Loss)
3. Monitor warna dan suhu
kulit
4. Monitor tekanan darah,
nadi, dan RR
5. Monitor penurunan tingkat
kesadaran
6. Selimuti pasien dan berikan
kompres hangat pada
lipatan paha dan aksila
7. Kolaborasi pemberian
antipiretik (Antrain)
NIC:
Nutrition Management and
Nutrition Monitoring
1. Monitor adanya penurunan
berat badan

Rasional

1. Mengidentifikasi dan mencegah


terjadinya hipertermia lanjut
2. Mengetahui laju metabolisme
tubuh pasien
3. Warna dan suhu kulit menjadi
indikasi hipertermia pada pasien
4. Mengetahui efek peningkatan
suhu tubuh pasien
5. Hipertermia lanjut dapat
menyebabkan penurunan tingkat
kesadaran
6. Memfasilitasi pengeluaran panas
dan mencegah pengeluaran panas
secara berlebihan
7. Antipiretik dapat menurunkan
suhu tubuh

1. Penurunan berat badan


mengindikasikan pasien
mengalami kekurangan nutrisi

TTD

tidak adekuat
Definisi : asupan
nutrisi tidak cukup
untuk memenuhi
kebutuhan metabolik

NOC:
1. Nutritional status :
food and fluid intake
2. Nutritional status :
nutrient intake
3. Weight control
Kriteria Hasil:
1. Peningkatan berat
badan sesuai dengan
tujuan
2. Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
3. Tidak ada tandatanda malnutrisi
4. Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

27 Januari
2014/12.45
WIB

Resiko infeksi
berhubungan
dengan prosedur
invasif
Definisi : mengalami
peningkatan resiko
terserang organisme

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam,
pasien tidak
menunjukkan resiko
infeksi.

2. Monitor tipe dan jumlah


aktivitas yang biasa
dilakukan
3. Kaji alergi terhadap
makanan
4. Monitor turgor kulit, tandatanda malnutirisi, mual dan
muntah, pertumbuhan dan
perkembangan, kalori dan
intake nutrisi
5. Catat adanya perubahan
warna pada lidah, adanya
edema, hiperemik
6. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
7. Kolaborasikan dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
NIC:
Infection Control
1. Monitor tanda dan gejala
infeksi pada pasien
2. Monitor tanda-tanda vital
pasien

2. Tipe dan jumlah aktivitas


menentukan laju metabolisme dan
asupan nutrisi pasien
3. Mencegah kesalahan pemberian
makanan pada pasien
4. Mencegah kekurangan nutrisi
lebih lanjut pada pasien

5. Kekurangan nutrisi dapat


menyebabkan perubahan warna
pada lidah
6. Memfasilitasi pengetahuan
keluarga dalam memberikan
nutrisi pada pasien
7. Pemberian makanan dengan
jumlah kalori yang sesuai dengan
kebutuhan pasien dapat mencegah
terjadinya kekurangan nutrisi
pada pasien
1. Mengetahui apakah pasien telah
mengalami infeksi atau tidak
2. Infeksi dapat menyebabkan
perubahan tanda-tanda vital pada
pasien

patogenik.

NOC:
1. Immune Status
2. Knowledge :
Infection control
3. Risk Control

3. Ajarkan keluarga pasien


mengenai tanda dan gejala
infeksi beserta
pencegahannya
4. Batasi pengunjung

Kriteria Hasil:
1. Pasien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
2. Jumlah leukosit
dalam batas normal
3. Menunjukkan
perilaku hidup sehat

5. Gunakan teknik aseptik


setiap melakukan tindakan
invasif
6. Ajarkan keluarga pasien
untuk selalu mencuci
tangan
7. Ganti infus jika terdapat
tanda-tanda infeksi atau
flebitis
8. Kolaborasi pemberian
antibiotik

3. Memfasilitasi pengetahuan
keluarga agar ikut berpartisipasi
dalam mencegah terjadinya
infeksi pada pasien
4. Mencegah penularan penyakit
dari pengunjung ke pasien
5. Penggunaan teknik aseptic dapat
mencegah penularan
mikroorganisme patogen ke
pasien
6. Mencuci tangan dapat
mengeliminasi mikroorganisme
patogen dan mencegah
penularannya
7. Infus yang lama tidak diganti
dapat menjadi port the entry
mikroorganisme patogen
8. Pemberian antibiotik dapat
membunuh mikroorganisme
patogen yang ada di dalam tubuh
pasien

TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal

Jam

27 Januari
2014

12.15
WIB

27 Januari
2014

12.30
WIB

Tindakan Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

27 Januari
2014

12.45
WIB

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Memonitor suhu tubuh pasien


Memonitor IWL (Index Weight Loss)
Memonitor warna dan suhu kulit
Memonitor tekanan darah, nadi, dan RR
Memonitor penurunan tingkat kesadaran
Mengajarkan Ny. N untuk menyelimuti pasien dan
mengompres hangat pada lipatan paha dan aksila
Memberikan injeksi Antrain 200 mg
Memonitor adanya penurunan berat badan
Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
Mengkaji alergi terhadap makanan
Memonitor turgor kulit, tanda-tanda malnutirisi, mual
dan muntah, pertumbuhan dan perkembangan, kalori
dan intake nutrisi
Mencatat adanya perubahan warna pada lidah, adanya
edema, hiperemik
Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Memberikan terapi cairan melalui infus D5 NS
1000 cc/24 jam
Memonitor tanda dan gejala infeksi pada pasien
Memonitor tanda-tanda vital pasien
Mengajarkan keluarga pasien mengenai tanda dan
gejala infeksi beserta pencegahannya
Membatasi pengunjung yang menjenguk pasien
Menggunakan teknik aseptik setiap melakukan
tindakan invasif
Mengajarkan keluarga pasien untuk selalu mencuci
tangan
Memberikan injeksi Ampicilin 450 mg

Nama
Perawat

EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal

No Dx

28 Januari
2014

28 Januari
2014

Evaluasi Keperawatan
S: Ny. N mengatakan anak saya masih demam tadi
malam, Sus, saya kompres panasnya turun tapi
kemudian demam lagi.
O: a. Badan dan akral teraba hangat
b. Pasien masih memperoleh injeksi Antrain 200 mg
c. Pasien tidak kejang
A: masalah hipertermia pada An. F teratasi sebagian
P:
a. Monitor suhu tubuh dan tanda-tanda vital pasien
b. Anjurkan keluarga untuk segera mengompres
pasien ketika mengalami demam
c. Lanjutkan pemberian Antrain
S: Ny. N mengatakan anak saya makannya masih tetap
sedikit, Sus, biasanya kalau tidak sakit makannya
banyak
O: a.
b.
c.
d.

28 Januari
2014

pasien tampak lemas


Pasien makan buah apel
Pasien tidak menghabiskan makanannya
Pasien masih memperoleh terapi cairan D5 NS

A: Masalah resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh pada An. F belum teratasi
P:
a. Tingkatkan intake nutrisi pada pasien
b. Lanjutkan pemberian terapi cairan D5 NS
S: Ny. N mengatakan anak saya tadi malam demam,
Sus
O: a. badan dan akral teraba hangat
b. tanda-tanda vital dalam rentang normal
c. tidak terdapat flebitis
A: Masalah resiko infeksi pada An. F teratasi sebagian
P:
a. Pantau tanda-tanda vital pasien
b. Pantau tanda-tanda infeksi pada pasien
c. Pertahankan teknik aseptik saat melakukan
tindakan pada pasien
d. Lanjutkan pemberian antibiotik

Nama
Terang

Anda mungkin juga menyukai