Anda di halaman 1dari 2

1.

Untuk mengembangkan lingkungan yang mampu mendorong munculnya insiatik perseorangan dan
berlakunaya control sosial dan kontruktif.
2. Meningkatkan kemampuan dalam membuat deferminasi kebijakan public yang lebih berdaya guna agar
kegiatan pemerintahan dapa diselenggarakan produktif, praktis serta selalu memperimbangkan ukuran
ekonomis

manajemen perbekalan merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan


pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan, dan penghapusan perbekalan guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi.
Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan, tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu menjadi urutan tindakan yang sistematis
Perencanaan merupakan suatu organisasi adalah suatu proses yang berkesinambungan, tidak
akan pernah berhenti, karena organisasi akan terus menghasilkan tujuan-tujuan yang perlu
dicapai oleh unit-unit pelaksananya

MASALAH-MASALAH UMUM DALAM MANAJEMEN LOGISTIK


Masalah-masalah umum yang sering terjadi dalam pengelolaan logistik antara lain sebagai
berikut:
1.

Salah Rencana dan Penentuan Kebutuhan

Salah rencana dan penenruan kebutuhan merupakan kekekliruan dalam menetapkan kebutuhan
logistik yang kurang atau tidak memandang kebutuhan ke depan, kurang memperhatikan
lingkungan, dan kurang cermat dalam menganalisisnya. Kesalahan rencana ini bisa berkaitan
dengan jenis dan spesifikasi logistik, metode atau cara pengadaan logistik, jumlah logistik, waktu
pengadaan logistik, tempat atau asal pengadaan logistik, maupun kesalahan dalam rencan harga
logistik.
2.

Salah Pengaduan

Salah pengaduan merupakan kekeliruan dalam proses pemenuhan kebutuhan logistik, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi cara atau metode pengadaan, jumlah, harga, waktu,
sumber, logistik, maupun ketidaksesuaian dengan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan.
3.

Salah Tempat

Salah tempat merupakan kekeliruan dalam peletakan logistik sehingga bisa mengganggu
kelancaran aktivitas suatu unit kerja dan atau organisasi secara keseluruhan.

4.

Salah Pakai

Salah pakai merupakan kekeliruan dalam penggunaan barang karena tanpa disertai rasa tanggung
jawab, baik secara teknis fungsional maupun hak pemakaian barang.
5.

Lalai Catat

Lalai catat merupakan kealpaan dalam pencatatan logisti, baik menyangkut kegiatan dan waktu
pencatatan itu sendiri, maupun menyangkut kebenaran data, baik berkaitan dengan jenis dan
spesifikasi logistik, jumlah, harga, sumber, tempat penempatan atau pemakaian, kondisi, maupun
data pencatatan yang lainya.
6.

Lalai Rawat

Lalai rawat merupakan ketidakaturan dan kesalahan dalam perawata logistik sehingga secara
teknis dapat menimbulkan kerusakan logistik yang dapat berdampak pada menurunnya tingkat
kuantitas output, tidak tercapainya secara optimal batas umur pemakaian barang, dan secara
ekonomis dapat menimbulkan pemborosan bagi organisasi.
7.

Lalai Simpan

Lalai simpan merupakan kealpaan dalam penyimpanan logistik yang berupa tidak
ditempatkannya pada tempat yang semestinya sehingga memungkinkan menimbulkan kerusakan
dan penurunan kualitas logistik, baik terhadap barang itu sendiri maupun barang yang lain,
bahkan juga dapat menimbulkan hilangnya logistik.
8.

Lalai Kontrol

Lalai kontrol merupakan kealpaan dalam pengawasan, baik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
yang diawasi atau objek pengawasan, waktu pengawasan, maupun metode pengawasan.
Dengan dapat diidentifikasi beberapa kesalahan umum dalam pengelolaan logistik tersebut,
diharapkan beberapa kesalahan umum tersebut sehingga organisasi dapat mereduksi, bahkan
dapat menghindari kesalahan-kesalahan umum tersebut.

Anda mungkin juga menyukai