Anda di halaman 1dari 21

1

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


REKAYASA BAHAN P2
POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET

Disusun Oleh :
MARFUAH

(2413100007)

Asisten :
FADHILAH

(2412100022)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


REKAYASA BAHAN P2
POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET
Disusun Oleh :
MARFUAH

(2413100007)

Asisten :
DILA

(2412100022)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA

3
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

ABSTRAK

Kata kunci :

4
ABSTRACT

Keywords:

5
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmatnya dan karunianya sehingga laporan resmi
praktikum rekayasa bahan yang berjudul Polimer Termoplastik
dan Termoset dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah
mendampingi praktikum sehingga dapat terselesaikan laporan dan
praktikum yang telah kami jalankan.
Dalam penyusunan laporan resmi ini, penulis menyadari
pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak agar laporan resmi ini lebih baik dan
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Surabaya, 16 November 2015

Penulis

6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Laporan
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian Polimer
2.2 Jenis Polimer Berdasarkan Sifat Thermal
2.3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Prosedur Percobaan
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
1
1
2
2
3
4
9
9
11
16
17
17
19

7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Respon Osilasi Getaran di Udara..........................14
Gambar 4.2 Respon Osilasi Getaran di Air..............................14
Gambar 4.3 Respon Osilasi Getaran di Oli..............................15

8
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Amplitudo Kedua dengan Redaman Udara

11

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
dua kata yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak
sedangkan Meros berarti unit atau bagian. Polimer merupakan
senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan
sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul
kecil pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya
senyawa polimer terdiri dari banyak monomer.
Perkembangan polimer saat ini sangat pesat. Polimer
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, karena sangat
menunjang di berbagai bidang seperti aneka produk dan
barang, di rumah tangga, kantor, dan sebagainya, sehingga
semua orang mengenalnya. Polimer mencakup plastic, karet,
serat sampai perekat. Dengan adanya praktikum ini
diharapkan mahasiswa mampu mengetahi sifat-sifat dari
polimer termoplastik dan thermoset sehingga mahasiswa
dapat membedakannya.

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari prcobaan ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana sifat-sifat polimer termoplastik dan
thermoset?
b. Bagaimana perbedaan polimer termoplastik dan termoset?

1.3

Tujuan

2
Adapun tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah
sebagai berikut:
a. Mengetahui sifat-sifat polimer termoplastik dan
thermoset.
b. Membedakan polimer termoplastik dan thermoset.
1.4

Sistematika Laporan

Sistematika dari laporan hasil praktikum ini adalah


sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, mencakup latar belakang,
permasalahan, tujuan serta sistematika laporan, Bab II Dasar
Teori, berisi teori teori yang mendasari untuk melakukan
sebuah praktikum, Bab III Metodologi, mengenai langkah
langkah atau cara kerja dalam melaksanakan suatu praktikum,
Bab IV Analisa Data dan Pembahasan, berisi hasil perhitungan
percobaan dan pembahasan dari praktikan, Bab V Penutup,
mengenai kesimpulan dari laporan serta saran yang
disampaikan penulis.

3
BAB II
DASAR TEORI
2.1

Pengertian Polimer
Polimer merupakan senyawa kimia yang mempunyai
massa molekul sangat tinggi dan tersusun dari unit ulanagn
sederhana yang tergabung melalui proses polimerasi. Kata
polimer berasal dari bahasa Yunani polus yang berarti
banyak dan meros yang berarti bagian, yang mana menunjuk
pada struktur polimer yang tersusun atas unit ulangan.
Unit ulangan polimer adalah molekul sederhana bermassa
rendah yang disebut monomer. Polimer terbuat dari ratusan
hingga ribuan unit monomer, hamper sama dengan
makromolekul. Contoh makromolekul adalah karbohidrat,
li[ida, dan protein, sedangkan contoh polimer adalah PVC,
polietena. Semua polimer adalh makromolekul, namun tidak
semua makromolekul adalah polimer.
Polimer mempunyai banyak variasi sifat, dan itulah
mengapa polimer mempunyai banyak kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Di era modern, hamper setiap bagian
hidup manusia melibatkan polimer. Termasuk jenis polimer
antara lain plasti, elastomer, serat, cat, dan bahan pelapis.

2.2

Jenis Polimer Berdasarkan Sifat Thermal


Berdasarkan sifat termalnya, polmer dibagi menjadi 3
yaitu:
2.2.1 Polimer Termoplastik

Polimer termoplastik adalah polimer yang


mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika
polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak
dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat

terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang


dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda
untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah
jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki
ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan
struktur molekul linear atau bercabang
Polimer termoplastik memiliki sifat sifat khusus
sebagai berikut:
Berat molekul kecil
Tidak tahan terhadap panas.
Jika dipanaskan akan melunak.
Jika didinginkan akan mengeras.
Mudah untuk diregangkan.
Fleksibel.
Titik leleh rendah.
Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Contoh plastik termoplastik sebagai berikut:
Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan,
bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran,
isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan
jas hujan.
Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa
plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin
plastik, piringan hitam, bungkus makanan,
sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen.

Polipropena (PP) = karung, tali, botol


minuman, serat, bak air, insulator, kursi
plastik, alat-alat rumah sakit, komponen
mesin cuci, pembungkus tekstil, dan
permadani.
Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris,
gantungan baju.

2.2.2 Polimer Termoset

Polimer termoseting adalah polimer yang


mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini
dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak
dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini
bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada
saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka
tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
Polimer termoseting memiliki ikatan ikatan silang
yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini
membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin
banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin
kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan
untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak
atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut:
Keras dan kaku (tidak fleksibel)
Jika dipanaskan akan mengeras.
Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur
ulang).
Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.

Jika dipanaskan akan meleleh.


Tahan terhadap asam basa.
Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.
Contoh plastik termoseting: Bakelit = asbak, fitting
lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio,
perekat plywood.
2.2.3 Polimer Elastomer
Elastomer mengacu kepada materi yang
tersusun atas molekul berukuran panjang, atau
polimer, yang mampu kembali ke bentuk yang
semula setelah ditarik dan direntangkan ke
ukuran yang relatif panjang dibandingkan
dengan ukuran awalnya. Oleh karena itu,
elastomer juga merupakan singkatan dari
"elastic polymer" (polimer elastis). Pada kondisi
normal, molekul materi elastomer membentuk
semacam pilinan. Kemudian jika direntangkan,
lilitan molekul terbentang, menjadi lurus, dan
memanjang kearah gaya diberikan. Ketika
elastomer dilepaskan, secara spontan, molekul
akan kembali ke bentuk asalnya, yaitu untaian
molekul yang terpilin dan terlilit.
Elastomer yang sejarah penggunaannya
paling panjang adalah poli-isoprena. Polimer
tersebut merupakan materi penyusun dari karet
alami, yang dipanen dari getah berbagai pohon,
biasanya merupakan pohon karet Hevea. Karet

7
alami masih merupakan polimer industri yang
penting, akan tetapi saat ini polimer tersebut
bersaing dengan polimer sintetik, seperti karet
stirena-butadiena
dan
butadiena.
Karet
elastomer tersebut merupakan bahan sintetik
yang berbahan dasar minyak bumi.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan
ini adalah sebagai berikut :
a. Kompor listrik
b. Termometer digital
c. Pengaduk
d. Cetakan
e. Wadah tahan panas
f. Polimer B (Resin dan Hardener)
g. Polimer C (Lem tembak)
3.2 Langkah Percobaan
Adapun langkah-langkah dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut :
a. Alat dan bahan disiapkan.
b. Tiga macam polimer B dibuat dengan 3 variasi jumlah
hardener. Diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam
cetakan. Ditunggu hingga kering dan dilepaskan dari
cetakan.

10
c. Bola dijatuhkan di atas permukaan polimer B. Tinggi
pantulan bola diukur. Percobaan dilakukan sebanyak 10
kali. Pengukuran dilanjutkan untuk polimer C.
d. Semua data dimasukkan dalam tabel.
e. Perhitungan Statistik dilakukan pada seluruh data.
f. Analisis data dilakukan pada hasil pengukuran diatas,
dicari polimer mana yang termasuk termoplastik atau
termoset berdasarkan tinggi pantulan.
g. Bahan polomer B dan C dimasukkan ke dalam wadah
panas.
h. Wadah tersebut dilatekkan di atas kompor listrik, lalu
kompor listrik dinyalakan.
i. Amati kenaikan suhu wadah setiap 2 detik dan
perubahan yang terjadi dicatat dan didokumentasikan.
j. Ditentukan mana yang termasuk termoplastik dan
termoset serta dijelaskan alasannya.

11

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

11
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1

Analisis Data
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan
diperoleh data sebagi berikut:

4.2

Pembahasan

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
ini adalah sebagai berikut :
a.

5.2

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada percobaan ini
adalah sebagai berikut :
a. .

19
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai