Anda di halaman 1dari 5

Yoel 2:28-32, Minggu 19 Mei 2013 (Pentakosta I) Rehobot

Introitus: Yehezkiel 43:5; Ibrani 8:8-13


............................... Ada banyak jenis ular. Ada ular yang berbisa, ada
juga yang tidak berbisa. Ada ular pohon. Ular tanah. Dan juga ular air.
Tetapi, dari perbedaan-perbedaan yang dimiliki ular-ular itu, mereka
memiliki satu kesamaan. Persamaannya ialah bahwa setiap ular, pada
periode tertentu akan berganti kulit. Pada saat ular berganti kulit, ular
akan pergi ke tempat sunyi, yang dianggap aman selama proses itu
dialami. Ditempat yang dianggap aman tersebut ular tidak melakukan
aktivitas selain berdiam diri, bagaikan orang yang sementara bertapa
atau
orang
yang
sementara
bermeditasi.
............................... Ketika mereka selesai bermeditasi itulah bagian
epidermis atau lapisan paling luar dari kulit-kulitnya terkelupas,
sedangkan bagian dermis didalam tubuhnya naik kepermukan menjadi
epidermis yang baru. Mengapa ular mengganti kulit? Ilmu
pengetahuan menjelaskan kepada kita bahwa salah satu fungsi
pergantian kulit bagi ular adalah demi mengakomodasi kebutuhan
tubuhnya untuk tumbuh membesar. Jadi, ular yang berganti kulit itu
tengah tumbuh untuk menjadi ular yang lebih besar, dan lebih matang.
Ini berarti bahwa ular 'merencanakan' sesuatu untuk proses
pertumbuhannya selama satu periode kedepan hingga tiba saatnya
bagi
dia
untuk
kembali
berganti
kulit.
............................... Tetapi walaupun ular selalu berganti kulit, dan
tambah membesar tetapi sifat dasarnya tetap ular, yang diganti hanya
kulitnya. Dengan demikian tentunya tidak sama dengan apa yang
disebut manusia baru. Manusia baru yang disebut Petrus adalah
manusia yang tetap manusia, seperti ular yang berganti kulit tetap
ular, namun perbedaannya manusia baru adalah manusia yang sifat
dasarnya telah diubahkan oleh pekerjaan Roh Kudus yang dicurahkan
kepada manusia sehingga yang sebelumnya tidak mengenal Allah
menjadi mengenal Allah, yang sebelumnya hidup menuruti keinginan
daging[1] kini hidup menurut keinginan Roh yakni hidup yang
berkenan kepada Allah, hidup yang sebaliknya dari keinginan daging.
------------------------ Perikop kita adalah nubuatan nabi Yoel tentang
TurunNya Roh Kudus ke atas semua manusia, kepada seluruh yang
hidup, semua yang bernafas. Roh yang dicurahkan itu bukanlah milik
manusia, tetapi Roh itu milik Allah, dan Roh itu dicurahkan oleh

Allah kepada semua yang hidup sesuai perkenaan Allah sendiri. Oleh
karena itu, kita tidak pernah bisa mengkleim diri sebagai orang-orang
atau gereja ataupun denominasi gereja yang memiliki Roh Tuhan.
Manusia bukan pemilik Roh Tuhan, sebab Roh itulah yang memiliki
kita dan menguasai kita, kalau kita membuka diri untuk Roh itu
bekerja di dalam hidup kita. Tidak berarti sebelumnya Roh Allah
atau Roh Kudus belum pernah turun ke atas manusia. Dalam
Perjanjian Lama (PL) Roh Kudus sudah diberikan kepada orang
khusus dan pada kesempatan khusus untuk tugas khusus, seperti
Musa, Elia, Elisa, dll. Dengan kata lain Roh Kudus yang diberikan
bersifat terbatas hanya kepada orang-orang tertentu. Namun pada
waktu yang ditetapkan, sebagaimana nubuatan nabi Yoel bahwa Roh
Kudus tidak lagi terbatas kepada orang-orang tertentu saja, tetapi akan
turun ke atas semua manusia tanpa terkecuali. Bila hal ini terjadi,
maka akan terjadi perubahan yang sangat menyolok dalam kehidupan
manusia. Jika sebelumnya perempuan, anak-anak, terlebih budak
dipandang sangat rendah dalam kehidupan orang Israel, maka pada
jaman yang dimaksud Yoel tidak lagi demikian. Semua orang sama di
hadapan Allah[2]. Semua orang akan dapat berlaku seperti nabi yakni
mempunyai hubungan yang dekat dengan Allah, mempunyai karunia
bernubuat, karunia penglihatan dan bermimpi tentang segala sesuatu
yang Allah hendak katakan, lakukan dan dilakukan. Roh Tuhan itu
adalah Roh yang membawa perobahan dan oleh karena itu anak-anak
laki-lakimu, anak-anak perempuanmu akan bernubuat. Jadi Roh
Tuhan yang dicurahkan itu akan memberdayakan anak-anak untuk
menjadi pembicara-pembicara yang fasih dalam berbicara atas nama
Tuhan.
................................ Memang banyak nabi lainya yang telah berbicara
tentang rencana Allah sehubungan dengan mencurahan Roh Kudus.
Misalnya Yehezkiel 37:1-14, Yeremia 31:31-34 sehubungan dengan
perjanjian baru. Tetapi tidak sejelas nabi Yoel, namun intinya sama
yakni (1) upaya Allah untuk membangun suatu komunitas umat Allah
yang hidup sesuai dengan kehendak Allah; (2) bahwa tanpa Roh
Kudus manusia tidak mampu mengerti dan hidup sesuai dengan
kehendak Allah, dan melakukan kehendak Allah itu. Itu berarti
kebinasaan
akan
menjadi
bagiannya.
.................................. Dan nubuatan Yoel ini digenapi pada waktu

Hari Pentakosta, yakni hari ke 50 setelah kebangkitan Tuhan Yesus


atau 10 hari setelah kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, sekaligus juga
dipahami sebagai peringatan bahwa hari Tuhan sudah dekat.
Mengenai hal ini walaupun ada kecendrungan untuk memisahkan ayat
28-29 dengan ayat 30-32, namun perlu kita catat bahwa Petrus dalam
Kisah Rasul 2:16-21 mengutip ayat 18-32 sebagai suatu kesatuan.
(Dan sebagaimana dikemukakan R.A.Cole[3] bahwa secara teologis
hal ini benar). Roh Kudus dicurahkan agar murid-murid Yesus dapat
melakukan tugasnya memberitakan Injil atau menjadi saksi mulai dari
Yerusalem sampai ke seluruh dunia[4]. Dan hal ini di dalam rangka
hari Tuhan sudah dekat. Dalam ayat 30-32 disebutkan dengan jelas
bagimana keadaan hari Tuhan tersebut. Isyarat diberikan sebagai
tanda-tanda datangnya hari Tuhan adalah darah, api, asap dan
kegelapan. Mengenai hal ini secara harafiah sering ipahami sebagai
simbol bencana atau secara kiasan mengenai runtuhnya kekuasaan
duniawi. Apa pun pemahamannya, mengenai hari Tuhan sudah
dekat seharusnya membuat kita: (1) agar tidak lalai melakukan tugas
panggilan kita memberitakan Injil, bahkan seharusnya mengingat hari
Tuhan sudah dekat akan membuat kita lebih giat lagi; (2) apa pun
yang terjadi tidak membuat kita kuatir atau takut sebab sebagaimana
disebutkan dalam ayat 32 bahwa jika kita berseru kepada nama Tuhan
akan diselamatkan. Nama Tuhan yang dimaksud adalah nama Yesus
Kristus, sebab sebagaimana disebutkan dalam Kisah Rasul 4:12
bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan[5].
------------------------ (1) Nubuat nabi Yoel telah digenapi pada hari
pentakosta, yakni hari yang ke 50 setelah hari Paskah atau hari ke 10
setelah Yesus naik ke Sorga. Disamping legitimasi kegenapan nubuat
serta menyatakan bahwa apa yang telah dijanjikan Yesus kepada para
muiridNya mengenai penolong sungguh benar adanya[6], turunnya
Roh Kudus dalam rangka membaharui kehidupan manusia. Benar,
tanpa pembaharuan yang dikerjakan Allah melalui kuasa Roh Kudus
manusia tidak akan mampu patuh dan setia hidup sesuai dengan
kehendak Allah. Hal itulah yang terjadi di dalam kehidupan bangsa
Israel, umat Allah. Mereka sering tidak setia dan melakukan apa yang
jahat di mata Tuhan.

(2) Bagaimana agar kita dipenuhi Roh Kudus? Pertama, ingat Roh
Kudus turun atas para murid ketika mereka sedang bersekutu. Berarti
bersekutu itu sangat penting. Roh Kudus dicurahkan kepada mereka
yang senantiasa bersekutu memuji dan memuliakan Tuhan. Kedua,
tentunya yang paling utama jika kita membuang dosa-dosa kita dan
membiarkan hidup kita dipimpin Roh Kudus.
(3) Apakah kita sudah dibaharui? Pertanayaan ini penting, sebab ada
banyak orang kristen yang sudah lama mengenal Tuhan tetapi
kehidupannya sepertinya tidak mengalami suatu perubahan.
Perubahan yang dimaksud bukan perubahan penampilan atau
perubahan kulit, sebab bila hanya perubahan demikian maka tidak
ubahnya seperti ular yang juga berganti kulit, tetapi perubahan hati,
sifat dan karakter hidupnya yang nampak dalam praktek hidup. Dan
mengenai hal ini tidak benar jikalau ada orang menyalahkan gereja
dan pelayanannya sebagai penyebab, sebab tidak terjadinya perubahan
kehidupan jemaat, sebab bagaimana pun baiknya pelayanan yang
dilakukan gereja, perubahan tidak akan pernah terjadi apa bila hidup
seseorang tidak dipenuhi Roh Kudus. Atau dengan kata lain,
seseorang hanya mungkin mengalami peubahan apa bila Roh Kudus
tinggal di dalamnya dan memimpinya.
Dan tandanya seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus antara lain ketika
a. Berani memberitakan firman Tuhan (Kisah Para Rasul 4:8)
b. Mempunyai iman yang besar/kuat (Kisah Para Rasul 11:24)
c. Penuh dengan kuasa (Kisah Para Rasul 2:37-41)
d. Lebih mengerti kitab suci (Alkitab) (Kisah Para Rasul 2:14-36)
e. Berbuah Roh (Galatia 5 :22-23).
................................. Ketika orang mengerti bahwa hidupnya dipenuhi
dengan Roh kudus, maka dari sendirinya dia akan memiliki kesadaran
bergereja dan dia akan terangsang untuk menggagas persekutuan
dikalangan gerejanya sendiri, tetapi juga dengan anggota gereja lain.
Bahkan dengan sendirinya akan sadar bahwa kita semua sebagai umat
gereja perlu bekerja sama untuk mewujudkan doa Tuhan Yesus dalam
Yohanes 17:21a. Supaya mereka semua menjadi satu. Roh Kudus
akan memampukan kita, sehingga kita tidak melihat perbedaan di
antara kita sebagai alasan untuk tidak bersatu, entah itu beda ajaran,
beda sejarah, beda tradisi gereja, beda kebiasaan-kebiasaan yang
sebenarnya perbedaan-perbedaan itulah yang memperkaya keesaan

gereja. Kita tidak harus terpecah karena perbedaan-perbedaan itu,


sebaliknya kita harus kuat, karena perbedaan-perbedaan itu membuat
kita menjadi kaya sebagai suatu persekutuan.
Mari kita berupaya hidup sebagai umat gereja yang selalu sadar untuk
berada dalam persekutuan, dan tidak gampang menjadi orang-orang
yang memecahkan persekutuan. Baik persekutuan ke dalam di
kalangan kita sendiri, tetapi juga dengan kalangan lain. Tuhan
menolong kita. AMIN.

Anda mungkin juga menyukai