KELOMPOK 3:
SUHERMAN
ISTIROCHAH
CASLINA
HERMIN,S.
YURONGKI DONANA
PENGERTIAN
SKIZOFRENIA PARANOID
Skizofrenia paranoid adalah gangguan psikotik
yang merusak yang dapat melibatkan
gangguan yang khas dalam berpikir (delusi),
persepsi (halusinasi), pembicaraan, emosi dan
perilaku. Keyakinan irasional tentang dirinya
atau isi pikiran yang menunjukkan kecurigaan
tanpa sebab yang jelas, seperti bahwa orang
lain bermaksud buruk atau bermaksud
mencelakainya (Raboch, 2007)
ETIOLOGI
Dua faktor yang menyebabkan disfungsi otak
Kriteria Diagnostik
Skizofrenia Paranoid.
Thought echo
Delusion of control
Halusinasi auditorik
Waham-waham menetap
KOMPLIKASI
Komplikasi serius bisa terjadi jika skizofrenia
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Data Umum
Faktor predisposisi.
trauma pernah ada yang mengancam dirinya
bahwa
akan
mencelakainya
saat
ada
Penampilan :
Tidak mandi dan gosok gigi sudah 3 hari yang lalu, Klien
tampak lusuh & rambut acak acakan.
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri.
Pembicaraan :
Pembicaraan lambat dan tremor serta ngelantur. klien
berbicara berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat
lain.
Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal.
Alam perasaan.
Klien khawatir dengan lingkungan yang baru di kenalnya
serta takut kalau orang sekitar mencelakainya.
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir:
Waham curiga.
Mekanisme Koping.
Kalau ada masalah klien biasanya berbicara baik,
namun kalau ada perselisihan seperti (perkelahian)
klien cendrung menghindar dan berdiam diri.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial menarik diri.
Pengetahuan tentang penyakit yang diderita.
Tidak tahu tentang penyakit yang diderita. Klien tidak
tahu obat-obat yang diminum. Pemahaman tentang
kesembuhan, sumber koping adaptif dan tentang
manajemen hidup sehat masih tidak mengerti.
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan
tentang penyakit jiwa dan penangananya.
Aspek Medis.
Diagnosa medik : Skizofrenia paranoid.
Terapi medik
:
Sizoril 25mg (2x1).
Neripros 2mg (2x1).
Hexymer 2mg (2x1).
Efek samping tidak ada, cuma mengantuk dan klien
akan tertidur.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
keperawatan.
INTERVENSI
TUM : klien mampu berhubungan dengan orang lain tanpa merasa takut
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Intervensi
Bina hubungan saling percaya, Salam terapeutik, Perkenalan diri.
Jelaskan tujuan interaksi
Ciptakan lingkungan yang tenang
Buat kontrak yang jelas pada setiap pertemuan (topik, waktu dan tempat
berbicara).
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.
Dengarkan ungkapan klien dengan empati.
Diskusikan dengan klien kelebihan yang dimilikinya
Diskusikan kelemahan yang dimilikinya.
Beritahu klien bahwa tidak ada manusi yang sempurna, semua memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Beritahu klien bahwa kekurangan bisa dimiliki dengan kelebihan yang
dimiliki.
Anjurkan klien untuk lebih meningkatkan kelebihan yang dimiliki.
Beritahu klien bahwa ada hikmah dibalik kekurangan yang dimiliki
TUK 3
Klien dapat mengevalusi diri
intervensi
Bantu klien mengidentifikasikan kegiatan atau keinginan yang
bakal dicapainya
Kaji bagaimana perasaan klien dengan keberhasilan tersebut.
Bicarakan kegagalan yang pernah dialami klien dan sebabsebab kegagalan.
Kaji bagaimana respon klien terhadap kegagalan tersebut dan
cara mengatasinya.
Jelaskan pada klien bahwa kegagalan yang dialami dapat
menjadi pelajaran untuk mengatasi kesulitan yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang.
TUK 4
Klien dapat membuat rencana realistis
Intervensi
Bantu klien merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
Diskusikan denngan klien tujuan yang ingin dicapai dengan
kemampuan klien.
Bantu klien memilih perioritas tujuan yang mungkin dapat
dicapainya.
Beri kesempatan klien untuk melakukan kegiatan yang telah
dipilih.
Tunjukkan keterampuilan atau keberhasilan yang telah dicapai
klien.
Ikut saatukan klien dalam kegiatan aktivitas kelompok.
Beri reinforcment positif bila klien mau mengikuti kegiatan
kelompok
TUK 5
Klien dapat dukungan keluarga yang meningkatkan dirinya
Intervensi
Diskusikan dengan keluarga tanda-tanda menarik diri klien.
Tunjukkan setiap anggota keluarga untuk mengenal dan
menghargai kemampuan tiap anggota keluarga.
Diskusikan dengan keluarga cara merespon terhadap klien
seperti menghargai klien tidak mengejek, tidak menjauhi
Tunjukkan pada keluarga untuk memberikan kesempatan
berhasil pada klien.
Tunjukkan kepada keluarga untuk memberi dukungan kepada
klien.
Anjurkan keluarga untuk melibatkan klien dalam setiap
pertemuan keluarga
BHSP
Prinsip komunikasi terapeutik
Pertahankan konsistensi sikap (terbuka, tepati janji, hindari kesan negatif)
Gunakan tahap-tahap interaksi dengan tepat
Buat tujuan interaksi yang jelas
Buat suasana tenang.
Hindari hal-hal yang negative selama interaksi.
Dengarkan pembicaraan klien lalu identifikasi tema/ topik yang dominan.
Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk mengetahui pola komunikasi klien.
Gunakan teknik mengatakan secara tidak langsung.
Fokuskan pembicaraan pada satu topic.
Anjurkan untuk berbicara pelan-pelan, tenang dan jelas.
Gunakan bahasa yang konsisten pada saat berinteraksi.
Anjurkan/dorong klien untuk mempertahankan kontak mata saat berinteraksi.
S:
TUK 1
P:
Lanjutkan TUK 2
TUK 2
Melakukan kontak sering dan singkat
Membantu klien untuk mengenal
masalahnya.
Mengatakan bahwa perawatan akan
membantu klien.
Mendiskusikan dengan klien tentang
Situasi yang dapat menimbulkan / tidak
menimbulkan halusinasi. Waktu dan
frekuensi terjadinya masalah (pagi,
siang sore, malam atau bila sendiri atau
bila jengkel / sedih).
Mendiskusikan dengan klien tentang
apa yang dirasakan bila terjadi
masalah. (marah / takut / sedih /
senang)
dan
berkesempatan
mengungkapkan perasaan.
Mendiskusikan dengan klien ideal
dirinya apa harapan selama di RS.
Membantu klien mengembangkan
antara keinginan dan kemampuan yang
dimilikinya.
S:
Klien mengungkapkan
alasannya menarik diri
Klien menyebutkan harapan
yang sesuai dengan
kemampuan
O:
Klien tampak
mengungkapkan
perasaannya tidak merasa
terpaksa
Kontak mata ada tapi
sebentr-Sebentar
A:
Klien mampu menyebutkan
penyebab menarik diri
P:
Lanjutkan TUK 3
TUK 3
S:
klien mmenyebutkan
keberhasilan yang pernah
dialami
klien menyebutkan kegagalan
yang pernah dialami
O:
Klien Menunjukan Perhatian
Meski Kadang Tidak Konsentrasi
A:
Klien mampu mengungkapkan
keinginan yang ingin dicapainya
P:
Lanjutkan TUK 4
TUK 4
S:
Klien menyebutkan
tujuan yang ingin
dicapai
O:
klien tampak tidak
ketakutan lagi
Klien lebih konsentrasi
A:
Klien dapat dan mampu
menyebutkan tujuan
yang ingin dicapai
p:
lanjutkan TUK 5
TUK 5
Mendiskusikan dengan keluarga tandatanda menarik diri klien.
Menunjukkan setiap anggota keluarga
untuk mengenal dan menghargai
kemampuan tiap anggota keluarga.
Mendiskusikan dengan keluarga cara
merespon terhadap klien seperti
menghargai klien tidak mengejek, tidak
menjauhi
Menunjukkan pada keluarga untuk
memberikan kesempatan berhasil pada
klien.
Menunjukkan kepada keluarga untuk
memberi dukungan kepada klien.
Menganjurkan keluarga untuk melibatkan
klien dalam setiap pertemuan keluarga
S:
Keluarga
menyebutkan tandatanda harga diri
rendah mengatakan
diri tidak berharga
tidak berguna.
keluarga
menyebutkan cara
merespon dan
memperlakukan
klien secara tepat
O:
Keluarga kooperatif
P:
Pertahankan intervensi
DP 2
TUK1
Membina hubungan saling percaya
Melakukan komunikasi terapeutik
mempertahankan konsistensi sikap
(terbuka, tepati janji, hindari kesan
negatif)
menggunakan tahap-tahap interaksi
dengan tepat
membuat tujuan interaksi yang jelas
membuat suasana tenang.
menghindari hal-hal yang negative
selama interaksi.
Mendengarkan pembicaraan klien lalu
identifikasi tema/ topik yang dominan.
menggunakan teknik validasi dan
klarifikasi untuk
S:
Klien menyebutkan
nama
Klien menceritakan apa
yang dirasakannya
O:
Klien tampak kooperatif
Kontak mata ada
meskipun kadang
melihat kesekeliling
A:
Klien mampu berbicara
pelan-pelan dan jelas
P:
Lanjutkan TUK 2
TUK 2
S:
Klien menyatakan
dia berfikir kalau
orang lain itu akan
mencelakainya
O:
Klien tampak
bingung
A:
Klien mau berusaha
mengidentifikasi
interpretasi yang
salah
P:
Ulangi
/pertahankan TUK
2
Lanjutkan TUK 3
TUK 3
Menguji kemampuan klien memberikan
pesan/informasi dengan cara meminta
klien mengungkapkan perasaannya
secara verbal atau melalui tulisan,
gambar, simbul secara singkat dan jelas.
Membantu klien mengingat kembali
pesan/informasi yang sudah disampaikan
kepada orang lain.
Memberi klien kesempatan unuk
berkonsentrasi.
Menganjurkan klien untuk menerapkan
teknik mengingat yang tepat melalui
gambar, tulisan, symbol.
Mendorong klien untuk memperhatikan
postur terbuka.
Memberikan reinforcement atas
keberhasilan/kemajuan klien.
S:
Klien mengatakan mau
menggambar
O:
Klien tampak
menggambar rumah
Klien menggambar
seseorang yang akan
mencelakainya
Klien tampak
kooperatif
A:
Klien mampu
mengungkapkan
perasaannya lewat
menggambar
P:
Lanjutkan TUK 4
TUK 4
S:
Pasien mengatakan
tujuan
berkomunikasi
agar tahu mengenai
sesuatu dan tidak
terjadi salah
persepsi/salah
paham
O:
Pasien tampak
kooperatif
Klien kadang
melihat perawat
dan sekeliling
A:
Klien mampu
berkomunikasi
dengan orang lain
P:
Lanjutkan TUK 5
TUK 5
Mengkaji tingkat pengetahuan klien dan
S:
Klien dan keluarga
menyatakan sekarang
sudah tau tentang
manfaat obat
Klien mengatakan akan
minum obat secara
teratur
Keluarga mengatakan
akan membantu klien
dalam mengatur
obatnya
O:Klien dan keluarga
tampak kooperatif
A:
Keluarga dan klien
mengerti tentang
penjelasan obat
Klrga mampu
mendukung klien
P: Pertahankan tindakan.
DP 3
TUK 1
Membina hubungan saling percaya :
salam terapeutik, perkenalan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan
lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, tempat
dan topik pembicaraan)
memberi kesempatan pada klien
untuk mengungkapkan perasaannya.
Menyediakan waktu untuk
mendengarkan klien
Mengatakan kepada klien bahwa
dirinya adalah seseorang yang
berharga dan bertanggung jawab
serta mampu menolong dirinya
sendiri
S:
Klien menyebutkan nama
Klien megungkapkan
perasaannya
O:
Kontak mata klien ada tapi
sebentar lalu menunduk dan
lihat kesekeliling
Klien Tampak sedikit bingung
A:
Klien mampu
mengungkapkan perasaanya
P:
Lanjutkan TUK 2
TUK 2
menghindari memberi
penilaian negatif setiap
bertemu klien,
memberi pujian yang
realistis.
Mendiskusikan
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki.
Mendiskusikan
pula
kemampuan
yang
dapat
dilanjutkan
setelah
pulang
ke
rumah
S:
Klien mengatakan mampu
mengerjakan pekerjaan apa
saja.
O:
Klien tampak kooperatif
A:
TUK 3
Rencanakan bersama
klien aktivitas yang
dapat dilakukan setiap
hari
sesuai
kemampuan.
Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi
kondisi klien.
Beri
contoh
cara
pelaksanaan kegiatan
yang
boleh
klien
lakukan
S:
Klien menyatakan aktivitas yang mau
dilakukannya seperti membantu istri
dirumah mengepel lantai
O:
Klien tampak lebih kooperatif dari
hari sebelumnya.
Kontak mata ada tapi sebentarsebentar lalu berpaling melihat
sekeliling
A:
Klien mampu melakukan aktivitas
seperti membereskan buku-buku/
barang-barang yang berserakan,
klien mampu mendemonstrasikan
cara mengepel lantai.
P:
Lanjutkan TUK 4
S:
TUK 4
Beri kesempatan mencoba
kegiatan
yang
telah
direncanakan.
Beri
pujian
atas
keberhasilan klien.
Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan di rumah
TUK 5
Beri pendidikan kesehatan
pada keluarga tentang cara
merawat klien.
Bantu keluarga memberi
dukungan
selama
klien
dirawat.
Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah.
Beri reinforcement positif atas
keterlibatan keluarga
S:
Keluarga mengatakan
mengerti
Keluarga mengatakan
akan menerapkannya
pada klien
Keluarga mengatakan
senang mengobrol dengan
perawat
O:
Tampak keluarga
kooperatif
A:
Keluarga klien sudah
mengerti cara merawat
klien baik dirumah sakit
maupun dirumah
P:
Pertahankan intervensi