Anda di halaman 1dari 27

SESI /PERKULIAHAN KE : 1

TIK : Pada akhir perkulihan ini mahasiswa dapat menjelaskan : Pengertian

tentang industri, pengertian tentang pengubahan bahan, pengertian tentang Teknik


Kimia, pengertian tentang satuan-satuan operasi pada industri kimia
Pokok Bahasan : Dasar Industri Kimia
Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan dipelajari ilmu dasar tentang
industri kimia yang meliputi pengertian tentang industri pengubahan bahan ,
pengertian tentang Teknik kimia dan Pengertian tentang satuan satuan operasi
pada industri kimia, Ilmu dasar industri kimia ini akan membantu dalam
mengikuti perkuliahan berikutnya pada proses pengolahan bahan baku menjadi
produk pada industri kimia.
Bahan Bacaan :
1.George T.A. 1984. Chemical Process Industries .New York : Mc Graw Hill
Book Company Inc.
2.Harjono, H.B. dkk. 1985. Industri kimia. Bandung : Fak. Teknologi Industri.
ITB Press.
3.Shreves. 1986. Chemical Process Industries. 5th. Ed. New York : Mc Graw
Hill Book Company Inc..
II. Pertanyaan Kunci :
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
- Apa yang dimaksud dengan proses pengubahan bahan menjadi produk
fungsional
- Dimana peran seorang Insinyur Teknik kimia di Industri kimia
- Menyebutkan kelompok satuan operasi yang berhubungan dengan proses
pengubahan secara kimia
III. Tugas:
Buatlah aliran proses berupa diagram balok pada industri pengelolaan minyak
bumi yang terdiri dari kelompok satuan operasi pemisahan dari bahan baku utama
sampai produk fungsional

dan jelaskan peran masing masing satuab operasi

dalam proses ini ?

BAB I
DASAR INDUSTRI KIMIA
1

Dasar Industri Kimia adalah adalah suatu organisasi pengelolaan bahan alam
baik pertambangan dan pertanian lalu mengubahnya ke dalam berbagai bahan baik
yang berupa bahan konsumsi maupun bahan untuk diolah kembali dan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu pertanyaan apakah yang dimaksud dengan
Industri kimia ? .pertanyaan ini yang selalu diutarakan oleh para pengajar di bidang
Teknik Kimia. Jawabannya Industri kimia adalah industri pengubahan bahan baku
menjadi bahan jadi atau bahan yang akan diolah kembali menjadi bahan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Relevansi topik ini di Industri adalah sebagai dasar pengetahuan tentang ilmu
pemrosesan atau pengubahan bahan baku yang berasal dari bahan alam menjadi suatu
produk yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain dasar dasar Industri kimia juga
diperlukan pelajaran akan sifat-sifat bahan baku maupun produk yang akan dihasilkan.
Proses tersebut akan melibatkan bebebrapa metodologi , rekayasa dan teknologinya.
Secara garis besar perkuliahan ini adalah menjelaskan dasar-dasar industri kimia
yang meliputi arti pengubahan bahan , Teknik Kimia dan pengelompokan unit unit
satuan operasi dalam industri kimia.

1.1. Industri Pengubahan bahan


Industri didefinisikan sebagai suatu kesatuan aktivitas manusia yang dimulai
dari pengelolaan sumber alam, lalu mengubahnya ke dalam berbagai bahan, baik bahan
yang dikonsumsi maupun bahan untuk diolah kembali dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Dalam gambar di bawah ini menunjukkan pengelolaan sumber alam yang
dilakukan oleh industri pertambangan dan pertanian. Industri ini memproduksi bahan
baku utama organik.

Sumber Alam
Pertambangan - Pertanian

Bahan baku utama - Energi


Industri Kimia

Bahan Baku

Bahan Konsumsi

Industri mekanik dan Listrik

Obyek manufaktur

Industri jasa

Pemenuhan Kebutuhan Manusia


Gambar 1.1 Tahap pengubahan bahan baku sumber alam
untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Industri kimia mempunyai obyektif membuat mulai dari bahan baku utama
semua jenis bahan, yang dapat diolah lebih lanjut dalam industri mekanik,elektrik,
elektronik, tekstil, makanan dan seterusnya. Bahan-bahan fungsional ini dapat
diklasirikasikan menurut masing-masing fungsi yang harus dipenuhinya, antara lain
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Bahan kontitusi yang merupakan semua obyek produksi : metal, semen, plastik,
tekstil, kulit, perekat, dan seterusnya.
2. Bahan penunjang energi yang menyababkan berfungsinya organisme dan mesinmesin oleh perpindahan, penyimpanan , produksi dan konversi energi: makanan,
bahan bakar, pupuk dan seterusnya.
3. Bahan penunjang informasi: kertas, film, pita magnetis, cat ,tinta, kain dan
seterusnya.
Industri kimia sebetulnya lebih tepat disebut sebagai industri pengubahan bahan
yang mempunyai peranan besar. Industri ini membuat bahan bahan fungsionil yang
digunakan industri lainnya. Dari kenyataan di atas kita dapat melihat bahwa ilmu untuk
industri kimia harus mencakup dua hal berikut:
3

1. Ilmu tentang bahan yang diproduksi atau yang dapat disebut dengan bahan
fungsionil. Tugas seorang Teknik Kimia adalah membuat suatu bahan yang dapat
memenuhi fungsi teknik ekonomi, mempunyai sifat fisika-kimia, mekanik,
elektrik yang secara khusus disesuaikan dengan fungsinya. Ilmu yang dibutuhkan
adalah mengenai : bahan bakar, bahan makanan, bahan pewangi, bahan
konstruksi dan seterusnya.
2. Ilmu tentang pemrosesan atau metode / teknik pengubahan bahan yang untuk
menangani sifat sifat produk dan proses pembuatannya.

1.2 Teknik Kimia


Teknik kimia (Inggris: chemical engineering) adalah ilmu teknik atau rekayasa
yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat
berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan
terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala
kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya
bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik
dikenal dengan sebutan "insinyur proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik
kimia juga terkait dengan penelitian dan pengembangan proses kimia.
Teknik Kimia juga merupakan suatu ilmu yang mengubah penemuan di
laboratorium kimia ke dalam skala industri, yang dilaksanakan secara kontinu dalam
wadah yang terbuat dari metal dengan ukuran yang cukup besar. Teknik Kimia
dikemukakan sebagai terjemahan Chemical Engineering yang analog dengan ilmu
keteknikan yang lain seperti teknik sipil, teknik maritim, teknik pedesaan dan
seterusnya. Keteknikan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Rekayasa yang artinya
meletakkan hasil-hasil penelitian di laboratorium ke dalam skala industri, sehingga
perusahaan Rekayasa adalah badan yang menghitung dan merancang ukuran ukuran
alat dan membuatnya di bengkel dan diterapkan dalam pabrik sampai bisa berfungsi
secara optimal.
Difinisi Teknik Kimia adalah Ilmu yang melaksanakan proses-proses
pengubahan bahan baku utama ke dalam produk-produk fungsionil. Definisi secara
resmi dari Chemical Engineering menurut Institute of Chemical Engineers adalah
sebagai berikut

Chemical Engineering is the branch of engineering which is concerned:

With processes in which material under go a required change of composition, energy


content or physical state, with the means of processing, with the resulting products and
with their applications to useful ends.
Artinya :
Teknik kimia adalah cabang teknik yang konsentrasinya pada:
Proses di mana bahan baku di bawa pergi untuk dilakukan perubahan : komposisi,
kandungan energy, atau keadaan fisik dengan alat mesin produk yang akan dihasilkan
sesuai aplikasi mereka agar berakhir guna.
Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan peran seorang insinyur teknik kimia di
pabrik:
Perbedaan antara teknik kimia dan kimia dapat diilustrasikan dengan
mengambil contoh proses produksi jus jeruk. Seorang ahli kimia akan berusaha untuk
meneliti metode-metode ekstraksi jus jeruk. Metode yang paling sederhana yang
mungkin ditemukan adalah memotong jeruk menjadi dua bagian dan kemudian
memerasnya. Metode yang lebih rumit adalah dengan cara mengupas kulit jeruk dan
kemudian menghancurkan jeruk untuk memperoleh jusnya.
Sebuah perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik kimia untuk
merancang pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi beberapa ribu ton jus
per tahun. Insinyur tersebut akan menganalisis proses-proses produksi yang mungkin
dan kemudian mengevaluasi keekonomisan setiap proses yang mungkin. Walaupun
metode produksi jus dengan cara memeras sangat sederhana, proses ini tidak ekonomis
karena memerlukan ribuan orang untuk mencapai target produksi. Oleh karena itu,
metode lain akan dipilih (mungkin metode pengupasan dan penghancuran). Dari contoh
ini, dapat dilihat bahwa proses produksi yang paling sederhana dalam skala
laboratorium belum tentu merupakan metode paling ekonomis pada suatu pabrik.

1.3 Penjelasan Umum


Teknik kimia selalu menitik beratkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses
yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat
menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses
yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur
teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi
operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau
temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari
5

pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan
dalam suatu reaktor bertekanan tinggi.
Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses
umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk
melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada
beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara
bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.
Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah:

Neraca massa

Neraca energi

Peristiwa perpindahan massa, energi, momentum

Reaksi kimia

Termokimia

Termodinamika

Terdapat pula ilmu-ilmu pendukung yang teknik kimia, antara lain:

Mekanika fluida

Ilmu tentang material

Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuan-kemampuan dan
pengetahuan-pengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur teknik
kimia, antara lain:

Pengendalian proses kimia

Instrumentasi

Perancangan proses kimia

Penanganan limbah pabrik

Prosedur keselamatan pabrik kimia

Evaluasi ekonomi pabrik kimia

Manajemen proyek
Kita lihat bahwa difinisi ini jauh lebih bersifat umum daripada yang terdahulu.

Kenyataannya yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan secara lebih jelas lagi
perbedaan antara kedua difinisi di atas. Kata rekayasa yang baru muncul barangkali
lebih melingkup pendifinisian yang pertama yang berarti seni untuk meletakkan hasil6

hasil penelitian di Laboratorium ke dalam skala Industri. Sehingga perusahaan rekayasa


adalah suatu perusahaan atau badan yang bertugas menghitung ukuran-ukuran alat dan
membuatanya di bengkel , memasangnya dalam pabrik lalu menjaminnya sampai
berfungsi secara optimal.
Kenyataan lain dari pengertian luas teknik kimia ini adalah peranannya yang semakin
luas dalam sektor-sektor lain dari pada bidang kimianya sendiri. Dalam pengolahan
bahan baku utama pada pembuatan bahan sintetis selalu terkait dengan bidang jasa,
lingkungan dan yang lain sehingga tidak pernah berdiri sendiri. Setiap reaksi kimia
disamping memiliki keuntungan juga merupakan sumber gangguan dan juga terkait
dengan proses fisika contohnya pengangkutan , pemisahan dan seterusnya.
Dalam buku ini difinisi teknik kimia secara luas sebagai terjemahan dari
Chemical Engineering yang berarti:
Ilmu yang melaksanakan proses-proses pengubahan bahan baku utama ke dalam
produk-produk fungsional
Untuk menunjukkan wawasan aktivitas teknik kimia dengan membahas dua
proses yang berbeda berikut: proses pembuatan natrium karbonat dengan kapasitas
produksi ribuan ton per hari dan pembuatan bahan antibiotik dengan kapasitas produksi
kilogram per hari . pada ke dua proses dapat ditentukan teknik yang sama yaitu
penguapan pelarut, pemisahan

dan pengeringan. Teknik kimia menangani teknik

pengeringan , penyaringan dan evaporasi dari pandangan segi teori, konsepsi realisasi
dan pengoperasian yang optimal.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik kimia mencakup tiga
wawasan aktivitas besar: metodologi, rekayasa dan teknologi. Apakah metode teknik
kimia itu ? Diciptakan untuk industri apa dan bagaimana perkembangannya saat ini
dibanding dengan industri yang lain ? Bagaimana penerapan teknik pengubahan dalam
industri ? pertanyaan- pertanyaan itu yang akan dijawab pada buku proses industri kimia
ini.

1.4 Teknik Kimia Modern


Pada masa sekarang ini, teknik kimia terlibat dalam proses pengembangan dan
proses produksi produk yang sangat beragam. Produk-produk ini meliputi material
berunjuk kerja tinggi untuk keperluan antariksa, otomotif, biomedis, elektronik,
lingkungan, dan militer. Contoh produk yang dihasilkan adalah serat yang sangat kuat,

bahan tekstil, pelekat, material komposit untuk kendaraan, material yang aman
digunakan untuk implan, dan obat-obatan.
Bidang terkait
Ruang lingkup teknik kimia sangatlah luas, melingkupi bidang bioteknologi,
nanoteknologi, hingga mineral. Bidang-bidang yang erat berhubungan dengan teknik
kimia antara lain teknik bioproses (atau teknik biokimia), teknik biomedis, teknik
biomolekular, kimia dan bioteknologi.

1.5 Satuan Satuan Operasi


Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses
umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk
melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada
beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara
bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.
Satuan Operasi adalah kelompok peralatan yang digunakan di dalam Industri atau biasa
disebut dengan kelompok peralatan proses
Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan
dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa
sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari
keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.
Satuan Operasi adalah kelompok peralatan yang digunakan di dalam Industri atau biasa
disebut dengan kelompok peralatan proses terdiri atas :
1.Operasi pengangkutan dan perpindahan panas dalam fluida
Aliran fluida

: pemompaan, pengukuran, penyimpanan.

Pencampuran

: pengadukan, turbulensi

Perpindahan panas
Pengubahan fasa

:penguapan-pengembunan,peleburan, pengkristalan,
penyubliman.

2.Operasi atas bahan bahan terpecah


pengecilan ukuran pertikel

: penggilingan butir padat, dispersi tetesan


cairan atau gelembung gas.

Peningkatan ukuran partikel : fritting, agregasi

Peresapan suatu fluida menembus unggun partikel: unggun terangkat (fliudized


bed), unggun termantapkan (fixed bed) dan khromatografi.
Fraksionasi campuran pertikel: sedimentasi, dekantasi, filtrasi elutriasi dan
sentrifugasi.
3.Operasi fraksionasi campuran molekuler
Dengan cara perpindahan dari satu fasa ke fasa lainnya
Destilasi,

: Pertukaran ion

Ekstraksi cair-cair

: Sublimasi, kondensasi terfraksionasi

Absorpsi gas cair

: Kristalisasi, peleburan terfraksionasi

Adsorpsi

:Dengan cara pengangkutan dalam satu fasa


elektromigrasi, elektroforesa, difusi, difusi panas,
sedimentasi , sentrifugasi

4.Operasi pengubahan secara kimia, reaksi kimia dikelompokkan menurut:


nature fasa reaktif, stoichiometri penyimpangannya terhadap
kesetimbangan termisitasnya mekanisme reaksinya
Kelompok ketiga adalah kelompok operasi pemisahan campuran ke dalam
komponen-komponenya. Operasi ini mempunyai obyektif untuk mengekstraksi
komponen-komponen tertentu dari suatau campuran alami atau sintetik, apakah kerena
ingin menggunakannya atau untuk menghilangkannya karena merupakan komponenkomponen pengganggu. Pemisahan terjadi oleh suatu perbedaan fluk perpindahan
komponenantara dua fasa dan suatu perbedaan flux pengangkutan di dalam suatu fasa.
Kelompok ke empat adalah kelompok satuan operasi yang berhubungan dengan
pengubahan secara kimia,. Reaksi kimia mempunyai sasaran untuk mengubah struktur
molekul baikuntuk memperkecil ( perengkahan) untuk memperbesar ( polimerisasi) atau
unutk mengganti konfigurasinya (isomerisasi). Akan tetapi dari segi penerapanya.
Dalam reaktor industri reaksi-reaksi itu dapat digolongkan menurut cara lain misalnya:
*Reaksi homogen dan reaksi heterogen
*Stoichiometri reaksi tunggal, reaksi berganda, reaksi berturutan dan
reaksi paralel.
*Penyimpangan terhadap kesetimbangan misalnya reaksi reversible atau
reaksi irreversible
*Termisitasnya: reaksi eksothermis dan reaksi endothermis
*Mekanisme reaksinya: reaksi ionik, reaksi radikal
9

Mulai tahun 1950 usaha abstraksi dan sintesa pemisahan para peneliti membawa
operasi-operasi teknik kimia di atas ke arah konsep yang lebih sederhana lagi misalnya:
peristiwa perpindahan difusi atau turbulensi massa, panas dan kuantitas gerak di dalam
satu fasa atau antara suatu fasa dengan fasa lainnya. Inilah yang kemudian disebut
dengan kinetika fisika ( transport phenomena )
Menjelang tahun 1960 mulai disadari kenyataan bahwa dalam suatu reaktor
industri reaksi reaksi kimia tidak pernah terisolir, mereka selalu bertemu dalam suatu
kompetisi fenomena-fenomena fisik seperti difusi dan turbulensi bahan-bahan yang
bereaksi , pencampuran bahan-bahan, dan perpindahan panas reaksi konduksi , radiasi
dan konveksi. Hal inilah yang kemudian berkembang untuk menghitung semua
fenomena yang terjadi dalam reaktor industri.
Dalam dua dasawarsa terakhir ini muncul konsep-konsep lain yang secara
berangsur-angsur memperkuat konsep teknik kimia seperti: ilmu tentang sistim
pengolahan dan komputer, otomatisasi dan optimisasi, lingkungan, kesehatan keamanan
dan kualitas hidup, keterbatasan sumber alam dan daya , krisis energi dan bahan baku
tertentu.
Perlu disadari bahwa selama setengah abad ini teknik kimia pada dasarnya
dikembangkan oleh industri minyak bumi beserta turunan-turunannya. Dalam hal ini
energi berfungsi untuk proses pemisahan pada separator dan reaktor, misalnya separasi
campuran kebanyakan dilakukan di dalam kolom distilasi berkat panas yang diberikan
oleh boiler. Separasi secara khromatografi

melalui membran atau penyaring

menggunakan energi mekanik. Kebanyakan reaksi kimia berlangsung adanya kenaikan


suhu atau tekanan campuran reaksi. Hal ini menyadarkan akan adanya energi lain,
seperti separator dan reaktor yang menggunakan bentuk energi lain seperti energi listrik
atau fotokimia. Energi ini merupakan jawaban atas tantangan untuk pemeliharaan
lingkungan hidup serta terbatasnya sumber bahan baku minyak bumi. Itu merupakan
salah satu pandangan ke depan perkenbangan teknik kimia. Proses elektrokimia telah
mendapat tempat yang penting dalam industri mineral, seperti proses elektrolisa,
elektrodialisa, elektrosintesa dan lain-lain. Teknik elektrokimia merupakan salah satu
cabang dari teknik kimia.
Sisi lain dari perkembangan teknik kimia adalah hadirnya apa yang disebut
dengan bioteknologi

yang secara khusus dikembangkan oleh para insinyur teknik

kimia. Bioteknologi akan menggantikan proses-proses pembuatan bahan kimia


berdasarkan reaksi-reaksi biomimetik dengan enzim, bakteria, jamur dan berupa sel-sel
10

hidup yang dikembangkan dalam tabung- tabung. Sintesa organik adalah suatu struktur
makro yang terdiri atas : wadah, reaktor, filter, kolom destilasi. Sekarang ahli kimia
dapat menggantikan proses yang komplek itu dengan struktur makro yang jauh lebih
sederhana, misalnya menggunakan reaktor khromatografi yang terbuat dari tabung yang
terisi dengan material porus diman enzim diletakkan disini sepanjang tabung sesuai
dengan tahap-tahap sintesa yang diinginkan, dan sepanjang tabung itu akan diganti
dengan mikroorganisme yang hidup.
Demikian sejarah perkembangan teknik kimia yang konsepnya menunjukkan
rangka pengetahuan yang diperlukan oleh seorang insinyur teknik kimia rata-rata , dan
untuk dilatih sebelum terjun sebagai profesional dalam berbagai jenis industri kimia.
Beberapa contoh Unit Operasi di Industri :

Gambar 1.1. Diagram unit operasi ekstraksi bijih dari tahun 1900-an

11

Gambar 1.2. Evaporator / Diagram unit operasi evaporasi

Gambar 1.3 Evaporator ganda umpan maju

12

Gambar 1.4 Destilasi Fraksionasi

Gambar 1.5 Tangki Ekstraktor

13

Gambar1. 6 Filter Pasir

Gambar 1.7 Mekanisme proses humidifikasi

1.6 Soal evaluasi mahasiswa :


1. Apakah yang dimaksud dengan Teknik Kimia ( Chemical Engineering ) secara
luas ?
2. Mengapa seorang teknik kimia perlu dibekali pengetahuan tentang dasar-dasar
industri kimia
3. Dimana hubungan antara proses kimia dengan proses fisika dalam industri kimia
?
4. Jelaskan cara kerja dari masing-masing Proses : Distilasi, Ekstraksi,
Humidifikasi, Filter pasir, Evaporasi single dan ganda
BAB II
DASAR INDUSTRI KIMIA

Pengertian, Tujuan, dan Proses Produksi


14

Pengertian, Tujuan, Bidang, Tingkatan, Faktor, Proses dan Perluasan Produksi


sebagai Kegiatan Ekonomi Adalah Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai
produksi berikut kita akan membahas pengertian produksi, tujuan produksi, bidangbidang produki, tingkatan produk, faktor-faktor produksi, proses produksi, dan
perluasan produksi.
Pengertian Produksi
Perhatikan tabel berikut.

Manakah dari 6 kegiatan di atas yang merupakan kegiatan produksi? Beri tanda cek
pada kotak bila kegiatan tersebut merupakan kegiatan produksi.
Menurut kalian apakahmengajar di kelas termasuk kegiatan produksi? Bagaimana
pula dengan menyulam taplak meja, apakah termasuk kegiatan produksi? Pada
umumnya produksi sering diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang. Pengertian
ini tidak salah, tetapi masih belum sempurna.
Menurut pengertian ekonomi, produksi adalah setiap kegiatan atau usaha manusia untuk
menghasilkan atau menambah guna barang dan jasa. Contoh: menanam tebu
(menghasilkan), mengambil ikan dari sungai (menambah guna tempat), menjahit kain
menjadi baju (menambah guna bentuk). Agar lebih jelas, marilah kita perhatikan contoh
kegiatan produksi berikut. Manusia memerlukan gula sebagai pemanis, untuk itu
manusia akan:

15

Agar anaknya mampu berbahasa Inggris, orangtua memanggil guru les bahasa Inggris
untuk mengajar di rumah. Maka guru tersebut akan:

Agar bisa dipakai, seorang ibu membawa kain yang dimilikinya ke penjahit pakaian.
Penjahit tersebut akan:

Jadi, produksi mencakup dua hal, yaitu:


1. Menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa
2. Menambah guna barang dan jasa.

16

Tujuan Produksi
Apakah sebenarnya tujuan barang dan jasa diproduksi oleh manusia? Berikut ini adalah
beberapa tujuan produksi.
a. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap
barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia
terus bertambah.
b. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen
(orang yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyakbanyaknya.
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa,
produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat
digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para
karyawan.
d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan
keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan
uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar
lebih baik dari produksi sebelumnya.

17

e. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana
alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.

Bidang-Bidang Produksi
Produksi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang.
a. Bidang ekstraktif, yaitu produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan
alam tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti: pertambangan, penangkapan
ikan, dan lain-lain.
b. Bidang agraris, yaitu produksi yang mengolah alam untuk memelihara tanaman dan
hewan. Seperti: pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain.

c. Bidang industri, yaitu produksi yang mengolah;


1) bahan mentah menjadi barang jadi contoh: kedelai diolah menjadi tempe
2) bahan mentah menjadi barang setengah jadi, contoh: kapas diolah menjadi benang
pintalan
3) bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi, contoh: pintalan benang diolah
menjadi kain
4) bahan setengah jadi menjadi barang jadi, contoh: kain diolah menjadi pakaian
Pariwisata termasuk bidang produksi industri, karena mengolah objek wisata alam
untuk mendatangkan wisatawan sehingga diperoleh pendapatan.
18

d. Bidang perdagangan, yaitu produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil
produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan. Seperti: toko,
supermarket, kios, dan lain-lain.
e. Bidang jasa, yaitu produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa
ikut membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menghasilkan barang
melainkan hanya menghasilkan jasa. Contoh: perbankan, angkutan, asuransi, dan lainlain.

Tingkatan Produksi
Produksi dapat dibagi dalam beberapa tingkat atau tahap sebagai berikut.
a. Primer, yaitu produksi yang menghasilkan bahan-bahan dasar yang bisa langsung
dikonsumsi atau yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Bidang
produksi ekstraktif dan agraris merupakan produksi tingkat primer.
b. Sekunder, yaitu produksi yang mengolah bahan-bahan dasar yang dihasilkan oleh
tingkat produksi primer. Bidang produksi industry merupakan produksi tingkat
sekunder.
c. Tersier, yaitu produksi yang bersifat memperlancar proses produksi dan menyalurkan
hasil produksi. Bidang produksi perdagangan dan jasa merupakan produksi tingkat
tersier.
Faktor-Faktor Produksi
Apa saja yang diperlukan manusia untuk memproduksi barang dan jasa? Bila
memproduksi padi maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga
kerja, dan traktor. Dan, bila ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung
terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus.
Berikut ini uraian mengenai faktor-faktor produksi.
a. Faktor produksi alam, yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam, meliputi
tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain-lain.
19

b. Faktor produksi tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja
manusia.
c. Faktor produksi modal, yaitu semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan
untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain.
Proses Produksi
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam memproduksi barang atau
jasa. Ada proses produksi yang memerlukan waktu lama, seperti pembuatan gedung
pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan lain-lain. Ada proses produksi yang
memerlukan waktu sebentar, seperti pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain.
Ada juga proses produksi yang hasilnya dapat langsung dinikmati konsumen, seperti
pijat, pentas hiburan, dan produksi jasa lain.
Dilihat dari caranya, proses produksi dapat digolongkan menjadi tiga macam.
a. Proses produksi pendek, yaitu proses produksi yang pendek/cepat dan langsung
menghasilkan barang atau jasa yang bisa dinikmati konsumen. Contoh: proses produksi
makanan, seperti singkong goreng, pisang goreng, dan lain-lain.
b. Proses produksi panjang, yaitu proses produksi yang memakan waktu lama. Contoh:
proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses terus-menerus/kontinu, yaitu proses produksi yang mengolah bahan-bahan
secara berurutan melalui beberapa tahap pengerjaan sampai menjadi barang jadi. Ini
berarti bahan-bahan tersebut harus melewati beberapa mesin secara terus-menerus
hingga menjadi barang jadi. Contoh: proses produksi gula, kertas, dan lain-lain.
d. Proses produksi berselingan/intermitten, yaitu proses produksi yang mengolah bahanbahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi. Misalnya, pada proses
produksi mobil. Ada bagian yang membuat kerangka, ada bagian yang membuat setir,
ada bagian yang membuat ban, kaca, dan lain-lain. Setelah setiap bagian selesai dengan
kerjanya, hasilnya digabungkan menjadi mobil.
Perluasan Produksi
Perluasan produksi adalah usaha untuk meningkatkan atau menambah kuantitas
(jumlah) dan kualitas (mutu) barang dan jasa yang dihasilkan melalui beberapa cara.
Cara-cara perluasan produksi meliputi:
a. Ekstensifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah factor produksi.
Contoh: menambah mesin, mendirikan pabrik baru, membuka lahan baru, dan lain-lain.
b. Intensifikasi, yaitu perluasan produksi yang dengan cara memperbesar kemampuan
berproduksi dari faktor produksi yang sudah ada, tanpa menambah jumlah faktor
20

produksi. Contoh: untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara memilih
bibit yang unggul, memperbaiki pengairan, memberi pupuk dengan teratur, dan lainlain.
c. Diversifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah jenis produksi.
Contoh: awalnya satu pabrik hanya memproduksi kertas, kemudian pabrik tersebut
memproduksi buku gambar, buku tulis, buku berpetak, dan lain-lain.
d. Normalisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah keragaman dari satu
jenis produksi. Contoh: mula-mula suatu pabrik hanya memproduksi kertas HVS 60
gram lalu ditambah dengan memproduksi HVS 70 gram dan 80 gram.
e. Spesialisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara mengadakan pembagian kerja.
Dengan pembagian kerja, kualitas barang yang dihasilkan bisa meningkat dan umumnya
kuantitas (jumlah) barang juga ikut meningkat, ini disebabkan karena setiap pekerjaan
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya.
f. Mekanisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menggunakan mesinmesin yang
bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga hasil produksi lebih meningkat baik dari
segi kuantitas maupun kualitasnya.
g. Memberikan fasilitas dan kemudahan, yaitu perluasan produksi yang dilakukan
pemerintah sebagai suatu kebijakan umum, di antaranya dengan cara pemberian kredit
bagi usaha kecil dan menengah, deregulasi (penyederhanaan peraturan), debirokratisasi
(penyederhanaan mekanisme perizinan), mengadakan kursus-kursus peningkatan
keterampilan kerja, dan lain-lain.
Klasifikasi Industri
Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi
pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan
bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara
juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan
kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam
jenis industrinya.
Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai
berikut.
1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa
yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang
digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
21

a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam.
Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri
lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah
dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan,
perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan
menjadi:
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari
empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal
dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah
tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri
kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.
b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19
orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya
berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri
genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99
orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja
memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan
manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri
industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk
pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan
perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya:
industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
3. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati
22

atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri
makanan dan minuman.
b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya:
industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang
dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan
berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat.
Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri
pariwisata
4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari
hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi,
industri teh, dan industri makanan.
b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari
hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar
minyak bumi), dan industri serat sintetis.
c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah
dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri
perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni
dan hiburan.
5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan
industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang
memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang
didirikan

dekat

atau

ditempat

pengolahan.

Misalnya:

industri

semen

di
23

Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat
dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat
dengan kilang minyak).
d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil,
industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula
berdekatan lahan tebu.
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat
didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta
dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan
industri transportasi.
6. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan
industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri
pemintalan, dan industri baja.
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi
sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen.
Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri
meubeler.
7. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi
lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk
dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
8. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

24

a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang
memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri).
Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman.
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya
berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri
perminyakan, dan industri pertambangan.
c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal
dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri
transportasi, dan industri kertas.
9. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya:
industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang
dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja,
industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
10. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti:
modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara
pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi
sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya
masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya:
industri kerajinan dan industri makanan ringan.
b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar,
teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja
tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya:
industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.
c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi
canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil,
pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang
elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.
25

11. Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian


Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian
industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang
dikeluarkan

oleh

Departemen

Perindustrian

dan

Perdagangan.

Adapun

pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:


a. Industri Kimia Dasar (IKD)
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian
yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok
IKD adalah sebagai berikut:
1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia
tekstil.
2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri
kaca.
3) Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.
4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.
b. Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi
mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri
ini adalah sebagai berikut:
1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin
hueler, dan mesin pompa.
2) Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer,
excavator, dan motor grader.
3) Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin
pres.
4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
6) Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang
kendaraan bermotor.
8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium,
dan industri tembaga.
10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
26

11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the
blower, dan kontruksi.
c. Aneka Industri (AI)
Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacammacam
barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai
berikut:
1) Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
2) Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit,
televisi, dan radio.
3) Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan
pipa.
4) Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan
makanan kemasan.
5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan
marmer.
d. Industri Kecil (IK)
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan
teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri
kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
e. Industri pariwisata
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata.
Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan
budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam,
dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai,
pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat
pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat
hiburan).

27

Anda mungkin juga menyukai