Anda di halaman 1dari 18

1.

Jenis-jenis atresia esophagus


Atresia esofagus (AE) merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan
tidak menyambungnya esofagus bagian proksimal dengan esofagus bagian
distal. AE dapat terjadi bersama fistula trakeoesofagus (FTE), yaitu kelainan
kongenital dimana terjadi persambungan abnormal antara esofagus dengan
trakea.1
AE merupakan kelaianan kongenital yang cukup sering dengan insidensi ratarata sekitar 1 setiap 2500 hingga 3000 kelahiran hidup. 1 Insidensi AE di
Amerika Serikat 1 kasus setiap 3000 kelahiran hidup. Di dunia, insidensi
bervariasi dari 0,4 3,6 per 10.000 kelahiran hidup.2 Insidensi tertinggi
terdapat di Finlandia yaitu 1 kasus dalam 2500 kelahiran hidup.1
Masalah pada atresia esofagus adalah ketidakmampuan untuk menelan, makan
secara normal, bahaya aspirasi termasuk karena saliva sendiri dan sekresi dari
lambung.1
Terdapat variasi dalam atresia esofagus berdasar klasifikasi anatomi. Menurut
Gross of Boston, variasi atresia esofagus beserta frekuensinya adalah sebagai

berikut:1
Tipe A atresia esofagus tanpa fistula atau atresia esofagus murni (10%)
Tipe B atresia esofagus dengan TEF proksimal (<1%)
Tipe C atresia esofagus dengan TEF distal (85%)
Tipe D atresia esofagus dengan TEF proksimal dan distal (<1%)
Tipe E TEF tanpa atresia esofagus atau fistula tipe H (4%)
Tipe F stenosis esofagus kongenital (<1%)

2.

Jenis-jenis
metastase
pada paru.

Metastasis merupakan kemampuan suatu jaringan tumor yang menempel serta


hidup dan berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh lain. Misalnya kanker
payudara dapat bermetastasis hingga ke paru-paru dan menyebabkan gangguan
proses pernapasan.
Struktur paru merupakan tempat yang paling sering terjadi metastasis pada
pasien dengan penyakit keganasan, dan biasanya rongga thoraks merupakan
tempat utama terdeteksi suatu metastasis paru, pada penderita tumor yang
banyak memiliki akses pembuluh darah. Sebagai contoh, tumor tumor yang
dapat bermetastasis ke paru antara lain : Ca ginjal, osteosarcoma,
choriocarsinoma, melanoma, teratoma testis, dan Ca tiroid. Kebanyakan,
metastasis paru berasal dari tumor payudara, kolorektal, prostat, bronchial, leher
kepala, dan Ca ginjal.
Adanya metastasis paru merupakan tanda bahwa penyakit yang diderita telah
menjalar, dan membuat prognosis menjadi buruk. Tingkat kematian tergantung
kepada keadaan tumor primernya.
Metastasis paru juga memperlihatkan adanya suatu keganasan dalam suatu
penyakit. Namun, tidak ada kaitannya baik pria maupun wanita, insiden pada
keduanya tidak berbeda terlalu jauh. Insiden terjadinya tumor, meningkat sesuai
umur, begitu juga frekuensi metastasis paru. Bahkan pada anak anak pun dapat
kita lihat adanya metastasis paru, seperti pada wilms tumor.
Jalur metastasis bisa melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses terlepas
langsung menempel pada tempat tertentu. Metastasis hanya terjadi pada tumor
ganas. Tumor jinak tidak pernah bermetastasis.
Metastasis paru ini umumnya terjadi karena output dari jantung kanan dan
system limfatik yang mengalir melewati pembuluh darah paru. Awalnya fragmen
tumor terlepas dari fokus primernya melalui vena, dan terbawa sebagai emboli
tumor ke paru melalui sirkulasi sistemik. Mayoritas fragmen ini akan tersangkut
pada arteri kecil dan arteriol, di mana pada tempat tersebut, fragmen tumor

tersebut dapat berproliferasi dan meluas ke parenkim paru akhirnya akan


membentuk nodul. Biasanya nodul ini terletak pada ruang subpleura maupun di
dasar paru daripada di apeks paru, karena pada bagian bagian basal inilah banyak
aliran darah.
Jarang sekali emboli tumor tetap berada pada daerah interstisial perivaskular, dan
menyebar sepanjang saluran limfatik yang berada di hilus maupun perifer paru.
Mekanisme ini biasanya terjadi pada pasien dengan limfangitis karsinomatosa.
Yang kedua, juga jarang terjadi, mekanisme berlangsung secara retrograde,
menyebar dari kelenjar getah bening hilus melalui saluran limfe.
Nodul pada paru merupakan manifestasi yang paling umum dari neoplasma
sekunder paru. Nodul biasanya terbentuk dari emboli tumor yang tumbuh karena
invasi tumor kapiler. Emboli tumor mengalir melalui vena sistemik dan arteri
pulmonalis, dan akhirnya akan menyangkut di pembuluh darah kecil paru,
kemudian menyebar ke seluruh paru. Nodul pada paru biasanya multiple, sferis
dan bervariasi ukurannya. Biasanya metastasis yang terjadi melalui arteri
bronkialis, pembuluh limfe paru, dan aspirasi transbronkial, juga yang
menembus lubang pada pleura jarang terjadi.
Limfangitis karsinomatosis paling sering terjadi disebabkan oleh Ca mammae,
paru, usus, pancreas, maupun prostat. Biasanya hal ini sebagai hasil dari
metastasis secara hematogen ke kapiler kapiler paru, dan juga invasi ke saluran
limfe paru perifer. Penyebaran retrograde dari nodulus di hilus, mediastinal,
maupun invasi langsung dari saluran limfe diafragma sangat jarang terjadi.
Metastasis endobronkial, yang jarang terjadi juga berhubungan dengan tumor
mammae, colon dan ginjal seperti juga melanoma dan sarcoma.

Klasifikasi gambaran metastase 5

Noduler milier, coin lession hingga cannon ball (diameter 3-4


cm)/golf ball (diameter 4-5 cm)

Limfangitis

Efusi pleura

Intra alveolar dan endobronchial

Noduler

Milier contohnya pada : Ca tiroid, paru atau mammae dll

Cannon ball / golf ball contohnya pada : sarcoma, carsinoma,


seminoma, colon, ginjal.

Metastasis Milier

Cannon ball / coin lesion


Nodul paru merupakan gambaran manifestasi metastasis paru yang umum
didapati. Pada kebanyakan kasus, nodul ini tersebar secara hematogen, sehingga
tempat predominannya berada di dasar paru yang menerima lebih banyak darah
daripada lobus atas paru.
Nodul nodul ini biasanya bertepi jelas dan berbentuk bulat maupun berlobulasi.
Nodul yang berdinding tipis dapat terlihat pada keadaan terdapatnya darah yang
mengelilingi nodul tersebut.
Kavitasi dari metastasis jarang muncul seperti pada tumor primer paru, namun
dapat muncul kira kira pada 5% kasus.kavitasi dapat terlihat sebagai nodul
yang sangat kecil. Namun begitu, struktur kavitas ini berbeda secara histologis.
Kavitasi sering terjadi pada Ca sel skuamosa dan Ca sel transisional, tapi juga
bisa terjadi pada adenokarsinoma, sebagian dari kolon, juga pada sarkoma. 1
kavitasi ini juga dapat meningkatkan resiko terjadinya pneumothoraks.3
Kalsifikasi pada metastasis, sering terlihat pada sarkoma osteogenik,
chondrosarkoma, synovial sarkoma, Ca tiroid, dan adenokarsinoma mucinosa. 6

1. Nodul soliter
Metastasis paru yang soliter jarang terjadi, kira kira hanya sebanyak 2 10% dari
seluruh nodul soliter. Lesi primer yang paling sering membuat nodul soliter yaitu Ca
kolon, osteosarkoma, Ca ginjal, testes, maupun Ca mammae. Dan juga melanoma
maligna. Ca kolon, khususnya pada area rectosigmoid, menghasilkan kira kira
sepertiga kasus yang berhubungan dengan metastasis paru yang soliter.2 Harus
dipikirkan bahwa banyak pasien yang menunjukkan suatu nodul soliter pada foto
polos dada, memiliki nodul nodul multiple saat diperiksa dengan CT, dengan 1
nodul dominan.
Biasanya sulit untuk menghilangkan pemikiran adanya nodul soliter metastasis dari
Ca paru primer pada foto thoraks, maupun CT Scan. Pada HRCT Scan, kira kira 1,5
x dari nodul nodul metastasis memperlihatkan tepi yang tidak rata. Nodul nodul
tersebut dapat bulat maupun oval, atau dapat pula memiliki batas yang berlobus
lobus. Tepi yang ireguler dengan spikulasi dapat merupakan akibat dari reaksi
desmoplastik maupun infiltrasi tumor pada batas sekitar daerah limfatik maupun
bronkovaskular.
2. Nodul multiple
Metastasis noduler biasanya terjadi multiple. biasanya nodul nodul ini bervariasi
besarnya, memperlihatkan episode yang berbeda dari emboli tumor, ataupun tingkat
pertumbuhan yang berbeda. Penampakan ini jarang terjadi pada keadaan penyakit
nodular yang jinak, seperti sarkoidosis. Kadang kadang, semua metastasis
berukuran sama. Saat banyak nodul yang terlihat, mereka biasanya terdistribusi ke
seluruh paru. Ketika hanya sedikit terlihat gmabaran metastasis, maka biasanay
tempat predominannya di subpleura.
Jumlah dan ukuran nodul nodul tersebut sangat bervariasi.nodul dapat terlihat
sangat kecil (miliar) dan sangat banyak. Hal seperti ini biasanya dapat kita lihat pada

tumor dengan perdarahan yang baik (seperti Ca tiroid, renal cell Ca, adenokarsinoma,
sarkoma) dan juga dapat memperlihatkan sebaran dari emboli tumor yang masif.2
Limfangitis metastase

Metastasis limfangitis
Meskipun penyebaran dipembuluh limfe dapat disebabkan oleh neoplasma maligna,
namun hal ini biasanya mucul dari tumor yang berasal dari mammae, abdomen,
pankreas, paru, atau prostat. Fenomena ini juga disebabkan oleh Ca paru primer,
khususnya small cell Ca dan adenokarsinoma. Biasanya juga berhubungan dengan
pleura.
Gambaran radiologi klasik terdiri dari penebalan septum interlobularis (5 10 mm
atau lebih kecil) dan terdapat corakan bronkovaskular yang ireguler. Gambaran ini
mudah dilihat pada lobus bawah pada kedau paru. Komponen nodular dari
penyebaran intraparenkim dapat berhubungan dengan limfangitis karsinomatosis.
Hilus dan mediastinal limfadenopati dapat muncul pada 20 40% pasien, dan efusi
pleura dapat timbul pada 30 50% pasien. Diagnosis dini dari limfangitis
karsinomatosis biasanya sulit dilihat dengan temuan foto thoraks biasa, yang biasanya

ditemukan normal pada 30 50% kasus. Namun dapat didiagnosis secara dini dengan
menggunakan HRCT Scanning.

Pleural metastase
Contohnya pada : Ca mammae, Ca gaster dll

Efusi pleura metastasis pleura

Tipe alveolar / pnemonic / peribronchial


Contohnya pada : Ca paru, Ca esofagus, Ca mammae

Metastase alveolar/pneumonik

Beberapa contoh gambaran radiologis Metastasis pada Paru

Metastasis dari Tiroid tipe miliar

Metastasis Karsinoma Paru tipe miliar

Limfangitis
payudara

karsinomatosa
dengan

Tension

dari

kanker

pneumotoraks

kanan dan efusi pleura kiri

Unilateral

limphangitis

karsinomatosa

Karsinoma Bronkus di hilus kanan

dari

Unilateral

limphangitis

karsinomatosa

dari

Karsinoma Prostat

Tipe Coin Lession / golf ball metastasis dari


karsinoma sel ginjal

Wanita tua, 60 thn dengan riwayat pembedahan


perut sebelumnya. Jantung dan paru-paru dalam
batas normal. Ada dua densitas jaringan lunak di
zona atas pada akhir anterior kanan kosta kedua

Laki-laki,70 thn dengan post prostatektomi dan


sedang

menjalani

terapeutik

orkidektomi

bilateral.
Ada beberapa nodul di kedua bidang paru-paru.
Luas kehancuran mulai rusuk pertama yang tepat
dengan hilangnya beberapa korteks lateral.

Kalsifikasi (anak panah) pada metastasis paru


dari condrosarkoma

Masa kavitas karena Wegener granulomatosa

Metastasis pulmonal dari carcinoma sel anus


menunjukkan kavitas.

Cavitating

metastasis

pada

post

total

laryngectomy karena karsinoma sel skuamosa


laringeus 2 tahun sebelumnya.
Frontal dada sinar rontgen diperoleh sebelum
kemoterapi menunjukkan beberapa massa (anak
panah) di kedua paru-paru. Catatan : eksentrik
kecil kavitasi (panah) dari massa di paru kiri atas.

Metastasis pulmonal dari carcinoma sel anus


menunjukkan kavitas (proyeksi lateral,pasien
yang sama dengan gambar sebelumnya)

Metastasis pulmonal multiple dari osteosarkoma

Penyebaran yang luas pada metastasis pulmonal

.
Kondisi yang mungkin menjadi diferensial diagnosis nodul soliter termasuk lesi
jinak seperti hamartoma, granuloma (misalnya pada tuberculosis, histoplasmosis,
granulomatosis Wegener), abses pulmonal, infark, fibrosis fokal, dan neoplasma
bronchial primer.
Kondisi yang mungkin menjadi diferensial diagnosis nodul multiple hampir
sama seperti metastasis paru pada nodul soliter, yaitu abses granulomatosa,
infark multiple, dan sarkoidosis
Dan kondisi yang mungkin menjadi diferensial diagnosis limfangitis
karsinomatosa yaitu edema pulmonal dan fibrosis paru.

Anda mungkin juga menyukai