TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Neonatus atau bayi baru lahir adalah mulai dari lahir sampai usia satu
bulan periode neonatal atau neonatus adalah bulan pertama selama periode
neonatal bayi mengalami pertumbuhan dan perubahan yang amat menakjubkan.
(Hamilton, 1995).
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu,
lahir biasanya dengan usia gestasi 38 42 minggu (Wong, 2003). Bayi baru lahir
harus memenuhi sejumlah tugas perkembangan untuk memperoleh dan
mempertahankan ekstensi fisik secara terpisah dari ibunya. Perubahan biologis
besar yang terjadi pada saat bayi lahir memungkinkan transisi dari lingkungan
intra uterin ke ekstrauterin. Perubahan ini menjadi
2. Karakteristik Biologis
Pada kehamilan cukup bulan, berbagai sistem fisiologis dan anatomis
mencapai tingkat perkembangan dan fungsi yang memungkinkan janin memiliki
eksistensi terpisah dari ibunya. Saat dilahirkan, bayi baru lahir memiliki
kompetensi perilaku dan kesiapan interaksi sosial. Periode neonatal yang
berlangsung sejak bayi lahir sampai usia 28 hari merupakan waktu
berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis pada bayi baru lahir.
a. Sistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler mengalami perubahan yang mencolok
setelah bayi lahir, Foramen Ovale, Ductus Arteriosus, Ductus Venus
menutup. Arteri dan Vena Umbilikalis dan Arteri Hepatika menjadi
legamen.
Napas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-paru
mengembang dan menurunkan resistensi Vaskuler Pulmoner, sehingga
darah paru menurun. Rangkaian peristiwa ini merupakan mekanisme besar
yang menyebabkan tekanan Atrium kanan menurun. aliran darah pulmoner
kembali meningkat ke jantung dan masuk ke jantung bagian kiri sehingga
tekankan dalam atrium kiri meningkat. Perubahan ini menyebabkan
foramen ovale menutup. Selama beberapa hari pertama kehidupan,
tangisan dapat mengembalikan aliran darah melalui poramen ovale untuk
sementara dan mengakibatkan siasonis ringan.
Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 14 kali/ menit saat lahir
dengan variasi berkisar antara 120 dan 160 x/ menit, bunyi jantung selama
periode neonatal bernada tinggi (high pitch), lebih cepat (short in
duration), dan memiliki intensitas yang lebih besar dari bunyi jantung
orang dewasa. Pada kehamilan cukup bulan, jantung janin terletak
ditengah puncak kepala dan bokong. Titik impuls maksimum pada baru
lahir berada diruang interkosta ke empat dan disebelah kiri garis Mid
Klavikular. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir ialah 78 dan tekankan
diastolic rata-rata 42. Tekankan darah sistolik sering menurun (sekitar 15
mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir.
b. Sistem Hematopoesis
Saat bayi lahir rata-rata Hb, Ht, dan sel darah merah lebih tinggi
dari normal orang dewasa. Hb bayi baru lahir berkisar antara 14,5 sampai
22,5 g/ dl. Ht bervariasi dari 44% sampai 72% dan hitung sel darah merah
berkisar antara 5 - 7,5 juta / mm3. Secara berturut-turut Hb dan hitung sel
darah merah menurun sampai mencapai kadar rata-rata 11-179/ dl dan 4,2
sampai 5,2/ mm3 pada akhir bulan pertama.
Lekosit janin dengan nilai hitung sel darah putih sekitar 18.000 /
mm3 merupakan nilai normal saat bayi lahir. Jumlah lekosit janin yang
sebagian besar teridiri dari foilmort ini meningkat menjadi 23.000-24.000/
mm3 pada hari pertama setelah bayi lahir.
Hitung trombosis dan agregasi trombosis sama penting, baik bayi
baru lahir maupun bagi orang dewasa. Kecenderungan pendarahan pada
bayi baru lahir jarang terjadi pembekuan darah cukup untuk mencegah
pendarahan hanya terjadi difisiensi vitamin K berat.
c. Sistem Pernapasan
Penyesuaian paling kritis yang harus dialami bayi baru lahir ialah
penyesuaian sistem pernafasan. Paru-paru bayi cukup bulan mengandung
sekitar 20 ml cairan/ kg., (Loper, 1992).
d. Sistem Ginjal
Bayi baru lahir memiliki rentang keseimbangan dan rentang
keamanan yang kecil infeksi, diare. Atau pola makan yang tidak teratur
secara cepat dapat menimbulkan asidosis dan tidak seimbangan cairan
seperti dehidrasi atau odema. Ketidakmaturan ginjal juga membatasi
kemampuan bayi baru lahir untuk mengekspresikan obat.
Biasanya sejumlah kecil urine terdapat dalam kandung kemih bayi
saat lahir, tetapi bayi baru lahir mungkin tidak mengeluarkan urine selama
12 jam sampai 24 jam. Berkemih enam sampai 10 kali dengan warna urine
pucat menunjukkan masukan cairan yang cukup. Umumnya, bayi cukup
bulan mengeluarkan urine 15 sampai 60 ml per kilogram per hari.
(Blackburn, Loper, 1992 : Fanaroff,, Martin, 1992)
e. Sistem Cerna
f. Sistem Hepatika.
Pada bayi baru lahir, hati dapat dipalpasi sekitar 1 cm dibawah
batas kanan iga karena hati besar dan menempati sekitar 40% rongga
abdomen.
1) Penyimpanan Besi
Hati janin (yang berfungsi sebagai produksi hemoglobin setelah lahir).
Mulai menyimpan besi sejak masih dalam kandungan apabila ibu dapat
cukup asupan besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi
yang dapat bertahan sampai bulan kelima kehidupan di luar rahim.
2) Konjugasi Bilirubin
Hati mengatur jumlah bilirubin tidak terikat dalam peredaran darah
bilirubin ialah pigmen kuning yang berasal dari hemoglobin yang
terlepas saat pemecahan sel darah merah dan mioglobin di dalam sel
otot. Hemoglobin difagositosis oleh sel retikoloendotilieal, diubah
g. Sistem Integumen
Semua struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir, tetapi masih
belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat
tipis. Verniks keseosa juga berfungsi dengan epidermis dan berfungsi
sebagai lapisan pelindung. Baik cukup bulan memiliki kulit kemerahan
beberapa jam setelah lahir, setelah itu warna kulit memucat menjadi warna
normal. Tangan dan kaki terlihat sedikit sianotik warna kebiruan ini,
akrunosis disebabkan oleh ketidakstabilan vasomotor, status kapilor dan
kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat sementara dan
bertahan selama 7 sampai 10 hari, terutama bila terpajan udara dingin.
h. Sistem Reproduksi
1) Pada saat lahir ovarium berisi beribu-ribu sel geminal primitif sel-sel
ini mengandung komplemen lengkap ova yang matur karena tidak
terbentuk eogonia lagi. Setelah bayi cukup bulan lahir.
Peningkatan kadar estrogen selama masa hamil, yang diikuti dengan
penurunan setelah bayi lahir, mengakibatkan pengeluaran suatu cairan
mukoid atau kadang pengeluaran bercak darah melalui vagina (psedo
i. Sistem Termogenik
Termogenik berarti reproduksi panas (termo = panas, genesis =
asal-usul) perawatan neonates yang efektif dianjurkan pada upaya
mempertahankan suhu optimum diruangan
1) Produksi Panas
Mekanisme produksi panas dengan cara menggigil jarang terjadi pada
bayi baru lahir. Termogenesis tanpa menggigil dapat dicapai, terutama
akibat adanya lemak coklat. (Loper, 1992)
Dan kemudian dibentuk akibat aktivitas metabolisme di otak, jantung
dan hati cadangan lemak coklat ini biasanya bertahan selama beberapa
minggu setelah lahir dan menurun dengan cepat jika terjadi stres
dingin.
2) Pengaturan Suhu
sehingga
mempengaruhi
pusat
pengaturan
suhu
dihipotalamus.
b) Posisi fleksi bayi baru lahir diduga sebagai sistem mencegah
perlepasan panas karena sikap ini mengurangi pemajanan
permukaan tubuh pada suhu lingkungan.
c) kontrol vasomotor bayi baru lahir belum berkembang dengan baik.
d) Bayi baru lahir memproduksi panas melalui termogenesis tanpa
menggigil.
e) Kelenjar keringat bayi baru lahir hampir tidak berfungsi sampai
minggu keempat.
k. Sistem Neuromuskular
Saat ini, bayi baru lahir cukup bulan, dikenal sebagai mahluk yang
relatif, respondif dan hidup. Perkembangan sensorius bayi baru lahir dan
kapasitas untuk melakukan interaksi sosial dan organisasi diri sangat jelas
terlihat. (Martin, 1992)
Pertumbuhan otak setelah lahir mengikuti pola pertumbuhan cepat,
yang dapat di prediksi selama periode bayi sampai awal masa kanakkanak, otak memerlukan glukosa sebagai sumber energi dan suplai oksigen
dalam jumlah besar itu proses metabolisme yang adekuat.
Aktivitas motorik spontan dapat muncul dalam bentuk tromor
sementara di mulut dan dagu terutama sewaktu menangis dan pada
ekstremitas terutama lengan dan tangan perlu dibedakan tremor normal
dan tremor akibat hipoglikemia. Gangguan spp sehingga upaya perbaikan
dapat dilakukan sedini mungkin.(Parker, dkk, 1990).
Bayi baru lahir memiliki banyak reflek primitis saat reflek bayi
baru lahir ini muncul dan menghilang menunjukkan kematangan
perkembangan dan sistem saraf yang baik.
3. Perilaku Sensori
a. Penglihatan
Saat lahir, pupil bayi bereaksi, terhadap rangsangan cahaya dan
memperlihatkan refleks mengedip dengan mudah, respon terhadap
gerakan dapat dilihat apabila suatu objek terang di arahkan kepada bayi
baru lahir, merencanakan mengikuti objek tersebut dengan matanya dan
sebagian bayi akan memalingkan kepala.
b. Pendengaran
f. Menangis
Menangis pada bayi berarti berkomunikasi dan bisa menunjukkan rasa
lapar, nyeri, keinginan untuk diperhatikan atau rasa tidak puas. Beberapa
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Menurut Bobak, 2000.
a. Pengkajian terhadap faktor resiko.
1) Maternal
2) Obsetrik
3) Perinatal
b. Pengkajian fisik.
1) Eksternal
3) Abdomen
4) Neurologis
c. Pengkajian berkelanjutan.
Bayi baru lahir menerima perawatan, observasi dan pencatatan kemajuan,
yang nama setiap dan jam dilakukan permeriksaan dibawah ini :
1) Temperatur aksila.
2) Frekuensi, ritme dan usaha nafas.
3) Bunyi napas.
4) Denyut dan ritme jantung.
5) Warna kulit.
6) Tingkat aktifitasnya dan tonus otot.
7) Pemberian makan dan eliminasi.
8) Fontanel.
9) Interaksi orang tua, bayi.
d. Pengkajian APGAR Scoring.
Score
No
Tanda
0
HR
Tidak
<100x / menit
Tidak
Lambat tidak
Menangis kuat
teraba
teratur
teraba
2
Respiratoy
Tonus otot
Lemah
Gerakan sedikit
Gerakan aktif
Reflek
Tidak
Menangis lemah
Menangis
ada
Kuat
respon
5
0-2
Warna
Biru/
Badan kemerahan
Seluruh badan
pucat
ekstremitas biru
kemerahan
tinggi
kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan
Kriteria hasil
Intervensi
Kriteria hasil : bayi bisa menghisap dengan benar, ASI ibu keluar dengan
banyak, berat badab bayi turun < 10 % berat badan lahir.
Intervensi
Diagnosa III, Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kebutuhan kalori yang bertambah akibat laju
metabolisme meningkat ditandai dengan :
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Dianosa IV,
kerentanan bayi adanya luka terbuka (pemotongan tali pusat), ditemukan pada
tanggal 13 Juli 2009 dan sudah teratasi sebagian pada tanggal 14 Juli 2009
ditandai dengan :
Tujuan
Kriteria Hasil : Tali pusat kering dan puput, suhu tubuh 36,50 37,40 C.
Intervensi
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir proses keperawatan yang digunakan
sebagai alat ukur keberhasilan suatu asuhan keperawatan yang telah dibuat.
Evaluasi ini berguna untuk menilai setiap langkah dalam perencanaan,
mengukur kemajuan bayi dalam mencapai tujuan akhir.
Evaluasi terdiri dari : evaluasi proses dilakukan pada setiap akhir
melakukan tindakan keperawatan, evaluasi hasil memberikan arah apakah
rencana tindakan dihentikan, dimodifikasi, atau dilanjutkan, evaluasi hasil
dicatat dan dapat dilihat pada catatan perkembangan yang meliputi aspek
subjektif, objektif, analisa dan perencanaan, evaluasi akhir menggambarkan
apakah tujuan tercapai, tercapai sebagian atau tidak sesuai dengan, ataua
timbul masalah baru.
Adapun evaluasi akhir yang diahrapkan pada bayi Ny. S dengan bayi
baru lahir adalah suhu tubuh dalam batas normal, reflet menghisap dan
menelan pada bayi baik, kebutuhan nutrisi terpenuhi, tidak ada tanda-tanda
infeksi pada tali pusat dan tali pusat puput.