SDME Fix
SDME Fix
Arsen
I.
Pengertian
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol as dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal
beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik
dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan
dalam berbagai aloy. Arsen termasuk senyawa logam berat yang berwarna keabuabuan, rapuh, berkilau, serta berbau bawang putih. Sejumlah senyawa arsen yang
sering berhubungan dengan suatu kasus keracunan adalah arsen organik, arsen
anorganik, dan gas arsine. Arsen dalam tabel periodik tidak termasuk golongan
logam, tetapi karena mempunyai sifat mirip logam, maka dimasukkan ke dalam
golongan metalloid.
Arsen termasuk senyawa logam berat yang berwarna keabu-abuan, rapuh,
berkilau, serta berbau bawang putih. Sejumlah senyawa arsen yang sering
berhubungan dengan suatu kasus keracunan adalah arsen organik, arsen
anorganik, dan gas arsine.
II.
III.
Sifat Umum
a. Sifat-sifat fisika arsen :
1. Massa jenis (sekitar suhu kamar) 5,727 g/cm
2. Massa jenis cair pada titik lebur 5,22 g/cm
3. Titik lebur 1090 k (817 c, 1503 f)
4. Titik didih sublimasi 887 k (614 c, 1137 f)
5. Kalor peleburan 24,44 kj/mol
6. Kalor penguapan 34,76 kj/mol
7. Kapasitas kalor (25 c) 24,64 j/(molk)
b. Sifat-sifat kimia arsen :
1. Logam ini bewarna abu-abu
2. Sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat.
3. Ia berubah warna dalam udara, dan ketika dipanaskan teroksida
sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau bawang.
4. Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.
Proses Terbentuk
V.
VI.
VII.
sebagai hasil sampingan dari aktivitas peleburuan bijih baruan, Arsen (As)
dalam tanah berupa bijih, yaitu arsenopirit dan orpiment, yang pada
akhirnya bisa mencemari air tanah.
Arsen organik banyak terdapat di alam, sering didapat bersama batu
bara, dan biji logam (tembaga, timbal, seng). Dulu senyawa ini sering
digunakan sebagai terapi pada penyakit sipilis, epilepsi, psoriasis, serta
amoebiasis. Senyawa arsen anorganik dapat ditemukan di sejumlah zat
racun seperti insektisida, rodentisida, fungisida, herbisida, pengawet kayu,
serta pada industri kaca.
B. Fluorspar
I.
Pengertian
Fluorspar merupakan salah satu jenis mineral. Fluorspar adalah
mineral yang mempunyai komposisi kalsium fluoride atau secara rumus
kimia dituliskan CaF2 digunakan untuk peleburan besi untuk mengurangi
viskositas dari sisa buangan dalam temperature yang telah ditentukan. Titik
lebur kalsium fluoride murni berkisar antara 1676K. Fluorspar dianggap
sebagai endapan dalam lapisan khususnya mineral metalik dimana biasanya
dijumpai sebagai bagian dari gangue yaitu batuan yang dianggap sebagai
mineral dan mungkin juga dianggap terkait dengan galena, sphalerite, barite,
quartz dan calcite. Mineral ini biasanya adalah jenis mineral yang
mengendap di lapisan hidrotermal dan telah dicatat sebelumnya sebagai
mineral dasar pada granit.
II.
Sifat Umum
1. Sifat Fisik
Secara umum mineral ini mempunyai kenanpakan fisik berupa
warna ungu, kekerasan 4 skala mohs, kilap kaca, sub conchoidal,
densitas 3.181 g/cm3, belahan 1 arah; dapat ditembus oleh cahaya,
cerat warna putih, kekerasan tinggi.
2. Sifat Kimia ; Komposisi kimia yang penting Ca, Fi; mengandung unsur
halit; rumus kimia CaF2
3. Sifat Optik ; Sistem kristal isometric, kelas kristal hexoctahedral.
Belahan satu arah, Gelapan sejajar
III.
Proses Terbentuk
Mineral ini Terbentuk karena proses mesothermal, biasanya pada uraturat timbul sebagai mineral gang atau mengisi urat urat tersebut Mineral
ini banyak ditemukan pada daerah potensi geothermal khususnya
geothermal type andesitic terutama di daerah kisaran pasifik.
terjadi sebagai persediaan di dalam pembuluh, terutama dengan
mineral metalik, di mana sering merupakan bagian dari gangue ( yang
tidak berharga host-rock di mana mineral menjadi berharga) dan
mungkin berhubungan dengan galena, sphalerite, barit, kwarsa, dan
kalsit. Fluorit merupakan suatu mineral umum di dalam persediaan
hydrothermal asal dan telah menjadi catatan sebagai mineral utama di
dalam granit dan batuan beku lain dan sebagai unsur pelengkap
IV.
V.
C. Kriorit
I.
Pengertian
Kriolit adalah sejenis campuran dari aluminium ,natrium dan juga
kalsium florida. Aluminium ini diperoleh dari pelapisan bauksit yang
berwarna merah. Kriolit adalah salah satu bahan baku penunjang yang
sangat penting yang digunakan sebagai elektrolit dalam proses elektrolisa
peleburan aluminium. Kriolit dapat melarutkan alumina dalam jumlah yang
I.
Sifat Umum
Nomor atom: 13
Isotop: 3
Isotop buatan: 16
Proses Terbentuk
III.
IV.
V.
Komposisi Kimia
Na3AlF6
Tempat Keterdapatan
Di Indonesia, jumlah cadangan kriolit yang telah diselidiki adalah
2,5 juta ton endapan (kadar P 2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya
diPropinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur,
Utara,
Sulawesi Tengah
dan
NTT,
sedangkan
tempat
Sulawesi
lainnya
D. Yodium
I. Pengertian
Yodium adalah sejenis mineral dengan nomor atom 53 yang banyak
terkandung dalam air laut dan terkonsentrasi pada beragam biota laut.
Yodium (iodine) berasal dari kata Yunani yang memiliki arti ungu.
Penamaan ini bermula ketika kimia yodium pertama kali berhasil di isolasi
dari
asap
berwarna
ungu
yang
merupakan
bentuk
Yodium biasanya terjadi di alam hanya sebagai yodat dan yodida atau
kombinasi keduanya. Unsur yodium dalam kerak bumi, diantaranya
adalah lautarit (IO3)2 atau kalsium yodat, dan dietzet (Ca(IO 3)2 (CrO4) atau
kalsium yodat kromat.
II. Sifat Umum
Kereaktifan Halogen
F(g) + e F-(g)
H = -328 kJ
Cl(g) + e Cl-(g)
H = -349 kJ
Pada reaksi diatas kita dapat melihat, bahwa afinitas elektron unsur
halogen berkurang dari atas ke bawah, yaitu klorin ke iodin. Hal itu terjadi
karena bertambahnya jarijari atom, akan tetapi H (energi) fluorin lebih
rendah dibandingkan klorin, penyimpangan ini terjadi karena kecilnya
atom fluorin , yang membuat gaya tolak menolak antar elektron
III. Proses Terbentuk
Terjadinya yodium diawali sewaktu bitumenal batuan berubah menjadi
minyak bumi, maka larutan yodium dan bromium ke dalam air yang
menyertai minyak
IV. Karakteristik Fisik
Yodium bersifat halus, dengan kilap kaca, berwarna abu-abu
kehitaman mengandung unsur non logam, berat jenis sekitar 4,9.
V. Ganesa
Garam Alam, Yodium atau Garam Alam sebagai bahan galian
berasosiasi dengan cekungan minyak bumi dan gas bumi ataupun pada
mata air garam. Biasanya Yodium berasosiasi dengan Bromium.
VI. Komposisi Kimia
Unsur yodium dalam kerak bumi, diantaranya adalah lautarit (IO 3)2 atau
kalsium yodat, dan dietzet (Ca(IO3)2 (CrO4) atau kalsium yodat kromat.
VII. Tempat Keterdapatan
Keberadaan yodium di Indonesia tidak jauh berbeda kondisi
kegeologiannya dengan keberadaan air dan minyak bumi, yaitu
merupakan air konat atau air purba yang mengan-dung yodium dengan
berbagai variasi dalam suatu endapan permeabel yang terjebak bagian
atas dan bawahnya oleh lapisan impermeabel. Seperti halnya di
Watudakon Jawa Timur reservoar yang mengandung yodium terjebak
dalam suatu Antiklin Pucangan, Tempuran, dan Antiklin Segunung.
Yodium di daerah ini terdapat dalam Formasi Kalibeng umur Miosen.
Yodium banyak diketemukan diberbagai tempat yaitu sebagai berikut:
VIII.
nilai
ekonomis
diperoleh
dengan
secara
kimia
untuk
menentukan
kadar
yodiumnya.