Anda di halaman 1dari 4

5.

Alasan oemilihan bahan tambahan


5.1 TEA (HPE, 754) (FI IV, 1203)

BM
Struktur
Pemerian
Kelarutan

: 101,19
: C6H15NO3 149.19
: Serbuk halus, putih, sedikit berbau khas, higroskopis
: Sukar larut dalam air, dapat bercampur dengan etanoldengan eter dan
dengan air dingin

Inkompabilitas : Trietanolamina akan bereaksi dengan asam mineral untuk membentuk


kristal garam dan ester. Dengan asam lemak lebih tinggi, trietanolamina
membentuk garam yang larut dalam air dan memiliki karakteristik sabun.
Trietanolamina juga akan bereaksi dengan tembaga untuk membentuk
garam kompleks. Trietanolamina dapat bereaksi dengan reagen seperti
tionil klorida untuk menggantikan gugus hidroksi dengan halogen. Produk
dari reaksi-reaksi ini sangat beracun, menyerupai mustard nitrogen
lainnya.
Titik didih

: 335C

Titik lebur

: 208C

Fungsi
Konsentrasi
Alasan

: Alkalizing Agent
: 2-4%
: TEA merupakan alkalizing agent, dimana dapat membantu kelarutan dari
bahan aktif (Na Diklofenak) dan meningkatkan pH dari Gelling agent
(Carbopol).

5.2 Propilen Glikol (HPE, 624)

BM
Struktur
Pemerian

: 76.09
: C3H8O2
: Cairan kental jernih tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau,

Kelarutan

menyerap air pada udara lembab.


: Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan kloroform, larut
dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial, tetapitidak bercampur

dengan minyak lemak.


Inkompabilits : Dengan reagen oksidadi (contoh : potassium permanganat)
Titik didih
: 1880C
Titik lebur
: 990C
Fungsi
: Pelarut Nipagin dan Nipasol
Konsentrasi : 5-20%
Alasan
: Propilen Glikol merupakan pelarut yang digunakan untuk melarutkan
nipagin dan nipasol. Karena, nipagin dan nipasol mudah larut dalam
propilen glikol yaitu Propilen Glikol : Nipagin (5 :1), Propilen Glikol :
Nipasol (3,9 : 1)
5.3 Karbopol (HPE, 111)

Pemerian
Kelarutan

: Serbuk halus, putih, sedikit berbau khas, higroskopis


: Setelah netralisasi dengan alkali hidroksida, atau amina larut dalam air,

Fungsi

dalam etanol, dan dalam gliserol


: Gelling Base

Konsentrasi
pH
Alasan

: 0,5- 2%
: 2,5 4,0 untuk 0,2% b/v sistem disperse
: Aman, efektif untuk sediaan topical, tidak mengiritasi, BM yang tinggi

membuat karbomer tidak mempengaruhi aktivitas bahan aktif


5.4 Alkohol 95% (Farmakope IV, hal 65)

BM
Struktur
Pemerian

: 46.07
: C2H6O
: Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudak bergerak, bau

khas, rasa panas.


Kelarutan
: Sangat mudah larut dalam air, dalam Kloroform P dan dalam Eter P.
Titik Didih
: 78.15C
Titik Lebur : 14C
Fungsi
: Pelarut, Skin Penetran, Antimikroba
Konsentrasi : 10-90%
Alasan
: Meningkatkan kelarutan bahan aktif
5.5 Nipagin (Metil Paraben) (HPE, 443)

BM
Struktur
Pemerian

: 152, 15
: C8H8O3 152.15
: Kristal tak berwarna atau bubuk kristal putih, tidak berbau, rasa sedikit

Kelarutan

terbakar.
: etanol 1 dalam 2, eter 1 dalam 10, gliserin 1 dalam 60, pencahar praktis

Fungsi
Konsentrasi

tidak larut, air 1 dalam 400


: Pengawet
: Untuk topical 0,02 0,3 %

pKa

: 8.4 pada 22C

Alasan

: Untuk mencegah tumbuhnya kapang dan kamir, dank arena kelarutannya


lebih baik dibanding nipasol

5.6 Nipasol (Propil Paraben) (HPE, 596)

BM
Struktur
Pemerian
Kelarutan
Titik didih
Fungsi
Konsentrasi

: 180,21
: C10H12O3
: bubuk putih, Kristal, tidak berbau dan tawar
: mudah larut dalam aseton, dan eter. Air 1 dalam 4350 pada suhu 50oC,
etanol (95%) 1 dalam 1,1, gliserin 1 dalam 250
: 295oC
: Pengawet
untuk pemakain topical 0,01 0,6%

pKa

: 8.4 at 22C

Alasan

:Untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan dalam pemakaiannya


bersamaan dengan metal paraben untuk hasil lebih optimal

5.8 Aquadest
Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, sisa
penguapan tidak lebih dari 0,001% b/v pemanasan dilakukan diatas air
hingga kering.

5.9 Mentol
Pemerian
Kelarutan
Kosentrasi
Alasan

: hablur, tidak berwarna, berbentuk jarum atau massa yang melebur


: sukar larut dalam air dan mudah larut dalam etanol
: 0,05% untuk sediaan topical
: Untuk memberikan rasa dingin terhadap sediaan gel

Anda mungkin juga menyukai