Anda di halaman 1dari 28

BAB 4

SISTEM
GERAK

Standar Kompetensi:

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia


dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas

Kompetensi Dasar:

menjelaskan keterkaitan antara struktur,


fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit
yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

RANGKA
Manusia melakukan salah satu aktivitas hidupnya dengan
bergerak. Pergerakan atau lokomosi pada hewan vertebrata dan
manusia melibatkan rangka/tulang, otot, dan sendi.
Tiga jenis utama kerangka pada hewan:
Kerangka hidrostatik (hydrostatic skeleton): cairan yang ditahan
di bawah tekanan dalam bagian tubuh yang tertutup. Contohnya
cnidaria, cacing pipih, nematoda dan Annelida. Hewan-hewan
tersebut bergerak dengan menggunakan otot untuk mengubah
bentuk kompartemen yang penuh cairan.
Eksoskeleton, merupakan pembungkus yang keras pada
permukaan hewan. Contohnya sebagian besar Mollusca terbungkus
dalam cangkang berkalsium (kalsium karbonat), Arthropoda dan
Crustaceae.
Endoskeleton, merupakan unsur penyokong yang keras yang
terbungkus dalam jaringan lunak seekor hewan, seperti tulang.
Contohnya pada Vertebrata, Echinodermata, dan hewan spons.

Fungsi Rangka

memberi bentuk pada tubuh, menyokong dan menyebarkan


berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh
tekanan dan mekanis serta tempat melekatnya otot-otot.
melindungi organ-organ yang lunak, seperti tulang tengkorak
yang melindungi otak, atau tulang rusuk yang melindungi
jantung.
mengungkit berbagai aktivitas selama bergerak dan
membentuk formasi sendi dalam bergerak.
Pembentukan sel-sel darah merah (hemopoesis),
membentuk sel-sel imunitas sebagai fungsi imunologis, dan
menyimpan kalsium, terutama kalsium fosfat.

Rangka
Besarnya bentuk tulang dibedakan
menjadi:
1. Tulang pipa, bentuknya bulat
panjang seperti pipa, misalnya
Tulang hasta, pengumpil, paha, betis,
dan lain-lain.
2. Tulang pipih, bentuknya gepeng
menipis, misalnya tulang
belikat, tulang duduk, tulang usus,
tulang tengkorak, dan
lain-lain.
3. Tulang pendek, bentuknya seperti
dadu atau pendek tidak
beraturan, misalnya ruas-ruas tulang
belakang, ruas-ruas pergelangan tangan dan kaki, dan lainlain.

Rangka
Rangka manusia terdiri atas 206 tulang dengan bentuk dan ukuran
berbeda dan saling berhubungan.
Ahli anatomi mengelompokkan rangka menjadi dua bagian:
Kerangka Aksial (poros utama sumbu tubuh), terdiri atas:
Tengkorak
Ruas-ruas tulang belakang
Tulang dada
Tulang iga atau rusuk
Kerangka Apendikuler (tambahan),terdiri atas:
Tulang-tulang lengan
Tulang tungkai
Tulang telapak kaki
Tulang pinggul
Tulang bahu

Rangka

Tulang-tulang
badan

Tulang-tulang
anggota gerak
atas

Tulang-Tulang Tengkorak
Tengkorak manusia terdiri atas
tulang tempurung kepala (kranium)
dan tulang muka
Fungsi: tulang tempurung kepala
melindungi otak, dan tulang muka
membentuk wajah, dengan
membentuk rongga mata untuk
melindungi bola mata.

Tulang muka terdiri atas maksila


(tulang rahang atas), mandibula
(tulang rahang bawah), zigomatik
(tulang pipi), lakrimal (tulang air
mata), nasal (tulang hidung), palatum
(tulang langit-langit)

Tulang tempurung kepala tersusun


atas: frontal (tulang dahi), occipital
(tulang kepala belakang), sphenoid
(tulang baji), parietal (tulang ubunubun), ethmoid (tulang tapis),
temporal (tulang pelipis)

Tulang-Tulang Tengkorak

Parietal
Frontal

Sphenoid
Temporal

Nasal

Lakrimal

Zigomatik
Occipital

Maksila

Mandibula

Ruas-Ruas Tulang Belakang


Ruas-ruas tulang belakang (vertebrata)
terdiri atas 33 buah ruas tulang.
Yaitu:
1. Tulang leher terdiri atas 7 ruas
tulang. Ruas teratas atau pertama
adalah tulang atlas, yang
menghubungkan tulang belakang
dengan tulang tengkorak.
2. Tulang punggung terdiri atas 12 ruas.
Pada sisi kiri dan kanannya melekat
tulang-tulang rusuk.
3. Tulang pinggang terdiri atas 5 ruas.
4. Tulang sakrum terdiri atas 5 ruas
dan tulang ekor terdiri atas 4 ruas
tulang. Baik tulang sakrum maupun
tulang ekor, tulang-tulang-nya telah
menyatu semenjak masa embrio.

Tulang Rusuk dan Tulang Dada


Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada
ruas-ruas tulang belakang. Fungsi: melindungi organ lunak, terutama
yang paling vital, yaitu jantung dan paru-paru.
Dibedakan menjadi:
1. Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang, ujung belakangnya melekat
pada ruas-ruas tulang punggung, sedangkan ujung depannya melekat
pada tulang dada.
2. Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang, ujung belakangnya melekat
pada ruas-ruas tulang punggung, dan depannya melekat pada tulang
rusuk di atasnya.
3. Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang, ujung belakangnya
melekat pada ruas-ruas tulang punggung, sedangkan ujung depannya
tidak melekat pada tulang mana pun.
Tulang dada terdiri atas kepala tulang dada, badan tulang dada, dan
taju pedang. Pada kepala tulang dada melekat tulang selangka. Tulang
selangka ini menghubungkan tulang dada dengan taju paruh gagak dari
tulang belikat.

Tulang Rusuk dan Tulang Dada

Skeleton Apendikuler
Skeleton apendikuler terdiri atas:
tulang anggota gerak atas atau depan
tulang anggota gerak bawah.
Tulang anggota gerak atas bersambungan dengan tulang
aksial pada tulang bahu. Bahu manusia tersusun atas
tulang selangka dan tulang belikat. Tulang selangka
menghubungkan tulang dada dengan taju paruh gagak
tulang belikat. Pada ujung tulang belikat inilah
bersambungan tulang anggota gerak (tungkai) atas.
Tulang anggota gerak bawah atau tungkai bawah
bersambungan dengan tulang aksial pada gelangan
pinggul.

Tungkai Atas
Tungkai atas tersusun oleh tulang-tulang:
lengan atas (humerus), berjumlah
sepasang;
lengan bawah, terdiri atas pengumpil
(radius) dan hasta (ulna), berjumlah 2
pasang;
pergelangan tangan (karpal) berjumlah
2 8 buah;
telapak tangan (metakarpal) berjumlah
2 5 buah;
ruas jari tangan (falanges) berjumlah
2 14 buah.

Gelangan Pinggul
Gelangan pinggul terdiri atas:
tulang sakrum yang merupakan persatuan 5 ruas tulang,
tulang usus sepasang kiri dan kanan,
tulang duduk sepasang kiri dan kanan, dan
tulang kemaluan sepasang kiri dan kanan.
Pada tulang duduk terdapat cekungan seperti mangkok, disebut
asetabulum, yang merupakan tempat persendian tulang aksial dengan
tulang gerak bebas belakang. Adanya fungsi khusus pada wanita, yaitu
melahirkan anak maka bentuk tulang gelangan pinggul wanita berbeda
dengan bentuk tulang gelangan pinggul pria

Tungkai Bawah
Tungkai bawah tersusun atas tulang-tulang:
paha atau femur, berjumlah sepasang;
tempurung lutut atau patela, berjumlah
sepasang;
kering atau tibia, berjumlah sepasang;
betis atau fibula, berjumlah sepasang;
ruas pergelangan kaki atau tarsal,
berjumlah 2 7 buah;
telapak kaki atau metatarsal, berjumlah 2
5 buah;
ruas jari kaki atau falanges berjumlah
2 14 ruas.

Persendian
Pengertian: hubungan antartulang sehingga leluasa digerakkan.
Persendian disebut juga artikulasi.
Carlos Juncueira: Sendi merupakan
daerah di mana tulang-tulang ditutupi dan
dikelilingi oleh jaringan ikat yang
mempertahankan tulang-tulang bersama
dan menentukan jenis dan derajat
pergerakan di antara mereka.
Menurut besar dan kecilnya gerak
yang terjadi, persendian dapat
dibedakan menjadi sinartrosis,
amfartrosis, diartrosis.

Sinatrosis
Pengertian: bila hubungan antartulang tidak memungkinkan
terjadinya gerak atau sedikit sekali pergerakan.
Dibedakan menjadi:
Sinfibrosis: tulang-tulang
disatukan oleh jaringan tulang dan
tidak ada gerakan. Contoh:
hubungan antartulang tengkorak.
Sinkondrosis: tulang-tulang
disatukan oleh jaringan kartilago
hialin.
Contoh: tulang rusuk pertama ke
sternum.
Sindesmosis: tulang-tulang
disatukan oleh ligamen interoseus
yang terdiri atas jaringan ikat
padat. Contoh : simfisis pubis.

Amfiartrosis dan Diartrosis


Amfiartrosis: hubungan antartulang rusuk dengan ruas-ruas
tulang belakang,
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan yang terbatas.
Sendi macam ini
sangat erat hubungannya dengan mekanisme pernapasan
dada
Diartrosis: hubungan dua tulang yang memungkinkan
terjadinya banyak gerak. Hubungan seperti inilah yang
sering disebut sendi. Untuk memberikan perlindungan
terhadap ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian
terdapat rongga sendi yang berisikan minyak sendi atau
minyak sinovial.
Jenis-jenis diartrosis dapat dilihat dalam tabel berikut!

Diartrosis

Diartrosis

Otot
Terdiri atas serabut-serabut halus yang disebut miofbril.Beberapa
miofbril bergabung membentuk kumpulan serabut otot (berkas otot).
Selanjutnya, beberapa berkas otot bergabung membentuk otot atau
daging. Setiap berkas otot dibungkus oleh fasiapropria, sedangkan otot
atau daging dibungkus oleh fasia superfsialis.

Otot
Gabungan otot berbentuk kumparan dan menggembung bagian tengahnya,
disebut empal atau ventrikel. Bagian tersebut disebut pusat otot yang
dinamakan belli. Bagian inilah yang mempunyai daya kontraktibilitas dan
elastisitas tinggi, yang dapat memanjang dan memendek. Kedua
ujungnya mengecil, keras, dan liat disebut urat atau tendon. Ujung
tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo,
sedangkan yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi.
Jika kita mengamati otot rangka dengan mata telanjang, tampak adanya
otot yang berwarna merah dan otot yang berwarna putih. Perbedaan
warna itu disebabkan oleh jumlah pigmen otot yang dikandungnya.
Pigmen otot ini dikenal dengan mioglobin. Otot rangka merah lebih
banyak memiliki mioglobin, sedangkan otot rangka putih kurang
memilikinya.
Mioglobin adalah senyawa protein yang mempunyai peran mirip
hemoglobin pada darah, yaitu mengikat oksigen. Mioglobin lebih kuat
mengikat oksigen dibandingkan hemoglobin

Gerak Antagonis
Dua otot yang menggerakkan tulang ke arah yang berlawanan,
disebut otot antagonis.
Berdasarkan arah gerakannya, gerakan otot antagonis dibedakan
menjadi:

Fleksi (membengkok) >< Ekstensi (melurus)


Adduksi (mendekati poros tubuh) >< Abduksi (menjauhi
poros tubuh)
Elevasi (mengangkat) >< Depresi (menurun)
Supinasi (menengadahkan tangan) >< Pronasi
(menelungkupkan tangan)
Inversi (membuka telapak kaki kea rah dalam tubuh) ><
Eversi (membuka telapak kaki ke arah luar tubuh)

Mekanisme Gerak Otot


Setiap miofbril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut
sarkomer. Garis gelap disebut zona Z, sedangkan garis terang disebut
zona H. Garis gelap atau zona Z merupakan bagian tumpang-tindih dua
molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan miosin. Protein otot
yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin.
Filamen aktin tampak lebih tipis daripada filamen miosin. Filamen
aktin tersusun atas monomer aktin dan berkedudukan sejajar
memanjang. Sedangkan, filamen miosin merupakan filamen tebal
dan memanjang yang memiliki " kepala" untuk membuat perlekatan.
Jika terjadi kontraksi otot, terjadilah pergeseran miosin di dalam ruang
lingkaran aktin. Panjang aktomiosin berkurang, zona Z menjadi
bertambah panjang, sedangkan zona H menjadi lebih pendek. Jika
otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20% lebih pendek
daripada ukuran saat berelaksasi.

Mekanisme Gerak Otot

Otot berkontraksi
dan berelaksasi
Struktur sarkomer

Kelainan dan Gangguan Sistem Gerak

Gangguan sistem otot :


atrofi (otot mengecil/tidak berkontraksi), hipertrofi (otot
mengembang), hernia abdominalis, tetanus, distrofi otot,
miastenia gravis (otot lemah => kelumpuhan).
Gangguan tulang: kerusakan fisik tulang
contohnya: fraktura sederhana, fraktura kompleks,
greenstick (fraktura sebagian), comminuted.
Gangguan persendian: sendi tidak berfungsi normal
misalnya: dislokasi, terkilir, ankilosis,artritis
Gangguan tlng belakang : perubahan posisi tulang blkang
misalnya: skoliosis, lordosis, kifosis, subluksasi
Gangguan fisiologis: kelainan/gangguan fisiologis
karena kelainan fungsi hormon
atau vitamin
contohnya: rakitis, mikrosefalus, osteoporosis,dll

Anda mungkin juga menyukai