Pembuatan Nugget
Oleh
I Putu Suargita
O111 13 505
Kelompok 1
Pembahasan :
Dalam pembuatan Nugget, terlebih dahulu yang perlu diperhatikan antara lain daging
yang akan digunakan merupakan daging dari ternak atau hewan yang melalui pemotongan
halal atau telah memenuhi syarat ASUH antara lain Aman, Sehat, Utuh, dan Halal. Setelah
menyiapkan daging yang telah terpisah dari dari bagian-bagian yang tidak diperluhkan seperti
jeroan dan kepala serta ceker, daging ayam kemudian dibersihkan dan dipisahkan dari kulit
serta urat. Dalam hal ini pemisahan kulit dan urat bertujuan agar memudahkan dalam
penggilingan sehingga dapat tergiling dengan baik. Bahan atau bumbu tambahan yang
digunakan dipersiapkan seperti garam, merica, bawang putih, bawang bombai, dan royco
yang berperan sebaga cita rasa, roti tawar dapat menjadi pengikat daging, dan telur yang
digunkan sebagai pelunak dan pengikat sehingga pada saat dicetak atau dikukus, daging tidak
pecah. Sebelum disajikan, nugget dapat digoreng dalam waktu yang singkat sampai nugget
terlihat kemerahan karena sebelumnnya nugget telah dikukus atau telah dimasak.
Pembuatan Bakso
Oleh
I Putu Suargita
O111 13 505
Kelompok 1
a. 3 pisau tajam
b. Talenan
c. Penggiling (mixer)
d. Kompor portable
e. Panci
f. Baskom
g. Sendok makan
h. Lap
i. Ember cuci
j. Plastik besar
2. Bahan
a. Daging ayam
b. 1 ons Tepung kanji
c. 6 siung bawang putih
d. 1 sendok makan garam
e. sendok teh merica bubuk
f. Penyedap rasa secukupnya
Metode
1.
2.
3.
4.
5.
Pembahasan :
Bakso adalah produk daging yang banyak dikonsumsi dan sangat populer di
kalangan masyarakat. Menurut Standar Nasional Indonesia (1995) dalam Astiti (2008), bakso
daging adalah produk makanan yang berbentuk bulat atau lainnya yang diperoleh dari
campuran daging ternak (kadar daging tidak kurang dari 50%) dan pati (serealia) dengan atau
tanpa penambahan bahan makanan lain, serta bahan makanan yang diijinkan. Kualitas bakso
sangat ditentukan oleh kualitas bahan mentahnya terutama jenis dan mutu daging, macam
tepung yang digunakan serta perbandingannya di dalam adonan.
Pada proses pembuatan bakso yang paling penting adalah proses pencampuran
bahan. Untuk pencampuran bahan ini ditambahkan es. Penggunaan es sebanyak 10 15%
dari berat daging atau bahkan 30% dari berat daging. Es yang ditambahkan berfungsi untuk
menjaga suhu food processor agar tidak naik. Suhu alat ini perlu dijaga agar proses emulsi
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Faktor yang sangat penting pada pembuatan emulsi daging adalah suhu. Suhu
menentukan efektivitas ekstraksi yang bersifat larut dalam larutan garam serta menentukan
stabilitas emulsi yang dihasilkan. Penambahan es batu pada proses pegiilingan daging dapat
membantu dalam menstabilkan suhu. Peningkatan suhu selama proses pelumatan daging akan
mencairkan es, sehingga suhu daging atau adonan dapat dipertahankan. Selain itu,
penambahan es atau air juga penting untuk menjaga kelembaban produk akhir agar tidak
kering, meningkatkan sari minyak (juiceness) dan keempukan daging.
Pemotongan Halal
Oleh
I Putu Suargita
O111 13 505
Kelompok 1
Pembahasan :
Ada dua cara penyembelihan hewan yaitu dengan cara tradisional dan mekanik.
Kedua cara ini diperbolehkan dan hasil sembelihannya halal dimakan dengan catatan syarasyarat yang telah ditentukan syara harus terpenuhi, seperti ketentuan hewan yang disembelih,
alat yang dipergunakan, dan ketentuan orang yang menyembelih semuanya harus memenuhi
syarat yang telah ditentukan syara.
Penyembelihan secara tradisional adalah penyembelihan yang biasa dilakukan oleh
masyarakat dengan mempergunakan alat sederhana seperti pisau yang tajam.
`Biasanya dalam penyembelihan tradisional jumlah hewan yang disembelih sangat
sedikit dan hanya untuk dikonsumsi kalangan terbatas.
Sedangkan penyembelihan secara mekanik adalah penyembelihan dengan cara
menggunakan mesin dan alat-alat modern. Karena dalam penyembelihan ini menggunakan
mesin maka hasil yang diperolehpun cukup banyak dan beban kerja lebih ringan, dan yang
mengkonsumsipun bukan kalangan terbatas tetapi masyarakat luas.